Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : INTEGRALISTIK

Peran Narapidana Sebagai Pembangkit Sikap Empati Penghuni Penjara Pramudibyanto, Hascaryo
Integralistik Vol 30, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v30i2.20873

Abstract

A person's status as a prisoner or prisoner has a new problem for them and their families that they leave, because not all problems can be resolved from outside the prison because the involvement of prisoners in the family is still needed. High demand for the necessities of life increases the inner pressure of the family when interacting with home, school, and other social environments in the form of expressions, awards, and conclusions that are not always true. This study is intended to determine the relationship between crime and the quality of prisoners' empathy from the point of view of compassion towards family members, as well as how prisoners express empathy for families. The method used is qualitative to obtain descriptive analysis data about phenomena, events, social activities, attitudes, beliefs, perceptions, individual thoughts, and groups about the empathy of prisoners. The results obtained are, the prisoner's ability to generate empathy for other prisoners does not depend on age and age, the prisoner's ability to establish communication with good persuasion, being an example for other prisoners, there must be a collection of books or other. Unprinted material on empirical and suggestive matters, and prisons are examples of ways to improve the quality of one's empathy.Status seseorang sebagai tahanan atau narapidana memiliki masalah baru bagi mereka dan keluarga mereka yang mereka tinggalkan, karena tidak semua masalah bisa diselesaikan dari luar penjara karena keterlibatan napi dalam keluarga masih diperlukan. Permintaan yang tinggi akan kebutuhan hidup meningkatkan tekanan batin keluarga ketika berinteraksi dengan rumah, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya dalam bentuk ekspresi, penghargaan, dan kesimpulan yang tidak selalu benar. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kejahatan terhadap kualitas sikap empati narapidana dilihat dari sudut pandang kasih sayang terhadap anggota keluarga, serta cara narapidana mengekspresikan empati terhadap keluarga. Metode yang digunakan adalah kualitatif untuk memperoleh data analisis deskriptif tentang fenomena, peristiwa, kegiatan sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran individu, dan kelompok tentang sikap empati tahanan. Hasil yang diperoleh adalah, kemampuan napi untuk menghasilkan empati bagi napi lain tidak tergantung pada usia dan usia, kemampuan napi untuk menjalin komunikasi dengan persuasi yang baik, menjadi contoh bagi napi lain, harus ada koleksi buku atau lainnya. materi yang tidak dicetak tentang hal-hal empiris dan sugestif, serta penjara adalah contoh cara meningkatkan kualitas empati seseorang.