Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Kurniati, Citra Hadi
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Hasil Penelitian LPPM 2014, 6 September 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia merupakan masa dimana individu menjadi tua dan seluruh organ tubuh mulai tidak berfungsi dengan baik. Salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan bagi penduduk yang berusia lanjut yaitu dengan mengadakan posyandu lansia. Tujuannya meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan di masyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna, dan meningka an peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan.. Tetapi kenyataannya kunjungan lansia ke posyandu masih sangat rendah. Tujuannya menganalisa faktor–faktor yang mempengaruhi  rendahnya pemanfaatan posyandu lansia. Metode Penelitian Analitik observasional, dengan rancangan penelitian korelasional. Metode pendekatan dengan menggunakan cross-sectional. Populasinya yaitu seluruh lansia di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja. Pengolahan data dilakukan untuk menganalisis hubungan empat variabel tersebut dengan uji Chi Square (χ2). Hasil dan Pembahasan menunjukkan bahwa ada pengaruh peran kader terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia dengan X² hitung sebesar 10,749 dengan nilai p valeu = 0,005, Ada pengaruh pengetahuan lansia terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia dengan X² hitung sebesar 9,431 dengan nilai p valeu = 0,009. Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia dengan X² hitung sebesar 10,205 dengan nilai p valeu = 0,006. Kesimpulan Terdapat pengaruh antara peran kader, pengetahuan lansia, dan dukungan keluarga terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia. Kata Kunci : peran kader, pengetahuan lansia, dukungan keluarga, dan posyandu lansia
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI DI KLEGENWONOSARI, KLIRONG KEBUMEN Kurniati, Citra Hadi
medisains Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : medisains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Immunization is an act of deliberately giving exposure to an antigen derived from pathogenic bacteria. Thegoal of immunization is to prevent the occurrence of infectious disease and if there will be less severe disease and can notcause disability or death. Many factors can affect the completeness of immunization in children.Objective: This study aimed to determine the relationship between mothers’ knowledge level with the completeness ofimmunization in infants at Klegenwonosari, Klirong, Kebumen.Methods: This study is an observational with cross sectional analytic design. The study population was the mothers whohave children under five years at Klegenwonosari, Klirong, Kebumen in April to May 2008. Sampling was using purposivesampling with total sample of 30 respondents. Data analysis techniques with Chi Square.Results: Data obtained from the study showed that most respondents had knowledge of the completeness ofimmunization is moderate. From the statistical test value X2 = 13.065, p = 0.011 and the value of contingency coefficient C= 0.55.Conclusions: There were a significant correlation between mothers’ level of knowledge regarding immunization withcompleteness of immunization in infants at Klegenwonosari, Klirong, Kebumen with moderate coefficient correlation.Keywords: Mothers’ knowledge level, infant immunization completeness.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP KEBERHASILAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR AN, Fitriana; Muchtasjar, Bunyamin; Kurniati, Citra Hadi
medisains Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : medisains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Nowadays, mother’s mortality rate is still high which is caused by low prenatal and AntenatalCare (ANC). It is also probably caused by low knowledge of expectant mother. In 2012, Banyumas departmentof public health did the first study that there were 5 cases of mother’s mortality at the public health of Kalibagorfrom 32 cases in Banyumas. The research was aimed to identify the relationship of mother’s knowledge towardsucessful ANC at the public health of Kalibagor.Method: The research was Cross sectional approach. It was at the public health of Kalibagor, Banyumasregency, Central Java. The respondents were 123 postnatal mother’s from 12 villages at the public healthof Kalibagor at January and February 2014 with 45 particular criteria respondents. Data gathering was fromquestionnaire and pregnancy document. The data was analized by univariat and bevariat. Chi Square was asthe statistic test.Result: The research showed 82.2% mother had best knowledge of ANC and 68.9% for successful ANC. Theanalysis showed that there was significancy of mother’s knowledge toward successful ANC.Conclusion: There was a relationship of mother’s knowledge toward successful ANC at the public health ofKalibagor, Banyumas regency 2014.Keywords: Knowledge, Antenatal, Mother
Identifikasi Pemanfaatan Obat Herbal Pada Ibu Nifas Citra Hadi Kurniati; Atika Nur Azizah
JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan) Vol 8 No 2 (2021): Vol 8 No 2 (Edisi Januari - Juni 2021)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jib.v8i2.1380

Abstract

Background: Herbal medicine is a drug derived from a mixture of natural ingredients in the form of herbs in the desired formulation. The use of herbal medicine has now grown rapidly with the use of ingredients from nature. The use of this herbal remedy is used not only for sick people, but for health recovery for example in postpartum mothers. Beliefs are hereditary so that there are still many who use traditional ingredients in their treatment and in the treatment of postpartum. Purpose: Knowing the utilization of herbal medicine in mothers nifas in the working area of Puskesmas Cilongok 2 Banyumas Regency. Method: Qualitative research with case study design. The subjects of the study were Nifas'mother, her husband and the village midwife. Data analysis in this qualitative research uses thematic content analysis. Results: Types of herbal plants used in mother nifas are turmeric, tamarind, and katuk. Conclusion: Herbal medicine is utilized by the public because the belief factor is traditionally and hereditary obtained by growing their own herbal plants. Types of herbal plants that are used are turmeric, tamarind, and katuk
OBAT HERBAL TRADISIONAL PEREDA BATUK PILEK PADA BALITA Atika Nur Azizah; Citra Hadi Kurniati
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 11, No 2 (2020): Juli
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/jkebin.v11i2.370

Abstract

Latar Belakang : Herbal asli di Indonesia telah digunakan sejak dapat dahulu sebagai beberapa upaya. Pemanfaatan tanaman herbal dimaksudkan untuk upaya promotif, preventif, kuratif, rahabilitatif, dan paliatif. Obat herbal juga merupakan obat tradisional jika digunakan secara turun temurun. Penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6 kali per tahun artinya seorang balita rata-rata mendapatkan serangan batuk pilek sebanyak 3-6 kali setahun. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan obat herbal tradisional sebagai pereda batuk pilek pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purwojati. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita dengan batuk pilek di Wilayah Kerja Puskesmas Purwojati. Subjek penelitian ini ibu yang memiliki balita dengan batuk pilek di Wilayah Kerja Puskesmas Purwojati yang berjumlah 5 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan thematic content analysis. Hasil : terdapat beberapa jenis obat herbal yang digunakan sebagai pereda batuk pilek yaitu jahe, kunyit, madu, jeruk, dan kencur. Semua informan mempercayai kemanjuran obat herbal tradisional yang telah diberikan secara turun temurun. Cara penggunaan, sumber perolehan, pengetahuan tentang pemanfaatan obat herbal tradisional berasal dari orangtua dan petugas kesehatan, lalu peran keluarga dan tenaga kesehatan sangat mendukung dalam penggunaan obat herbal tradisional. Simpulan: pemanfaatan obat herbal tradisional pereda batuk pilek pada balita dilihat dari jenis obat herbal yang digunakan, cara penggunaan, sumber perolehan obat herbal tradisional, pengetahuan tentang pemanfaatan obat herbal tradisional, peran keluarga dan tenaga kesehatan. Hal tersebut yang menunjukkan bahwa obat herbal tradisional masih tetap digunakan secara turun temurun. Kata kunci: Balita, Batuk Pilek, Obat Herbal Tradisional.
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE TERHADAP PERSEPSI IBU HAMIL Citra Hadi Kurniati
Jurnal Infokes Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v10i1.846

Abstract

Midwives play an important role in the process of health care, especially antenatal care services (ANC). The quality of midwife services determines the success of the service process. The perception of pregnant women when they come for a pregnancy is related to their availability to return to Antenatal Care examination. This study aims to determine the quality of midwives in ANC services on the perception of pregnant women. This type of research uses observational analytic research, where researchers are directed to explain a situation or situation. The time approach used is cross sectional. Analysis was conducted to test the quality of midwives in providing ANC services to the perception of pregnant women. Analysis of the data in research with ordinal and scale variables is non-parametric statistics. Hypothesis testing using the Chi Square Test. The results showed that there was no relationship between the quality of midwives on perceptions of pregnant women with a p value of valeu> 0.05 with an X × count of 0.325. The conclusion of this study is that there is no relationship between the quality of midwives in providing ANC services to the perception of pregnant women
The Effect of Breast Care and Oxytocin Massage on Breast Milk Production in Postpartum Mothers in the Working Area of Pataruman Public Health Center III Banjar City Mentari Ramadhini; Citra Hadi Kurniati
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 2 (2021): Proceedings of the 2nd International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.482 KB) | DOI: 10.30595/pshms.v2i.227

Abstract

The postpartum period refers to the first 42 days after childbirth. Breast milk contains the most appropriate and complete nutrient. Besides, it always adapts to the needs of the baby. There are several benefits of breast milk for babies the number of calories in breast milk can meet the needs of the baby, breast milk contains protective substances, and it strengthens the bond between a mother and her baby. Breast care stimulates prolactin, the hormone which helps milk production to facilitate breast milk. Oxytocin massage stimulates the posterior pituitary to release oxytocin, thus breast milk production is increased. This research aimed to determine the effect of breast care and oxytocin massage on breast milk production of postpartum mothers. In this research, the pre-experimental method was employed with a two-group pretest-posttest design. Most of the research respondents were 20-35 years old, multiparas, and graduated from junior and senior high school. Before breast care and oxytocin massage were conducted to 27 (93%) and 24 (86%) postpartum mothers respectively, most of them had low breastmilk supply. While, after the treatments were given to 27 (93%) postpartum mothers with breast care, and 24 (86%) postpartum mothers with oxytocin massage, most of the respondents had better milk production. The Mann Whitney test held after breast care and oxytocin massage indicated that p-value was 0.000 (p<0,05) for both variables. There is an effect of breast care and oxytocin massage on breast milk production of postpartum mothers.
Kepuasan Ibu Hamil terhadap Kualitas Bidan dalam Memberikan Pelayanan Ante Natal Care di Desa Sokaraja Lor Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Citra Hadi Kurniati
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 4 (2018): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.911 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol4.iss0.4

Abstract

Pendahuluan Antenatal care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan. Pemeriksaan ANC sangat penting untuk mendeteksi normal dan tidaknya suatu kehamilan. Pemeriksaan ini berlangsung minimal 4 kali dalam kehamilan. Keramahan dan ketrampilan bidan dalam memberikan pelayanan ANC dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan ketersediaannya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan berikutnya pada saat melakukan pemeriksaan ANC. Tujuan Penelitian Mengetahui kepuasan ibu hamil terhadap kualitas bidan dalam memberikan pelayanan Ante Natal Care di Desa Sokaraja Lor Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Metode Penelitian Penelitian analitik observasional, dimana peneliti diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional. Analisis dilakukan untuk menguji kepuasan ibu hamil terhadap kualitas bidan dalam memberikan pelayanan ANC. Analisis data dalam penelitian dengan variabel berskala ordinal. Pengujian hipotesis mengunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepuasan ibu hamil terhadap kualitas bidan dengan nilai p valeu < 0,05 dengan X² hitung sebesar 21,773. Kesimpulan terdapat hubungan antara tingkat kepuasan ibu hamil terhadap kualitas bidan dalam memberikan pelayanan ANC
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Hamil terhadap Ketidakpatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di Puskesmas Purwokerto Barat Banyumas Alfi Noviyana; Citra Hadi Kurniati
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 3 (2018): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.948 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol3.iss1.28

Abstract

ABSTRAK Sampai saat ini anemia masih merupakan masalah gizi utama yang diderita oleh ibu hamil. Namun program pemberian tablet besi pada wanita hamil yang menderita anemia kurang menunjukan hasil yang nyata disebabkan oleh kepatuhan minum tablet besi yang tidak optimal dan status besi Wanita Usia Subur (WUS) sebelum hamil sangat rendah, Tujuan Penelitian mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah di puskesmas Purwokerto Barat. Jenis Penelitian analitik observasional, Desain penelitian ini adalah cross sectional, Jumlah sampel 30 dilaksanakan di Puskesmas Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas, analisis univariat untuk menghitung distribusi frekuensi, analisis bivariat untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel dengan analisis Fisher's Exact Test. Hasil penelitian ini bahwa 40% responden tidak patuh mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), dua variabel yang terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan ketidakpatuhan ibu dalam mengkonsumsi TTD yakni sikap dan perilaku ibu hamil dengan p value 0.000. Kesimpulan : pengetahuan secara statistik tidak berhubungan dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi TTD, sedangkan sikap dan perilaku ibu yang berhubungan.
PELAKSANAAN TERAPI KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2021 Ima Syamrotul Muflihah; Wulan Margiana; Citra Hadi Kurniati; Ika Pantiawati; Susilo Rini
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 1 No. 7: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.333 KB) | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i7.1810

Abstract

Asuhan kebidanan saat ini memadukan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer dalam praktik kebidanan. Terapi komplementer dalam kebidanan antara lain terapi herbal, akupuntur, prenatal yoga, teknik relaksasi, terapi pijat, suplemen nutrisi, aromaterapi. Penyelenggaraan pengobatan komplementer secara umum telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang pengobatan komplementer alternatif.Tujuan: Mengetahui pelaksanaan terapi komplementer kebidanan di Kabupaten Banyumas.Metode:Design penelitian mix methods dengan strategi sequential explanatory design, yaitu pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif yang dilakukan secara bertahap. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas baik dilingkup pemerintah maupun swasta sebanyak 1.324. Pengambilan sampel pada penelitian kuantitatif secara accidental sampling didapatkan 192 bidan, dan pada penelitian kualitatif secara purposive sampling sebanyak 3 bidan.Hasil:Terapi komplementer kebidanan dilakukan oleh 8.85% responden. Sebagian besar berusia 26-58 tahun 85.94%. Menempuh Pendidikan Kebidanan Diploma III 93.76%. Menjalankan tugas sebagai bidan 5-10 tahun sebanyak 50%, belum pernah mengikuti seminar atau pelatihan tentang terapi komplementer kebidanan sebanyak 95.31%. jenis pelayanan terapi komplementer kebidanan yang diterapkan paling banyak yaitu massage (97.39). Pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi terapi komplementer kebidanan dari pengetahuan sedang ke pengetahuan baik dengan nilai p-value <0.005.