Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MENINGKATKAN KEWIRAUSAHAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) BATIK PEWARNA ALAMI Muchamad Zaenuri; Atik Septi Winarsih; Asnawi Asnawi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2018: 4. Penguatan Inovasi Ekonomi dan UMKM Bagi Pemerintah Daerah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.357 KB)

Abstract

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sangat rentan terpengaruh oleh situasi ekonomi yang fluktuatif, kerentanan ini disebabkan karena memang UMKM memiliki berbagai keterbatasan, baik keterbatasan modal, SDM dan juga manajemen. Usaha batik dengan pewarna alami merupakan UMKM yang juga tidak lepas dari permasalahan tersebut. Dari segi permodalan biasanya tersedia hanya untuk operasonal saja, kompetensi SDM belum memenuhi standar, dan dari segi manajemen belum adanya tata kelola yang baik. Demikian juga permasalahan tersebut terjadi pada usaha batik pewarna alami “Kembang Tjelup” dan “t-Ray” di Sleman. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan program pendampingan untuk memberdayakan kedua mitra tersebut khususnya, dan beberapa UMKM sejenis pada umumnya. Beberapa kegiatan telah dilakukan antara lain: pelatihan manajemen kewirausahaan, pengurusan aspek legalitas, pendampingan tata kelola, dan introduksi peralatan. Dari beberapa kegiatan tersebut dapat dihasilkan berupa peningkatan pemahaman dan semangat untuk berwirausaha bagi pelaku UMKM, dapat diwujudkannya dokumen legalitas usaha, tersusunnya bisnis plan dan diterimanya berbagai peralatan untuk menunjang proses produksi batik pewarna alami. Program pengabdian masyarakat ini mampu untuk meningkatkan semangat kewirausahaan baik bagi kedua mitra tersebut maupun beberapa pengrajin batik pewarna alami lainnya. Setelah dilakukan program pendampingan ini kedua mitra tersebut mengalami perubahan dan kemajuan dalam usaha.
Pengembangan Pariwisata Desa Berbasis Masyarakat Muchamad Zaenuri; Atik Septi Winarsih; Muhammad Iqbal
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.695 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.398

Abstract

Dari hasil observasi dapat diidentifikasi berbagai permasalahan, antara lain 1) masyarakat belummempunyai kemampuan untuk menjadi pelaku usaha wisata, 2) fasilitas obyek wisata yang belummemadai, 3) belum adanya pengelola yang mampu untuk menjadi motor penggerak kegiatan wisata, 4)belum berkembangnya atraksi wisata sebagai ciri khas dari dusun Wediutah, 5) masih terbatasnya anekamakanan kecil atau oleh-oleh untuk wisatawan, 6) belum dibuatnya paket wisata yang terhubung denganobyek lain di desa Ngeposari, 7) belum adanya promosi yang dilakukan secara luas, dan 8) belumterbentuknya jejaring yang luas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan melalui programpengabdian berbasis kemitraan desa (PPDM) dilakukan beberapa program antara lain: 1) pelatihantentang usaha wisata, 2) bantuan stimulan untuk fasilitas penunjang obyek wisata, 3) fasilitasipembentukan, pelatihan, dan pendampingan tata kelola organisasi untuk pengelola desa wisata, 4)inisiasi atraksi wisata berbasis potensi lokal, 5) pengembangan aneka makanan kecil untuk oleh-oleh, 6)pembuatan paket wisata yang terintegrasi dengan desa Ngeposari, 7) pembuatan media promosi danberbasis media sosial, dan 8) penyusunan jejaring pada seluruh stakeholder pariwisata, baik itupemerintah dan biro perjalanan wisata.
ECOPRINT BANGKIT SAAT PANDEMI COVID 19 DI KOTA YOGYAKARTA Muchamad Zaenuri; Titiek Widyastuti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.26 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.763

Abstract

Paper ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ecoprint untuk bangkit dalam menghadapi situasi pandemi covid 19. Kelompok pengrajin Canting Makaryo yang terletak di Kelurahan Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta juga gamang dalam menghadapi situasi pandemi sekarang ini. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah menurunnya omset penjualan dan tidak lagi terselenggaranya berbagai pelatihan ecoprint yang biasanya dilakukan. Solusi yang ditawarkan adalah dengan membangkitkan kembali semangat untuk melakukan pemasaran berbasis digital dan menawarkan produk pelatihan dengan sistem daring bagi konsumen. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar dapat mengembalikan dan meningkatkan omset penjualan dan menyelenggarakan pelatihan jarak jauh yang aplikatif dan sesuai kebutuhan konsumen. Target khusus yang ingin dicapai adalah terpenuhinya target penjualan kembali seperti normal dan terselenggaranya pelatihan seperti kondisi semula. Metode yang dipakai melalui penyusunan sistem informasi pemasaran produk berbasis digital dan penguatan pemasaran, serta pembuatan modul pelatihan berbasis digital. Hasil dari program ini adalah tersusunnya sistem informasi pemasaran berbasis digital dan modul pelatihan. Manfaat yang diperoleh dari program pengabdian masyarakat ini adalah bahwa UMKM mitra menjadi terbantu dan mampu bangkit menghadapi pandemi covid 19. Tindak lanjut dari program ini adalah perlunya evaluasi pelaksanaan untuk melihat kenaikan omset penjualan dan respon konsumen.
UPAYA KERAJINAN BAMBU MENGHADAPI PANDEMI COVID 19 Muchamad Zaenuri; Suswanta Suswanta
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.321 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.858

Abstract

Paper ini bertujuan untuk menjelaskan upaya kerajinan bambu untuk bangkit dalam menghadapi situasi pandemi covid 19. Kelompok pengrajin bambu “TKTDW” dan “Aneka Bambu” di Desa Tirtoadi, Mlati, Sleman juga mengalami kekhawatiran dalam menghadapi situasi pandemi sekarang ini. Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa permasalahan pokok yang dihadapi mitra adalah kurang mampunya perusahaan beradaptasi dengan perubahan lingkungan pandemi sekarang ini dan pemanfaatan sosial media yang belum digunakan secara maksimal untuk branding atau pemasaran produk. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memperbaiki tata kelola perusahaan yang berorientasi pada perubahan dan memperbaiki model pemasaran yang mengarah pada penggunaan teknologi informasi. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar dapat mengembalikan kondisi perusahaan seperti semula dan mampu memasarkan produk dengan media degital. Target yang ingin dicapai adalah terpenuhinya omset penjualan kembali seperti normal dan mempunyai beberapa media sosial sebagai alat pemasarannya. Metode yang dipakai dengan melalui pelatihan, bimbingan teknis dan pendampingan manajemen. Hasil dari program ini adalah tersusunya tata kelola organisasi yang rapi dan sistem pemasaran berbasis digital. Manfaat yang diperoleh dari program pengabdian masyarakat ini adalah bahwa kedua mitra “TKTDW” dan “Aneka Bambu” menjadi terbantu dan mampu bangkit menghadapi pandemi covid 19. Tindak lanjut dari program ini adalah perlunya evaluasi pelaksanaan untuk melihat kenaikan omset penjualan dan respon konsumen.