Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EVALUASI PERUBAHAN PERILAKU EROSI DAERAH ALIRAN SUNGAI RAMMANG-RAMMANG DENGAN PEMODELAN SPASIAL Ambarwati, Ririn; Patandean, Agustinus Jarak
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 14, No 1 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.469 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v14i1.6327

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Evaluasi Perubahan Perilaku Erosi Daerah Aliran Sungai Rammang-Rammang dengan Pemodelan Spasial. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi perubahan perilaku erosi daerah aliran sungai Rammang-Rammang dari tahun 2003 sampai tahun 2012 dengan pemodelan spasial. Metode yang digunakan  adalah USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis. Proses dimulai dengan pengumpulan data sekunder berupa data curah hujan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Maros. Data peta, yakni peta jenis tanah, peta kemiringan lereng dan peta penggunaan lahan yang diperoleh melalui software ArcGIS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari seluruh area Daerah Aliran Sungai Rammang-Rammang, nilai laju erosi sangat berat terjadi pada area dengan luas wilayah 106,4663 Ha, dengan satuan lahan Rawa Lahan Terbuka (R-L/T) dengan nilai laju erosi 112,4021 ton/ha/tahun atau sebesar 280,89296 ton/tahun dan berada pada tingkat kelerengan >40% (sangat curam). Sedangkan laju erosi ringan terjadi pada area terbesar dengan luas wilayah 1.920,198 Ha. Dan nilai laju erosi ringan terjadi pada satuan lahan Hutan (H) dengan nilai laju erosi 0,003295 ton/ha/tahun atau sebesar 0,10450 ton/tahun. Kata kunci : Erosi, USLE dan Sisten Informasi Geografis (SIG)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 RANTEPAO KABUPATEN TORAJA UTARA Pareken, Minarty; Palloan, Pariabti; Patandean, Agustinus Jarak
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 3 (2015): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.27 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i3.1727

Abstract

Abstract: Implementation of Phenomenon-Based Learning Model on Critical Thinking Skills and Learning Outcomes of Students Class X SMA Negeri 2 Rantepao North Toraja Regency. This research was a real experiment (true experimental design), with design  posstest only control group design that aims to determine the level of critical thinking skills and physics learning outcomes of students of class X SMA Negeri 2 Rantepao who were taught by using a model-based learning phenomenon that taught using conventional learning models, as well as to determine whether there were significant differences in critical thinking skills and physics learning outcomes of students who were taught by using phenomenon-based learning model and conventional learning models. The samples in this study were two classes, Xc as an experimental class and Xd as control class. Collected data were analyzed with descriptive and inferential statistics. Based on the results of the descriptive analysis, it was showed that scores of critical thinking skills and learning outcomes of students who were taught the phenomenon-based learning model were at the high category. While the students were taught by using conventional learning models were at a low category. Inferential analysis showed that the scores of critical thinking skills and learning outcomes of students come from populations which were normally distributed, homogeneous. According to t-test analyses, it was obtained that the H0 hypothesis was rejected and H1 hypothesis was accepted so it could be concluded that there were significant differences on critical thinking skills and learning outcomes between the students who were taught physics by using model-based phenomenon and the students who were taught by using conventional learning models.Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.Abstrak: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Fenomena terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini merupakan  penelitian  sesungguhnya (True Experimental Design), dengan  desain Posstest Only Control Group Design yang  bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar fisika  peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Rantepao yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena dan yang diajar menggunakan  model  pembelajaran  konvensional, serta untuk  mengetahui apakah  terdapat  perbedaan yang signifikan keterampilan  berpikir  kritis dan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena dan model pembelajaran  konvensional. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas Xc sebagai kelas eksperimen dan Xd sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial. Berdasarkan  hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa skor keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik yang  diajar  model pembelajaran berbasis fenomena berada pada kategori tinggi sedangkan yang diajar menggunakan model pembelajaran  konvensional berada pada kategori sedang. Analisis inferensial menunjukkan bahwa skor keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik berasal dari populasi yang berdistribusi normal, bersifat homogen dan hasil perhitungan uji-t hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan  yang  signifikan antara keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar  fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan  model pembelajaran  berbasis  fenomena  dengan  peserta didik yang  diajar dengan  menggunakan model pembelajaran konvensional.Kata Kunci:  model pembelajaran berbasis fenomena, model pembelajaran konvensional, keterampilan berpikir kritis, hasil belajar
KETERAMPILAN GENERIK SAINS UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA Patandean, Agustinus Jarak
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v7i1.947

Abstract

Keterampilan generik serta beberapa istilah lain yang serupa telah berkembang luas di Amerika, Australia dan Eropa. Di Indonesia, keterampilan generik yang lebih popular dengan nama soft skills ini belum menjadi perhatian besar bagi stakeholders Sekolah Menengah Umum (SMA). Makalah ini akan memaparkan urgensi serta tuntutan dunia kerja akan keterampilan generik bagi tenaga kerja yang mereka butuhkan. Makalah ini juga akan membandingkan kesesuaian elemen-elemen keterampilan generik yang berkembang di Australia dengan dua mata pelajaran kelompok adaptif di SMA. Kajian ini mengambil mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) dan Kewirausahaan sebagai pembanding dengan konsep keterampilan generik model Australia.Hasil perbandingan menunjukkan bahwa elemen keterampilan generik di pelajaran-pelajaran kelompok adaptif masih sangat kurang dibandingkan dengan jenis keterampilan yang sama yang berkembang di Australia. Pada bagian akhir akan dipaparkan beberapa pilihan dan agenda pengembangan keterampilan generik sebagai kerangka untuk membangun karakter khas siswa.Kata Kunci: keterampilan generik; kurikulum kelompok adaptif; Employability Skills Framework Australia; karakter siswa. 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FISIKA DAN KETERAMPIAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK SMAN 4 MAKASSAR Novita Salmi; Aisyah Azis; Agustinus Jarak Patandean
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 13, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.225 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v13i3.6193

Abstract

Penelitian ini adalah true eksperimen, yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar fisika dan keterampilan proses sains antara peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran konvensional SMAN 4 Makassar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis proyek, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains dan motivasi belajar fisika pada materi usaha dan energi. Data hasil ini dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Dari hasil analisis deksriptif diperoleh rata-rata skor peserta didik setelah diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek untuk keterampilan proses sains adalah 11.43 sedangkan untuk motivasi belajar fisika adalah 69.10 yang keduanya berada pada kategori sedang. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar fisika dan keterampilan proses sains antara peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan model konvensional pada taraf nyata α=0.05.Kata kunci : pembelajaran berbasis proyek, keterampilan proses sains, motivasi belajar
ANALISIS SEBARAN DAN KERAPATAN MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI KABUPATEN MAROS Rony Pranata; Agustinus Jarak Patandean; Ahmad Yani
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.944 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i1.2037

Abstract

This research is applied research that aims to determine the distribution of mangrove distribution and knowing the density of the mangrove. The data used in this study is the digital image data that has been corrected Landsat 8 radiometric and geometric. Phase identification of mangrove done using RGB composite band 564, then analyzes the density of mangrove using NDVI formula. Based on the results obtained extensive mangrove distribution of 457.75 ha spread across four existing sub-district Maros coastal region with the percentage of the distribution as follows: District Marusu amounted to 43.13%, Maros District of 17.37%, the District Lau at 19,27% and District Bontoa amounted to 20.23%. Results of the analysis showed that the mangrove mangrove density in Maros regency is dominated by medium density amounted to 68.02%, while for the heavy density of only 24.72% and density rarely amounted to 7.26%.Key words: mangrove, NDVI formula, Landsat-8Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk mengetahui distribusi sebaran mangrove serta mengetahui kerapatan mangrove tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data citra digital Landsat 8 yang telah terkoreksi radiometrik dan geometrik. Tahap identifikasi mangrove dilakukan dengan menggunakan komposit band RGB 564, kemudian analisis kerapatan mangrove dengan menggunakan formula NDVI. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh luas sebaran mangrove sebesar 457,75 ha yang tersebar di empat Kecamatan yang ada diwilayah pesisir Kabupaten Maros dengan persentase sebaran sebagai berikut : Kecamatan Marusu sebesar 43,13%, Kecamatan Maros Baru sebesar 17,37%, Kecamatan Lau sebesar 19,27% dan Kecamatan Bontoa sebesar 20,23 %. Hasil analisis kerapatan mangrove menunjukkan bahwa mangrove di Kabupaten Maros didominasi  oleh kerapatan sedang sebesar 68,02%, sedangkan untuk kerapatan lebat hanya 24,72 % dan kerapatan jarang sebesar 7,26 %.Kata Kunci:  mangrove, formula NDVI, Landsat 8 
STUDI FISIS TERJADINYA SIKLON TROPIS KIRRILY TAHUN 2009 Andhi Ahmad Setiawan; Pariabti Palloan Pariabti; Agustinus Jarak Patandean
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 8, No 1 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v8i1.803

Abstract

Abstract. This study examines the formation of Tropical Cyclone Kirrily that occurred in April 2009. Tropical cyclone is very unique because it is formed in the region of Indonesia and the sea very close to the equator the Arafuru Sea. Assessments performed included analysis of the formation of Tropical Cyclone Kirrily in 2009 by Gray and Zehr, and the calculation of the kinetic energy of the system is viewed from the cyclone maximum wind speeds. First, based on the theory of Gray, the assessment is done by calculating the value of the parameters of the tropical cyclone formation that is then analyzed whether the value of each parameter is eligible. Second, based on the theory Zehr, assessment done by looking at the vertical profile graphs the relative vorticity and divergence every six hours from 15 to 29 April 2009. Then the analysis was done by comparing the pattern of the graph with the graph pattern according to Zehr. Third, the kinetic energy calculations performed by assuming that the system of a tropical cyclone is a circle of diameter 550 km, with a moving mass of water vapor up to a height of 300 mb. The results obtained are that the parameters that favor the formation of tropical cyclone Kirrily 2009 can be obtained. Value of the parameters forming the 2009 Tropical Cyclone Kirrily fit the theory put forward by Gray. Criteria proposed by Zehr has also met with the detection of the first and second seruakan. Kinetic energy between layers on 15-29 April 2009 obtained with the largest value that is ± 0039 Joules at 925-850 mb layer on 17 April at 06 UTC. Abstrak. Penelitian ini mengkaji tentang pembentukan Siklon Tropis Kirrily yang terjadi pada April 2009. Siklon tropis ini sangat unik karena terbentuk di wilayah laut Indonesia dan sangat dekat dengan equator yaitu di Laut Arafuru. Pengkajian yang dilakukan meliputi analisis pembentukan Siklon Tropis Kirrily tahun 2009 menurut Gray dan Zehr, serta perhitungan nilai energi kinetik dari sistem siklon ini dilihat dari kecepatan angin maksimumnya. Pertama, berdasarkan teori Gray, pengkajian dilakukan dengan menghitung nilai parameter-parameter pembentuk siklon tropis yang kemudian dianalisis apakah nilai pada masing-masing parameter tersebut memenuhi syarat. Kedua, berdasarkan teori Zehr, pengkajian dilakukan dengan melihat grafik profil vertikal vortisitas relatif dan divergensi setiap enam jam dari tanggal 15 sampai 29 April 2009. Kemudian analisis dilakukan dengan membandingkan pola grafik tersebut dengan pola grafik menurut Zehr. Ketiga, perhitungan energi kinetik dilakukan dengan mengasumsikan bahwa sistem siklon tropis ini merupakan suatu lingkaran berdiameter 550 km, dengan massa uap air yang bergerak sampai ketinggian 300 mb. Hasil yang diperoleh yaitu bahwa parameter-parameter yang mendukung terbentuknya siklon tropis Kirrily 2009 dapat diperoleh. Nilai parameter-parameter pembentuk Siklon Tropis Kirrily tahun 2009 sesuai menurut teori yang diajukan Gray. Kriteria yang diajukan oleh Zehr juga telah terpenuhi dengan terdeteksinya seruakan pertama dan kedua. Energi kinetik antar lapisan pada tanggal 15-29 April 2009 diperoleh dengan nilai terbesar yaitu ±0.039 Joule di lapisan 925-850 mb pada tanggal 17 April jam 06 UTC. Kata kunci: siklon tropis, teori kirrily, gray, dan zehr, parameter siklon tropis
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS XI IPA3 SMA NEGERI 1 BUNGORO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF Srianty Srianty; Abdul Samad; Agustinus Jarak Patandean
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2011): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.048 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v7i1.929

Abstract

Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis fisika siswa melalui model pembelajaran generatif pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitian terdiri atas 39 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus yang terdiri atas empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Baik siklus I maupun siklus II dilaksanakan selama 4 kali pertemuan. Pengumpulan data hasil kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes akhir kemampuan berpikir kritis pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Data yang terkumpul, dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis kuantitatif data hasil kemampuan berpikir kritis fisika menunjukkan bahwa jumlah siswa yang berada pada kategori “baik sekali”  pada siklus I adalah 19 orang atau 48,72% dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis 72,82 dan siklus II adalah 32 orang atau 82,05% dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis 88,07. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA3 SMA Negeri 1 Bungoro yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika melalui Model pembelajaran generatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis  siswa. Kata Kunci : aktivitas belajar siswa,kemampuan berpikir kritis, pembelajaran generatif
PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INQUIRY TERBIMBING Agustinus Jarak Patandean
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 10, No 3 (2014): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.985 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v10i3.962

Abstract

The purpose of this study was 1) improve learning outcomes physics student on the subject of motion and force through the implementation of portfolio assessment in physics-based inquari guided learning, and 2) to describe the students' response to learning model that is implemented. This research is a class action involving 35 students in the 2012/2013 academic knowledge. Actions carried out in two cycles of learning. Data collected by the observation, tests, questionnaires and interview guides, and analyzed descriptively. The results showed 1) Application of portfolio assessment in physics-based inquari guided learning can improve student learning outcomes. An increase in the acquisition of student learning outcomes by 8.3% on cognitive competence of students (from an average score of 74.3 with good qualifications in the first cycle to 80.5 with good qualifications in the second cycle), occurs peningkata acquisition results affective competencies students 17.4% (of the average scores of 69.0 with a pretty good qualification in the first cycle was increased to 81.0 with good qualifications in the second cycle), and an increase in students' competence psikokmotor by 15.4% (from the mean - an average of 68.4 with a pretty good qualification in the first cycle was increased to 78.9 with good qualifications in the second cycle). 2) Student responses to the application portfolio assessment in learning physics guided bebasis inquari is very positive.Tujuan penelitian ini adalah 1) meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak dan gaya melalui implementasi penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing, dan 2) mendeskripsikan respon siswa terhadap model pembelajaran yang diimplentasikan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan 35 orang siswa pada tahuan ajaran 2012/2013. Tindakan dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Data dikumpulkan dengan pedoman observasi, tes, kuesioner dan pedoman wawancara, dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 1) Penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terjadi peningkatan perolehan hasil belajar siswa sebesar 8,3% pada kompetensi kognitif siswa (dari skor rata-rata sebesar 74,3 dengan kualifikasi baik pada siklus I  menjadi 80,5 dengan kualifikasi baik pada siklus II), terjadi peningkata perolehan  hasil kompetensi afektif siswa sebesar 17,4% (dari skor rata- rata sebesar 69,0 dengan kualifikasi cukup baik pada siklus I menjadi sebesar 81,0 dengan kualifikasi baik pada siklus II), dan terjadi peningkatan kompetensi psikokmotor siswa sebesar 15,4% (dari skor rata- rata sebesar 68,4 dengan kualifikasi cukup baik pada siklus I menjadi sebesar 78,9 dengan kualifikasi baik pada siklus II). 2) Respon siswa terhadap penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika bebasis inquari terbimbing adalah sangat positif.Kata Kunci:  inkuiri terbimbing, penilaian portofolio
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI DISKUSI KELOMPOK TERBIMBING OLEH TUTOR SEBAYA DALAM MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI 2 WATANSOPPENG Musdalifah Musdalifah; Agustinus Jarak Patandean; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2011): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v7i1.941

Abstract

engetahui peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar fisika siswa melalui Diskusi terbimbing oleh tutor sebaya pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari 32 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dan Siklus II selama 3 kali pertemuan. Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar pada akhir Siklus I dan Siklus II, sedangkan data motivasi diperoleh dari angket motivasi dan lembar observasi di setiap akhir Siklus. Data yang terkumpul, dianalisis secara kuantitatif dan kulitatif. Hasil analisis kuantitatif dan kualitatif data hasil belajar menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajarnya pada Siklus I adalah 21 orang atau 65,62% dan siklus II adalah 26 orang atau 81,25%. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa kelas X7 SMA Negeri 2 Watansoppeng. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa pembelajaran fisika melalui diskusi kelompok terbimbing oleh tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Kata kunci: hasil belajar fisika, motivasi belajar siswa dan diskusi kelompok terbimbing oleh tutor sebaya.
ANALISIS KELEMBABAN UDARA DAN TEMPERATUR PERMUKAAN DANGKAL DENGAN MENGGUNAKAN HYGROMETER DAN THERMOCOUPLE DI Surmi Surmi; Nasrul Ihsan; Agustinus Jarak Patandean
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.074 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2174

Abstract

This study is to determine the distribution of air humidity and shallow surface temperatur by using hygrometer and thermocouple in Pincara Masamba District of Luwu Utara. Amount of datas were taken was of 50 data with interval distance betwee one point to another was 10 m. To measure humidity, hygrometer was used and for surface temperatur, it was used thermocouple with shallow of 80 cm-100 cm. The result of this study showed that the air humidity in Pincara Masamba District of Luwu Utara was distributed between 52% to 85% while for shallow surface temperature it was distributed between 210C to 540C. In this region, the highest temperatur value locate in the area of high topoghrapy which indicate the existence of gheotermal. It was proved by the appearance of a hot spring. Keywords: geothermal, shallow surface temperature Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kelembaban udara dan temperatur permukaan dangkal dengan menggunakan Hygrometer dan Termocouple di daerah pincara kecamatan masamba kabupaten luwu utara. Data yang diambil sebanyak 50 data dengan jarak antara titik satu dengan titik yang lain ± 10 m. Untuk mengukur kelembaban udara digunakan alat hygrometer dan untuk mengukur temperatur permukaan dangkal menggunakan termocouple dengan kedalaman 80cm – 100cm . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban daerah pincara terdistribusi antara 52% sampai 85%, sedangkan untuk temperatur permukaan dangkalnya terdistribusi mulai dari 21 0C sampai 54 0C. pada daerah ini nilai temperatur paling tinggi berada pada daerah aliran bertopografi tinggi yang menjadi indikasi keberadaan panas bumi yang didukung dengan kenampakan panas bumi permukaan yaitu air panas. Kata Kunci:panas bumi, temperatur permukaan dangkal