Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE SEKOLAH DASAR Marta, Rusdial
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 46, No 1 (2017): Lembaran Ilmu Kependidikan: April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD negeri 009 Langgini pada mata pelajaran IPS dengan materi peninggalan sejarah. Hasil observasi awal menunjukan bahwa 36% (13 orang siswa) yang mencapai KKM 70. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model Word Square. Jenis penelian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata sebesar 69.72 dan siswa yang tuntas hanyak 20 orang siswa dengan persentase sebesar 56%, kemudian pada siklus II rata-rata sebesar 73.06 dan siswa yang tuntas hanyak 25 orang siswa dengan persentase sebesar 69%. Pada siklus III rata-rata sebesar 74.44 dan siswa yang tuntas hanyak 27 orang siswa dengan persentase sebesar 75%. 
Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Menggunakan Model Word Square Sekolah Dasar Marta, Rusdial
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 46, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v46i1.10153

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPS. Diperoleh siswa kelas V secara klasikal masih berada di bawah ketuntasan yang ditetapkan yaitu 85. penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada materi peninggalan sejarah siswa di kelas V SDN 009  Langgini. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi peninggalan sejarah siswa di kelas V SDN 009  Langgini. Keberhasilan ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan ke siklus I, ke siklusII dan siklus III. hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan nilai rata-rata sebesar 69.72 dan siswa yang tuntas hanyak 20 orang siswa dengan persentase sebesar 56%, hasil belajar siswa siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 73.06 dan siswa yang tuntas hanyak 25 orang siswa dengan persentase sebesar 69%, kemudian pada siklus II nilai rata-rata sebesar 74.44 dan siswa yang tuntas hanyak 27 orang siswa dengan persentase sebesar 75%. Pada siklus III nilai rata-rata sebesar 81.39 dan siswa yang tuntas hanyak 31 orang siswa dengan persentase sebesar 86%.This research is motivated by low learning result of IPS. Obtained class V students classically still under the determined thoroughness of 85. This study aims to apply model of cooperative learning type Word Square in improving the results of IPS learning on student history relics in class V SDN 009 Langgini. Based on the results of the research, it can be seen that the application of cooperative learning model type of Word Square can improve the results of IPS learning on student history relics in class V SDN 009 Langgini. This success is evidenced by the increase in learning outcomes before action to cycle I, to cycle II and cycle III. the students' learning outcomes before the action is done with an average score of 69.72 and the complete student is 20 students with a percentage of 56%, the results of student learning cycle I with an average value of 73.06 and students who complete 25 students with a percentage of 69%, then in cycle II the average value of 74.44 and students who complete 27 students with a percentage of 75%. In cycle III the average value of 81.39 and students who complete 31 students with a percentage of 86%.
Penerapan Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Viora, Dwi; Wahyuningsi, Endang; Surya, Yenni Fitra; Marta, Rusdial
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.281 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan “penerapan pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”. Jenis penelitian ini adalah penelitian konseptual. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa terpadu atau tidak dapat dipisah-pisahkan; (2) ada delapan komponen dalam pendekatan whole language, yaitu reading aloud, sustained silent reading, shared reading, journal writing, guided reading, guided writing, independent reading, dan independent writing; (3) ada tiga tahapan dalam penerapan pendekatan whole language, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penilaian; (4) setiap pendekatan pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan tak terkecuali Pendekatan whole language. Namun, kekurangan ini tentunya bisa diatasi ketika guru sudah bisa memahami komponena atau pun cara menerapkan pendekatan whole language.
Penerapan Pendekatan Konstruktivis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Kelas IV SD Negeri 003 Bangkinang Kota Rusdial Marta
Publikasi Pendidikan Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v8i2.5106

Abstract

Permasalahan  yang diamati dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 003 Bangkinang Kota, guru belum sepenuhnya melibatkan siswa secara aktif. Hal ini disebabkan keterbatasan alat peraga dan kurangnya variasi penerapan metode maupun pendekatan pembelajaran, guru lebih cenderung menggunakan pendekatan konvensional. Siswa dalam pembelajaran belum dijadikan subjek belajar, kebanyakan siswa menerima materi yang disampaikan guru berupa hafalan. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa, adapun nilai rata-rata hasil belajar IPA semester I dengan pendekatan dan metode yang biasa digunakan guru mencapai 70 dibawah KKM. Pembelajaran dengan menggunakan kontruktivis dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, siswa juga menjadi lebih aktif dalam belajar. Hal itu dapat terlaksana karena permasalahan yang diajukan sering mereka temui dalam kehidupan sehari-hari, berakibat siswa termotivasi untuk aktif melakukan percobaan dalam kelompoknya. Dengan menggunakan metode ini, siswa sudah mulai cenderung untuk aktif dalam pembelajaran. Penerapan pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 003 Bangkinang Kota, dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang terlihat pada rata-rata hasil belajar pada siklus I yaitu  6,96 meningkat menjadi 7,48 pada siklus II. Dengan demikian pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan konstruktivis dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 003 Bangkinang Kota pada mata pelalajaran IPA.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 008 LANGGINI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK KANCING GEMERINCING Rusdial Marta
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 7, No 1 (2017): ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : FIP Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/esjpgsd.v7i1.6397

Abstract

ABSTRAKKeberhasilan guru mengajar harus memperhatikan metode pembelajaran. Model pembelajaran yang mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif dengan teknik kancing gemerincing. Tujuan penelitan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Jenis penelitian yaitu tindakan kelas. Subjeknya siswa kelas IV SDN 008 Langgini, dengan jumlah 23 orang. Data hasil penelitian ini hasil tes dan lembar observasi. Hasil analisis diperoleh persentase siswa tuntas belajar siklus I 78,13% dan siklus II 90,63%. Nilai rata-rata siklus I 74,54 dan siklus II 81,88. Persentase rata-rata pelaksanaan pembelajaran matematika siklus I 81,25% dan siklus II 93,30%. Hasil diperoleh pembelajaran matematika dapat menigkatkan hasil belajar matematika.Kata Kunci : Hasil Belajar,  Model Pembelajaran Kooperatif,                       Pembelajaran Matematika
Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar Citra Maesari; Rusdial Marta; Yusnira Yusnira
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 1 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.553 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i1.531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IV SDN 004 Bangkinang Kota dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving pada materi operasi hitung bilangan cacah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 004 Bangkinang Kota tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 12 orang siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pengambilan data dilakukan dengan tes kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi guru, dan siswa sebagai tingkat keterlaksanaan dan pencapaian dalam menggunakan model pembelajaran Problem Solving. Hasil kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari hasil tes prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tes prasiklus nilai rata-rata 59,16 dengan persentase ketuntasan belajar 25%, pada siklus 1 pertemuan I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata siswa 63,5 dengan persentase ketuntasan belajar 33,33% dan pada siklus 1 pertemuan II mengalami peningkatan juga dengan nilai rata-rata 70,16 dengan persentase ketuntasan belajar 58,33%. Pada siklus 2 pertemuan I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 76,00 dengan persentase ketuntasan belajar 75%, dan pada siklus 2 pertemuan II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 84,66 dengan persentase ketuntasan belajar 83,33%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi hitung bilangan cacah di kelas IV SD Negeri 004 Bangkinang Kota.
Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar Citra Maesari; Rusdial Marta; Yusnira Yusnira
Journal on Teacher Education Vol. 1 No. 1 (2019): Journal On Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.282 KB) | DOI: 10.31004/jote.v1i1.508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IV SDN 004 Bangkinang Kota dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving pada materi operasi hitung bilangan cacah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 004 Bangkinang Kota tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 12 orang siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pengambilan data dilakukan dengan tes kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi guru, dan siswa sebagai tingkat keterlaksanaan dan pencapaian dalam menggunakan model pembelajaran Problem Solving. Hasil kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari hasil tes prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tes prasiklus nilai rata-rata 59,16 dengan persentase ketuntasan belajar 25%, pada siklus 1 pertemuan I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata siswa 63,5 dengan persentase ketuntasan belajar 33,33% dan pada siklus 1 pertemuan II mengalami peningkatan juga dengan nilai rata-rata 70,16 dengan persentase ketuntasan belajar 58,33%. Pada siklus 2 pertemuan I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 76,00 dengan persentase ketuntasan belajar 75%, dan pada siklus 2 pertemuan II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 84,66 dengan persentase ketuntasan belajar 83,33%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi hitung bilangan cacah di kelas IV SD Negeri 004 Bangkinang Kota.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DISKURSUS MULTY REPRESENTATION DI SEKOLAH DASAR Firdayani Firdayani; Rusdial Marta; Zulhendri Zulhendri
Journal on Teacher Education Vol. 2 No. 1 (2020): Journal On Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.387 KB) | DOI: 10.31004/jote.v2i1.1190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dengan Menggunakan Model Diskurusus Multy Representation di Sekolah Dasar. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum tindakan, ketuntasan hasil kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IV hanya mencapai 18,19% dalam kategori kurang baik. Dalam melaksanakan siklus 1 Pertemuan 1 ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 27,28 % kategori kurang baik. Siklus 1 Pertemuan 2 ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 45,46 % kategori kurang baik. Pada siklus 2 Pertemuan 1 ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 63,63 % kategori kurang baik. Sedangkan dalam melaksanakan siklus 2 Pertemuan 2 ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 90,90% kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model Diskursus Multy Representation dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa sekolah dasar.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP Sri Sanita; Rusdial Marta; Nurhaswinda Nurhaswinda
Journal on Teacher Education Vol. 2 No. 1 (2020): Journal On Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.787 KB) | DOI: 10.31004/jote.v2i1.1224

Abstract

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan metode field trip. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis karangan deskripsi. Metode ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. dan waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli hingga Agustus 2020. Subjek penelitian ini siswa kelas IV yang berjumlah 16 orang siswa. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi, observasi dan tes. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa materi menulis karangan deskripsi kelas IV SD Tahfizh Qudwatuna, pada siklus I dan siklus II menunjukkan diantaranya sebelum dilakukan tindakan rata-rata siswa 67,1. Pada siklus I rata-rata siswa meningkat menjadi 73,7. Pada siklus II rata-rata siswa semakin meningkat menjadi 80,1. Dari hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode field trip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Fitri Lestari; Rusdial Marta; Vigi Indah
Journal on Teacher Education Vol. 2 No. 1 (2020): Journal On Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.186 KB) | DOI: 10.31004/jote.v2i1.1225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan anak usia dini pada keluarga muda di Desa Sumber Makmur Kecamatan Tapung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Keluarga muda yang memiliki anak usia dini. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada konsep Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pola asuh yang ada pada keluarga muda di Desa Sumber Makmur terdiri dari 2 jenis pola asuh, yaitu pola asuh permisif dan otoriter; 2) Fasilitas yang diberikan sudah memberikan fasilitas bagi pendidikan dan pengembangan diri anak usia dini mereka; 3) Pemantauan terhadap perkembangan (fisik-motorik, kognitif, dan afektif) anak melalui hasil-hasil dari pembelajaran anak, baik pembelajaran yang anak peroleh di sekolah ataupun hasil dari pembelajaran yang anak peroleh saat belajar bersama orangtua di rumah.