Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON Irmawati Irmawati; Elise Garmelia; Sri Lestari; Dinda Mirtha Melasoffie
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.335 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i2.3846

Abstract

Abstrak RS Bhakti Wira Tamtama Semarang adalah RS tipe C yang harus memiliki pelayanan medik sepesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, obstetrik dan ginekologi. Petugas rekam medis belum pernah melakukan analisis dan pembuatan Grafik BJ. Berdasarkan lima bangsal dengan cara menghitung indikator BOR, LOS, TOI, BTO dan digambarkan melalui Grafik BJ sebagai bahan evaluasi dan perencanaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efisiensi penggunaan tempat tidur 5 ruang unit rawat inap berdasarkan Grafik BJ di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama tahun 2017. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi, perhitungan indikator efisiensi penggunaan tempat tidur, pengecekan efisiensi penggunaan tempat tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Grafik Barber Johnson keempat indikator kelima bangsal pada tahun tahun 2016 tidak bertemu dalam satu titik dan berada diluar daerah efisiensi. Sedangkan tahun 2017 keempat indikator bertemu pada satu titik namun berada diluar daerah efisiensi.  Abstract [English Title : Efficiency Degree Of Occupancy’s Bed By Barber Johnson Graph In Rs Bhakti Wira Tamtama] Bhakti Wira Tamtama Hospital Semarang is a type C hospital that has the functions of health services, surgery, obstetrics and gynecology. Medical record-keeping officers have never done BJ Graph analysis and manufacture. Based on five wards by calculating BOR, LOS, TOI, BTO and drawing indicators through BJ Graph as evaluation and planning materials. The purpose of the research was to determine the wealth of bed usage of 5 units of inpatient units based on BJ Graph at Bhakti Wira Tamtama Hospital in 2017. This type of research used quantitative descriptive research method. Data collection methods using documentation studie, the calculation of bed usage efficiency indicators, checking the efficiency of bed usage. The results show that based on the Barber Johnson Chart the four indicators fifth of wards in the year 2016 do not converge in one point and are outside the efficiency area. While in 2017 all four indicators meet at one point but are outside the efficiency area.
PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN TAHUN 2018-2022 Warijan Warijan; Elise Garmelia; Sri Lestari; Endah Dwi Lestari
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.423 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i2.3847

Abstract

Abstrak Berdasarkan jumlah kunjungan pasien rawat jalan tahun 2013-2017 di RSUD RAA Soewondo Pati menghasilkan rata-rata peningkatan jumlah kunjungan 17% setiap tahunnya. Kenaikan jumlah kunjungan mengakibtkan tertundanya beberapa berkas klaim BPJS. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui prediksi kunjungan pasien rawat jalan tahun 2018-2022 di RSUD RAA Soewondo Pati. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah data kunjungan pasien dan pengunjung baru rawat jalan tahun 2013-2017 di RSUD RAA Soewondo Pati dan yang menjadi sampel adalah keseluruhan data populasi. Data diperoleh dari laporan rumah sakit pada rekapitulasi sensus harian rawat jalan. Berdasarkan hasil pehitungan, rata-rata kunjungan pasien rawat jalan per hari tahun 2013-2017 di RSUD RAA Soewondo Pati mengalami peningkatan 17% setiap tahunnya, prediksi rata-rata kunjungan pasien rawat jalan per hari tahun 2018-2022 mengalami peningkatan 9% setiap tahunnya, prediksi rata-rata kunjungan poliklinik per hari tahun 2018-2022 terdapat 22 klinik mengalami peningkatan, 2 klinik mengalami penurunan dan 1 klinik statis, prediksi rata-rata pengunjung baru rawat jalan tahun 2018-2022 mengalami peningkatan 9% setiap tahunnya dan trend kunjungan pasien dan pengunjung baru rawat jalan tahun 2018-2022 mengalami peningkatan setiap tahunnya meskipun angka peningkatan mengalami penurunan sebanyak 1% setiap tahunnya.  Abstract (English Title : Prediction Of Outpatient Visits In RAA Soewondo Pati Regional Public Hospital Year 2018-2022) Based on the number of outpatient visits in 2013-2017 at RSUD RAA Soewondo Pati resulted in an average increase in the number of visits 17% each year. The increase in the number of visits caused in delays in some BPJS claim files. This research was conducted with the aim to know the prediction of outpatient visit year 2018-2022 in RSUD RAA Soewondo Pati. This research includes descriptive research with quantitative approach. Population of this research is data of outpatient visit and new outpatient visitor year 2013-2017 in RSUD RAA Soewondo Pati and become sample is all of the population. Information were obtained from hospital reports on daily ambulatory census recapitulation. Based on the results of the calculation, the average of outpatient visits every day in 2013-2017 in RSUD RAA Soewondo Pati has increased 17% every year, the average predicted visit every day in 2018-2022 has increased 9% every year, average clinic visits severy day in 2018-2022 there are 22 clinics have increased, 2 clinics have decreased and 1 static clinic, the average prediction of new outpatient visitor in 2018-2022 has increased 9% every year and trend of outpatient visits and new visitor of outpatient the year 2018-2022 has increased every year even though the increase rate decreased by 1% every year.  
Analisis Faktor Intrinsik Dan Ekstrinsik Motivasi Kerja Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan Di Rumah Sakit Sri Lestari; Aisya Putri Pravitasari; Sugiyanto Sugiyanto
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.426 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6780

Abstract

Perekam medis dalam bekerja tidak hanya sekedar menjalankan tugas dan kewajibannya saja, namun mereka juga membutuhkan motivasi. Motivasi yang baik diharapkan mampu mendorong para perekam medis untuk menghasilkan kinerja yang baik pula dalam melaksanakan tugasnya. Survey awal di RSUD Ungaran menunujukkan bahwa penghargaan atau apresiasi terhadap prestasi pegawai masih kurang, sehingga hal ini menyebabkan para pegawai menjadi kurang termotivasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor motivasi kerja perekam medis dan informasi kesehatan di RSUD Ungaran, dilihat dari karakteristik, faktor ektrinsik dan instrinsik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan sebuah kejadian yang diteliti, dengan pendekatan kuantitatif yaitu yang diartikan sebagai metode penelitian yang bersifat positivisme. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis. Sebanyak 21 lembar kuesioner diberikan kepada seluruh responden dan tersisa satu karena responden sedang dalam masa cuti. Hasil yang didapat adalah rata-rata faktor intrinsik mencapai 76.25% dan faktor ekstrinsik sebanyak 78.13%, karakteristik umur petugas rata-rata 41-65 tahun, masa kerja 18-40 tahun, pendidikan terakhir DIII Rekam Medis sebanyak 7 orang. Indikator paling tinggi adalah Pekerjaan itu sendiri (87.5%) dan hubungan intrapersonal (97.5%). Saran dari kami agar diberikan apresiasi atau penghargaan kepada pegawai minimal dalam bentuk ucapan selamat. Dan sebaiknya dilakukan perbaikan fasilitas SIMRS dengan segera agar para petugas rekam medis menjadi lebih semangat dalam bekerja. Diperlukan juga pemberian pelatihan atau pendidikan lanjutan bagi pegawai rekam medis yang bukan merupakan lulusan dari DIII Rekam Medis.
Tinjauan Pelaksanaan Kegiatan Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Elise Garmelia; Sri Lestari; Sudiyono Sudiyono; Cory Puspa Sari Dewi
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.336 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3592

Abstract

Sensus harian rawat inap adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan di rumah sakit yang menghitung jumlah pasien yang dilayani di unit rawat inap mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB oleh petugas yang terdapat di bangsal perawatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu meninjau pelaksanaan sensus harian rawat inap dari segi faktor manajemen 6M, berdasarkan SPO sensus, alur, ketepatan waktu pelaksanaan serta hambatan yang muncul. Jenis penelitian adalah deskriptif. Metode pengambilan data dengan wawancara dan observasi partisipasi aktif. Sampel yang digunakan bangsal flamboyan RSUD Kota Salatiga selama dua minggu. Kegiatan sensus di bangsal flamboyan antara sensus manual dan SIMRS mengalami perbedaan jumlah pasien yang signifikan. Alur yang diterapkan tidak sesuai dengan SPO sensus. Ketepatan waktu entry sensus tidak dilakukan mulai pukul 00.00 – 24.00. Pelaksanaan sensus menurut faktor manajemen 6M yaitu faktor Man kualifikasi pelaksana belum memenuhi kriteria, Money tidak adanya insentif dalam pelaksanaan sensus karena sensus masuk kegiatan pokok rawat inap, Material sudah tidak diterapkan lagi form sensus di rumah sakit, Machine SIMRS yang digunakan sudah baik akan tetapi untuk pengguna SIMRS tersebut perlu dilakukan evaluasi, Methods sensus tidak dilaksanakan sesuai SPO, dan Market pihak pimpinan rumah sakit tidak terlalu membutuhkan data sensus harian rawat inap.
Penilaian Pelatihan Penilaian Indek Keluarga Sehat (IKS) Kader Kesehatan Untuk Mendukung Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga Irmawati Irmawati; Marsum Marsum; Sri Lestari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 1 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i1.291

Abstract

ABSTRAK Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan nasional adalah dengan Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Salah satu program PIS-PK adalah penilaian indek keluarga sehat (IKS) setiap keluarga. Keberhasilan pendekatan keluarga tentu tidak lepas dari peran serta masyarakat yaitu kader kesehatan wilayah setempat. Untuk itu diperlukan peningkatan pengetahun dan ketrampilan kader kesehatan tentang penilaian IKS melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahun dan ketrampilan kader kesehatan tentang penilaian IKS. Sasara : dua puluh (20) kader kesehatan kelurahan Jabungan Kegiatan diawali dengan pre tes untuk mengetahui tingkat pemahaman kader kesehatan tentang penilaian IKS, dilanjutkan dengan paparan materi dan praktik penilaian IKS. Evaluasi dilaksanakan dengan kegiatan pos tes, penilaian praktik awal dan praktik lanjutan. Hasil nilai pre tes, pos tes dan praktik dilakukan rekapitulasi, untuk disusun rencana tindak lanjut bersama. Tingkat pengetahuan, baik (45%), cukup (45%), kurang (10%). Tingkat kemampuan praktik, benar (80%) dan tidak benar (20%). Pelatihan suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan dalam memahami suatu pengetahuan dan implementasinya. Pengetahuan dan ketrampilan meningkat sesudah diberikan pelatihan.
Tinjauan Efektivitas Kerja Penanggung Jawab Rekam Medis (PJRM) di Bangsal Perawatan Sesuai dengan Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) Elise Garmelia; Sri Lestari; Zefan Adiputra Golo
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v9i1.324

Abstract

Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) yang profesional wajib memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi dan kode etik profesi. Tujuan penelitian ini meninjau pelaksanaan pekerjaan Penanggungjawab Rekam Medis (PJRM) di bangsal perawatan sesuai dengan Standar Kompetensi PMIK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional study. Penelitian dilakukan di 3( tiga) rumah sakit yang ada di kota Semarang dengan jumlah sampel 46 orang PJRM yang mengisi kuesioner secara online pada google form. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 orang (21.7%) PJRM yang memiliki efektifitas kerja yang rendah. Area kompetensi Komunikasi Efektif berada pada kategori mampu (60.9%), Manajemen Data berada pada kategori mampu (50.0%), Klasifikasi Kodefikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan berada pada kategori mampu (52.2%), Aplikasi Statistik, Epidemiologi dasar dan biomedik berada pada kategori mampu( 54.3%) dan Manajemen Pelayanan Rekam Medis berada pada kategori mampu (60.9). Hasil analisis bivariat menemukan bahwa setiap area kompetensi PMIK memiliki hubungan dengan efektivitas kerja (p<0.05). Hasil analisis multivariat menemukan bahwa setiap area kompetensi PMIK berpengaruh terhadap efektivitas kerja, dimana kompetensi Statistik, Epidemiologi dasar dan biomedik paling signifikan (p=0.02 < 0.05). Rumah sakit perlu melakukan evaluasi terhadap PJRM yang tidak efektif serta perlu melakukan rolling staf agar menjadi lebih aktif.
Tinjauan Pengelolaan Jobs Description PMIK di Puskesmas Srondol Sri Lestari; Meilinda Asrining Hapsari
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v5i2.9248

Abstract

Puskesmas in carrying out health services, one of its authorities is to carry out medical record management. Referring to Permenkes no. 55 of 2013 article 2 which states that the administration of medical records must be carried out by medical recorders. Medical Recorder is a person who has passed the Medical Record and Health Information education in accordance with the provisions of the legislation. The purpose of this research is to know the management of medical records, and health information as well as the staff for managing medical records at the Srondol Health Center. This type of research is descriptive qualitative with a case study approach. The results showed that the Srondol Health Center provided health services to BPJS patients and general patients. The patient naming system at the Srondol Health Center is adjusted to ID cards, family cards and other identity cards. Medical record management activities experienced several obstacles because they did not have officers with a medical record education background so that the transfer of medical record media from manual to electronic was constrained. The writing of patient names (Mr, Ny, Son, Br) is not standardized. Diagnostic coding is only known and carried out by doctors and midwives. The conclusion obtained is that the management of medical records and health information at the Srondol Health Center still found some things that were not in accordance with the regulations, so it was advisable to make adjustments to the medical record personnel regulations to improve their services.
Determinan Pengembalian Berkas Klaim Berdasarkan Akurasi Kode Diagnosis Pasien Rawat Inap BPJS Kesehatan di RSI Sultan Agung Semarang) Rizkiyatul Amalia; Sri Lestari; Angga Ferdianto; Prima Soultoni Akbar; Nabila Fardilan
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i2.10633

Abstract

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dibentuk pemerintah bertujuan memberikan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat melalui program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). BPJS akan membayarkan kepada Rumah Sakit melalui software INA-CBG’s. Jika terjadi ketidaksesuaian, maka berkas klaim dikembalikan oleh BPJS. Kunci utama hasil grouper dalam INA-CBG’s yaitu, pengkodean diagnosis dan tindakan. Dari 111 berkas klaim yang kembali, berkas yang kembali disebabkan ketidaksesuaian kode sebanyak 50 berkas dengan presentase 45%. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui determinan pengembalian berkas klaim berdasarkan akurasi kode pasien rawat inap BPJS Kesehatan di RSI Sultan Agung Semarang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan retrospektif dengan jenis penelitian survey dekriptif. Sampel yang digunakan yaitu pengembalian berkas klaim pada bulan Oktober tahun 2022. Menggunakan simple random sampling dalam teknik pengambilan sampel, didapatkan 53 sampel. Instrumen penelitian ini menggunakan 2 lembar checklist, serta lembar observasi. Dalam penentuan pada lembar checklist dibantu oleh analisis pakar atau validasi pakar. Hasil penelitian menunjukkan pengembalian berkas klaim berdasarkan akurasi kode diagnosis yaitu sebesar 19% akurat,  81% tidak akurat. Penyebab yang paling berpengaruh terjadi ketidaksesuaian kode diagnosis yaitu, tidak adanya hasil pemeriksaan penunjang yang kuat, serta ketidaksesuaian dalam penentuan jenis tindakan ataupun deskripsi dalam laporan operasi atau laporan anestesi.