Masalah dalam penelitian ini adalah Komunikasi yang kurang optimal antara BPD Desa Nanga Tekungai dengan masyarakat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kerja pemerintah desa. Tingkat pendidikan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nanga Tekungai yang relatif rendah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan desain penelitian analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori George C. Edward III (dalam Agustino 2016:136-141) yang terdiri dari: 1) Komunikasi, transmisi dan konsistensi dalam penyampaian Implmentasi Tugas dan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Nanga Tekungai Kecamatan Serawai Kabupaten Sintang masih belum berjalan secara optimal. 2) Sumber Daya, anggota BPD di Desa Nanga Tekungai masih rendah, dari kelima anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) hanya 1 orang saja yang berpendidikan D-III, sedangkan yang lainnya hanya tamatan SD dan SMP. Serta sarana dan prasarananya yang kurang memadai. 3) Disposisi, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nanga Tekungai Kecamatan Serawai kabupaten Sintang bisa dikatakan sudah cukup baik dalam menjalankan komitmenya. 4) Struktur Birokrasi, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nanga Tekungai Kecamatan Serawai kabupaten Sintang belum menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Adapun saran yang direkomendasikan oleh peneliti adalah perlu ditingkatkannya lagi kinerja dari anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nanga Tekungai Kecamatan Serawai Kabupaten Sintang agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana mestinyaKata Kunci: Implementasi, Tugas dan Fungsi, Badan Permusyawaratan Desa.