Ridwan Ridwan
Fakultas Pertanian Universitas Sintuwu Maroso

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DAN DUKUNGAN PENYULUH PERTANIAN DENGAN KEPUTUSAN INOVASI VARIETAS SANTANA PADA BUDIDAYA PADI SAWAH Andri Amaliel Managanta; Ridwan Ridwan; Hikma Arsita
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 24, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v24n2.2021.p235-248

Abstract

The Correlation of Farmer Characteristics and Agricultural Extensions Support with Decisions on Innovation Santana Varieties in Rice Cultivation. Innovation is a farmer's need if it can solve the problems that farmers are facing. This study was to determine the characteristics of farmers, the level of extension support and the process of adopting innovation in the Santana variety of lowland rice cultivation, and the relationship between the characteristics of farmers and the level of support of extension workers on the adoption rate of innovation in the Santana variety rice cultivation.The research was conducted from May to December 2020 in Tayawa Village Tojo District Tojo Una-Una Regency Central Sulawesi Province. The method used in this research is a survey method. The population of this study was 109 lowland rice farmers in Tayawa Village and 52 farmers as samples of lowland rice farmers.Data analysis used the Rank Spearman correlation test and was carried out to determine the level of perception of the characteristics of lowland rice farmers and extension support with innovation decision making in rice cultivation.The results showed that individual characteristics, including age, formal education level, non-formal education level, and land area, were not related to the innovation-decision for the Santana variety cultivation.The level of cosmopolitan one variable of farmer characteristics is significantly related to the decision of innovation in Santana variety cultivation. Weak extension processes have the potential to weaken the innovative decisions on the Santana variety cultivation. Increased levels of cosmopolitan and extension support to farmers in the form of interaction, problem-solving, and enhancing the cooperation with the group the potential to increase the use of varieties Santana. Keywords: extension, innovation decisions, varieties Santana ABSTRAK Inovasi menjadi kebutuhan petani apabila inovasi tersebut dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi petani. Penelitian ini untuk mengetahui karakteristik petani, tingkat dukungan penyuluh dan proses adopsi budidaya padi sawah varietas Santana, dan hubungan karakteristik petani dan tingkat dukungan penyuluh terhadap tingkat adopsi budidaya padi varietas Santana. Penelitian dilaksanakan bulan pada Mei hinggabulan Desember 2020 di Desa Tayawa Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Populasi penelitian ini adalah petani padi sawah di Desa Tayawa sebanyak 109 petani dan sampel petani padi sawah yang digunakan sebanyak 52 petani. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan dilakukan untuk mengetahui tingkat persepsi karakteristik petani padi sawah dan dukungan penyuluhan dengan pengambilan keputusan adopsi budidaya tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik individu baikumur, tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan non formal dan luas lahan tidak berhubungan dengan keputusan inovasi budidaya varietas Santana. Tingkat kekosmopolitan satu variabel dari karakteristik petani yang berhubungan nyata dengan keputusan inovasi budidaya varietas Santana. Lemahnya proses penyuluhan berpotensi melemahkan keputusan inovasi budidaya varietas Santana. Peningkatan tingkat kekosmopolitan dan dukungan penyuluh berupa interaksi dengan petani, penyelesaian masalah dan peningkatkan kerjasama dengan kelompok berpotensi meningkatkan penggunaan varietas Santana. Kata kunci: penyuluh, keputusan inovasi, varietas Santana
Sambung Pucuk Dini Pada 5 Jenis Klon Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan Umur Batang Bawah Yang Berbeda Ridwan Ridwan
Agropet Vol 13, No 1 (2016): Volume 13 No 01 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.391 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui umur batang bawah yang tepat untuk setiap klon pada sambung pucuk dini tanaman kakao, mengetahui jenis klon yang baik terhadap keberhasilan sambung pucuk dini tanaman kakao dan mendapat umur batang bawah yang lebih baik terhadap sambung pucuk dini tanaman kakao.  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu-Ilmu kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako, Palu, dimulai dari bulan Januari sampai April 2015.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yang disusun secara faktorial.  Perlakuan yang dicoba terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama adalah klon unggul sebagai batang atas (entries) dan faktor kedua adalah umur batang bawah yang berbeda.  Data diolah dengan analisis sidik ragam dan untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat umur batang bawah yang tepat untuk setiap klon pada sambung pucuk dini tanaman kakao.  Klon MO1 memberikan tingkat keberhasilan yang lebih baik terhadap semua variabel pengamatan, dimana rata-rata kecepatan tumbuhnya yaitu 10,44 hari setelah penyambungan, persentase sambungan tumbuh yaitu 100%, jumlah tunas yaitu 6,22,  jumlah daun yaitu 11,33 helai dan diameter tunas yaitu 0,40 mm dan batang bawah umur 2 minggu memberikan tingkat keberhasilan yang lebih baik terhadap semua variabel pengamatan, dimana rata-rata kecepatan tumbuhnya yaitu 10,40 hari setelah penyambungan, persentase sambungan tumbuh yaitu 100%, jumlah tunas yaitu 5,20,  jumlah daun yaitu 10,67 helai dan diameter tunas yaitu 0,33 mm. 
Pengaruh Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai Pada Lahan Kering Ridwan Ridwan; Hanifa Hanifa
Agropet Vol 13, No 1 (2016): Volume 13 No 01 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.391 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai Pada Lahan Kering. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lape, kecamatan Poso pesisir kabupaten Poso, di mulai dari bulan januari sampai apri 2016Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan yang dicobakan terdiri atas 5 perlakuan yaitu K0: tanpa pupuk, K1: dosis 50 kg/ha, K2: dosis 100 kg/ha, K3: dosis 150 kg/ha dan K4: dosis 200 kg/ha. Pengamatan dilakukan terhadap beberapa variable aktivitas pertumbuhan kedelai dan komponen hasil kedelai yang dihasilkan. Data yang telah diperoleh selanjutnya di analisis varian (ANOVA), dan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ).Berdasarkan hasil analisis sidik ragam yang berpengaruh tidak nyata pada tanaman kedelai yaitu tinggi tanaman umur 3 MST, 4 MST, 5 MST, 6 MST. Jumlah daun tanaman umur 3 MST, 4 MST, 5 MST, 6 MST. Berat kering akar tanaman umur 8 MST, 9 MST. Berat kering batang tanaman umur 7 MST, 8 MST, 9 MST. Berat kering daun tanaman umur 7 MST, 8 MST, 9 MST. Jumlah polong isi, bobot 100 butir, bobot biji perpetak dan bobot biji per hektar. Selanjutnya yang berpengaruh nyata yaitu berat kering akar 7 MST dan jumlah polong hampa.Hasil uji BNJ menunjukkan bahwa perlakuan dengan dosis 100 kg/ha menunjukkan hasil terbaik pada pertumbuhan dan hasil kedelai dibandingkan dengan perlakuan lainnya. 
Interval Waktu Penyambungan Terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Pada Tanaman Kakao Ridwan Ridwan; Abdul Rahim Saleh
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.627 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pertumbuhan tunas sambung pucuk dari setiap klon kakao yang dicobakan dengan interval waktu yang berbeda. Penelitian dilakukan di Desa Nggawia Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una - Una, pada bulan februari sampai april tahun 2013. Bahan yang digunakan berupa bibit kakao lokal umur 3 bulan (batang bawah), mata entres klon Sul 01 (Sulawesi 01). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan sambung pucuk pada klon kakao yang terdiri dari:  W1 ;  waktu penyambungan pagi hari jam 8-9 pagi pada suhu 260C; W2 adalah waktu penyambungan siang hari jam 11-13 siang pada suhu 320C;  dan W3 adalah waktu penyambungan sore hari jam 15-17 sore pada suhu 300C. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 9 satuan penelitian dan tiap satuan penelitian menggunakan sepuluh bibit tanaman (batang bawah), sehingga jumlah total bibit tanaman yang digunakan adalah 90 bibit tanaman. Pengamatan variabel berupa Pertumbuhan tinggi tanaman, Jumlah daun, Diameter batang, Persentase entres yang mati (PEM), Persentase entres dorman (PED), dan Persentase  bibit jadi (PBJ). Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan waktu penyambungan pada waktu sore hari dengan tingkat suhu 300C memberikan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang yang paling tinggi dibandingkan waktu penyambungan pada waktu pagi dan siang hari. Penyambungan yang dilakukan pada waktu sore hari mempunyai persentase entres mati dan entres dorman lebih rendah dan kemampuan tumbuh bibit yang lebih tinggi dibandingkan penyambungan yang dilakukan pada waktu pagi dengan suhu 260C dan siang hari dengan suhu 320C. 
Pengaruh Zpt Alami Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Ridwan Ridwan; Abdul Rahim Saleh
Agropet Vol 13, No 2 (2016): Volume 13 No 02 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.216 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai kosentrasi urine sapi terhadap perkecambahan dan pertumbuhan  benih kakao dengan metode perendaman. Penelitian disusun berdasarkan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perakuan yaitu U0: 0 tanpa perendaman (Kontrol), U1: Perendaman Kosentrasi 25 % Urin Sapi, U2: Perendaman Kosentrasi 50 % Urin Sapi, dan U3: Perendaman Kosentrasi 75 % Urin sapi dan diulang 4 kali. dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan perendaman urin sapi konsentrasi 25% memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman pada umur 4 MST dan 6 MST, dan  75%  pada umur 8 MST, jumlah daun dan lingkar batang pada umur 4 MST, 8 MST, dan 10 MST, volume akar dan bobot basah pada umur 2 MST.
PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TERUNG UNGU Kamelia Dwi Jayantia; Ridwan Ridwan; Sudirman Sudirman
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal BioIndustri: VOL. 1 NO. 1 (2018)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i1.96

Abstract

Terung merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak dan mengandung gizi yang cukup tinggi. Pertumbuhan dan produksi terung selain dipengaruhi oleh varietas, keadaan iklim dan cara budidaya, juga dipengaruhi oleh ketersediaan hara di dalam tanah. Unsur hara dapat diperoleh dari pupuk organik, seperti bokashi batang pisang. Pemanfaatan batang pisang sebagai bahan baku pembuatan bokashi dapat mengurangi limbah hasil pertanian sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokashi batang pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu serta dosis pupuk bokashi yang menghasilkan respon terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayamanya, Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok 5 x 5. Perlakuan terdiri dari 5 taraf dosis bokashi (P0 = tanpa; P1 = 5 ton/ha, P2 = 10 ton/ha; P3 = 15 ton/ha; P4 = 20 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi batang pisang berpengaruh nyata hingga sangat nyata terhadap parameter pertumbuhan dan produksi, kecuali pada parameter bobot buah.Kata kunci: Bokashi, pertumbuhan dan produksi terung ungu
Pengaruh Berbagai Dosis Asam Humat Terhadap Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Nurul Afifah Lapatoro; Toyip Toyip; Ridwan Ridwan
Agropet Vol 19, No 2 (2022): Volume 19 No 2 Tahun 2022 (On Progress)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan salah satu produk pangan berprotein nabati tinggi, harga jual kedelai yang relatif baik di pasaran yang membuat pecinta kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap pertumbuhan tanaman, pengaruh berbagai varietas terhadap pertumbuhan dan interkasi antara pemberian dosis asam humat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Mei 2022 di Desa Bega Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 10 kombinasi perlakuan. Faktor 1 yang yaitu Varietas V1 = Grobogan dan V2= Dega 1 dan Faktor 2 Asam Humat AH1 = 500 ppm, AH2 = 1000 ppm, AH3 = 1500 ppm, AH4 = 2000 ppm dan AH5 = 2500 ppm. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga dibutuhkan 30 plot percobaan. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, panjang akar, bobot kering akar, bobot kering batang, bobot kering daun, jumlah polong hampa, jumlah polong penuh dan bobot 100 butir biji kering. Perlakuan asam humat tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.  Perbedaan varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 2, 5 dan 8 MST dan tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan lainnya.  Tidak terdapat interaksi antara pemberian dosis asam humat dengan varietas kedelai.
Pengaruh Berbagai Dosis Asam Humat Terhadap Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Nurul Afifah Lapatoro; Toyip Toyip; Ridwan Ridwan
Agropet Vol 19, No 2 (2022): Volume 19 No 2 Tahun 2022 (On Progress)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan salah satu produk pangan berprotein nabati tinggi, harga jual kedelai yang relatif baik di pasaran yang membuat pecinta kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap pertumbuhan tanaman, pengaruh berbagai varietas terhadap pertumbuhan dan interkasi antara pemberian dosis asam humat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Mei 2022 di Desa Bega Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 10 kombinasi perlakuan. Faktor 1 yang yaitu Varietas V1 = Grobogan dan V2= Dega 1 dan Faktor 2 Asam Humat AH1 = 500 ppm, AH2 = 1000 ppm, AH3 = 1500 ppm, AH4 = 2000 ppm dan AH5 = 2500 ppm. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga dibutuhkan 30 plot percobaan. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, panjang akar, bobot kering akar, bobot kering batang, bobot kering daun, jumlah polong hampa, jumlah polong penuh dan bobot 100 butir biji kering. Perlakuan asam humat tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.  Perbedaan varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 2, 5 dan 8 MST dan tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan lainnya.  Tidak terdapat interaksi antara pemberian dosis asam humat dengan varietas kedelai.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Pemuda Pedesaan dalam Melakukan Usahatani Padi Sawah Wahyuni Wahyuni; Andri Amaliel Managanta; Ridwan Ridwan
Agropet Vol 16, No 2 (2019): Volume 16 No 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemuda pedesaan merupakan sumber daya manusia terbaik dalam pembangunan sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pemuda pedesaan, usahatani padi sawah, pemenuhan kebutuhan informasi, minat dan Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi minat pemuda pedesaan dalam melakukan usahatani padi sawah. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini Minat pemuda di Desa Buyumpondoli untuk melakukan usahatani padi sawah berada dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan pemuda pedesaan lebih memilih bekerja di luar usahatani padi sawah. Tingkat kekosmopolitan yang tinggi cenderung mendorong pemuda untuk beralih dari bekerja di sektor pertanian ke sektor usaha lain yang lebih menguntungkan.
Pengaruh Perbandingan Media Tanam terhadap Pertumbuhan Sambung Pucuk Tanaman Kakao (Theobroma Kakao L.) Yoel Bobi Fitra Lambaniga; Ridwan Ridwan; Marten Pangli
Agropet Vol 16, No 1 (2019): Volume 16 No 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga setelah pantai gading dan Ghana. Hasil kakao indonesia tahun 2011 sebesar 0.12 ton/ha, Sulawesi tengah tahun 2013 0,52 ton/ha dan kabupaten poso tahun 2013 0,76 ton/ha. Hasil tersebut jauh lebih rendah dari target nasional sebesar 2 ton/ha. Salah satu penyebab rendahnya hasil kakao adalah rendahnya kualitas bibit yang disebabkan oleh media tanam yang kurang sesuai. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan awal bibit sambung pucuk di desa Didiri kabupaten Poso pada bulan Maret sampai Juli 2017. Perlakuan media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang kambing (1:1:1; 2:1:1; 1:2:1; 1:1:2) diulang 6 kali diatur menurut pola rancangan acak kelompok (RAK). Parameter yang diamati adalah persentasi tumbuh, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap jumlah tunas, jumlah daun, dan panjang tunas pada 38 hari setelah penyambungan. Komposisi media tanam campuran tanah, pasir dan pupuk kandang kambing dengan perbandingan 1:1:2 memberikan pertumbuhan awal bibit yang palingbaik.