Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA BAHAN BAKAR TERHADAP EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR Yoyo Saputro; Imam Prasetyo
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v7i2.131

Abstract

Asap sepeda motor menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar di kota besar tak terkecuali di Indonesia. Maka dari itu munculah beberapa macam varian untuk mengurangi polusi tersebut, termasuk zat aditif yang dicampurkan pada bahan bakar yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda diantara salah satunya yang memiliki fungsi untuk meningkatkan nilai oktan bahan bakar sehingga emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan sedikit berkurang. Salah satu perusahaan ternama yaitu PT. Synergy World telah mengeluarkan produk dari Eco Racing. Dimana Eco Racing adalah sebuah produk yang berbentuk tablet yang terbuat dari bahan-bahan 100 % organik sehingga aman untuk mesin dan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan zat aditif Eco Racing terhadap kadar emisi gas buang, perbandingan variasi jumlah tablet Eco Racing yang dihasilkan terhadap kadar emisi gas buang, perbedaan emisi paling rendah yang dihasilkan dari variasi jumlah tablet Eco Racing. Hasil dari tugas akhir ini adalah kadar CO paling rendah yaitu 0,15% pada campuran bahan bakar pertalite dengan Eco Racing sebanyak 1 butir dan untuk HC yang paling rendah adalah 124 Ppm pada campuran bahan bakar pertalite dengan Eco Racing sebanyak 1 butir, emisi tererndah pada saat menggunakan bahan bakar pertalite dengan campuran 1 butir yaitu: 0,15 % CO (Carbon monoxide) dan untuk HC (Hydro Carbon) yang paling rendah adalah dengan bahan bakar pertalite dengan campuran 1 butir yaitu: 124 Ppm.
KAJIAN PARTIKEL ARANG DAUN BAMBU TUTUL HASIL TUMBUKAN HIGH ENERGY BALL MILLING TIPE SHAKER MILL Yoyo Saputro
Surya Teknika: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol.2 No.2 Oktober 2018
Publisher : Surya Teknika: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arang daun bambu tutul sebagai kajian produk nanopartikel dan penghasil silica yang memiliki berbagai keunggulan dari segi sifat fisika dan kimia. Pada penelitian ini produksi nanopartikel menggunakan High Energy Milling (HEM) tipe shaker mill untuk memproduksi nanopartikel dari arang daun bambu tutul. Pada penelitian ini dilakukan uji PSA untuk menganalisa ukuran partikel, untuk menganalisa distribusi morfologi partikel dan komposisi kimia yang terkandung dalam material menggunakan uji SEM dan EDX. Siklus yang digunakan pada penelitian adalah 2 juta siklus dengan putaran motor listrik 1000 rpm, dan diameter bola baja 1/4 inchi. Tabung stainless steel berjumlah 4 dengan diameter tabung 2 inchi dan tinggi tabung 120 mm dengan perbandingan volume ruang kosong tabung yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 dengan material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume ruang kosong tabung dan rata – rata diameter partikel, distribusi partikel, dan komposisi yang terkandung dalam partikel hasil tumbukan dengan alat shaker mill. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume ruang kosong tabung sangat berpengaruh pada mekanisme tumbukan. Dari uji PSA semakin besar volume ruang kosong tabung, semakin kecil ukuran partikel material yang dihasilkan. Hasil uji SEM dan EDX didapatkan unsur kimia karbon yang paling tinggi 68,47 % pada volume 1:1 ruang kosong tabung. Sehingga arang daun bambu tutul merupakan sumber potensi sebagai penghasil silica. Kata kunci: Arang Daun Bambu Tutul, Nanopartikel, High Energy Milling (HEM), Silika
PENGEMBANGAN DESAIN ALAT PEMOTONG KRIPIK SINGKONG DALAM PENINGKATAN PRODUKSI Yoyo Saputro; Deky Yudha Saksono; Ari Dwi Kurniawan; Muhammad Yusuf
Surya Teknika Vol 5 No. 1 April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/suryateknika.v5i1.1328

Abstract

Cassava is a tuber plant that can grow in tropical areas with hot and humid climates. In tropical climates cassava is needed for its growth process so that this plant cannot grow at temperatures below 10 c. Cassava is a tuber or tree root that can grow on sandy to clay soil, as well as on low-fertility soil. Cassava length ranges from 15-30 cm with a relatively different diameter as well, which is 2-5 cm. Cassava has a skin consisting of two layers, the first layer is the outer skin while the second layer is the inner skin with white or yellowish flesh. It would be better if the production of cassava cutting increased without ignoring the existing human aspects. Therefore, a machine is needed as a human tool in increasing the productivity of cassava cutting. Significant results or not, can later be observed from the data obtained before and after using the machine. A significant increase after the experiment was carried out means that the cassava cutting machine was able to assist the existing cutting process. This can be seen later by using SPSS calculations.Keywords: Cassava, Cassava Cutting Machine, SPSS