Proses belajar mengajar pada umumnya terjadi di dalam kelas, kelas dalam hal ini dapat berarti segala kegiatan yang dilakukan guru dan peserta didik disuatu ruangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kelas adalah sebuah tempat kreatifitas kooperatif dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan mereka masing-masing. Didalam proses kegiatan belajar mengajar kebanyakan siswa yang pasif, siswa tidak memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya, disebabkan karena kebanyakan guru terjebak dengan cara-cara mengajar yang masih konvensional yaitu yang berpusat pada guru saja (teacher oriented), masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan dan jenuh, dan siswa tertekan karena harus mendengarkan guru bercerita selama beberapa jam tanpa memperhatikan siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar, sehingga menyebabkan minat belajar siswa menjadi rendah. Proses pembelajaran tersebut masih terdapat sejumlah guru menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi pelajaran. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, metode mengajar seperti tersebut diatas kurang efektif karena tidak mempertimbangkan kesesuaian bahan pelajaran dengan kebutuhan, dan pemahaman siswa untuk mempelajari bahan-bahan yang disampaikannya selama proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu penggunaan metode ceramah tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga peran guru lebih banyak dalam proses pembelajaran, sehingga menyebabkan suasana pembelajaran menjadi kurang menarik, monoton dan membosankan, bagi siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru saja melainkan juga dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama pada mata pelajaran Fiqih. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah Pendekatan dengan model Role Playing. Model pembelajaran ini lebih merupakan penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan, sehingga model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain