Koko Adya Winata
universitas sangga buana

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN KREATIF UNTUK MENGHADAPI TUNTUTAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Koko Adya Winata
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol 2 No 1 (2020): Pendidikan Islam dan Multikulturalisme
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.454 KB) | DOI: 10.37680/scaffolding.v2i1.193

Abstract

This paper examines how learning models should be applied in schools to respond to the demands of the era of the industrial revolution 4.0 which has become a necessity. The industrial revolution 4.0 is an era that shows the rapid development of technology and has caused many jobs in the past to be distorted. The role of humans is taken over step by step by automatic machines, as a result the number of unemployment is increasing. In order to avoid the negative impact of the industrial revolution 4.0, educational institutions must be able to answer these challenges by selecting and applying learning models in schools that provide the skills or skills needed. The demand for skills that can answer the challenges of the 4.0 revolution era, must be prepared through a directed and comprehensive learning plan. This means that the learning process does not only think and move towards the academic dimension. In the learning process, often students are only prepared to have intellectual intelligence and very little learning gives equal opportunities to students to hone other intelligence. At the same time the learning method is more dominated by the authority of the teacher which is very central and rigid, while the students are positioned as objects that must accept what is presented by the teacher. As a result, students do not have the ability to develop their creativity and potential. Learning models that can answer the challenges of the revolution era 4.0 are collaborative and creative learning models. Through collaborative and creative learning, students are directed to be able to develop their potential and hone their creative thinking skills. The collaborative and creative learning model makes it easy for students to learn and work together and learn to solve problems together. Creative thinking to solve existing problems is a learning process needed to answer the challenges of the industrial revolution 4.0.
Peran Dosen dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Mendukung Program Moderasi Beragama Koko Adya Winata; Tatang Sudrajat; Yuyun Yuniarsih; Qiqi Yuliati Zaqiah
Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.961 KB) | DOI: 10.36232/pendidikan.v8i2.449

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji berkenaan dengan peran dosen dalam pembelajaran pendidikan Pancasila dan PKn untuk mendukung program moderasi beragama. Peran dosen dalam pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan menempati posisi yang sangat penting untuk membentuk karakter Mahasiswa agar memiiliki spirit nasionalisme, keragaman dan semangat berkewarganegaraan. Peran dosen sebagai pendidik harus mampu memberikan pemahaman yang baik dan komprehensif kepada Mahasiswa tentang kondisi masyarakat Indonesia yang multicultural. Melalui pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan serta program moderasi agama yang baik Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan, keberagaman, keadaban, toleransi dan persamaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan; 1) Rendahnya minat dan motivasi belajar Mahasiswa terhadap pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; 2) adanya indikasi Mahasiswa yang terpapar ideology khilafah; 3) pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan masih belum terintegrasi dengan moderasi agama.
Implementasi Model Pembelajaran Interaksi Sosial Untuk Meningkatkan Karakter Peserta Didik Koko adya winata; Aan Hasanah
Jurnal Pendidikan Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.819 KB) | DOI: 10.36232/pendidikan.v9i1.639

Abstract

Abstrak:This paper aims to examine the application of social interaction learning models to improve the character of students. Social interaction model is a learning model that holds that the learning process is inseparable from the reality of life. Students are understood with the phenomena that exist in life, so the learning process is intended to prepare students to be able to interact widely in the community. In this case, students are taught about how to interact politely, harmoniously, democratically and uphold the values ​​of civilization called character. The research method used is descriptive qualitative. By using a qualitative approach researchers are expected to be more flexible in understanding, observing and conducting more accurate reviews regarding the application of social interaction learning models to improve the character of students. The findings in this study can be concluded as follows: a) learning model of social interaction can improve the character of students manifested in social interaction better, b) the ability of students to interpret phenomena in society critically and politely, c) foster motivation intrinsic learners to character values. Kata Kunci: Model Penerapan Pembelajaran, Model Interaksi Sosial, Karakter Mahasiswa.
INOVASI KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Koko Adya Winata
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 1, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v1i2.40973

Abstract

AbstractPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menggambarkan inovasi kebijakan kepala sekolah dalam mengembangkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) untuk menumbuhkan sikap sosial siswa di era revolusi industri 4.0. Inovasi kebijakan sekolah adalah metode dan metode baru yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki karakter berkualitas dan keterampilan teknologi yang sesuai. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk membuat terobosan dan inovasi dengan cara mengembangkan kurikulum yang menjelaskan secara rinci berkenaan dengan peningkatan karakter siswa, terutama dalam aspek sikap sosial. Dengan pengembangan kurikulum yang termasuk dalam komponen proses belajar mengajar, diharapkan akan ada perubahan perilaku positif pada siswa. Sikap sosial siswa yang baik adalah keberhasilan implementasi proses belajar mengajar dan merupakan indikator keberhasilan implementasi pengembangan kurikulum di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah kepala sekolah, guru, siswa dan dokumen sekolah. Data dikumpulkan melalui metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Temuan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, inovasi kebijakan kepala sekolah dalam mengembangkan KTSP untuk menumbuhkan sikap sosial siswa melalui; 1) Penataan pola pikir dan tata kelola kurikulum. 2) Pendalaman dan perluasan materi sikap sosial dan 3) Penguatan proses pembelajaran sikap sosial.Kata kunci: Kebijakan Inovasi Kepala Sekolah, Kurikulum, Sikap Sosial Siswa. Era Revolusioner 4.0