This Author published in this journals
All Journal Agropet
Dolvi Ngkiro
Fakultas Pertanian Universitas Sintuwu Maroso

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prevalensi Penyakit Scystosomiasis Pada Ternak Kerbau Di Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Yan Alpius Loliwu; Dolvi Ngkiro
Agropet Vol 13, No 1 (2016): Volume 13 No 01 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.165 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit Schystosomiasis pada ternak kerbau di Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso. Metode penelitian ini menggunakan metode Sensus dimana ukuran populasi sebesar 40 ekor.Pengambilan sampel  dilakukan dengan cara mengambil  feses kerbau yang masih segar dengan menggunakan sarung tangan dan selanjutnya  dimasukan dalam  plastik serta diberi label. Kemudian sampel di bawa ke laboratorium Scystosomiasis Desa Wuasa untuk dilakukan pemeriksaan.  Apabila hasil pemeriksaan secara mikroskopis ditemukan adanya telur-telur cacing Scystosoma japonicum maka  diberi tanda positif (+) dan jika tidak ditemukan  telur-telur cacing tersebut maka diberi tanda negatif (-).Hasil pemeriksaan Laboratorium Scystosomiasis Desa Wuasa Kecamatan Lore Utara, diperoleh data jumlah kasus positif (+) Scystosomiasis pada ternak kerbau di Kecamatan Lore Utara berjumlah 3 ekor yang berasal dari Desa Sedoa, sedangkan sampel feses kerbau dari Desa Wuasa dinyatakan tidak terinfeksi Scystosomiasis (-) atau tidak ditemukan adanya telur-telur cacing Scystosoma japonicum. Bersasarkan hasil analisis data menggunakan rumus Gasperaz (1991), diperoleh  prevalensi penyakit  Scystosomiasis di Kecamatan Lore Utara sebesar 7,5%.Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa prevalensi penyakit Scystosomaisis di Kecamatan Lore Utara sebesar 7,5%. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kasus penyakit Scystosomaisis antara lain dikarenakan sistim pemeliharaan masih bersifat ekstensif/tradisional, sistim pemberian pakan belum memperhatikan kuaiitas dan kuantitas pakan yang baik, masih rendahnya pengetahuan tentang  manajemen kesehatan  yang baik dan masih banyak  lahan-lahan yang tidak termanfaatkan sehingga terjadi genangan air sebagai media hidup dari keong Oncomelania huspensis dimana keong tersebut merupakan hospes terjaddinya infeksi penyakit Schystosomiasis.