Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH LAMA PEMBERIAN DIET ATEROGENIK TERHADAP INDEKS ATEROGENIK SERUM Rattus novergicus STRAIN WISTAR JANTAN Ariza Julia Paulina; Enikarmila Asni; Mardhiah Gaffar
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Kedokteran Vol 2, No 2 (2015): Wisuda Oktober 2015
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Atherosclerosis is defined as a chronic inflammation which is marked by the accumulation of cholesterol and ester cholesterol in the sub endotelial vascular tissue. The ratio of LDL/HDL (atherogenic index) is the main parameter in atherosclerosis and CHD incidence. The purpose of this research is to know the effect of long giving atherogenic diet against serum atherogenic index in male Wistar rat. This study was an experimental research with the post test-only control group design, by using male rats (Rattus novergicus) of 2-3 month with the average weight range of 160-240 gr. The rats are then divided into 4 group which are: control group given with standard diet, the 5 weeks atherogenic diet group, the 8 weeks atherogenic group, and the 12 weeks atherogenic group, in which group consist of 6 rats. The atherogenic diet (2% cholesterol, 5% goat’s fat, and 0,2% cholic acid) is given ad libitum as much as 20 gr/ea/day. The result are then analyzed with the one way ANOVA method, showing that there’s a adequate difference (p=0,000). As for the Post Hoc Test (p=0,000), the result show is that the atherogenic diet does increase the atherogenic index of the rats blood serum. And as for the Spearman test (0,969), it show is a significant positive correlation between the atherogenic index and the given duration of the atherogenic diet. In this research we can conclude that the longer given atherogenic duration, the higher the atherogenic index will become on male Wistar rats (Rattus novergicus).Keywords: Atherosclerosis, atherogenic diet, atherogenic index, LDL/HDL ratio, rats (Rattus novergicus)
Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Desa Tambang Dalam Deteksi Stunting Pada Anak Arfianti Arfianti; Nurhasanah Nurhasanah; Suri Dwi Lesmana; Yuliati Yuliati; Erika Erika; Ariza Julia Paulina; Dedi Afandi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.856 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.792

Abstract

Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak berada di bawah 2 standar deviasi dibawah grafik pertumbuhan anak. Stunting menjadi masalah kesehatan yang serius terutama di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Kampar merupakan salah satu wilayah prioritas penanganan stunting di Provinsi Riau dengan 10 lokus stunting yang telah diidentifikasi. Desa Tambang Kecamatan Tambang merupakan desa di Kabupaten Kampar dengan prevalensi stunting cukup tinggi yaitu memiliki 42 balita. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Desa Tambang dalam melakukan penilaian status gizi anak balita. Pengabdian dilakukan pada bulan Juli 2020 di Kantor Camat Tambang. Metode pelatihan meliputi ceramah, tanya jawab, studi kasus dan praktek langsung pengukuran tinggi dan berat badan anak balita. Topik pelatihan meliputi stunting dan strategi pencegahan stunting di desa, penilaian status gizi anak balita serta kebutuhan gizi ibu hamil dan anak balita. Pelatihan diikuti oleh 25 kader posyandu yang ada di Desa Tambang. Hasil evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu tentang stunting dan strategi pencegahannya.
Antibodi Sars-Cov-2 Pasca Vaksinasi Pada Penyintas Covid-19 Dita Kartika Sari; Rahmat Azhari Kemal; Ariza Julia Paulina
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v5i3.12589

Abstract

Salah satu kendala program vaksinasi dalam penanganan pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) adalah stok vaksin yang terbatas. Beberapa studi pada vaksin mRNA menunjukkan bahwa penyintas COVID-19 menunjukkan respon yang lebih cepat dalam membentuk antibodi. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran awal mengenai respon imun penyintas COVID-19 setelah pemberian vaksin CoronaVac. Metode: 14 sampel dari penyintas COVID-19 yang divaksinasi menggunakan CoronaVac diambil untuk melihat total antibodi terhadap Receptor Binding Domain (RBD) protein spike SARS- CoV-2 yang diperiksa dari serum pada sebelum vaksinasi, 14 hari setelah dosis pertama, dan 14 hari setelah dosis kedua. Hasil: Didapatkan 6 orang penyintas mempunyai antibodi anti RBD (seropositif) sedangkan 8 orang lainnya tidak (seronegatif). Rerata durasi PCR positif menunjukkan individu seronegatif memiliki waktu yang lebih singkat (3,3 ± 1,7 hari, p<0.001) dibandingkan kelompok seropositif Kesimpulan: Kelompok penyintas seropositif mengalami peningkatan antibodi yang signifikan setelah pemberian vaksin dosis pertama (GMT 648.6, 95% CI 360.7 – 1,166.0 U/mL). Titer ini signifikan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok seronegatif bahkan setelah pemberian vaksin dosis kedua (GMT 49.1, 95% CI 14.0 – 172.7 U/mL). Temuan awal ini harus direplikasi dalam sampel yang lebih besar untuk mengidentifikasi prioritas vaksinasi diantara individu yang sebelumnya terinfeksi.Kata kunci: Antibodi anti-RBD, Penyitas COVID-19, Vaksinasi
Penyuluhan Anemia Dan Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sungai Sembilan Fatmawati; Ariza Julia Paulina; Fridayenti
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 7 No 1 (2023): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v7i1.4288

Abstract

Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator to assess the degree of a nation, especially women. MMR according to the results of the 2012 Indonesian Demographic and Health Survey in Indonesia was 359 per 100,000 live births. The most common causes of maternal death in the city of Dumai are ante partum hemorrhage and preeclampsia in 3 cases each. The purpose of this service activity is to increase knowledge and understanding of anemia in pregnant women and to find out the status of anemia in pregnant women at the Sungai Sembilan Health Center, Sungai Sembilan District, Dumai Regency. In addition to counseling activities, a pre-test and post-test were carried out using 10 multiple-choice questions to assess the knowledge of the community, totaling 30 people. Overall, more than 50% of participants already have a good level of knowledge about anemia in pregnancy. There were 33% of participants who had a hemoglobin level <11 which means they had mild anemia. By conducting counseling about anemia and hemoglobin examination, it is hoped that it can increase the knowledge of the community at the Sungai Sembilan Health Center, Sungai Sembilan District, Dumai Regency.