TULISAN ini membahas kajian tindak tutur direktif dalam wacana bahasa Jepang yangmenekankan pada segi pragmatik, yang berhubungan dengan tindak lokusi, ilokusi,dan perlokusi, yang ditandai oleh verba yarimorai (VYM), yaitu kata kerja denganmakna ‘memberi’ dan ‘menerima’. Pada bahasa Jepang VYM terdiri atas tujuh bentuk,lima mempunyai arti ‘memberi’, yaitu yarimasu, agemasu, sashiagemasu, kureru,kudasaru, dan dua mempunyai arti ‘menerima, yaitu moraimasu dan itadakimasu.Ketujuh kata kerja tersebut menjadi penutup kalimat yang dihubungkan dengan katakerja lain. Verba penghubung dalam bahasa Jepang disebut hojoudoshi ‘kata kerjabantu’. Sumber data penelitian ini adalah percakapan dalam empat novel bahasa Jepangyang telah ditetapkan untuk dipublikasikan. Novel tersebut berjudul Kicchin, MunraitoSyadou, Piano no Mori, dan Madogiwa No Tottochan. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode kualitatif karena data penelitian ini adalah bentuk verbal,bukan dalam bentuk angka. Tujuan tulisan ini adalah mengkaji kebudayaan Jepangyang dihubungkan dengan lingustik Jepang pada tataran pragmatik dan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut di bidang pragmatik pada bahasa lain. Hasil penelitianmenjawab pertanyaan yang membuktikan tuturan yang bersifat direktif berdasarkanpragmatik yang terikat dengan konteks kalimat. Dari hasil tersebut didapatkan simpulanbahwa tuturan direktif tersebut ada berbagai macam, yaitu permintaan, perintah,melarang, mengizinkan, dan menasihati.