Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Agropet

Agroforestri Dan Pengelolaan Kebun Kakao Berkelanjutan Abdul Rahim Saleh
Agropet Vol 13, No 1 (2016): Volume 13 No 01 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.175 KB)

Abstract

Kakao, salah satu tanaman tahunan penting di dunia, hampir secara eksklusif dieksplorasi untuk pembuatan coklat. Habitat asli tanaman kakao yaitu tumbuh di bawah naungan tegakan hutan, karena tanaman kakao merupakan spesies yang toleran naungan, di mana naungan yang tepat mempengaruhi laju fotosintesis relatif tinggi, yang akhirnya mempengaruhi pertumbuhan dan hasil biji. Cahaya yang tinggi memicu serangan hama dan penyakit, sehingga akan menurunkan hasil biji. Produksi kakao yang tinggi pada sistem monokulttur membutuhkan input tinggi dalam hal proteksi dan nutrisi tanaman.  Manajemen agroforesri kakao yang tepat, mempu menciptakan iklim mikro yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kakao berupa mengurangi intensitas penyinaran yang diterima kanopi daun, menurunkan suhu yang mempu menekan laju evapotranspirasi. Pohon naungan dalam sistem agroforestri menjadi inang bagi serangga hama maupun predator serta serngga penyerbuk. Selain itu, pohon naungan menyumbangkan seresah bahan organik tanah. Usaha budidaya kakao dengan sistem agroforestri dapat menjadi alternatif dalam mengolah lahan marjinal yang kurang subur menjadi lahan yang produktif dan berkelanjutan. 
Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L) Terhadap Berbagai Macam Media Hidroponik Abdul Rahim Saleh; Marten Pangli
Agropet Vol 14, No 1 (2017): Volume 14 No 01 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.149 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh berbagai macam media hidroponik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, perlakuan terdiri dari H1 (Larutan Hidro J 0,5%), H2 (Larutan POC 25% + Hidro J 0,25%), H3 (Larutan POC 50% + Hidro J 0,25%), H4 (Larutan Air Laut 2,5% + Hidro J 0,25%) dan H5 (Luratan Air Laut 5% + Hidro J 0,25%). Setiap perlakuan digunakan 5 unit tanaman sehingga terdapat 125 unit percobaan. Data kuantitatif dari variabel (pertumbuhan tanaman) yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan Uji F taraf 5%. Hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata maka di uji lanjut menggunakan Uji Lanjut DMRT (Duncan Multiply Ringe Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Air laut 5% + Hidro J 0,25%) menunjukan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau terbaik dibanding perlakuan lainnya.
PENGARUH POPULASI NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI LAPANGAN Abdul Rahim Saleh; Kamelia Dwi Jayanti
Agropet Vol 14, No 2 (2017): Volume 14 No 02 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.89 KB)

Abstract

Persoalan serius yang dihadapi dalam pengembangan produksi biji kakao di tingkat petani adalah pohon kakao yang telah menua dan rusak akibat serangan hama penyakit. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan rehabilitasi dengan penanaman kembali tanaman kakao yang baru. Namun ancaman kekeringan terutama pada musim kemarau yang menyebabkan terjadinya cekaman kekeringan yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bibit tanaman kakao yang baru pindah tanam (replanting). Penelitian  ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh kerapan pohon naungan terhadap pertumbuhan awal bibit kakao di lapangan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat taraf penaungan yaitu (N0) tanpa naungan; (N1) Satu pohon naungan untuk empat tanaman kakao; (N2) Dua pohon naungan untuk empat tanaman kakao; (N3) Empat pohon naungan untuk empat tanaman kakao. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 12 unit perlakuan.Pengamatan meliputi variabel lingkungan dan variabel pertumbuhan tanaman kakao. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan kerapatan naungan tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kakao setelah replanting. Hal tersebut diduga akibat intensitas curah hujan yang tinggi selama penelitian yang menyebabkan iklim mikro dibawah kanopi pohon naungan maupun tanpa kakao yang ternaungi tidak berbeda nyata. Kata Kunci: Tanaman kakao, kerapatan naungan dan pertumbuhan
Respon Waktu Pemberian Dolomit dan Dosis Pupuk Organik Granule Modern terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Yulinda Tanari; Abdul Rahim Saleh; R Handayani
Agropet Vol 15, No 1 (2018): Volume 15 No 1 Tahun 2018
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan bertujuan untuk mengetahui waktu pemberian dolomit, dosis pupuk organik granule dan kombinasi waktu pemberian dolomit dan dosis pupuk organik granule terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas tanaman bawang merah (Allium ascalanicum) terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas bawang merah (Allium ascalanicum). Percobaan dilaksanakan di Desa Betaua, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, pada bulan Januari sampai April 2017 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor I : Waktu Pemberian Kapur Dolomit terdiri dari 3 taraf, yaitu D1 = Empat Minggu Sebelum Tanam (MST), D2 = Dua Minggu Sebelum Tanam (MST), D3 = saat tanam. Faktor II : Pemberian Dosis Pupuk Organik Granule terdiri dari 4 taraf yaitu G0 = Tanpa Pupuk, G1 = 100 kg/ha (20 gram/petak), G2 = 200 kg/ha (40 gram/petak), G3 = 300 kg/ha (60 gram/petak). Hasil penelitian menunjukan bahwa Waktu pemberian dolomit berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah umbi perumpun, bobot basah dan susut bobot tanaman. Dosis pupuk organik granule modern tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter percobaan kecuali pada jumlah daun 42 HST. Kombinasi waktu perlakuan dolomit dan dosis pupuk organik granule modern tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter amatan.
Interval Waktu Penyambungan Terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Pada Tanaman Kakao Ridwan Ridwan; Abdul Rahim Saleh
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.627 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pertumbuhan tunas sambung pucuk dari setiap klon kakao yang dicobakan dengan interval waktu yang berbeda. Penelitian dilakukan di Desa Nggawia Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una - Una, pada bulan februari sampai april tahun 2013. Bahan yang digunakan berupa bibit kakao lokal umur 3 bulan (batang bawah), mata entres klon Sul 01 (Sulawesi 01). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan sambung pucuk pada klon kakao yang terdiri dari:  W1 ;  waktu penyambungan pagi hari jam 8-9 pagi pada suhu 260C; W2 adalah waktu penyambungan siang hari jam 11-13 siang pada suhu 320C;  dan W3 adalah waktu penyambungan sore hari jam 15-17 sore pada suhu 300C. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 9 satuan penelitian dan tiap satuan penelitian menggunakan sepuluh bibit tanaman (batang bawah), sehingga jumlah total bibit tanaman yang digunakan adalah 90 bibit tanaman. Pengamatan variabel berupa Pertumbuhan tinggi tanaman, Jumlah daun, Diameter batang, Persentase entres yang mati (PEM), Persentase entres dorman (PED), dan Persentase  bibit jadi (PBJ). Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan waktu penyambungan pada waktu sore hari dengan tingkat suhu 300C memberikan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang yang paling tinggi dibandingkan waktu penyambungan pada waktu pagi dan siang hari. Penyambungan yang dilakukan pada waktu sore hari mempunyai persentase entres mati dan entres dorman lebih rendah dan kemampuan tumbuh bibit yang lebih tinggi dibandingkan penyambungan yang dilakukan pada waktu pagi dengan suhu 260C dan siang hari dengan suhu 320C. 
Pengaruh Zpt Alami Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Ridwan Ridwan; Abdul Rahim Saleh
Agropet Vol 13, No 2 (2016): Volume 13 No 02 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.216 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai kosentrasi urine sapi terhadap perkecambahan dan pertumbuhan  benih kakao dengan metode perendaman. Penelitian disusun berdasarkan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perakuan yaitu U0: 0 tanpa perendaman (Kontrol), U1: Perendaman Kosentrasi 25 % Urin Sapi, U2: Perendaman Kosentrasi 50 % Urin Sapi, dan U3: Perendaman Kosentrasi 75 % Urin sapi dan diulang 4 kali. dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan perendaman urin sapi konsentrasi 25% memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman pada umur 4 MST dan 6 MST, dan  75%  pada umur 8 MST, jumlah daun dan lingkar batang pada umur 4 MST, 8 MST, dan 10 MST, volume akar dan bobot basah pada umur 2 MST.