Haryani Haryani
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Pendidikan Kesehatan Terstruktur tentang Penggunaan Teknik Non Farmakologi untuk Mengurangi Nyeri Kanker Haryani Haryani; Melyza Perdana; Septa Adhi Hermawan; Malina Luthfiana
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.757 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.34286

Abstract

Background: Pain is the most common symptoms suffered by cancer patients that can affect their daily activity and quality of life. Non pharmacological intervention to decrease pain often ignored.Objective: To determine the effectivity of structured health education of non pharmacological intervention to decrease cancer pain.Method: This is a quasi experimental research. The inclusion criteria were cancer patients who were more than 18 years old, suffered cancer pain (from 1-10 scale), and were on stage I-IV of cancer. Sixty eight subjects were recruited (34 for intervention group and 34 for control group). The booklet contains about how to treat non-pharmacology pain and management in the form of warm compress, cold compress, and relaxation techniques. Control group only use diary pain while usual care were provided for control group. Daily pain diary was filled by research subjects for three days. Brief Pain Inventory was given for both of two groups. Paired t test was used to compare pain score and ADL disturbance before and after intervention.Result: There were a significance decrease on both of pain score and daily activity disturbance before and after intervention in the intervention group (p= 0,000). There were not any significant different of pain score (p=0,762) and daily activity disturbance (p= 0,253) in control group. In addition, warm compress is the most nonpharmacological technique used by the intervention group.Conclusion: Providing structured health education of non-pharmacological intervention technique such as warm and cold compress, and relaxation is effective in reducing pain and ADL disorders in cancer patient. ABSTRAKLatar belakang: Nyeri adalah salah satu keluhan yang sering dirasakan penderita kanker. Nyeri yang timbul terus-menerus dan tidak ditangani secara adekuat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penanganan nyeri secara non-farmakologi sering diabaikan.Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian pendidikan kesehatan teknik non-farmakologi penanganan nyeri pada pasien kanker.Metode: Desain penelitian quasi eksperimen. Kriteria inklusi pasien kanker dengan umur >18 tahun, mengalami nyeri skala 1 – 10, stadium I-IV. Kriteria eksklusi adalah pasien yang mengalami gangguan jiwa. Subjek penelitian 68 orang (34 kelompok kontrol dan 34 kelompok perlakuan). Kelompok perlakuan diberikan booklet cara penanganan nyeri non-farmakologi dan demonstrasi teknik non-farmakologi berupa kompres hangat, kompres dingin, dan teknik relaksasi. Kelompok kontrol mendapatkan perawatan standar. Responden mengisi daily pain diary selama 3 hari dan mengisi kuesioner Brief Pain Inventory (BPI). Analisis data menggunakan distribusi frekuesi dan uji t test berpasangan untuk membandingkan skala nyeri dan tingkat gangguan aktivitas sehari-hari akibat nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi.Hasil: Teknik non-farmakologi yang banyak digunakan oleh kelompok perlakuan adalah kompres hangat sebesar 56,67%. Terjadi penurunan rata-rata tingkat nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi (p= 0,000) dan rata-rata tingkat gangguan ADL karena nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi (p= 0,000). Tidak ada perbedaan tingkat nyeri (p=0,762) dan tingkat gangguan ADL (p= 0,253) pada kelompok kontrol.Kesimpulan: Pemberian pendidikan kesehatan terstruktur tentang penggunaan teknik non-farmakologi seperti kompres hangat, dingin dan relaksasi efektif dalam menurunkan nyeri dan gangguan ADL pada pasien kanker.
Asupan Tinggi Garam Sebagai Perilaku Berisiko Terhadap Penyakit Kardiovaskular: Literature Review Sitti Ramdasari Aksan; Siti Naimah; Santalia Banne Tondok; Eza Kemal Firdaus; Haryani Haryani
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.36436

Abstract

Background: Globally in 2010, 1,7 million annual deaths due to cardiovascular have been associated with excess salt / sodium intake. High salt intake (more than 5 g per day) contributes to increased blood pressure and increases the risk of heart disease and stroke. Objective: The purpose of this review literature is to explore the association of risk behavior factors for sodium intake with the incidence of cardiovascular disease. Method: Electronic search was conducted using the keyword “(heart disease OR cardiovascular disease) (salt OR sodium) on 4 online databases: Science Direct, PubMed, SAGE Journal, and Clinical Key. The inclusion criteria in this study were articles published between 2009 and 2018, English publications, available and accessible to the full text, an original research with quantitative research design. Synthesis analysis of articles included using narrative analysis. Result: This literatur review showed that from the 5 articles included there was a positive relationship between sodium intake and risk of cardiovascular events such as hypertension and coronary heart disease. Conclusion: Sodium intake is considered relate to the risk of cardiovascular disease.ABSTRAKLatar belakang: penyakit kardiovaskular, yang memiliki keterkaitan dengan kelebihan konsumsi garam/natrium, bertanggung jawab atas 1,7 juta kematian global pada tahun 2010. Konsumsi garam berlebih (>5g/hari) diketahui meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung serta stroke. Tujuan: Tujuan literature review ini mengeksplorasi hubungan faktor risiko perilaku asupan sodium dengan kejadian penyakit kardiovaskular. Metode: Penelusuran dilakukan dengan menggunakan kata kunci “(heart disease OR cardiovascular disease) AND (salt OR sodium). Pelusuran dilakukan pada 4 database online yaitu: ScienceDirect, PubMed, SAGE Journal, dan Clinical Key. Kriteria inklusi dalam studi ini adalah artikel yang dipublikasi dalam rentang 2009-2018, publikasi dalam Bahasa Inggris, tersedia dan dapat diakses keseluruhan artikel, merupakan original research dengan desain penelitian kuantitatif. Analisis sintesis artikel yang diinklusikan menggunakan naratif analisis. Hasil: Ditemukan dari 5 artikel yang di-review terdapat hubungan yang positif antara asupan natrium dengan risiko kejadian penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi dan penyakit jantung koroner.  Kesimpulan: Intake sodium berhubungan dengan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.