Maryam Maryam
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode Bina Marga (Studi Kasus: Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya) Maryam Maryam; Kurnia Hadi Putra
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i2.1113

Abstract

Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan struktur perkerasan jalan yang merupakan hasil modifikasi dan penyesuaian dari negara maju seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Dirjen Bina Marga secara bertahap melakukan pembaruan standar pada peraturan tentang desain manual perkerasan jalan yang terus dikembangkan dan disempurnakan, sehingga terdapat perbedaan perencanaan perhitungan pada setiap metodenya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dalam merencanakan tebal perkerasan lentur pada pada Metode Bina Marga 1987, Bina Marga 2002, Bina Marga 2011, Bina Marga 2013, dan Bina Marga 2017 dengan studi kasus Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya dan membandingkan hasil Perencanaan pada kelima metode tersebut. Metode yang digunakan adalah metode observasi tidak terstruktur dan pengumpulan data berupa data primer tentang kondisi wilayah pada Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya dan data sekunder berupa data LHR, data CBR, data geometrik jalan dan data curah hujan. Berdasarkan hasil perbandingan dari perencanaan tebal perkerasan jalan untuk Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya adalah Apabila CTB sulit untuk diimplementasikan atau sumber daya tidak memadai untuk mengerjakannya, maka solusi menggunakan lapis pondasi Agregat Kelas A dan Kelas B dapat digunakan. Maka metode efektif yang dapat digunakan adalah Metode Bina Marga 2002, diperoleh hasil sebagai berikut: pada lapis permukaan menggunakan AC – WC dengan tebal 5 cm dan AC – BC dengan tebal 20 cm, Lapis pondasi atas menggunakan Agregat Kelas A (CBR 95%) dengan tebal 15 cm, dan Lapis pondasi bawah menggunakan Agregat Kelas B (CBR 80%) dengan tebal 20 cm.