Rosmawaty Peranginangin
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBAIKAN VISKOSITAS ALGINAT DARI Sargassum filipendula DAN Turbinaria decurens MENGGUNAKAN CaC03 DAN LOCUST BEAN GUM (LBG) Subaryono, Subaryono; Peranginangin, Rosmawaty
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v4i2.445

Abstract

Penelitian untuk meningkatkan viskositas alginat dari Sargassum filipendula dan Turbinaria decurens telah dilakukan dengan menggunakan bahanbakurumput laut dari Perairan Binuangeun, Provinsi Banten. Peningkatan viskositas alginat dari kedua jenis rurnput laut yang umurnnya rendah, dilakukan dengan pembentukan ikatan silang menggunakan ion Ca² sebagai jembatan penghubung dan interaksinya dengan locust bean gum (LBG). Pembentukan ikatan silang antar molekul alginat dilakukan dengan penambahan CaC03 sebagai sumber ion Ca². Konsentrasi CaCO3 yang digunakan divariasi 2,5; 3,5; dan 4,5; mM. Sebagai pembanding digunakan alginat kontrol tanpa penambahan CaCO3. Penarnbahan LBG dilakukan pada konsentrasi CaCO3 terpilih yaitu 3,5 mM. Penambahan LBG divariasi 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 g/100 g alginat. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis dengan uji sidik ragam dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penarnbahan CaC03 berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan viskositas alginat. Viskositas alginat dari S. filipendula dan T decurens meningkat masing-masing dari 108 cP menjadi 274 cP dan 72 cP menjadi 111 cP pada penambahan CaCO3 3,5 mM. Locust bean gum (LBG) mempunyai efek sinergis dalarn meningkatkan viskositas alginat. Viskositas alginat dari S. filipendula dan T decurens meningkat masing-masing menjadi 556 cP dan 238 cP pada penambahan LBG 30 g/100 g alginat. Penambahan CaCO3 dan LBG tidak hanya meningkatkan viskositas alginat tetapi juga meningkatkan stabilitas viskositas alginat terhadap pengaruh panas.
UJI UNJUK KERJA EVAPORATOR TIPE FALLING FILM EFEK TUNGGAL UNTUK PEMEKATAN GELATIN IKAN Harianto, Harianto; Tazwir, Tazwir; Peranginangin, Rosmawaty
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v4i2.440

Abstract

Pengujian unjuk kerja telah dilakukan pada prototipe evaporator tipe lapisan tipis jatuh (falling film) efek tunggal untuk memekatkan larutan gelatin yang dibuat dari kulit ikan tuna. Bahan pengujian adalah larutan gelatin sebanyak 180 liter dengan padatan total awal 3,5% kamudian dipekatkan dalam evaporator dengan laju air masuk 84 liter/jam. Evaporator ini dioperasikan pada tekanan vakum sekitar 2,5 cmHg pada suhu penguapan bahan 55ºC dari sumber panas uap (steam boiler) dengan tekanan 2,5-4,0 kg/cm². Rata-rata suhu bahan yang masuk ke evaporator adalah 32ºC. Larutan yang telah melalui permukaan evaporasi dikembalikan lagi ke tangki umpan dan dievaporasikan lagi secara berulang-ulang (sirkulasi) sampai larutan menjadi kental yang tampak seperti madu. Akhir evaporasi manghasilkan volume produk sebanyak 30 liter dengan padatan total 9,1% yang diselesaikan dalam waktu 5 jam. Dengan demikian kapasitas evaporator ini adalah 30 liter air teruapkan per jam dan tingkat ekonomi uap adalah 0,78 liter air teruapkan dari bahan per kg uap pemanas yang digunakan. Luas permukaan evaporasi dari evaporator ini adalah 1,67 m², dengan menggunakan persamaan pindah panas dan neraca entalpi didapatkan koefisien pindah panas keseluruhan sebesar 668 W/m² ºC. Konsumsi bahan bakar dari evaporator ini adalah 3,58 liter/jam atau 0,12 liter minyak tanah per liter air teruapkan sehingga efisiensi energi bahan bakar evaporator ini sebesar 60%. Konsumsi energi listrik pada pengujian ini 34,7 kWh, dengan demikian efisiensi energi keseluruhan dari evaporator ini action 50%.
Pengaruh Penambahan Karaginan Untuk Formulasi Tepung Puding Instan Darmawan, Muhamad; Peranginangin, Rosmawaty; Syarief, Rizal; Kusumaningrum, Indah; Fransiska, Dina
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.102

Abstract

Penelitian pengaruh penambahan karaginan untuk formulasi tepung puding instan telah dilakukan. Percobaan yang dilakukan adalah penentuan perbandingan kappa dan iota karaginan (3:1, 2:1, 1:1, 1:2, 1:3) untuk formulasi pembuatan tepung puding instan dan formulasi tepung puding instan berdasarkan perbandingan kappa dan iota karaginan yang terpilih. Dari variasi percobaan yang digunakan, perbandingan kappa dan iota karaginan 1:1 merupakan perbandingan yang paling baik untuk digunakan dalam formulasi tepung puding instan karena memiliki kekuatan gel yang mendekati kekuatan gel puding komersial serta nilai sineresis yang terendah. Perbandingan konsentrasi karaginan, mocaf dekstrin dan KCl dalam formulasi tepung puding instan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kekuatan gel maupun karakteristik sensori kenampakan, aroma dan rasa dari puding instan yang dihasilkan. Namun demikian, formulasi tepung puding instan memberikan pengaruh yang nyata untuk karakteristik tekstur puding instan yang dihasilkan. Berdasarkan analisis fisik (kekuatan gel) dan sensori (kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa) didapatkan perlakuan terbaik yaitu penggunaan karaginan 1,23%, perbandingan tepung mocaf-dekstrin 0,5 : 0,5 dan KCl 0,45 gram.