Kemiri tumbuh secara alami di hutan campuran. Biji kemiri dimanfaatkan sebagai bumbu masak dan bahan baku industri. Pengembangan kemiri melalui budidaya intensif mengalami kendala pada ketersediaan bibit. Kulit biji yang keras, tingginya kadar asam absisat pada kotiledon dan tingginya kadar lignin pada kulit biji menyebabkan kemiri mengalami dormansi dan membutuhkan waktu yang lama untuk berkcambah. Air kelapa muda mengandung hormone auksin, sitokinin dan giberelin sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecah dormansi benih. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam air kelapa muda terhadap perkecamabahan benih kemiri telah dilakukan. Perlakuan yang terdiri dari kontrol (perendaman dalam air selama 8 jam), perendaman dalam air kelapa muda selama 2, 4, 6 dan 8 jam diulang 4 kali disusun menurut pola rancangan acak kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman dalam air kelapa muda berpengaruh sangat nyata terhadap daya berkecambah, kecepatan dan waktu berkecambah benih kemiri. Perendaman selama 6 jam memberikan daya berkecambah dan jumlah benih berkecambah paling tinggi serta waktu berkecambah paling cepat.