Setiap manusia akan mengalami fase pra remaja di dalam hidupnya, di mana pada fase ini anak akan memiliki perilaku yang cenderung negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa pada masa ini adalah masa negatif. Tidak terkecuali pada anak yang saat ini sedang berada di bawah pengasuhan panti asuhan. Untuk itu, sudah dirasa diperlukan desain mobil konseling yang dapat membantu ibu asuh dalam mengawasi kesehatan psikologis anak asuhnya agar dapat terhindar dari kehidupan yang negatif. Perencanaan mobil konseling dengan kemampuan mobilitasnya yang tinggi dimaksudkan untuk dapat membantu kinerja Dinas Sosial Kota Denpasar secara proaktif mengatasi masalah kesejahteraan sosial anak dengan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan membangun ‘rumah’ konseling yang permanen. Konsep yang diimplementasikan pada desain interior mobil konseling adalah Tri Kaya Parisudha, yang merupakan ajaran agama Hindu mendefinisikan kesatuan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan, sejalan dengan tujuan dari mobil konseling itu sendiri. Penerapan secara visualnya tercermin pada penggunaan garis lengkung, implementasi warna monokromatik dari biru, serta penataan fasilitas di setiap ruangnya.