Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar setelah Brazil dan Vietnam, dimana sebagian besar kopi yang diekspor merupakan jenis kopi robusta. Provinsi Bengkulu termasuk tiga besar produsen kopi Indonesia dengan luas areal 91.434 ha dan produksi 55.845 ton. Produsen kopi terbesar di Indonesia adalah Provinsi Lampung dengan luas areal 162.342 dan produksi 145.025 ton, disusul Sumatera Selatan dengan luas areal 256.138 dan produksi 138.385 ton.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi auksin terhadap pertumbuhan sambungan pada tanaman kopi robusta. Konsentrasi auksin 500 ppm pada tanaman kopi akan meningkatkan pertumbuhan sambungan kopi robusta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) penelitian ini menggunakan auksin yang terdiridari 4 konsentrasi auksin 0, 250, 500, 750, ppm dan di ulang sebanyak 4 kali sehingga di perlukantanaman 16 unit percobaan.Penyambungan antara tunas batang dengan cabang dari pohon kopi yang lain, dimana tunas menjadi bagian bawah dan cabang menjadi bagian atas, sehingga setelah berkembang akan membentuk pohon kopi seperti payung, tujuan dari penyambungan ini untuk meremajakan dan meningkatkan produksi buah dari pohon kopiitusendiri.Kopi sambung ini akan  memanfaatkan tunas muda pada kopi, atau dengan kata lain peremajaan hingga kopi dapat berbuah terus. Penyambungan merupakan salah satu teknik penyambungan tanaman secara vegetatif, yaitu menggabungkan dua tanaman yang berbeda sehingga bersatu dan tumbuh menjadi satu tanaman baru. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan auksin alami belum berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh, tinggi tunas, jumlah daun, jumlah cabang, dan diameter batang. Pemberian auksin alami 750 ppm menunjukkan belum berpengaruh nyata Dari penelitian ini di sarankan untuk menggunakan auksin alami lebih dari 750 ppm ..Kata kunci :sambungan, kopi, danauksin.