M.P Sirappa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERCEPATAN PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI PTT JAGUNG PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM PEMBANGUNAN PERTANIAN ACCELERATION DEVELOPMENT OF CORN ICM TECHNOLOGY INNOVATION AT SEVERAL AGROECOSYSTEM AGRICULTURE DEVELOPMENT M.P Sirappa; Daniel Pasambe
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 2: Edisi Juli 2014
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.31 KB)

Abstract

Inovasi teknologi pengelolaan tanaman terpadu jagung mengintegrasikan berbagai komponen teknologi secara sinergis untuk memecahkan masalah setempat, meningkatkan efisiensi penggunaan input, memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah. Balitbangtan merakit varietas unggul palawija, genjah, tahan hama penyakit, toleran lingkungan, dan hasil sesuai preferensi konsumen. Varietas unggul baru yang disarankan untuk  agroekosistem lahan sawah tadah hujan: Lamuru, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1, Bima-1, Semar-10; Untuk lahan kering beriklim basah: Bisma, Lamuru, Srikandi Kuning-1, Srikandi  Putih-1, Bima-1, Semar-10; Untuk lahan kering masam beriklim basah: Sukmaraga; untuk lahan kering beriklim kering: Lamuru, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1. Untuk pakan ternak: Bisma, Lamuru, Bima-1, Semar-10, untuk bahan pangan: Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1. Strategi pengembangan jagung: melalui survei atau PRA, verifikasi dan evaluasi teknologi produksi, temu lapang, sosialisasi teknologi produksi, dan pembinaan penangkar benih.Technology innovation of corn integrated crop management (ICM) is formed of concept with integrated a variety of technology component which synergy interdependent so disperse local problem, increasing eficiency input, take care of and increasingsoil fertility. Agriculture Agency of Research Development agitating for assemble new superior varieties which have a highest production, early ripening, resistent main pest and disease, tolerance of marginal domain, and yield quality which accord with consumer preference.  A new superior variety which admissible for agroecosystem rain field are Lamuru, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1, Bima-1, dan Semar-10; For dry land wet climate are Bisma, Lamuru, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1, Bima-1 and Semar-10; For acid dry land wet climate are Sukmaraga; and for dry land and dry climate are Lamuru, Srikandi Kuning-1 and Srikandi Putih-1. For necessity silage, development directed towards varieties of Bisma, Lamuru, Bima-1, and Semar-10, whereas for food matter are Srikandi Kuning-1 and Srikandi Putih-1. Several strategy for accelerate of corn development, especially varieties which producting by Agriculture Agency of Research Development for farmer are trough survey or PRA, verification and evaluation technology production, field encountered, socialization of technology production, and management of seed measuring.
EFEKTIVITAS PUPUK SRF-N JENIS D DAN H TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI EFFECTIVENESS OF FERTILIZER SRF-N D AND H ON RICE GROWTH AND RESULTS Nasruddin Razak; M.P Sirappa
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 2: Edisi Juli 2014
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.635 KB)

Abstract

Penelitian uji efektivitas pupuk SRF dilaksanakan di Dua Limpoe,  Kabupaten Wajo MK 2008. Tujuan: mengetahui efektivitas SRF-N jenis D dan H terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah dan mendapatkan dosis pupuk SRF-N jenis D dan H yang memberikan hasil tertinggi. Duabelas perlakuan pupuk SRF-N D dan H diuji, ditambah dosis rekomendasi dan cara petani. Percobaan disusun dalam RCBD tiga ulangan. Hasil: pupuk SRF-N  D dan H berpengaruh nyata. Pemberian SRF-N jenis H 350 kg per ha dikombinasi 75 kg SP-36 dan 50 kg KCl per ha menghasilkan gabah kering lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. SRF-H 280 kg per ha dan SRF-H 500 kg per ha dikombinasi dosis rekomendasi P dan K, masing-masing 7,17 t dan 7,15 t GKG per ha. Cara petani dengan dosis Urea 300 kg, SP-36 100 kg, dan KCl 50 kg per ha memberi gabah tertinggi dibanding perlakuan lainnya, termasuk dosis rekomendasi. Efektivitas SRF-N jenis H dosis 350 kg per ha dikombinasi 75 kg SP-36 dan 50 kg KCl per ha sebesar 0,97 kali dibandingkan dosis rekomendasi dalam menghasilkan gabah. Perlu kajian lanjut SRF-N jenis H dosis 350 kg dan 280 kg per ha, SRF-N jenis D dosis 500 kg per ha dikombinasi dosis rekomendasi P dan K pada lokasi dan musim tanam berbeda untuk mendapatkan data akurat dalam mendapatkan rekomendasi pemupukan spesifik lokasiStudy aims are to know effectiveness level of SRF-N (D & H) on growth and yield of lowland rice, and gets fertilizer dosage that gave highest yield of lowland rice. Twelve 12 treatments added with recommendation dosage and  farmer treatment. Experiment arranged in RCBD three replications.  Result: SRF-N  significantly effect growth and yield of lowland rice. Applied SRF-N type H with dosage 350 kg per ha which combined SP-36 and KCl gave higher dry grind grain compared to other treatments of SRF. Proposes SRF-H 280 kg and SRF-D 500 kg per ha. Treatment of farmer way with dosage Urea 300 kg, SP-36 100 kg, and KCl 50 kg per ha, gave higher dry grind grain (8.14 t DGG per ha) compared to other treatments including recommendation dosage (7.65 t DGG per ha). Effectiveness of SRF-N type H with dosage 350 kg (two times applications) on produce of grain, is 0.97 times compared to recommendation. Need to study more of SRF-H 350 kg  and 280 kg per ha, and SRF-H 500 kg per ha (two times application) which combined with P and K recommendation on different location and planting season to obtain accurate data in order to obtain location-specific fertilizer recommendation.