Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Training Of Trainer Kader Penyuluh Kesehatan Dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Kesehatan Di Kelurahan Kolo Kota Bima Syaiful Syaiful; Martiningsih Martiningsih; Rosalina Edy Swandayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5651

Abstract

ABSTRAK Kader kesehatan adalah tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerja secara sukarela sebagai promotor kesehatan desa. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan kader dalam penyuluhan kesehatan melalui kegiatan “Pelatihan Training Of Trainer /TOT kader kesehatan”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mitra pihak Puskesmas dan kelurahan Kolo. Bahan yang digunakan berupa Modul pelatihan, SOP penyuluhan, SAP materi edukasi, spanduk dan brosur kegiatan. Pelatihan TOT kader dengan metode ceramah dan demonstrasi tentang bagaimana melakukan penyuluhan kesehatan yang baik dan tahap II praktek penyuluhan kesehatan langsung pada masyarakat. Pelaksanaan pelatihan TOT diikuti oleh 22 kader, tahap I kegiatan selama 2 hari yang diawali dengan pre test hari pertama dan diakhiri dengan post test pada hari kedua dan dilanjutkan dengan tahap praktek dimana kader mendemonstrasikan penyuluhan kesehatan penyakit Non infeksi dimasing-masing posyandu sesuai jadwal posyandu. Terdapat peningkatan pengetahuan kader dari rerata hasil  pre test 60,91 meningkat dengan rerata nilai post test 97,73. Peningkatkan ketrampilan kader dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan menunjukan nilai rata-rata 77. Disarankan mitra dapat menjadwalkan pertemuan rutin dengan para kader kesehatan,minimal 3 bulan sekali. Kata kunci:    Pelatihan, Training of Trainer, Kader kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, pengetahuan ABSTRACT Health cadres are workers who come from the community, elected by the community and work voluntarily as promoters of village health. The purpose of the service activity is to increase the knowledge of cadres in health counseling through the "Training of Trainers / TOT of health cadres" activities. This activity was carried out with partners from the Puskesmas and Kolo village. The materials used are in the form of training modules, counseling SOPs, SAP educational materials, banners and activity brochures. TOT training for cadres using lecture and demonstration methods on how to do good health education and phase II of direct health counseling practices to the community. The TOT training was attended by 22 cadres, phase I activities for 2 days starting with a pre test on the first day and ending with a post test on the second day and continued with the practice phase where the cadres demonstrated health education on tuberculosis and leprosy at each posyandu according to the posyandu schedule. There is an increase in the knowledge of cadres from the average pre-test result of 60.91, increasing to the average post-test value of 97.73. It is suggested that partners can schedule regular meetings with health cadres, at least once every 3 months. Keywords: Training, Training of Trainers, Health cadres, Health Counseling, knowledge
PENINGKATAN PERAN KADER KESEHATAN DALAM DETEKSI DINI RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER DENGAN JAKARTA KARDIOVASKULER SKOR Martiningsih Martiningsih; Ade Wulandari
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1431

Abstract

Penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah yang dapat dicegah terutama pada kelompok berisiko. Pencegahan  perilaku berisiko dan merubahnya menjadi perilaku yang menunjang kesehatan melalui edukasi menjadi penting dalam upaya preventif jangka panjang yang terus berkelanjutan dan bersinergi dengan program yang menunjang kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi deteksi dini risiko PKV bagi kader kesehatan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Penapali Kecamatan Woha Kabupaten Bima-NTB pada 19 kader kesehatan, pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 26-27 Oktober 2019 berupa penyuluhan kesehatan tentang deteksi dini risiko penyakit kardiovaskuler menggunakan Jakarta kardiovaskuler skor (JKS) melalui media leaflet dilanjutkan demonstrasi pengukuran tekanan darah,tinggi badan, berat badan dan menghitung indeks massa tubuh serta diskusi penggunaan JKS untuk mengetahui besarnya risiko PKV. Karakteristik kader kesehatan yang mengikuti kegiatan penyuluhan semuanya adalah perempuan, pada kelompok usia 21 – 45 tahun. Penilaian risiko pada kader kesehatan menunjukkan hasil semua peserta dapat melakukan pengukuran dan hasil penilaian dengan JKS pada kelompok kader menunjukkan 100%  kader pada kelompok risiko rendah PKV namun temuan lain mengindikasikan bahwa faktor risiko terbanyak adalah pada indeks massa tubuh melebihi normal (overweigh dan obesitas 55,6%). Kedepannya peran kader perlu ditingkatkan melalui kelas edukasi  dan program edukasi  berkelanjutan.
Penurunan Tekanan Darah dengan Pemberian Terapi Bekam pada Pasien Hipertensi Primer di Klinik Pengobatan Nabawi Al-Jundi Kota Bima Tahun 2019 Ahmad Ahmad; Nurhasanah Nurhasanah; Martiningsih Martiningsih; A Haris A Haris; Nurwahidah Nurwahidah
Bima Nursing Journal Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.76 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v2i1.636

Abstract

Hypertension is one important factor as triggers not infectious disease that is currently a cause of death in the world number one.Cupping are other ways in the diagnosis and treatment ( unclassified diagnostic and treatment methods ) in its scope complementary therapy alternative. Cupping cause vasodilation general lowering blood pressure in a steady manner. Analytic research aims to know effectiveness cupping therapy to a decrease in pressure of patient hypertension in Treatment Nabawi Al-Jundi Bima City that collected with sheets of observation. Design used in this research was descriptive analytic with the design one group pre-post design. Way using the sampling purposive sample of samples from 33 respondents.  Data analized t-test sample paired with a significant (a= 0,05). Research  show that systolic blood peasure a patients before the first cupping 150 mmHg, decreased after second cupping being 130 mmHg, while dyastolic blood peasure a patients before the cupping 100 mmHg, decreased after second cupping being 90 mmHg. Research shows that cupping effektive in lowering systolic and dyastolic blood pressure with the p value = 0,000 (α < 0,05). Based on the research, cupping effektive in lowering blood prassure in patients hypertension at The Clinic Treatment Nabawi Al-Jundi Bima city
An Analysis of Factors Related to the Ability of Hypoglycemic and Hyperglycemic Early Detection in patients of Diabetes Mellitus in Bima Public Hospital in 2017 Martiningsih Martiningsih
Media Keperawatan Indonesia Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.559 KB) | DOI: 10.26714/mki.1.3.2018.18-23

Abstract

This study aims to determine the ability of early detection, the factors that are most influential and related to the ability of early detection of hypoglycemia and hyperglycemia in diabetes mellitus patients in Bima Public Hospital in 2017. The method used in this research is an analytical descriptive method and uses a cross-sectional approach. The population of this study was all DM patients in Bima Public Hospital in 2017. The sample size was determined by purposive sampling technique, namely 30 people. The study was conducted in the internal medicine room of Bima Hospital. The data were retrieved by using questionnaire of Ability to Detect Hypoglycemia and Hyperglycemia which has been tested for the validity and reliability of the instrument with Cronbach's Alpha value of 0.734. The data analysis process was carried out by using Chi-Square test and logistic regression. Results: The ability of hypoglycemia and hyperglycemia to be detected in DM patients in Bima Public Hospital in 2017 was 47% who were able and 58% who were not able with the average of 42.70, with a minimum-maximum value of 34-52. The results of the multivariate test revealed that the duration of DM disease had the most significant effect on the ability of hypoglycemia and hyperglycemia detection (p-value = 0.001, OR 39.429). Discussion: Improving the quality of nursing care through self-care education in the right nursing perspective with regard to the characteristics of the respondents, one of them is a history of long-term DM disease, can prevent acute hypoglycemia and hyperglycemia.
Pelatihan Kelas Edukasi Kader Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Risiko dan Deteksi Dini Penyakit Kardiovaskuler di Kelurahan Kolo Kota Bima Martiningsih Martiningsih; Ahmad Ahmad; Abdul Haris; Nurul Wahidah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7415

Abstract

ABSTRAK Penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Penyakit  kardiovaskuler yang sering ditemui pada desa kolo adalah penyakit hipertensi dan diabetes mellitus. Hal ini merupakan 2 faktor risisko utama PKV yang dapat dicegah melaui upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak diantaranya kader kesehatan. Kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kader dalam deteksi dini risiko penyakit kardiovaskuler di masyarakat khususnya penyakit Hipertensi dan diabetes mellitus. Kegiatan berupa kelas edukasi  pelatihan kader yang dimulai dengan kegiatan penyampaian materi dengan metode ceramah dilanjutkan demonstrasi dan pendampingan pemeriksaan tekanan darah dan glukosa darah sewaktu yang dilakukan oleh kader dengan alat pemeriksaan sederhana dilanjutkan pendampingan praktek dimasyarakat dalam kegiatan posyandu. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 10 kader kesehatan kelurahan  Kolo dalam 4 sesi. Kemampuan  kader kesehatan dalam melakukan pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh peserta pelatihan dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan tensimeter digital dan melakukan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dengan alat tes sederhana. Pemeriksaan yang dilakukan oleh kader pada masyarakat dalam kegiatan posyandu kelurahan menunjukkan 45% atau 9 orang dengan kategori risiko hipertensi Sedangkan hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu menunjukkan 30% atau 6 orang dengan kategori risiko Hiperglikemia. Ketrampilan kader masih perlu terus ditingkatkan dengan melibatkan secara aktif dalam kegiatan posyandu dan kemampuan dalam membaca hasil pemeriksaan dasar dengan tetap didampingi oleh petugas kesehatan dari puskesmas. Hasil pemeriksaan yang diperoleh perlu ditindak lanjuti dengan deteksi dini lanjutan dan rutin dipuskesmas. Kata Kunci: Pelatihan, Kelas Edukasi, Kader Kesehatan, Deteksi Dini  ABSTRACT Cardiovascular disease (CVD) is a disease caused by impaired function of the heart and blood vessels. Cardiovascular diseases that are often found in Kolo village are hypertension and diabetes mellitus. These are the 2 main risk factors for CVD that can be prevented through health promotion efforts that can be carried out by involving various parties including health cadres. of this service activity is to increase the knowledge and skills of cadres in early detection of cardiovascular disease risk in the community, especially hypertension and diabetes mellitus. of activity is in the form of cadre training education classes starting with material delivery activities with the lecture method followed by demonstrations and assistance in checking blood pressure and blood glucose when carried out by cadres with simple examination tools followed by practical assistance in the community in posyandu activities. The training activities were attended by 10 health cadres from Kolo village in 4 sessions. The ability of health cadres to carry out examinations shows that all training participants can check their blood pressure using a digital sphygmomanometer and perform regular blood glucose checks with simple test equipment. The results of examinations carried out by cadres in the community in village posyandu activities showed 45% or 9 people in the hypertension risk category. The skills of cadres still need to be improved by being actively involved in posyandu activities and the ability to read the results of basic examinations while still being accompanied by health workers from the puskesmas. The results of the examination obtained need to be followed up with advanced and routine early detection at the primary health center. Keywords: Training, Education Classes, Health Cadres, Early Detection