Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Different Religion Marriage in Islamic View Surawardi Surawardi; Ahmad Riyadh Maulidi
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.2801

Abstract

Pernikahan merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Banyak keutamaan dan pahala yang didapat dari menikah. Jika menikah disebut sebagai ibadah, tentu pernikahan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Haruslah memenuhi kaidah dan syariat agama, salah satunya yaitu kedua mempelai harus beragama Islam. Fenomena pernikahan beda agama di kalangan umat Islam cenderung tidak memerhatikan tujuan utama pernikahan itu sendiri. Mereka hanya mengutamakan rasa cinta yang dibalut dengan pembenaran bahwa pernikahan beda agama itu diperbolehkan. Hal ini menarik bagi peneliti untuk mendeskripsikan bagaimana hukum pernikahan beda agama dalam Islam dan apa konsekuensinya ketika pernikahan beda agama tersebut dilakukan. Metode penelitian ini menggunakan metode kepustakaan yang merupakan salah satu dari metode kualitatif. Sumber-sumber terkait hukum pernikahan beda agama dikumpulkan sehingga ditemukan hukum yang jelas bagaimana pandangan Islam terhadap pernikahan beda agama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hukum pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan ahli kitab ada yang membolehkan dan ada yang melarang, (2) Hukum pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan non ahli kitab baik wanita musyrik, Majusi dan Shabi’ah juga terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Adapun hukum menikah dengan wanita penyembah berhala mutlak dilarang, (3) Hukum pernikahan perempuan muslimah dengan laki-laki non muslim menurut Islam tidak diperbolehkan, (4) Ada problem yang muncul ketika pernikahan beda agama ini dilakukan. Sehingga pernikahan beda agama tidak disarankan.
FILSAFAT POSITIVISME DAN ILMU PENGETAHUAN SERTA PERANNYA TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA Surawardi Surawardi; Ahmad Riyadh Maulidi
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i1.9771

Abstract

Filsafat merupakan usaha seseorang untuk mengetahui segala sesuatu yang berawal dari rasa ingin tahu dan sikap ragu. Rasa ingin tahu dan sikap ragu inilah yang kemudian memunculkan teori-teori ilmiah yang pada akhirnya akan berkembang menjadi sebuah ilmu pengetahuan. Seiring dengan perkembangan pemikiran manusia, sampailah pada pemikiran bahwa satu-satunya sumber ilmu pengetahuan adalah alam yang realistis. Pengetahuan harus bersumber dari hal-hal faktual yang bersifat empiris. Aliran ini disebut dengan aliran filsafat positivisme. Hal-hal faktual yang mendapat kedudukan besar oleh aliran ini menarik bagi peneliti untuk mengkaji lebih lanjut bagaimana peran aliran filsafat positivisme dalam perkembangan ilmu pengetahuan sekaligus kontribusinya terhadap pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filsafat positivisme memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu di zaman modern. Peran tersebut juga dirasakan oleh dunia pendidikan, misalnya perannya dalam perkembangan kurikulum pendidikan, metode pembelajaran dan lahirnya studi keislaman dengan pendekatan ilmiah.
WASAKA Concept Implementation in Islamic Education towards Banjar Society of South Kalimantan in 4.0 Era A. Syaifullah; Surawardi Surawardi
Khalifa Journal of Islamic Education Vol 4, No 1 (2020): Khalifa: Journal of Islamic Education
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kjie.v4i1.53

Abstract

This paper is aimed to analyze WASAKA concept as Banjar society, Islamic education and how to implement it in Banjar society in 4.0 era. WASAKA (Waja Sampai Kaputing) is pronounced by Antasari Prince, national hero from South Kalimantan, and be the society character in South Kalimantan The character values are religious, tough, honest, intelligent and caring .These values can be relevant and synergize with Islamic education in Banjar society in 4.0 era due to education character in 4.0 era receives a lot of challenges from outside. Nowadays, foreign character and culture from outside intrude without filtering process so it can influence and be character degradation of our education. Therefore, it is important to understand deeply and comprehensively how innovation based Islamic education and WASAKA character implementation in 4.0 character education. Then, WASAKA character values in character education in the 4.0 era will be assessed using the literature study methodology and relevant literature materials as the sources. The results is WASAKA concept in Islamic education in Banjar society of South Kalimantan is as reinforcement of character education in the 4.0 era. In sum, WASAKA concept implementation in Banjar society in 4.0 era can be solutions to face character degradation in 4.0 era.
Different Religion Marriage in Islamic View Surawardi Surawardi; Ahmad Riyadh Maulidi
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.2801

Abstract

Pernikahan merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Banyak keutamaan dan pahala yang didapat dari menikah. Jika menikah disebut sebagai ibadah, tentu pernikahan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Haruslah memenuhi kaidah dan syariat agama, salah satunya yaitu kedua mempelai harus beragama Islam. Fenomena pernikahan beda agama di kalangan umat Islam cenderung tidak memerhatikan tujuan utama pernikahan itu sendiri. Mereka hanya mengutamakan rasa cinta yang dibalut dengan pembenaran bahwa pernikahan beda agama itu diperbolehkan. Hal ini menarik bagi peneliti untuk mendeskripsikan bagaimana hukum pernikahan beda agama dalam Islam dan apa konsekuensinya ketika pernikahan beda agama tersebut dilakukan. Metode penelitian ini menggunakan metode kepustakaan yang merupakan salah satu dari metode kualitatif. Sumber-sumber terkait hukum pernikahan beda agama dikumpulkan sehingga ditemukan hukum yang jelas bagaimana pandangan Islam terhadap pernikahan beda agama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hukum pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan ahli kitab ada yang membolehkan dan ada yang melarang, (2) Hukum pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan non ahli kitab baik wanita musyrik, Majusi dan Shabi’ah juga terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Adapun hukum menikah dengan wanita penyembah berhala mutlak dilarang, (3) Hukum pernikahan perempuan muslimah dengan laki-laki non muslim menurut Islam tidak diperbolehkan, (4) Ada problem yang muncul ketika pernikahan beda agama ini dilakukan. Sehingga pernikahan beda agama tidak disarankan.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKLAK ISLAMI DALAM BUKU “KAUM REBAHAN BERI PERUBAHAN” DAN RELEVANSINYA DI MASA PANDEMI COVID-19 Surawardi Surawardi; Siti Annisa Soleha
Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 22, No 2 (2022): Published in September of 2022
Publisher : STAI AL FALAH Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/alfalahjikk.v22i2.207

Abstract

Abstract:The values of Islam education in the self-development book “Kaum Rebahan Beri Perubahan”  and its significance during the Covid-19 pandemic, as well as the need to instill these values into the hearts of teenagers in the era of globalization.topic of this research is a self-development book entitled “Kaum Rebahan Beri Perubahan”, and the goal is the ideals of youth character education in the era of globalization and its application during the Covid-19 pandemic. This research is a qualitative descriptive study with content analysis-based data collection techniques. The results show the principles of character education, which include having a vision of life, learning, courage, togetherness, hard and persistent work, sincerity, patience as endurance, and love as strength. During the Covid-19 pandemic, being brave and analytical in a situation, breaking through in the form of an idea or concept, pouring it into a movement, and using the quality of character education from the book “Kaum Rebahan Beri Perubahan”  in everyday life is all relevant.  Keywords: Covid-19 Pandemic, Islam Building, Lay People Make A Change, Values.  Abstrak:Nilai-nilai pendidikan Akhlak Islami dalam buku pengembangan diri “Kaum Rebahan Beri Perubahan” dan signifikansinya di masa pandemi Covid-19, serta perlunya penanaman nilai-nilai tersebut ke dalam hati remaja di era globalisasi. Topik penelitian ini adalah buku pengembangan diri berjudul “Kaum Rebahan Beri Perubahan”, dan tujuannya adalah cita-cita pendidikan Islam remaja di masa globalisasi dan penerapannya di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berbasis analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan prinsip-prinsip pendidikan akhlak Islami, yang meliputi memiliki visi hidup, pembelajaran, keberanian, kebersamaan, kerja keras dan gigih, keikhlasan, kesabaran sebagai daya tahan, dan cinta sebagai kekuatan. Di masa pandemi Covid-19, bersikap berani dan analitis dalam suatu situasi, menerobos dalam bentuk ide atau konsep, menuangkannya ke dalam sebuah gerakan, dan menggunakan kualitas pendidikan Islam dari buku “Kaum Rebahan Beri Perubahan” dalam kehidupan sehari-hari adalah semuanya relevan. Kata kunci: Kaum Rebahan Beri Perubahan, Nilai-Nilai, Pandemi Covid-19, Pendidikan Akhlak Islami.
ASPEK SOSIAL PENDIDIKAN DALAM KEARIFAN LOKAL BUDAYA KAYUH BAIMBAI DI KALIMANTAN SELATAN Surawardi Surawardi; Fatimah Zuhriah
Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 23, No 1 (2023): Published in March of 2023
Publisher : STAI AL FALAH Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/alfalahjikk.v23i1.239

Abstract

AbstractThis research is motivated by the individual character which is increasingly eroded from the value of cooperation and mutual help, especially in the Banjar community, so that it will make these individuals further away from the meaning of local wisdom in the Baimbai paddle culture. Therefore, this research was conducted with the aim of providing an understanding of the importance of the meaning of the local wisdom of the Banjar culture based on QS. Al-Maidah verse 2. This research is library research, where the sources are obtained from various literary sources, both books and journals. The results of the study show that the local wisdom values of Banjar culture contain four dimensions of social aspects namely, (1) social instilled by education; (2) social influence on education; (3) social has a role in education; and (4) social influence in the education system. In addition to these four social aspects, the local wisdom values of the Baimbai culture are also in harmony with the contents of QS. Al-Maidah verse 2, in which verse Allah always commands to always help in good and avoid evil.Keyword: Dimensions of Social Aspects, Kayuh Baimbai, Local Wisdom. AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh karakter individu yang semakin hari semakin terkikis dari nilai kerjasama dan tolong menolong, khususnya dalam masyarakat Banjar, sehingga akan menjadikan individu tersebut semakin jauh dari makna kearifan lokal dalam budaya kayuh baimbai. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya makna dari kearifan lokal budaya Banjar dengan berdasarkan pada QS. Al-Maidah ayat 2. Penelitian ini adalah penelitian pustaka, yang mana sumbernya didapat dari berbagai sumber literatur baik itu buku maupun jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada nilai kearifan lokal budaya Banjar mengandung empat dimensi aspek sosial yaitu, (1) sosial ditanamkan oleh Pendidikan; (2) sosial mempengaruhi Pendidikan; (3) sosial memiliki peranan dalam Pendidikan; dan (4) sosial memiliki pengaruh dalam sistem Pendidikan. Di samping keempat aspek sosial itu, nilai kearifan lokal budaya kayuh baimbai juga selaras dengan kandungan QS. Al-Maidah ayat 2, yang mana pada ayat tersebut Allah senantiasa memerintahkan untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan dan menghindari kemungkaran.Kata Kunci: Dimensi Aspek Sosial, Kayuh Baimbai, Kearifan Lokal.
PERAN ORANG TUA DALAM MENUNJANG KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN FORMAL ANAK DARI SEGI SOSIAL, EKONOMI, KESEHATAN DAN KARAKTER DI MI DARUL ILMI BANJARBARU Surawardi Surawardi; Rosa Nurafifah Surono
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol. 13 No. 1 (2023): Juni
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v13i1.9099

Abstract

AbstractThe role of parents is very beneficial for the development of children's learning, because meeting children's needs is not enough only materially, parents also play a role from a social point of view, maintaining children's health, independence and discipline. children so they can fulfill. optimize their education. The author is interested in examining how the role of parents supports the welfare of children's formal education socially, economically, health, independence, and discipline at MI Darul Ilmi. The method used is descriptive quantitative. The sample used was 32 respondents consisting of parents of fifth grade students at MI Darul Ilmi Banjarbaru. Data collection is by giving questionnaires to respondents. Then draw conclusions from several question indicators and convert them using the percentage (%) of the final results of these indicators. The results of this study mention the role of parents in the social life of children by limiting children's playing time after coming home from school saying they agree by 72% so that children can find out their playing time so that they can maintain intimacy between each other, the role of parents in children's economic life is to limit spending by not adding spending money when the child asks for it back says agrees at 50% so children can learn not to be wasteful, the role of parents in the child's health life always brings food to school for their children says agrees at 63% so children don't shop carelessly, the role of parents to form a child's independence by always reminding them to go home because they play too long saying they agree by 91% meaning that there are still many children who are less independent because their parents are always reminded to recognize when it's time to play, and the role of parents in shaping children's discipline in limiting the desires they always want, such as buying toys, they agree by 94% so that children understand in limiting themselves not to live excessively.Keywords: The role of parents, children's education in terms of social, economic, health, independence, and discipline.AbstrakPeran orang tua sangat bermanfaat bagi perkembangan belajar anak, karena pemenuhan kebutuhan anak tidak cukup hanya secara materi, orang tua juga berperan dari segi sosial anak, menjaga kesehatan, kemandirian dan kedisiplinan anak. anak-anak sehingga mereka dapat memenuhi. pendidikan mereka secara optimal. Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana peran orang tua mendukung kesejahteraan pendidikan formal anak secara sosial, ekonomi, kesehatan, kemandirian, dan kedisiplinan di MI Darul Ilmi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah 32 responden terdiri dari orang tua siswa kelas V di MI Darul Ilmi Banjarbaru. Pegumpulan data yaitu dengan memberikan kuesioner kepada responden. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dari beberapa indikator pertanyaan dan secara konversi menggunakan persentasi (%) hasil akhir indikator tersebut. Hasil dari penelitian ini menyebutkan peran orang tua dalam kehidupan sosial anak dengan membatasi waktu bermain anak setelah pulang sekolah mengatakan setuju sebesar 72% agar anak dapat mengetahui waktu bermainnya agar dapat menjaga keakraban antar sesama, peran orang tua dalam kehidupan ekonomi anak yaitu membatasi belanja dengan cara tidak menambahkan uang belanja ketika anak meminta kembali mengatakan setuju sebesar 50% supaya anak bisa belajar untuk tidak boros, peran orang tua dalam kehidupan kesehatan anak selalu membawakan bekal makanan ke sekolah untuk anaknya mengatakan setuju sebesar 63% agar anak tidak belanja sembarangan, peran orang tua untuk membentuk sikap kemandirian anak dengan selalu mengingatkan untuk pulang ke rumah karena terlalu lama bermain mengatakan setuju sebesar 91% artinya terdapat masih banyak anak yang kurang mandiri karena mereka selalu diingatkan oleh orang tuanya untuk mengenali waktu bermain, dan peran orang tua dala membentuk sikap kedisiplinan anak dalam membatasi keinginan yang selalu mereka inginkan seperti membeli mainan mengatakan setuju sebesar 94% agar anak mengerti dalam membatasi dirinya untuk tidak hidup berlebihan.Kata Kunci: Peran orang tua, Pendidikan anak segi sosial, ekonomi, kesehatan, kemandirian, dan kedisiplinan.