Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Aplikasi Kalsium dan NAA untuk Mengendalikan Getah Kuning Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Yulinda Tanari; Darda Efendi; Roedhy Poerwanto; Didy Sopandie; Ketty Suketi
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.793 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.1.10-18

Abstract

ABSTRACTThe yellow sap is produced naturally in mangosteen organ except in the root. The yellow sap contaminated the aryl and rind if the epithelial cell walls rupture due to deficiency of calcium (Ca). Calcium is one of structural component of cell walls, whereas naphthaleneacetic acid (NAA) has its role in improving cell division and cell elongation. Interaction of Ca and NAA can improve sink strength and capacity because the newly formed cells need Ca to construct wall structure. This experiment aimed at finding out the effect of Ca and NAA applications in reducing the contamination of yellow sap in mangosteen. The experiment was conducted by using factorial random block design consisting of 2 factors and 3 replications. The first factor was Ca dosage (0 and 4.8 kg/tree), and the second factor was NAA concentration (0, 200, 400 and 600 ppm). The results showed that application of 4.8 Ca/tree and 200 ppm NAA as much as 5 ml / fruit effectively improve the content of Ca pectate in pericarp, reduced the percentage of yellow sap contamination on the fruit segment, aryl and rind to 0% and 12.3% respectively compared to control (17.8% on fruit segment, 36.8% on aryl and 56.1% on rind).Key words: aryl, Ca pectate, cell wall, middle lamela.ABSTRAKGetah kuning adalah getah yang dihasilkan secara alami pada setiap organ manggis, kecuali pada akar. Getah kuning akan keluar dan mencemari aril serta kulit jika dinding sel epitel pecah karena kekurangan kalsium (Ca). Kalsium adalah komponen dinding sel, berperan dalam struktur dan permeabilitas membran sedangkan asam naftalenasetat (NAA) berperan penting dalam meningkatkan pembelahan dan pembesaran sel. Interaksi keduanya dapat meningkatkan kapasitas sink buah karena sel yang baru terbentuk membutuhkan Ca dalam menyusun struktur dinding sel. Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Ca dan NAA dalam menurunkan cemaran getah kuning manggis. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor ke-1 yaitu dosis Ca (0 dan 4.8 kg Ca/pohon) dan faktor ke-2 yaitu konsentrasi NAA (0, 200, 400 dan 600 ppm) dengan volume semprot 5 ml perbuah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi 4.8 kg Ca/pohon dengan NAA 200 ppm sebanyak 5 ml/buah efektif meningkatkan kandungan Ca pektat perikarp dan menurunkan persentase buah tercemar getah kuning menjadi 0% pada juring dan aril serta 12.3% pada kulit dibandingkan dengan perlakuan kontrol (17.8% pada juring, 36.8% pada aril dan 56.1% pada kulit buah).Kata kunci: aril, Ca pektat, dinding sel, lamela tengah
Pengaruh frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium cepa L.) Ayu Sumarianti; Kamelia Dwi Jayanti; Yulinda Tanari
Agrovigor Vol 15, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v15i1.13381

Abstract

Produksi bawang merah di Sulawesi Tengah mengalami penurunan sebesar 12,03% dari tahun 2019 ke tahun 2020. Pada tahun 2019, produksi bawang merah sebesar 6.508 ton, sedangkan pada tahun 2020 produksi hanya mencapai 5.725 ton. Bawang merah memerlukan ketersediaan air yang optimal untuk mendukung  pertumbuhannya. Pemberian air yang tepat bertujuan untuk mengefisienkan penggunaan air serta menghindarkan tanaman dari penyakit jamur terutama pada kondisi kelembaban yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 perlakuan, yaitu penyiraman 2 kali sehari, 1 hari sekali pada pagi hari, 1 hari sekali pada sore hari, 2 hari sekali pada pagi hari, 2 hari sekali pada sore hari, 3 hari sekali pada pagi hari, dan 3 hari sekali pada sore hari. Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 21 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  frekuensi penyiraman berpengaruh nyata hingga sangat nyata pada parameter tingggi tanaman 4 dan 5 MST, jumlah daun 5 MST, bobot segar umbi, dan persentase susut bobot pada bawang merah. Perlakuan penyiraman 2 kali sehari menunjukan nilai tertinggi untuk parameter tinggi tanaman dan, bobot basah umbi dan jumlah daun, selain itu  untuk parameter persentase susut bobot menunjukan hasil paling rendah.
PENGENDALIAN GETAH KUNING MANGGIS MELALUI PENGATURAN DOSIS SUMBER KALSIUM Yulinda Tanari; Dolfie DD Tinggogoy
Agropet Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.385 KB)

Abstract

Getah kuning adalah getah yang dihasilkan secara alami pada setiap organ manggis; merupakan kelainan fisiologis dan salah satu bentuk dari fenomena stres kekurangan hara yaitu kalsium. Rusaknya saluran getah kuning dapat dicegah apabila kalsium tersedia, karena kalsium merupakan unsur penting pada dinding sel. Kalsium menentukan kekakuan (rigidity) dinding sel, sesuai peran ion Ca2+ sebagai penghubung antara rantai pektin pada dinding sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kalsium yaang tepat untuk mengendalikan getah kuning manggis. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok yang terdiri dari lima faktor yaitu kontrol (tanpa kalsium), 1 ton ca ha-1, 2 ton ca-1, 3 ton ca-1 dan 4 ton ca-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 3 ton kalsium ha-1 (18 kg pohon-1) merupakan dosis kalsium yang paling tepat untuk mengendalikan getah kuning manggis di Desa KambaKata kunci : manggis, getah kuning, kalsium
Uji Dan Identifikasi Sifat Fisik Dan Kimia Buah Manggis Di Desa Olumokunde Kecamatan Pamona Timur Yulinda Tanari
Agropet Vol 13, No 1 (2016): Volume 13 No 01 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.687 KB)

Abstract

Sifat fisik dan kimia buah merupakan indikator terhadap kualitas buah manggis. Sifat fisik buah manggis meliputi bobot buah dan bagian-bagiannya, diameter buah serta edibel portion, sedangkan sifat kimia buah meliputi asam padatan terlarut total, asam tertitrasi total dan skoring rasa buah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengidentifikasi sifat fisik dan kimia buah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode uji deskriftif untuk sifat fisik; metode titrasi asam, pengujian brix dan uji skoring rasa buah untuk uji kimia buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manggis di desa Olumokunde adalah buah dengan kualitas super II,  dengan bagian buah yang dapat dimakan sebesar + 25.89%. Padatan terlarut total buah adalah + 15 brix dengan kandungan asam tertitrasi total sebesar 0,76% dengan rasa manis sedikit asam.
PENGARUH NAUNGAN DAN BERBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Yulinda Tanari; Vera Vita
Agropet Vol 14, No 2 (2017): Volume 14 No 02 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.327 KB)

Abstract

The objective of this research is to find out the influence of shield and some planting medium toward the growth and production of lettuce plant. This research uses split plot design with 3 times repetition. The treatment consists of 2 main compartments and 6 sub compartments. The main compartment is a shield that consists of two levels  which are N1 (0% shield) and N2 (50% shield). Sub compartment is a growth media this consists of six levels which are M0 (soil), M1 (soil + sand 1:1), M2 (soil + charcoal 1:1), M3 (soil + chickenrun 1:1), M4 (Soil + goat stall fertilizer 1:1), M5 (Soil + cow hause fertilizer 1:1). The abserved parameter are temperature and humidity, plant height, leaf number, leaf wide, wet weight of the plant, wet weight of tree, wet weight of root, dry weight of plant, dry weight of tree, and dry weight of root. The research result shows that the combination of 0% shield and planting medium + chickenrun fertilizer has significant influence toward all the production component of the plant. Key Words: Chickenrun, Cow Hause Fertilizer and Husk Charcoal
Kombinasi Pemakaian Pupuk Kandang Ayam Dan Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Yulinda Tanari; Milka Giantowe Sepatondu
Agropet Vol 13, No 2 (2016): Volume 13 No 02 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.799 KB)

Abstract

Produksi sayuran buncis mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan pemupukan. Kombinasi pupuk kandang dan NPK  dapat menyediakan hara yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi tanaman buncis. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima taraf perlakuan (M1: 100% NPK ( 80 g/petak), M2  : 75% NPK (60 g/petak) + 25% pupuk kandang Ayam (1,8 kg/petak), M3: 50% NPK (40 g/petak) + 50% pupuk kandang Ayam (3,6 kg/petak), M4            : 25% NPK (20 g/petak) + 75% pupuk kandang Ayam (5,4 kg/petak), M5           : 100% pupuk kandang Ayam (7,2 kg/petak). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi pupuk kandang ayam dan NPK yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi tanaman buncis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk kandang ayam dan NPK memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong pertanaman dan produksi. Perlakuan 50% NPK (40 g/petak) + 50% pupuk kandang ayam (3,6 kg/petak) (M3) memberikan pengaruh yang terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong pertanaman dan produksi.
Respon Waktu Pemberian Dolomit dan Dosis Pupuk Organik Granule Modern terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Yulinda Tanari; Abdul Rahim Saleh; R Handayani
Agropet Vol 15, No 1 (2018): Volume 15 No 1 Tahun 2018
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan bertujuan untuk mengetahui waktu pemberian dolomit, dosis pupuk organik granule dan kombinasi waktu pemberian dolomit dan dosis pupuk organik granule terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas tanaman bawang merah (Allium ascalanicum) terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas bawang merah (Allium ascalanicum). Percobaan dilaksanakan di Desa Betaua, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, pada bulan Januari sampai April 2017 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor I : Waktu Pemberian Kapur Dolomit terdiri dari 3 taraf, yaitu D1 = Empat Minggu Sebelum Tanam (MST), D2 = Dua Minggu Sebelum Tanam (MST), D3 = saat tanam. Faktor II : Pemberian Dosis Pupuk Organik Granule terdiri dari 4 taraf yaitu G0 = Tanpa Pupuk, G1 = 100 kg/ha (20 gram/petak), G2 = 200 kg/ha (40 gram/petak), G3 = 300 kg/ha (60 gram/petak). Hasil penelitian menunjukan bahwa Waktu pemberian dolomit berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah umbi perumpun, bobot basah dan susut bobot tanaman. Dosis pupuk organik granule modern tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter percobaan kecuali pada jumlah daun 42 HST. Kombinasi waktu perlakuan dolomit dan dosis pupuk organik granule modern tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter amatan.
The Effect of Liquid Organic Fertilizer From Coconut Husk And Dolomite On Shallot (Allium Cepa L.) Growth And Yield Kamelia Dwi Jayanti; Yulinda Tanari
Journal of Tropical Horticulture Vol 4, No 2 (2021): October 2021
Publisher : Indonesian Society for Horticulture (Perhimpunan Hortikultura Indonesia Komisariat Aceh)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33089/jthort.v4i2.63

Abstract

Shallot is the most produced vegetable in Indonesia. The consumption of shallot per kg/capita/year is continuously increasing, therefore there is a need to ensure enough supply. The lack of nutrients in the soil is a problem in shallot production. Shallot needs macronutrients such as Nitrogen (N), Phosphorus (P), Potassium (K), and Calcium (Ca) to improve its yield and quality. The application of liquid organic fertilizer from coconut husk and dolomite can be the solution. This study was conducted using Factorial Randomized Block Design consisting of two factors, concentration of liquid organic fertilizer (0%, 10%, 20%, and 30%) and dolomite (with dolomite or without). The results showed that the application of 20% liquid organic fertilizer, the application of dolomite, and the combination of both (P2D1) had the highest value on fresh shallot bulbs weight per clumps and bulb weight after storage parameters, and had the lowest value on weight loss percentage parameter.
RESPON PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA NILAM AKIBAT PERBEDAAN TINGKAT NAUNGAN DAN ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI Kamelia Dwi Djayanti; Yulinda Tanari
Jurnal Agrotech Vol 12 No 1 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v12i1.82

Abstract

Pertumbuhan setek tanaman nilam dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kesesuaian lingkungan tumbuh dan kecukupan terhadap hara tanaman. Oleh sebab itu untuk meningkatkan pertumbuhan setek nilam dibutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai serta zat pengatur tumbuh yang dapat memicu pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kawua Kecamatan Poso Kota Selatan Kabupaten Poso pada bulan Juni hingga November 2021, menggunakan rancangan petak terpisah. dengan pemberian naungan sebagai petak utama dan ZPT alami sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setek nilam dengan tingkat naungan 55% nyata lebih baik dalam meningkatkan jumlah dan panjang tunas, tinggi tanaman serta biomassa tanaman. Jenis ZPT alami kelapa hijau berpengaruh terhadap jumlah dan panjang tunas, dan jumlah daun nilam. Tidak ada interaksi antara pemberian naungan dengan ZPT alami pada pertumbuhan tanaman nilam.
RESPON TANAMAN CABAI RAWIT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR REBUNG BAMBU Anastesia Mebinta; Yulinda Tanari; Kamelia Dwi Jayanti
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 3 NO. 1 (2020)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v3i1.840

Abstract

Cayenne pepper is a vegetable plant that has great potential to be developed in Indonesia because it can meet the needs of households, domestic industries, exports, and raw materials in the pharmaceutical industry. One way to increase the yield of cayenne pepper is by giving liquid organic fertilizer (POC) for bamboo shoots. This study aims to determine the response of cayenne pepper toward the application of POC and gets the best POC concentration to support the growth and production of cayenne pepper. This study used a randomized block design with treatment in the form of POC concentrations consisting of 5 levels (0; 25 ml / L water; 50 ml / L water; 75 ml / L water; 100 ml / L water). Each treatment consisted of 4 replications so that there were 20 experimental units. The results show that the application of POC had a very significant effect on the number of flowers, fresh weight of fruit, and growth rate of cayenne pepper with the best treatment was 75 ml / L of water.