Annisa Mahardika
Universitas Galuh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA IBU DENGAN BAYI LAHIR MATI (STILLBIRTH) DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2017 Annisa Mahardika; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i1.6925

Abstract

Stillbirth merupakan keadaan bila kematian bayi terjadi sebelum lahir, tetapi setelah kehamilan 20 minggu atau lebih dan kematian bayi tersebut masih di dalam rahim. Data di Kabupaten Tasikmalaya, angka kejadian stillbirth pada 2017 sebanyak 187 kasus (0.61%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko bayi lahir mati (stillbirth) dari faktor ibu dan penyulit kehamilan. Penelitian ini bermanfaat bagi ibu dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi ibu hamil tentang faktor – faktor penyebab bayi baik lahir mati dari faktor ibu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ibu yang mengalami bayi lahir mati sebanyak187 kasus. Kemudian data dikumpulkan menggunakan data skunder diperoleh ari buku KIA dan otopsi verbal kemudian dianalisis secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu yang melahirkan bayi lahir mati (Stillbirth) sebagian besar adalah sesuai 20-35 tahun (68.4%), Paritas ibu yang melahirkan bayi lahir mati (Stillbirth) sebagian besar adalah paritas multipara (72.7%) dan penyulit kehamilan sebagian besar adalah preeklampsia (18.2%), KPD sebanyak 24 orang (12.8%), anemia sebanyak 14 orang (7.5%), serotinus sebanyak 3 orang (1.6%), perdarahan antepartum 6 orang (3.2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko pada ibu terjadinya stillbirthusia 20-35 tahun, paritas multipara dan penyulit kehamilan preeklampsia. Oleh karena itu sebaiknya bidan melakukan deteksi dini pada ibu hamil beresiko tinggi dan komplikasi yang terjadi pada kehamilan. Selain itu bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang penyulit kehamilan.Stillbirth is a condition when infant mortality occurs before birth, but after 20 weeks of pregnancy or more and the baby's death is still in the womb. Data in Tasikmalaya Regency, the number of stillbirth events in 2017 was 187 cases (0.61%). The purpose of this study was to determine the description of risk factors for stillbirths from maternal factors and complications of pregnancy. This research is useful for mothers can increase insight and knowledge for pregnant women about factors - factors causing good baby stillbirth from mother factor. This research type is quantitative with descriptive method. The population in this study of mothers who have stillborn infants as many as 187 cases. Then data collected using secondary data obtained from KIA book and verbal autopsy then analyzed in narrative. The results showed that the age of mothers who gave birth to stillbirth were mostly 20-35 years old (68.4%), the parity of the mother who delivered the stillbirth was mostly multiparous parity (72.2%) and partial complication of pregnancy (18.2%), KPD counted 24 people (12.8%), anemia as many as 14 people (7.5%), serotonin as many as 3 people (1.6%), antepartum hemorrhage 6 people (3.2%). The conclusions of this study were risk factors in maternal age of stillbirth 20-35 years, multiparous parity and preeclampsia pregnancy complication. Therefore midwives should do early detection in pregnant women at high risk and complications that occur in pregnancy. In addition, midwives can provide health education about pregnancy complications.