Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal%20Ilmiah%20Medsains

GAMBARAN KARAKTERISTIK KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS WANADADI I KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 Rusfita Retna; Umi Nur Fajri
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 1 No 1 (2015): Edisi Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.435 KB)

Abstract

Angka kematian anak balita setiap tahun diperkirakan 4 juta dari 15 juta anak meninggal karena ISPA pada anak berusia di bawah 5 tahun. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan ISPA yaitu umur, status gizi, status imunisasi, pemberian vitamin A pada saat balita, pemberian ASI, tingkat pendidikan ibu, ventilasi, penggunanaan jenis bahan bakar, keberadaan anggota keluarga yang menderita ISPA dan keberadaan anggota keluarga yang merokok. Hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten tahun 2012 menunjukkan jumlah balita yang menderita pneumonia di Puskesmas tersebut mengalami kenaikan yang signifikan dari 52,4% menjadi 66,5% di tahun 2013. Pada bulan November 2013 jumlah balita yang menderita pneumonia sebanyak 62,5%. Prevalensi pneumonia tersebut mengalami peningkatan 66,5% di bulan Desember 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik kejadian pneumonia di Wilayah kerja Puskesmas Wanadadi I Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan bentuk rancangan penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini adalah 26 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah usia 1-4 tahun yaitu 16 responden (62%). Sebagian besar responden adalah dengan tingkat pendidikan menengah yaitu 17 responden (65%). Sebagian besar responden adalah dengan ventilasi rumah sesuai dengan luas bangunan yaitu 15 responden (58%). Terdapat 16 responden (38%) menggunakan bahan bakar kayu bakar dan juga menggunakan gas. Sebagian besar responden adalah tidak memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya yaitu 19 responden (73%). Sebagian besar responden adalah dengan keberadaan anggota keluarga sebagai perokok aktif yaitu 23 responden (88%). Bagi tenaga kesehatan Puskesmas Wanadadi I pelaksana di ruang pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dapat menggunakan format MTBS yang tersedia untuk digunakan sebagai pengkajian dan penanganan balita sakit sehingga dokumentasi dan evaluasi kasus dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
HUBUNGAN ANTARA UMUR, NUTRISI DAN INDEKS MASA TUBUH TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA POST SC PADA IBU NIFAS Dian Nirmala Sari; Umi Nur Fajri
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 6 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.882 KB)

Abstract

In Indonesia, the incidence of caesarean section increased by 9.8 percent from a total of 49,603 births from 2010 to 2013. Sections of caesarea are the primary choice for medical personnel to save mothers and fetuses. Post operative wound infection is one of the main problems in surgical practice. The purpose of this study was to determine the relationship between age, nutrition and body mass index on post-SC wound healing in postpartum mothers. Quantitative research methods with a cross sectional approach. The sample in this study were all post SC postpartum mothers at Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Hospital. The results of age study were not related to post SC wound healing p value 0.369. Nutrition is related to post SC wound healing value of p value 0.001. The mother's body mass index is not related to post-SC wound healing value of p value 0.354. Suggestions for health workers Hj. Anna Lasmanah, the executor in the puerperium service room, collaborated with the nutrition department to provide nutrients that contain lots of protein. Kata kunci : Umur, Nutrisi, IMT, Penyembuhan Luka ABSTRAK Di Indonesia angka kejadian section caesarea mengalami peningkatan sebesar 9,8 persen dari total 49.603 kelahiran sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2013. Tindakan sectio caesarea (SC) merupakan pilihan utama bagi tenaga medis untuk menyelamatkan ibu dan janin. Infeksi luka post operasi merupakan salah satu masalah utama dalam praktek pembedahan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara umur, nutrisi dan indeks masa tubuh terhadap penyembuhan luka post SC pada ibu nifas. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Analisa data menggunakan Univariat dan Bivariat. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas post SC di RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara. Hasil penelitian umur tidak berhubungan dengan penyembuhan luka post SC nilai p value 0,369. Nutrisi berhubungan dengan penyembuhan luka post SC nilai p value 0,001. Indek Massa Tubuh (IMT) ibu tidak berhubungan penyembuhan luka post SC nilai p value 0,354. Saran bagi tenaga kesehatan RSUD Hj. Anna Lasmanah pelaksana di ruang pelayanan nifas berkerjasama dengan bagian gizi untuk memberikan nutrisi yang banyak mengandung protein.
ESTRAK IKAN GABUS (CHANNA STRIATA ) UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU NIFAS ANEMIA DI RSUD Hj.ANNA LASMANAH BANJARNEGARA admjurnalsiji polibara; Umi Nur Fajri; Suharyo Hadisaputro; Ariawan Soejoenoes
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 6 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.843 KB)

Abstract

In labor with CS, the mortality rate is twice the rate of vaginal deliveries. SC action can result in changes in the physiological functions of the body, including loss of a lot of blood during surgery which can cause anemia. The research objective was the effect of snakehead fish extract (Channa Striata) on the increase in hemoglobin levels in anemic postpartum mothers. Snakehead fish has the highest albumin content compared to other fish. Albumin has the function of accelerating the recovery of divided / damaged body cell tissues and also as a means of carrying materials that are less water-soluble through blood plasma and cell fluids, one of these materials is iron.This type of research is quasy experimental with pre test post test control group design. Sample of 30 respondents. The intervention group was given snakehead fish extract, antibiotics and Fe tablets for the control group was given antibiotics and Fe tablets. The independent variable was snakehead fish extract and the dependent variable was hemoglobin level. The research instrument of snakehead fish extract using observation sheets, for Hb levels using a spectrophotometer. Data analysis using Independent t test. Research result; 1000 mg of snakehead fish extract for 14 days increased the average hemoglobin level by 1.08 g%. Suggestion: postpartum mothers who have anemia in addition to drinking Fe tablets also drink snakehead fish extract. Keyword : Snakehead Fish Extract, Hemoglobin Level, Anemia, Post Post SC
KORELASI ANTARA BERAT LAHIR DAN POLA ASUH PADA BALITA USIA 24 – 60 BULAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI BANJARNEGARA Dian Nirmala; Umi Nur Fajri
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 8 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The incidence of stunting (short) toddlers is a major nutritional problem faced by Indonesia.Based on the Nutritional Status Monitoring (PSG) data for the last three years, stunting has thehighest prevalence compared to other nutritional problems such as undernutrition, thinness, andobesity. Factors that influence the history of LBW and upbringing. The purpose of the study was todetermine the relationship between LBW and parenting with the incidence of stunting. The researchmethod is quantitative with a case control approach. The sample in this study were toddlers aged 2-5years. The results of the chi square test showed that there was a relationship between birth weight andthe incidence of stunting under five (p value 0.000), there was no relationship between parenting andthe incidence of stunting under five (p value 0.106). Suggestions for health workers in carrying outmidwifery care, especially for patients with a history of LBW, to do care as early as possible so thatthe baby's growth is normal and suppresses the incidence of stunting.