Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesesuaian kompensasi dan moralitas secara simultan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan industri manufaktur di Kabupaten Indragiri Hilir. Teknik analisa data menggunakan SPSS Versi 23.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas data, multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas.Pengujian hipotesa menggunakan uji t (parsial),uji simultan (uji F) dan uji koefisien determinasi (R2). Statistik deskriptif digunakan untuk membantu menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang telah terkumpul. Hasil uji regresi linier berganda diperoleh persamaan regresiyaituY= 3,483 + 0,077X1 + 0,651X2 + ε. Hasil uji t (parsial) menunjukkan Kesesuaian Kompensasi tidak berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pada Perusahaan Industri Manufaktur di Kabupaten Indragiri Hilir, dimana nilai thitung Kesesuaian Kompensasi sebesar 0,571 < ttabel sebesar 2,02108,sehingga thitung< ttabel dengan signifikan untuk variabel Kesesuaian Kompensasi sebesar 0,571 lebih besar dari taraf signifikan 0,05. Maka H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial kesesuaian Kompensasi tidak berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pada Perusahaan Industri Manufaktur di Kabupaten Indragiri Hilir. Hal ini menunjukkan adanya kompensasi yang diperoleh tidak mampu menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi yang dilakukan. Sifat manusia yang oportunis menjadi alasan dari hal tersebut. Dengan melakukan kecurangan, jumlah keuntungan yang didapat akan jauh lebih besar dibanding jumlah kompensasi yang diterima sehingga kompensasi yang sesuai tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi. Moralitas memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Industri Manufaktur Di Kabupaten Indragiri Hilir, dimana dapat dilihat nilai thitung3,607 sedangkan ttabel sebesar 2,02108 sehingga thitung> ttabel dengan signifikan untuk variabel Kesesuaian Kompensasi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Maka H2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Moralitas berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pada Perusahaan Industri Manufaktur di Kabupaten Indragiri Hilir. Hal ini menunjukkan bahwa level penalaran moral individu akan mempengaruhi perilaku etis mereka. Orang dengan level penalaran moral yang rendah berperilaku berbeda dengan orang yang memiliki level penalaran moral yang tinggi ketika menghadapi dilema etika. Semakin tinggi moralitas individu, semakin ia akan berusaha untuk menghindarkan diri dari kecenderungan kecurangan akuntansi. Kesesuaian Kompensasi dan Moralitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kencenderungan Kecurangan Akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Fhitung65,379 sedangkan Ftabel sebesar 3,24 dengan df pembilang= 2, df penyebut = 39 dan taraf signifikan α = 0,05 sehingga Fhitung > Ftabel dan signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa Kesesuaian Kompensasi dan Moralitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Industri Manufaktur di Kabupaten Indragiri Hilir, sehingga H3 diterima. Dari uji koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 76,8% dari variable perubahan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi bisa dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable Kesesuaian Kompensasi dan Moralitas, sedangkan sisanya sebesar 23,2% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti. Hasil uji Fmemiliki nilai F hitung 65,379 >Ftabelsebesar 3,24 yang menjelaskan bahwa variable Kesesuaian Kompensasi dan Moralitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Industri Manufaktur di Kabupaten Indragiri Hilir