Wanita yang sedang dalam masa nifas memerlukan asuhan diantaranya memberikan pendidikan kesehatan pada ibu berkaitan dengan gizi, menyusui, pemberian imunisasi pada bayinya, perawatan bayi sehat, dan KB (Keluarga Berencana). Kontrasepsi mantap wanita (tubektomi) adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi. Efektifitas kontrasepsi mantap wanita yang baik tidak berbanding lurus dengan pengetahuan ibu nifas. Kurangnya minat ibu nifas dalam keikutsertaan kontrasepsi mantap wanita di wilayah kerja BPM Sri Margi Subekti Desa Jampiroso Kabupaten Temanggung menyebabkan angka kontrasepsi Mantap Wanita rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekplorasi pengetahuan, minat, dukungan, dan hambatan ibu nifas tentang kontrasepsi mantap wanita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam. Jumlah partisipan 5 ibu nifas yang berusia lebih dari 26 tahun, memiliki anak lebih dari 2, tidak ada kontra indikasi mengikuti kontrasepsi mantap wanita, serta dalam masa nifas yaitu kurang dari 42 hari. Pengetahuan ibu nifas tentang kerugian dan efek samping dari kontrasepsi mantap wanita masih belum maksimal. Dua dari lima partisipan berminat mengikuti kontrasepsi mantap wanita, tiga lainnya tidak berminat. Dukungan yang diberikan oleh ibu nifas berasal dari suami, keluarga, anak tertua, teman, maupun bidan. Hambatan yang dilalui ibu nifas berasal dari diri sendiri dan suami.