p-Index From 2019 - 2024
0.947
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pertanian Agros
Saparto Saparto
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI VARIETAS INPARI 32 HDB DENGAN CIHERANG DI BANYUTOWO KENDAL Bayu Angga Kristanto; Eko Suharyono; Saparto Saparto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1500

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan kelayakan usahatani penangkaran benih padi varietas Inpari 32 HDB dengan Ciherang. Penelitian dilakukan di Kelurahan Banyutowo, Kecamatan Kendal mulai bulan Oktober 2020 hingga Juni 2021. Metode penelitian deskriptif dengan cara survei. Pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling dan 80 sampel petani Inpari 32 HDB dan 20 sampel petani Ciherang. Variabel yang dihitung: biaya sewa lahan, benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan produksi padi. Data dianalisis menggunakan rumus matematika dan perbedaan pendapatan dianalisis menggunakan uji-t. Hasil: (1) Ada perbedaan pendapatan yang sangat nyata antara pendapatan usahatani penangkaran benih padi varietas Inpari 32 HDB dan Ciherang; (2) Usahatani penangkaran benih padi varietas Inpari 32 HDB dan Ciherang layak secara finansial untuk diusahakan. Kesimpulan: Pendapatan usahatani penangkaran benih padi varietas Inpari 32 HDB berbeda sangat nyata dengan penangkaran benih padi varietas Ciherang. Usahatani penangkaran benih padi varietas Inpari 32 HDB dan Ciherang secara finansial layak untuk diusahakan. Kata kunci : Penangkaran, Inpari 32 HDB, Ciherang, Pendapatan, Kelayakan
ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN BUAH NANGKA MENJADI KERIPIK NANGKA DI DESA KELURAHAN KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMARANG Ahsmad Soko Suryo; Saparto Saparto; Karyadi Karyadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1937

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Nilai tambah pengolahan buah nangka menjadi keripik nangka; (2) Pendapatan pengolahan buah nangka menjadi keripik nangka; (3) Kelayakan usaha pengolahan buah nangka menjadi keripik nangka di Desa Kelurahan Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Penelitian survei ini merupakan penelitian deskriptif, yang menyajikan gambaran lengkap mengenai fenomena usaha pengolahan nangka menjadi keripik nangka. Pengambilan sampel dilakukan dengan sensus yaitu semua pengusaha sebanyak 27 pelaku usaha dijadikan responden. Penelitian dilakukand pada bulan November 2020 – Februari 2021. Metode pengambilan data melalui wawancara yang dipandu kuesioner, pengamatan langsung, dan studi literatur. Lingkup analisis penelitian meliputi biaya, penerimaan, pendapatan, kelayakan finansial, dan analisis nilai tambah. Hasil penelitian penelitian: (1) nilai tambah yang didapatkan sebesar 40,61% termasuk kategori tinggi; (2) Pendapatan pengolahan keripik nangka adalah Rp52.298.581,00/4 bulan dengan produksi dengan produksi keripik nangka sebesar 577.913 kg; (3) Nilai kelayakan R/C: 1,83 dan BEPProduksi = 316,42 kg, BEP Harga = Rp 109.505,00/kg; dan ROI: 82,64 %. Kesimpulan: Usaha pengolahan nangka menjadi keripik nangka memperoleh nilai tambah yang tinggi, menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BUNGA KRISAN POTONG (Chrysanthemum,Sp) STUDI KASUS: DI “COCA FLOWER”, DESA NGADIKERSO, KECAMATAN SUMOWONO, KABUPATEN SEMARANG Deny Kartini; Harum Sitepu; Saparto Saparto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2214

Abstract

Bunga krisan termasuk tanaman hias bunga potong. Produksi bunga krisan meningkat, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Hal ini memberi prospek yang baik bagi petani dan pedagang bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) kondisi lingkungan internal dan eksternal; 2) strategi pemasaran yang tepat; dan 3) persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran usaha bunga krisan potong di “Coca Flower” Desa Ngadikerso, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan studi kasus, menggunakan metode deskriptif secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengambilan sampel dengan tehnik accidental sampling, dan pengumpulan data dengan interview, kuesioner, dan observasi. Data dianalisis dengan analisis Strengths, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) dan analisis persepsi konsumen. Hasil : 1) Kondisi lingkungan internal di “Coca Flower” memiliki beberapa segmentasi, target, posisi, dan juga bauran pemasaran, sedangkan kondisi eksternal yaitu lingkungan jauh, dan lingkungan industri; 2) Strategi pemasaran yang tepat pada usaha bunga krisan potong di “Coca Flower” adalah strategi SO yang mendukung strategi agresif  pada kuadran kesatu dengan nilai (1,155 dan 0,350), dengan memanfaatkan peluang pasar yang sangat besar dan meminimalisir kelemahannya; 3) Persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran yang telah dijalankan di “Coca Flower” yaitu :  menganggap promosi yang dijalankan kurang memberikan umpan balik kepada toko, tetapi pada nilai rata-skor rata persepsi konsumen yaitu 69,98% dan masuk ke dalam kategori nilai yang baik.
ANALISIS UHATANI PORANG (Amorphophallus oncophyllus, Prain) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN CIPARI KABUPATEN CILACAP Laily Mar’atush Sholihah; Eko Suharyono; Saparto Saparto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2748

Abstract

The research aims to determine: (1) Income; (2) Financial feasibility; and (3) contribution income of porang farming in Cipari District, Cilacap Regency. This research is descriptive in nature, which presents a complete picture of porang farming and its contribution to farmers' income. Technique sampling is used by simple random sampling with a sample of 38 respondents from 153 porang farmers in February - June 2022. Data collection method was interviewd by  questionnaire guide and direct observation. Data was analyzing by calculating: Income, Farming Feasibility: R/C ratio, Break Even Point consisting of BEP (Q) and BEP (Rp), Return of Investment (ROI) and Porang Farming Income Contribution. The results of the research: (1) Porang farming income is IDR 242,070,189 per ha per season (2 years); R/C ratio = 3.89; BEP (Q) of tubers = 8,417 kg (real = 24,794 kg); BEP(Rp) price of tubers = IDR 3,395/kg (real = IDR 10,000/kg) and ROI = 288%; (3) Porang farming contributes 28,32% to farmers' income. Conclusion: Porang farming in Cipari District, Cilacap Regency is profitable, financially feasible to cultivate and make a positive contribution (28,32%) to farmers' income.INTISARI Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Pendapatan; (2) Kelayakan finansial; dan (3) Besar kontribusinya pendapatan usahatani porang di Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang menyajikan gambaran lengkap mengenai usahatani porang serta kontribusinya terhadap pendapatan petani. Penelitian survei menggunakan metode simple random sampling dengan sampel sebanyak 38 responden dari 153 petani porang pada bulan Februari - Juni 2022. Metode pengambilan data melalui wawancara dengan panduan kuisioner, pengamatan langsung. Data dianalisis dengan menghitung : Pendapatan, Kelayakan Usahatani : R/C ratio, Break Event Point terdiri dari BEP (Q) dan BEP (Rp), Return of Investment (ROI) dan Kontribusi Pendapatan usahatani porang. Hasil penelitian : (1) Pendapatan usahatani porang sebesar Rp 242.070.189,- per ha per musim  (2 tahun);  R/C rasio = 3,89; BEP (Q) umbi = 8.417 kg (riilnya = 24.794 kg); BEP(Rp) harga umbi = Rp 3.395,-/kg (riilnya = Rp 10.000/kg) dan ROI = 288%; (3) Usahatani porang memberikan kontribusi pendapatan petani sebesar 28,32%. Kesimpulan: Usahatani porang di Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap menguntungkan, layak secara finansial untuk diusahakan dan memberikan kontribusi positif (28,32%) terhadap pendapatan petani
PENGARUH BIAYA SARANA PRODUKSI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI INPARI Ahimzha Ibnu Wiharnata; Sumardi Sumardi; Saparto Saparto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 23, No 1 (2021): Edsi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v23i1.1286

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) pendapatan usahatani padi Inpari 32 dan 42; (2) pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani padi Inpari 32 dan 42. Penelitian dilakukan di Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati pada bulan Mei 2019 hingga Februari 2020. Penelitian dilakukan dengan survei dan menggunakan metode sampling Stratified Random Sampling dan sampel 35 responden usahatani Inpari 32, dan 35 responden usahatani Inpari 42. Pengumpulan data dengan wawancara dan pengamatan. Data yang dicatat adalah data biaya : benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, penyusutan peralatan, sewa lahan/pajak. Data penerimaan diperoleh dari data produksi dikalikan harga jual. Pendapatan petani dianalisis dengan perhitungan penerimaan dikurangi biaya. Pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian : (1) Pendapatan usahatani Inpari 32 = Rp 11.253.124/ha sangat berbeda nyata (P<1%) lebih tinggi dibanding Inpari 42 = Rp 10.198.685/ha; (2) Ada pengaruh yang sangat nyata (P<1%) biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan, baik pada Inpari 32 maupun Inpari 42. Kesimpulan: usahatani padi Inpari 32 dan 42 menguntungkan dan ada pengaruh yang sangat nyata dari biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani padi Inpari 32 dan 42.