Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DALAM AL-QURAN (Studi Terhadap QS. Ash-Shaffat ayat 100-102) Siti Zainab
NALAR Vol 1, No 1 (2017): Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.248 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v1i1.901

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana komunikasi orangtua-anak dalam perspektif al-Quran khususnya pada Q. S., ash shaffat  ayat 100-102.Penelitian ini murni kepustakaan dengan  menggunakan pendekatan tafsir. Teknik yang digunakan adalah dengan seleksi sumber dan analisis isi. Data primer adalah al-Quran al-karim dan kitab-kitab tafsir, sedangkan data sekunder adalah buku-buku yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi . Data dianalisis dengan menggunakan tafsir tahlili .Hasil penelitian menunjukkan, Pertama: Kandungan Q. s., ash shaffat ayat 100-102 mengemukakan betapa pentingnya sebuah do’a dipanjatkan secara sungguh-sungguh oleh orangtua agar diberi anak yang shaleh; ketika dianegerahi seorang anak hendaklah dididik dengan baik agar tumbuh menjadi anak yang shaleh; ketika mendidik anak tentunya banyak terdapat cobaan, masalah dan hambatan, selain penanaman agama sejak dini kepada anak, cara lainnya dilakukan  dengan menjalin  komunikasi yang baik antara orangtua dan anak. Kedua: Komunikasi orangtua-anak  yang dibangun antara nabi Ibrahim a.s. dengan Nabi Ismail a.s.pada Q. s., ash-shaffat ayat 100-102 adalah : membangun kebersamaan dan kepercayaan; menjalin komunikasi yang baik melalui cara saling terbuka, melakukan dialog/diskusi dengan rasa saling menghargai dan menghormati; dapat berempati dan saling mendukung sehingga adanya kesamaan visi dalam melihat persoalan yang pada akhirnya  tercipta komunikasi yang efektif. Kesamaan visi tersebut bersumber dari pemahaman agama yang benar dan sama –sama berusaha melaksanakan dan mengikhlashkannya. Komunikasi yang terjalin baik antara orangtua dan anak karena keduanya (baik sebagai komunikator maupun komunikan) memiliki karakter yang kuat (iman yang kuat, ilmu yang tinggi serta perilaku yang baik). Selain itu dalam berkomunikasi dilakukan dengan pemilihan bahasa/ kata yang baik dan menerapkan teknik komunikasi yang tepat dan benar.Kata kunci: Komunikasi Orangtua-anak, Q.S., ash Shaffat ayat 100-102
News Framing Analysis Of Rejection Issue Of The Film “Kucumbu Tubuh Indahku” On Republika.co.id Siti Aisyah; Siti Zainab; Favi Aditya Ikhsan
Syams Vol 3, No 2 (2022): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Faculty Ushuluddin, Adab, and Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/js.v3i2.5838

Abstract