Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembuatan Perangkat Monitoring Potensi Energi Surya Berbasis Mikrokontroler Yuniawan Erwin Seloaji; Edi Leksono; Eko Mursito Budi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 6 No 1 (2014): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2014.6.1.4

Abstract

AbstrakPembangunan pembangkit listrik energi surya (PLTS) akan lebih efisien jika dilakukan di tempat yang memiliki potensi energi surya yang tinggi. Potensi energi surya dapat diketahui melalui data-data irradiasi surya, temperatur, dan kelembapan relatif. Di Indonesia data-data tersebut diterbitkan oleh BMKG. Akan tetapi, data-data yang tersedia hanya untuk kota-kota besar di Indonesia. Data-data dalam lingkup yang lebih kecil diperlukan untuk analisis lebih lanjut tentang pembangunan PLTS di suatu daerah. Untuk itulah pada penelitian ini dibuat perangkat monitoring potensi energi surya berbasis mikrokontroler yang dapat mengukur irradiasi surya, temperatur, dan kelembapan relatif dalam lingkup yang kecil.Alat yang dibuat menggunakan Arduino sebagai mikrokontroler, baterai sebagai catu daya, pyranometer sebagai sensor irradiasi surya, modul SHT1x sebagai sensor temperatur dan kelembapan relatif, dan modul GPS sebagai sensor posisi dan waktu. Hasil pengukuran ditampilkan dengan LCD dan disimpan di SD card.Dari hasil kalibrasi dengan Automatic Weather System (AWS) diketahui bahwa alat yang dibuat memiliki full scale error rata-rata untuk pengukuran irradiasi surya sebesar 1,33%; temperatur sebesar 5,12%; dan kelembapan relatif sebesar 4,45%. Sedangkan standar deviasi kesalahan mutlak untuk pengukuran irradiasi surya sebesar 19,82; temperatur sebesar 0,33; dan kelembapan sebesar 1,42. Selain itu diukur juga potensi energi surya di beberapa tempat di Kota Bandung dengan nilai insolasi rata-rata di Antapani 3,79 kWh/m2/hari; di Kiaracondong 3,70 kWh/m2/hari; dan ITB 2,30 kWh/m2/hari.Kata kunci: pengukuran, irradiasi surya, insolasi, temperatur, kelembapan relatif, Arduino