Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANFAAT YANG DIRASAKAN PENGGUNA E-SAPAWARGA PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN ISSM Muqtadiroh, Feby Artwodini; Susanto, Tony Dwi; Monzila, Izzano
SISFO Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Department of Information Systems, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

E-sapawarga adalah salah satu contoh inovasi e-government yang masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memperngaruhi manfaat e-sapawarga dari sudut pandang pengguna. Penelitian mengenai kesuksesan sistem ini memakai Information Systems Success Model (ISSM). Penggunaan ISSM pada penelitian ini dikarenakan terdapat beberapa variabel atau dimensi yang dapat mengukur manfaat suatu sistem informasi melalui proses layanan e-government dengan basis G2C (government to citizen). Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang terdapat dalam model ISSM melalui pengolahan data kuesioner pada 51 pengguna e-sapawarga mewakili populasi pengguna saat itu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi manfaat sistem e-sapawarga ialah System Quality, User Satisfaction, Use, dan Perceived Net Benefit.  Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk Dinkominfo (khususnya Media Center) yang dapat digunakan untuk perbaikan e-sapawarga di masa mendatang.
The e-Learning Quality Model to Examine Students’ Behavioral Intention to Use Online Learning Platform in a Higher Education Institution Muqtadiroh, Feby Artwodini; Herdiyanti, Anisah; Puspitasari, Noptrina
Khazanah Informatika Vol. 6 No. 2 October 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/khif.v6i2.11344

Abstract

This paper aims to understand the behavioral intentions of students in using e-learning in a public university in Indonesia. We apply the e-learning quality model to observe the quality factors that trigger intentions. The quality factors include assurance, empathy, responsiveness, reliability, and website content. Understanding how these quality learning factors may affect a student’s behavior intention to use e-learning is important to bring e-learning implementation success. We collected 502 responses from university students at a public university in Indonesia that implements a Moodle-based e-learning platform – namely ShareITS. Out of 5 (five) quality learning factors, we found only 2 (two) that significantly affect the e-learning quality – i.e., responsiveness and website content. The result shows that the teacher-student engagement in the e-learning platform and also the better visual design of ShareITS can improve the quality of the e-learning platform.
Rancang Bangun Aplikasi untuk Mengetahui Sikap Perilaku Konsumen pada Karakteristik Produk dengan Metode Model Angka Ideal Asti Dwi Irfianti; Feby Artwodini Muqtadiroh
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara perusahaan dalam mendekatkan diri dengan konsumen adalah mengadakan survei untukmengetahui harapan konsumen akan suatu produk dan mengetahui sikap konsumen setelah menggunakannya.Survei akan lebih sempurna bila pada setiap responden ditanyakan juga tentang produk sejenis dari perusahaanatau merk yang berlainan sebagai data pembanding.Model angka ideal merupakan salah satu cara untuk mengetahui sikap konsumen yaitu denganmembandingkan harapan saat membeli produk dengan kenyataan setelah menggunakan produk tersebut. Modelangka ideal dilakukan dengan menentukan atribut yang akan diteliti, membuat pertanyaan untuk mengukurtingkat kepentingan, yang diharapkan konsumen (disebut ideal) dan mengukur tingkat keyakinan (belief).Oleh karena itu dengan dibuatnya aplikasi untuk mengetahui sikap perilaku konsumen pada karakteristikproduk dengan model angka ideal ini maka dapat membantu perusahaan untuk mendekatkan diri dengankonsumen sehingga perusahaan bisa meningkatkan kualitas produk yang dapat memenuhi harapan konsumen.Kata kunci: ldeal Point Model, Ideal, Belief , Consumer Behaviour.
Ensemble Measurement Model of E-Learning Implementation Readiness for Higher Education Institution Feby Artwodini Muqtadiroh; Mochamad Nizar Palefi Ma'ady; Faisal Rizal Rahman
IJAIT (International Journal of Applied Information Technology) Vol 02 No 02 (November 2018)
Publisher : School of Applied Science, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/ijait.v2i02.1206

Abstract

The low level of student readiness in implementing e-learning can achieve not optimal benefits or even generate losses. In fact, its failures are able to impact on swelling of the institutional funds. Therefore, it is so important to measure the level of student readiness for avoiding the impact of e-learning implementation failures. In this study, we employed an ensemble model for measuring e-learning readiness level by using the model of Akaslan & Law and Aydin & Tasci. The data were obtained from questionnaires based on the factor of technology, people, content, institutions, acceptance for e-learning, and training for e-learning. With a questionnaire consisting of questions and five Likert scales, the survey was conducted in several departments who have implemented e-learning. We assessed the results by Akaslan & Law to measure the level of student readiness and Aydin & Law for determining its readiness By assessing the level of difficulty of e-learning implementation, we show a different way of assessment that the model of Akaslan & Law can also be used for the same variables related to Aydin & Tasci model in the measurement. We work in hand together between the model of Akaslan & Law and Aydin & Tasci for the sake of knowing the level of e-learning implementation readiness in such a different way. We observed e-learning of Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) or so-called ShareITS and found that ITS students are ready to implement e-learning.
Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara Yoga Kurniawan; Sholiq Sholiq; Feby Artwodini Muqtadiroh
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.198 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.878

Abstract

Proses aliran surat masuk adalah proses yang penting di pemerintah kabupaten Buton Utara. Proses ini terdiri dari beberapa alur yang melalui proses pemeriksaan yang cukup panjang. Saat ini proses pengelolaan surat masuk di pemerintah Kabupaten Buton Utara masih menggunakan metode manual. Permasalahan – permasalahan seperti lambatnya proses disposisi dari pejabat berwenang, sulit untuk melacak surat dalam waktu cepat, dan hilangnya arsip surat menjadi alasan diperlukannya suatu sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Perangkat lunak ini dirancang dengan metode pengembangan UPM (Unified Process Model). Metode penelitian pada tugas akhir ini dimulai dengan pengumpulan data-data pendukung, identifikasi masalah, analisis kebutuhan yang menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (SKPL), membuat desain sistem dengan standar Unified Modelling Language (UML) yang menghasilkan dokumen deskripsi perancangan perangkat lunak (DPPL), dan dilanjutkan dengan fase pembangunan prototipe perangkat lunak. Hasil dari pengerjaan tugas akhir ini adalah rancangan dan perangkat lunak untuk pengelolaan surat menyurat dinas bagian surat masuk di pemerintah kabupaten Buton Utara dengan teknologi SMS Gateway sebagai dukungan terhadap proses pemeriksaan surat.
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelatihan (SIMPEL) pada Lembaga Pelatihan XYZ Ainnur Rofiq; Sholiq Sholiq; Feby Artwodini Muqtadiroh
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.648 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2977

Abstract

Akhir-akhir ini Indonesia sedang gencar menumbuhkan semangat berwirausaha pada generasi muda. Banyak program-program kewirausahaan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Pihak swasta pun juga ikut menyelenggarakan berbagai program wirausaha.Program-program yang diselenggarakan berupa seminar, perlombaa maupun pelatihan-pelatihan. Salah satu lembaga pelatihan enterpreneur yang ternama dan gencar mengadakan pelatihan di Indonesia adalah lembaga pelatihan XYZ. Masalah pengorganisasian data peserta dan koordinasi antar cabang menjadi masalah utama yang dihadapi oleh lembaga pelatihan XYZ dalam mengadakan pelatihan. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan sebuah perangkat lunak sistem informasi manajemen berbasis web. Perangkat lunak berbasis web memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan data-data pelatihan yang ada di cabang kedalam satu database terpusat. Perangkat lunak yang dibangun diberi nama sistem informasi manajemen pelatihan. Pada tugas akhir ini akan dilakukan pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelatihan pada Lembaga Pelatihan XYZ dan akan dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Unified Process. Hasil dari pengerjaan tugas akhir ini adalah rancangan dan perangkat lunak sistem informasi manajemen pelatihan untuk lembaga pelatihan XYZ.
Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif pada Pemerintah Kabupaten XYZ Sonny Ariyanto Wibowo; Sholiq Sholiq; Feby Artwodini Muqtadiroh
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.189 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i3.5192

Abstract

Badan pemerintahan suatu daerah merupakan kumpulan dari berbagai dinas yang memiliki fungsinya masing – masing yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Banyak sekali laporan yang dihasilkan oleh suatu wilayah pemerintahan selama satu tahun dan pihak Bupati harus dapat membaca laporan pertanggungjawaban tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan untuk membuat keputusan. Namun dengan banyaknya laporan pertanggungjawaban yang dihasilkan dari setiap dinas serta tidak ada teknologi informasi terintegrasi disetiap SKPD yang dapat mempermudah Bupati dalam membaca laporan tersebut, maka perlu waktu yang lama untuk membaca seluruh laporan tersebut dan membuat keputusan yang tepat. Maka dari itu diperlukan perangkat lunak yang dapat memberikan kumpulan informasi yang diperlukan oleh Bupati sehingga dapat membantu mengambil keputusan secara cepat tanpa harus membaca secara menyeluruh dari laporan pertanggungjawaban yang ada. Pada tugas akhir ini akan dilakukan pembangunan Aplikasi Web Informasi Eksekutif pada Pemerintah Kabupaten XYZ yang akan dikembangkan dengan menggunakan metode Extreme Programming. Metode ini  mendukung pola pengembangan yang iteratif dan inkremental sehingga proses pengembangan dapat dilakukan lebih sesuai dengan kebutuhan dan dapat mengakomodasi adanya umpan balik maupun perubahan kebutuhan dari stakeholder yang terkait dengan Aplikasi Web Informasi Eksekutif pada Pemerintah Kabupaten XYZ ini.
Pembangunan Sistem Monitoring Debitur Dengan Menggunakan Arsitektur Three-Tier (Studi Kasus : Bank Umum Di Indonesia) I Gede Aditya Wiratama; Bekti Cahyo Hidayanto; Feby Artwodini Muqtadiroh
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.6 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23406

Abstract

Bank berfungsi sebagai lembaga penyalur antara kelompok masyarakat pemilik dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito maupun bentuk simpanan yang lain. Dana yang terkumpul tersebut akan disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit.Kredit merupakan penyediaan dana atau tagihan yang berdasarkan pada kesepakatan pinjam-meminjam antara penyedia dana dengan pihak peminjam atau yang membutuhkan dana. Kompensasi yang diberikan oleh pihak peminjam dapat berupa bunga, imbalan atau bagi hasil maupun kesepakatan lain yang disetujui bersama antara pihak bank dan peminjam. Dalam mengambil keputusan terkait kredit yang diajukan calon debitur, bank melakukan analisis dari berbagai data.Sistem monitoring debitur merupakan sistem yang penulis tawarkan untuk menyimpan data secara terpusat sehingga dapat diakses kapan dan di mana saja dengan mudah. Sistem di rancang dengan menggunakan arsitektur three-tier. Hal ini bertujuan agar tampilan aplikasi dapat dikembangkan dalam bahasa lain, namun tetap memiliki aturan yang baku.
Analisis Niat Penggunaan Knowledge Management System pada Perusahaan Pupuk di Indonesia Feby Artwodini Muqtadiroh; Amna Shifia Nisafani; Muchammad Wijdan Alyosa
Jurnal Teknosains Vol 9, No 1 (2019): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.36411

Abstract

PT ABC is one of the state-owned companies and one of the fertilizer producers in Indonesia. At present PT ABC has implemented a Knowledge Management System (KMS) in Human Resources Department. KMS serves as a tool for employees to consult in various fields regarding knowledge sharing, as a source of information and administration processes for payroll, leave, pensions and others. However, the existence of KMS is unable to guarantee the employees feel helped, for example, old employees who do not understand technology will have difficulty running KMS and some employees are not accustomed to dealing with information technology because they are used to consulting with humans. To measure the level of KMS acceptance for employees at PT ABC, this research uses the Chorng-Shyong Ong model which is a Technology Acceptance Model (TAM) model by utilizing the Power Issues.The purpose of this study was to find out the level of KMS acceptance in PT ABC based on the perspective of employees by identifying the basic factors, which affect cognitively and affectively to increase the internal beliefs, attitudes, and employee intention to use KMS through the recommendations given for the system improvement. And the results of this study indicate that the factors of perception to the usefulness, perceived ease of use, and the influences of others positively influence the intention to use KMS in PT ABC. There are only 3 of 7 hypotheses were accepted in accordance with the conditions that exist in PT ABC for the implementation of KMS. Of the 3 hypotheses accepted, the recommendations for improvement are derived based on the employee's suggestion in open questionnaires.
Identifikasi Faktor Resistansi Guru Terhadap Teknologi Sebagai Pendukung Pembelajaran di Pondok Pesantren Salaf Athiyatul Ulya; Feby Artwodini Muqtadiroh; Ahmad Muklason
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Vol 7, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/TEKNOSI.v7i1.2021.18-26

Abstract

Sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari beberapa jenis seperti pendidikan umum, kejuruan, profesi, dan keagamaan. Salah satu penyelenggara pendidikan keagamaan di Indonesia ialah pondok pesantren termasuk pondok pesantren salaf. Pondok pesantren salaf memiliki sistem pendidikan yang unik yakni sistem pembelajaran tradisional dengan metode sorogan, bandongan dan weton. Memasuki era Education 4.0, perkembangan teknologi pendidikan yang semakin canggih tidak lantas menjadikan pondok pesantren salaf beralih menggunakan teknologi. Pondok pesantren salaf tetap mempertahankan metode pembelajaran tradisional yang menjadi ciri khas pondok pesantren. Namun demikian, mereka tidak kalah saing dengan lembaga pendidikan lain serta terus mengalami perkembangan dengan jumlah santri yang meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor resistansi penggunaan teknologi sebagai pendukung pembelajaran dilihat dari perspektif guru. Penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif ini terdiri dari 3 tahap yakni tahap persiapan, pengumpulan data dan pengolahan data. Pada tahap persiapan dilakukan studi literatur, identifikasi kondisi saat ini, menentukan populasi dan sampel serta menyusun instrumen penelitian. Tahap pengumpulan data diawali dengan pelaksanaan preliminary research, penyebaran kuesioner, pelaksanaan wawancara serta pengujian validitas dan reliabilitas data. Pengolahan data dilakukan dengan menentukan faktor dan kategori faktor resistansi guru terhadap teknologi. Hasil dari penelitian ini berupa faktor-faktor resistansi guru terhadap teknologi di pondok pesantren salaf. Faktor resistansi yang paling berpengaruh yakni faktor yang memiliki tingkat cakupan paling tinggi adalah kebijakan pesantren yang tidak memperbolehkan membawa barang elektronik, fasilitas pendukung teknologi yang tidak memadai serta rendahnya kemampuan teknis guru untuk mengoperasikan teknologi.