Eram Tunggul Pawenang
Public Health Department, State University of Semarang

Published : 41 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA KELUARGA PEMBUAT GULA AREN Pangestika, Yunita Ringgih; Pawenang, Eram Tunggul
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Pandanarum dan Beji merupakan desa pusat pembuatan gula aren de-ngan jumlah balita penderita ISPA terbanyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita di keluarga pembuat gula aren. Jenis penelitiannya ini adalah explanatory research dengan rancangan belah lintang, dengan populasi semua balita sejumlah 141. Sampel sejumlah 56 diperoleh menggunakan teknik acak proporsional. Analisis dilakukan dengan menggunakan statistik uji chi kuadrat dengan derajat kemaknaan. Dari hasil penelitian diketahui ada hubungan antara pencahayaan alami kamar balita, pencahayaan alami ruang keluarga, luas ventilasi kamar balita, luas ventilasi ruang keluarga,  lantai, lubang asap dapur,  kepadatan penghuni rumah dan kepadatan penghuni kamar balita dengan kejadian ISPA pada balita. Tidak ada hubungan antara dinding,  atap, letak dapur, luas dapur dengan kejadian ISPA pada balita di keluarga pembuat gula aren Desa Pandanarum dan Desa Beji Kecamatan Pandanarum. AbstractPandanarum and Beji Village are palm sugar production centers with the largest number of infants with respiratory infection. The purpose of this study was to determine the relationship between physical condition of the home environment on the incidence of ARI in children under five years of palm sugar maker families. This type of research is explanatory with cross sectional design, with a population of all children under five years amount of 141. A number of 56 samples were taken using proportional random sampling techniques. Data is analyzed using chi square with significance level. Survey results revealed no relationship between natural lighting toddler rooms, natural lighting family room, spacious room ventilated infants, spacious family room ventilation, flooring, kitchen chimney, the density of occupants, occupant density toddler rooms, with the incidence of ARI in infants. There is no connection between the wall, roof, kitchen layout, spacious kitchen with the incidence of ARI in young children in a family of palm sugar maker Pandanarum Village and Village District Pandanarum Beji.Keywords: Conditions physical environment house; Genesis ari; Toddlers; Families palm sugar maker
KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI Khomariyatika, Tattit; Pawenang, Eram Tunggul
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah penelitian adalah faktor risiko apakah yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis air sumur gali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis air sumur gali di Dusun Glonggong Desa Doplang Kecamatan Jati Kabupaten Blora tahun 2008. Metode penelitian adalah explanatory dengan rancangan belah lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumur gali di Dusun Glonggong yaitu sebanyak 34. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total dimana seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 34 sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah meteran gulung dan lembar observasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis air sumur gali yaitu letak timba (p=0,014) dan jarak jamban (p=0,005). Simpulan penelitian, letak timba dan jarak jamban merupakan faktor risiko kualitas bakteriologis air sumur gali.The research problem were whether the risk factors associated with bacteriological water quality dug well. Purpose of this study was to describe the risk factors associated with bacteriological quality of water wells dug in Glonggong Doplang village, Jati, Blora regency, in 2008. The method was an explanatory research with cross sectional design. Population in this study were all dug in Glonggong Doplang village as many as 34 . Sampling was done by total population as many as 34 samples . The instrument used in this study were the observation meter rolls and sheets . The result showed that the variables significantly associated with bacteriological water quality of dug well were the location of the bucket (p=0.014 α=0.05) and distance latrine (p=0.005 α=0.05). The conclusion of the study, latrine location and distance bucket were risk factors of bacteriological water quality of dug well .
PENGEMBANGAN WANA WISATA WATU SUMONG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA BERBASIS POHON AREN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA BERKELANJUTAN DI DESA PERON, LIMBANGAN, KENDAL Pawenang, Eram Tunggul; Anisykurlillah, Indah; Widyawati, Anis
Jurnal Abdimas Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja interdisipliner pada lintas sektoral yaitu bidang ilmu Kesehatan Masyarakat, Hukum dan Akuntansi Manajemen, kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan khususnya Desa Peron dalam membudidayakan pohon aren dalam fungsi konservasi dan pemberdayaan hasil pengolahan aren sebagai fungsi produksi, bagi perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan. Masalah utama yang ada di Desa Peron adalah petani aren dalam pemasaran hasil masih tergantung dengan tengkulak, kurangnya diversifikasi dari aren menjadi produk-produk yang lain, pengemasan hasil diversifikasi olahan aren kurang menarik konsumen, pemanfaatan ijuk, akar dan daun dari pohon aren yang tidak maksimal, potensi Wisata Watu Sumong yang belum dieksplorasi secara optimal serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah aren. Hasil dari kegiatan KKN PPM meliputi Program pengemasan gula aren dilaksanakan dengan 3 variasi bentuk pengemasan yaitu Gula aren cetak, Gula Semut dan Sirup Aren dengan label “Arenku” dan sedang dalam proses permintaan no PIRT. Program pemasaran gula aren telah terlaksana yaitu dengan memasarkan produk gula aren berupa gula semut aren, gula cetak dan sirup aren di beberapa tempat yaitu di KPRI Handayani, UNSEC UNNES, dan Sekatul. Kegiatan Pengenalan Watu Sumong telah dilaksanakan dan mendapat apresiasi positif dari Bupati Kendal dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kendal dan akan dikembangkan menjadi Desa Wisata. Pengenalan juga dilaksanakan pada saat Peron Expo dengan menampilkan Video dan Pemasangan papan sejarah Watu Sumong dan Denah Lokasi Wisata di Desa Peron. Pengembangan desa Wisata akan dilanjutkan oleh Kelompok sadar wisata “Wikir Sari”. Program pembuatan Blog telah dilaksanakan dan diikuti oleh karang taruna Desa Peron. Blog saat ini dikelola oleh kepengurusan yang telah dibentuk. Alamat blog adalah www.ekowisataperon.com. Pelatihan membuat MoU dilaksanakan dengan sasaran perangkat desa, Kelompok sadar wisata dan Kelompok Usaha Bersama.Kata kunci : Watu sumong, MoU, pemasaran dan pengemasan aren, Blog, limbah aren
The Community Diagnosis of Filariasis Endemic Villages in Pekalongan City Indarjo, Sofwan; Siwiendrayanti, Arum; Pawenang, Eram Tunggul
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 1 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JULY 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v12i1.4130

Abstract

The percentages of referrals for the first level health facilities visits are coming from Filariasis cases have increased to 11,699 until 2008. In Pekalongan City, there are 117 infected people in 2011. This study aims at investigating social determinants of filariasis endemic communities in several villages. Surveys using a cross-sectional study design, Population studies that tested positive for finger blood survey (FBS) in 2011-2013. Samples were collected by convenience sampling method sequentially through questionnaires and observation. There were 402 people participating in this study. The result shows that the presence of bushes, puddle, Sewerage are in unfavorable conditions and people do not use mosquito net during sleep and hang clothes. The best prevention practice in Padukuhan Kraton Village is by regularly use mosquito repellent and do not go out at night, Padukuhan Kraton endemic filariasis with mf-rate of 3.7%. Filariasis Elimination Program Year 2011-2015 is carried out properly and in accordance with the regulations of filariasis filariasis Mass Drug Administration (MDA) program. FBS is implemented before MDA (Mass Drug Administration) and handling of cases of chronic filariasis. Respondents have a good knowledge of prevention of transmission of filariasis. Hoewever, the practice of taking the MDA medication is still less. Suggestions for the community are to improve environmental sanitation, improvement of MDA medication and the prevention of transmission of filariasis.
Edukasi Pencegahan Filariasis dengan Buku Saku Mandiri di Wilayah Endemis Filariasis Kabupaten Demak Siwiendrayanti, Arum; Pawenang, Eram Tunggul; Indarjo, Sofwan; Windraswara, Rudatin
Jurnal Abdimas Vol 23, No 2 (2019): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktek masyarakat dalam pencegahan filariasis. Metode yang digunakan adalah dengan edukasi dengan menggunakan media buku saku MANDIRI yang berisi informasi tertulis dilengkapi foto dan ilustrasi yang memuat langkah-langkah pencegahan filariasis. Buku saku ini telah memiliki ISBN dan diterbitkan oleh UNNES Press dan dari hasil penelitian terdahulu telah berhasil berperan dalam menurunkan angka Mf rate Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan dari Mf rate 2,0% menjadi 0,0%. Buku ini diserahkan pada kelompok warga dan saling dipinjamkan decara bergilir sehingga dapat dibaca oleh seluruh warga. Diskusi antar warga dapat terjadi pada kesempatan saling meminjamkan buku tersebut. Kegiatan pengabdian dilaksanakan tanggal 5 Mei 2018 di Desa Sidogemah dan tanggal 12 Mei 2018 di Desa Bedono. Monitoring perguliran buku saku dilaksanakan tanggal 7 Juli di Desa Sidogemah dan tanggal 14 Juli di Desa Bedono. Perguliran buku di Desa Sidogemah 75% baik dan di Desa Bedono 80% baik. Keseluruhan dari masing-masing 20 orang peserta Desa Sidogemah dan Desa Bedono mengalami peningkatan skor pengetahuan. Peningkatan pengetahuan rata-rata Desa Sidogemah meningkat dari rata-rata pre test sebesar 6,25 menjadi rata-rata post test sebesar 11,25. Peningkatan pengetahuan rata-rata Desa Bedono meningkat dari rata-rata pre test sebesar 5,75 dan rata-rata post test sebesar 12,25.
KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI Khomariyatika, Tattit; Pawenang, Eram Tunggul
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v7i1.1794

Abstract

Masalah penelitian adalah faktor risiko apakah yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis air sumur gali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis air sumur gali di Dusun Glonggong Desa Doplang Kecamatan Jati Kabupaten Blora tahun 2008. Metode penelitian adalah explanatory dengan rancangan belah lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumur gali di Dusun Glonggong yaitu sebanyak 34. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total dimana seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 34 sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah meteran gulung dan lembar observasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis air sumur gali yaitu letak timba (p=0,014) dan jarak jamban (p=0,005). Simpulan penelitian, letak timba dan jarak jamban merupakan faktor risiko kualitas bakteriologis air sumur gali.The research problem were whether the risk factors associated with bacteriological water quality dug well. Purpose of this study was to describe the risk factors associated with bacteriological quality of water wells dug in Glonggong Doplang village, Jati, Blora regency, in 2008. The method was an explanatory research with cross sectional design. Population in this study were all dug in Glonggong Doplang village as many as 34 . Sampling was done by total population as many as 34 samples . The instrument used in this study were the observation meter rolls and sheets . The result showed that the variables significantly associated with bacteriological water quality of dug well were the location of the bucket (p=0.014 α=0.05) and distance latrine (p=0.005 α=0.05). The conclusion of the study, latrine location and distance bucket were risk factors of bacteriological water quality of dug well .
HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA KELUARGA PEMBUAT GULA AREN Pangestika, Yunita Ringgih; Pawenang, Eram Tunggul
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v5i2.1864

Abstract

Desa Pandanarum dan Beji merupakan desa pusat pembuatan gula aren de-ngan jumlah balita penderita ISPA terbanyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita di keluarga pembuat gula aren. Jenis penelitiannya ini adalah explanatory research dengan rancangan belah lintang, dengan populasi semua balita sejumlah 141. Sampel sejumlah 56 diperoleh menggunakan teknik acak proporsional. Analisis dilakukan dengan menggunakan statistik uji chi kuadrat dengan derajat kemaknaan. Dari hasil penelitian diketahui ada hubungan antara pencahayaan alami kamar balita, pencahayaan alami ruang keluarga, luas ventilasi kamar balita, luas ventilasi ruang keluarga,  lantai, lubang asap dapur,  kepadatan penghuni rumah dan kepadatan penghuni kamar balita dengan kejadian ISPA pada balita. Tidak ada hubungan antara dinding,  atap, letak dapur, luas dapur dengan kejadian ISPA pada balita di keluarga pembuat gula aren Desa Pandanarum dan Desa Beji Kecamatan Pandanarum. AbstractPandanarum and Beji Village are palm sugar production centers with the largest number of infants with respiratory infection. The purpose of this study was to determine the relationship between physical condition of the home environment on the incidence of ARI in children under five years of palm sugar maker families. This type of research is explanatory with cross sectional design, with a population of all children under five years amount of 141. A number of 56 samples were taken using proportional random sampling techniques. Data is analyzed using chi square with significance level. Survey results revealed no relationship between natural lighting toddler rooms, natural lighting family room, spacious room ventilated infants, spacious family room ventilation, flooring, kitchen chimney, the density of occupants, occupant density toddler rooms, with the incidence of ARI in infants. There is no connection between the wall, roof, kitchen layout, spacious kitchen with the incidence of ARI in young children in a family of palm sugar maker Pandanarum Village and Village District Pandanarum Beji.Keywords: Conditions physical environment house; Genesis ari; Toddlers; Families palm sugar maker
ANALISIS SPASIAL ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KOTA PEKALONGAN Wulandhari, Shobiechah Aldillah; Pawenang, Eram Tunggul
Unnes Journal of Public Health Vol 6 No 1 (2017): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.773 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v6i1.7250

Abstract

Pekalongan City is one of the endemic cities of filariasis with mf-rate > 1 %. One of many factors that can influence filariasis is environmental factor. The aim of this research was to figure out the spatial imaging of environmental health such as shrub existence, puddle, wastewater pipeline, and livestock existence with filariasis in Pekalongan City. The study was quantitative descriptive with descriptive survey. Data were analyzed with spatial analysis using GIS in 6 filariasis-endemic subdistricts, i.e. Banyurip Ageng, Jenggot, Bandengan, Pabean, Kuripan Lor, dan Kertoharjo. The study showed that filariasis transmission was in the area with shrub and wastewater pipeline existence. Risk factor of wastewater pipeline existence was in all research places. Risk factor of livestock existence was in 3 subdistricts of Bandengan, Kertoharjo, dan Jenggot. Rice fields existence was a environmental risk factor in Kertoharjo and Banyurip Ageng.
GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN PEDAGANG JUS BUAH DI SEKARAN GUNUNGPATI SEMARANG Khuswataningrum, Tri; Pawenang, Eram Tunggul
Unnes Journal of Public Health Vol 4 No 4 (2015): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.946 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v4i4.9692

Abstract

Jus buah merupakan salah satu minuman yang digemari masyarakat dan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sanitasi lingkungan dan higiene perorangan pedagang jus buah di Sekaran Gunungpati Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014. Jenis dan rancangan penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh pedagang jus buah di wilayah Kelurahan Sekaran Gunungpati Semarang. Sampel sebanyak 15 pedagang. Instrumen menggunakan lembar check list dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian ini adalah menggambarkan sanitasi lingkungan, kondisi sanitasi air 53,3% buruk dan 46,7% baik, kondisi sanitasi peralatan 40% buruk dan 60% baik, kondisi tempat sampah 33,3% buruk dan 66,7% baik, kondisi tempat penampungan limbah 46,7% buruk dan 53,3% baik, ketersediaan bahan pembersih 53,3% buruk dan 46,7% baik. Gambaran higiene perorangan, kebiasaan praktik mencuci tangan 46,7% buruk dan 53,3% baik, dan kebersihan dan kesehatan diri 73,3% buruk dan 26,7% baik. Saran untuk pedagang adalah hindari penggunaan air bersamaan dan cucilah tangan. Fruit juice is a kind of drinks that liked by people and students. The purpose of this research were to know the description of environment sanitation and personal hygiene of fruit juice sellers in Sekaran Gunungpati Semarang. This research worked on April 2014. This type and design of research was quantitative descriptive with cross sectional. The population in this research were all fruit juice sellers in the area of Sekaran Gunungpati Semarang. Samples of the research were 15 sellers. The instrument used a check list and questionnaire. Data analysis was performed univariate. The result of this research were to describe of environmental sanitation, 53,3% had bad and 46,7% had good water sanitation condition, 40% had bad and 60% had good sanitation equipment condition, 33,3% had bad and 66,7% had good rubbish place condition, 46,7% had bad and 53,3% had good waste handling place condition 53,3% had bad and 46,7% had good cleaning substance. In description of personal hygiene, when they washed their hand 46,7% had bad 53,3% had good habit, and 73,3% had bad habit and 26,7% had good habit in personal cleanness and health. The suggestions for sellers is to avoid the use of water together and washing hands.
EVALUASI PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS DARI ASPEK PERILAKU DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN Munawwaroh, Lailatul; Pawenang, Eram Tunggul
Unnes Journal of Public Health Vol 5 No 3 (2016): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.763 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v5i3.10013

Abstract

Abstrak   Filariasis merupakan penyakit menular disebabkan cacing filaria dan ditularkan nyamuk. Untuk menekan jumlah kasus filariasis dilakukan Program Eliminasi Filariasis melalui POMP (Pemberian Obat Massal Pencegahan) filariasis. Kelurahan Kuripan Yosorejo RW I-V (Kuripan Lor) merupakan daerah endemis filariasis (Mikrofilaria rate ≥1%)dan menjadi daerah yang diprioritaskan untuk Eliminasi Filariasis.Tujuan penelitian adalahuntuk mengetahui(1) gambaran Program Eliminasi Filariasis di Kelurahan Kuripan Yosorejo tahun 2011-2015,(2) gambaran perubahan perilaku dan lingkungan setelah pelaksanaan Program Eliminasi Filariasis. Jenis penelitian adalah kualitatif.Jumlah informan adalah 14 informan, 2 informan utama dan 12 informan triangulasi. Hasil penelitian adalah (1) pelaksanaan Program Eliminasi Filariasis tahun 2011-2015 di Kelurahan Kuripan Yosorejosesuai peraturan yang berlaku (2)aspek perilaku masyarakat yang berubah adalah perilaku minum obat filariasis sedangkan perilaku praktik pencegahan lainya (perilaku mencegah gigitan nyamuk dan pengelolaan lingkungan) serta aspek lingkungan (kawat kasa, genangan pada got/SPAL, semak-semak,tanaman air) sudah cukup baik tetapi tidak mengalami perubahan.   Abstract   Filariasis was an infectious disease caused by the filarial worm and transmitted by mosquitoes. Filariasis Elimination Programthrough MDA (Mass Drug Administration) was used to reduce the number of filariasiscases. Kuripan Yosorejo RW I-V village (Kuripan Lor) was endemic filariasis area (Mikrofilaria rate of≥1%) and became the priority area for Filariasis Elimination Program. The purposes of research were to know(1)the description of Filariasis Elimination Program, especially in Kuripan Yosorejo villagebetween 2011- 2015, (2)the influence of Filariasis Elimination Program on behavioraland environmental aspect. This research usedqualitative method. Theinformants were 14.It consisted of2 keyinformants and 12 triangulation informants. The results of researchwere(1) Filariasis Elimination Program implementation between2011-2015 in the Village Kuripan Yosorejo was appropiate with the regulations,(2) the changing of behavioral aspects in the society were the behavioral of taking medication of filariasis while the behaviorof other prevention practices (prevention of mosquitos bites and environmental management) and the environmental aspects (wire netting, puddles on the waste water pipeline, bushes, water plants) were already good enough but not changed.