H. Hudatullah
IAI HAMZANWADI NW PANCOR

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

1-16 Penguasaan Bahan-bahan Pelajaran Melalui Pengembangan Imajinasi Dan Penghayatan Pada Pembelajaran Fiqih H. Hudatullah; H. Imanuddin
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 18 No. 2 (2020): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v18i2.372

Abstract

Proses belajar mengajar pada umumnya terjadi di dalam kelas, kelas dalam hal ini dapat berarti segala kegiatan yang dilakukan guru dan peserta didik disuatu ruangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kelas adalah sebuah tempat kreatifitas kooperatif dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan mereka masing-masing. Didalam proses kegiatan belajar mengajar kebanyakan siswa yang pasif, siswa tidak memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya, disebabkan karena kebanyakan guru terjebak dengan cara-cara mengajar yang masih konvensional yaitu yang berpusat pada guru saja (teacher oriented), masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan dan jenuh, dan siswa tertekan karena harus mendengarkan guru bercerita selama beberapa jam tanpa memperhatikan siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar, sehingga menyebabkan minat belajar siswa menjadi rendah. Proses pembelajaran tersebut masih terdapat sejumlah guru menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi pelajaran. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, metode mengajar seperti tersebut diatas kurang efektif karena tidak mempertimbangkan kesesuaian bahan pelajaran dengan kebutuhan, dan pemahaman siswa untuk mempelajari bahan-bahan yang disampaikannya selama proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu penggunaan metode ceramah tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga peran guru lebih banyak dalam proses pembelajaran, sehingga menyebabkan suasana pembelajaran menjadi kurang menarik, monoton dan membosankan, bagi siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru saja melainkan juga dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama pada mata pelajaran Fiqih. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah Pendekatan dengan model Role Playing. Model pembelajaran ini lebih merupakan penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan, sehingga model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain
Meningkatkan Literasi Anak Didik Untuk Mempercepat Membaca dan Menulis Huruf Latin Melalui Penerapan Metode Iqro’ Ahmad Hulaimi; H. Hudatullah
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 19 No. 1 (2021): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v19i1.424

Abstract

Literasi merupakan fondasi dari segela pembelajaran yakni membaca dan menulis. Berbicara literasi sangat komplkes, tapi dalam tulisan ini hanya dikaji pada aspek membaca dan menulis yaitu melihat kemampuan membaca dan menulis anak didik di sekolah-sekolah dasar di samping itu juga melihat psico education dalam pembelajaran.Literasi tidak hanya berbicara tentang kemampuan membaca dan menulis tapi bagaimana seorang pendidik mampu meningkatkan gairah dan minat membaca anak didik Oleh sebab itu tulisan ini dikemukakan pengalaman seorang guru baik yang telah menerapkan literasi di sekolah tempatnya bertugas. Dalam meningkatkan minat literasi anak dibutuhkan suatu pendekatan-pendekatan dan dalam hal ini metode Iqro’ adalah salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan literasi anak dalam membaca dan menulis.Metode ini merupakan suatu pendekatan dalam meningkatkan literasi al-Qur’an yakni suatu metode dalam belajar membaca dan menulis al-Qur’an. Tapi dalam perkembangannya metode ini ditranslit penerapannya dalam literasi huruf-huruf latin dan ternyata efektif dalam meningkatkan minat anak didik dalam membaca.Ketika membaca kalimat metode Iqro’ maka akan terbayang dipikiran kita bahwa itu sebuah metode dalam mempelajari cara membaca huruf hijaiyah agar anak mampu membaca al-Qur’an dengan baik. Hal ini didasarkan karena selama ini metode Iqro’ memamg sudah familiar di tengah-tengah masyarakat dalam mempelajari baca tulis huruf hijaiyah disebabkan karena metode ini salah satu cara cepat membaca al-Qur’an. Hal ini dibuktikan anak-anak yang belajar di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) mulai dipedasaan sampai perkotaan rata-rata semua memakai metode ini.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK KEFITRAHAN SISWA MELALUI TRANSFORMASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMK NW KORLEKO Ahmad Hulaimi; H. Hudatullah
Tarbawi Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tarbawi.v1i1.129

Abstract

Pendidikan merupakan penanaman nilai-nilai kebaikan kepada setiap manusia dan pelaksanaan pendidikan sesungguhnya bisa terjadi dimanapun dan kapanpun begitu juga sumber pendidikan tidak hanya didapatkan dari sesama manusia tetapi juga mahkluk-mahkluk ciptaan Allah lainnya. Konsep pendidikan pada hakekatnya memanusiakan manusia yaitu fitrah manusia yang paling sempurna ciptaan Allah dari mahkluk-mahkluk lainnya terlebih-lebih manusia diberikan akal digunakan untuk berpikir agar mampu membangun peradaban yang beradab. Keadaban inilah sesungguhnya fitrah manusia sesuai dengan nilai-nilai keilahian artinya bagaimana pendidikan mampu membangun peradaban yang dibuat oleh manusia agar sesuai dengan nilai-nilai Ilahi. Saat ini pendidikan tidak hanya sebagai solusi pemecahan masalah (problem solving) tetapi juga sebaliknya pendidikan juga menjadi input problem masalah. Keresahan ini dapat dilihat pada anak-anak didik yang memang sedang mengenyam pendidikan di lembaga tertentu tetapi tidak mencerminkan bahwa anak didik tersebut adalah orang yang berpendidikan, sebagai contoh ; tawuran antar pelajar sudah menjadi perilaku yang dianggap biasa-biasa saja, penyalahgunaan narkoba, kebebasan seks di luar nikah. Beberapa perilaku tersebut digandrungi oleh anak-anak didik yang sedang belajar. Pertanyaannya adalah : Apa sesunguhnya yang terjadi ? kenepa itu bisa terjadi ? dan kenapa itu biasa terjadi ? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang sesungguhnya akan dikupas dalam penelitian ini dalam melihat budaya sekolah sebagai institusi pendidikan dalam membangun dan mengembangkan karakter anak-anak didiknya, sehingga penelitian ini pembahasannya lebih kepada manajemen sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter.