Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gambaran Golongan Darah ABO-Rhesus dan Pola Sidik Jari Pada Mahasiswa Program Studi D-3 Teknologi Transfusi Darah STIKES Guna Bangsa Yogyakarta St. Raihanun; Diani Mentari; Meyta Wulandari; Relita Pebrina
Journal of Health (JoH) Vol 6 No 2 (2019): Journal of Health - July 2019
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.869 KB) | DOI: 10.30590/vol6-no2-p105-111

Abstract

Human identification is the recognition of individuals based on some physical characteristics that are unique to individuals. Fingerprints are constant, individuality and form the most reliable criteria for identification. ABO-Rhesus Blood group is also one method used to identify someone, because blood type is inheritance. This research was conducted to see the description of ABO-Rhesus blood group and fingerprint patterns students D-3 Teknologi Transfusi Darah STIKES Guna Bangsa Yogyakarta. In this study using quantitative cross sectional descriptive research and blood group samples were taken using the slide method and fingerprint patterns were taken using the fingerprint method. In this study there were 78 samples, 58 females (74.36%) and 20 males (25.64%). The ABO blood group that is dominant is blood type O(35.90%), followed by blood group A(29.49%), B(28.21%), and AB(6.41%). The dominant Rhesus blood type is the positive Rhesus blood group. The percentage of fingerprint patterns in this study was loop 61.03%, whorl 37.56%, and arch 1.41%. The characteristics of the right and left hand fingerprint patterns have the same percentage of arch fingerprint patterns found on the index finger. Whorl fingerprint patterns are found on the ring finger. Loop fingerprint patterns are found on the little finger.
Skrining Toxoplasmosis pada Whole Blood Di PMI Sleman Yogyakarta Meyta Wulandari; Ikrimah Nafilata; Ridha Tania Safitri; Rio Satria; Reni Putriani; Ulfa Agustin
Journal of Health (JoH) Vol 6 No 2 (2019): Journal of Health - July 2019
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.184 KB) | DOI: 10.30590/vol6-no2-p112-115

Abstract

Toksoplasma memiliki potensi menular melalui komponen darah terutama whole blood karena tidak termasuk dalam parameter penyakit yang harus diuji saring menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 91 Tahun 2015. Toxoplasma gondii protozoa penyebab penyakit toksoplasma yang menginfeksi seluruh sel yang berinti, termasuk leukosit dan makrofag. Resiko transfusi whole blood atau darah lengkap yang mengandung leukosit terhadap penularan penyakit toxoplasma tidak dapat diabaikan. Toxoplasmosis pada individu yang memiliki imunitas rendah (immunocompromised) seperti penderita HIV dapat menyebabkan infeksi oportunistik pada sistem saraf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui infeksi toksoplasmosis dan prevalensi Toxoplasma gondii pada darah donor di UTD Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah darah donor dari pendonor perempuan dengan golongan darah A, B, AB dan O yang berjumlah 20 kantong darah. Penelitian ini menggunakan metode ELISA yang mengukur absorbansi reaksi antigen dan antibodi IgM anti-Toxoplasma pada serum darah donor. Hasil uji ELISA menunjukkan pada 20 sampel darah donor ditemukan 1 kantong darah atau 5% positif IgM anti-Toxoplasma pada golongan darah O dengan nilai A/C.O adalah 1,77 dan 19 kantong darah atau 95% sampel negatif IgM anti-Toxoplasma pada golongan darah A, B dan AB dengan nilai A/C.O kurang dari 1. Sampel darah donor dinilai reaktif ketika nilai A/C.O lebih dari atau sama dengan 1. Disimpulkan bahwa terdapat toxoplasma pada darah donor di UTD Yogyakarta dengan prevalensi sebesar 5%.
Gambaran Kadar Hemoglobin pada Sediaan Produk Darah Packed Red Cells (PRC) selama Masa Simpan 20 hari Wiwit Sepvianti; Meyta Wulandari; Serafica Btari Christiyani Kusumaningrum; Sunartono Sunartono; Taib Djafar
Journal of Health (JoH) Vol 6 No 2 (2019): Journal of Health - July 2019
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.346 KB) | DOI: 10.30590/vol6-no2-p123-125

Abstract

Packed Red cells (PRC) merupakan sediaan produk darah yang tercacat paling banyak digunakan pada transfusi darah. Indikasi penggunaan PRC adalah untuk menaikan kadar hemoglobin pada pasein. 1 unit PRC dapat menaikkan kadar hematokrit 3-5 %. Peran vital pemberian PRC dalam menaikkan kadar hemoglobin tidak terlepas dari fakta bahwa PRC terus mengalami penurunan kualitas selama masa penyimpanan. Hal ini disebabkan sel-sel darah mengalami lisis, sehingga berpengaruh secara langsung pada morfologi sel, kadar hemoglobin, pH darah, dan kadar ion-ion darah. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan kadar Hemoglobin pada sediaan PRC selama masa simpan 20 hari menggunakan metode Rapid test. Sampel penelitian sejumlah 3 kantong darah PRC bergolongan darah O rhesus positif. Hasil pengamatan kadar Hemoglobin pada sampel PRC menunjukkan terjadi penurunan kadar PRC pada masa simpan 20 hari yang berkisar antara 7,8- 11,2%.
GAMBARAN JUMLAH TROMBOSIT PADA SEDIAAN DARAH THROMBOCYTE CONCENTRATE (TC) SELAMA MASA SIMPAN 5 HARI Rizkia Anggini; Wiwit Sepvianti; Meyta Wulandari
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thrombocyte Concentrate (TC) merupakan salah satu produk darah yang berisi trombosit pekat hasil dari pemisahan darah lengkap atau trombofheresis. Produk TC direkomendasikan untuk meningkatkan trombosit pada indikasi yang ditunjukkan ke pasien terutama pada pasien trombositopenia hingga Demam Berdarah Dengue (DBD). Berbeda dengan produk darah lainnya trombosit hanya dapat disimpan selama 5 hari pada suhu 20-24ºC. Selain itu trombosit juga sensitif terhadap agregasi yang mengakibatkan hilangnya viabilitas sel, sehingga harus disimpan pada agitator. Agitasi trombosit juga mengurangi produksi laktat, dan meminimalisir penurunan pH. Tingginya produksi asam laktat dapat mengakibatkan perubahan kualitas produk TC. Terdapat 2 indikator penelitian pada ini yaitu untuk mengetahui gambaran jumlah trombosit dan kadar pH selama masa simpan 5 hari. Instrumen penelitian dilakukan dengan mengamati langsung dan mencatat hasil pemeriksaan menggunakan alat Hematology analyzer sysmex 800i dan pH meter. Hasil dari pemeriksaan jumlah trombosit mengalami peningkatan yang signifikan pada pemeriksaan hari ke-3 dan hari ke-5 sebanyak 6% dari pemeriksaan hari pertama. Sedangkan pada pengukuran pH terjadi penurunan 4% namun masih dalam batas normal sesuai dengan peraturan menteri kesehatan No. 91 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah dengan kadar pH normal > 6,4. Faktor yang mempengaruhi diantaranya tingginya produksi asam laktat karena metabolisme glukosa yang banyak digunakan oleh TC selama penyimpanan sehingga persediaan glukosa untuk trombosit berkurang. Dari pemeriksaan satu kantong produk TC disimpulkan bahwa jumlah trombosit mengalami peningkatan dan terjadi penurunan pH selama masa simpan 5 hari.
GAMBARAN KEJADIAN FILARIASIS BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA PENDONOR DARAH DI KOTA DAN KABUPATEN PEKALONGAN Ikrimah Nafilata; Alpha Olivia Hidayati; Meyta Wulandari
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.177 KB) | DOI: 10.35842/mr.v16i1.305

Abstract

The Descriptions of Filariasis Incidence Based On Characteristics Blood Donors in Pekalongan City and RegencyBackground : Pekalongan City and Regency are still endemic areas of Filariasis in Indonesia with Microfilaria Rate > 1%. Screening tests on donor blood at local blood donor units for filariasis have not been carried out, it is necessary to screen blood donors for safety of blood products and as an evaluation of Filariasis Mass Drug Administration Programs.  Objective : This Research are the descriptions of Filariasis Incidence based on Characteristics Blood Donors by screening using the ELISA method. Methods : This Research is an observational descriptive Cross Sectional design, with a total sample of 84 donors. Results : Filariasis positive results were obtained in Pekalongan City by 13 (31.0%) and in Pekalongan Regency by 15 (35.7%). Conclusion : Based on the results of screening using ELISA, there were still 28 positive filariasis from a total of 84 samples.