Yovalia Nindita Chandra Dewi
Program Studi Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

LAMBAN PESAGI BANGUNAN TRADISIONAL PROVINSI LAMPUNG Adhila Nada Atthaya; Annisa Ullya Rahma; Fadhilah Zahrah M; Sherly Anggraini; Yovalia Nindita Chandra Dewi
Jurnal Vastukara Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan arsitektur tradisional Lampung dapat dikatakan sebagai warisan leluhur budaya yang sulit ditemukan lagi di lingkungan masyarakat Lampung. Sejak adanya kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda mengenai larangan penebangan pohon secara liar, masyarakat mulai kesulitan membangun rumah tradisional yang strukturnya menggunakan material kayu. Karena kebijakan ini, banyak rumah tradisional masyarakat yang mulai mengenal penggunaan bahan seperti tembaga pada ornamen untuk jendela, semen untuk tangga, dan ornamen pada pagar dari besi campur tembaga yang dicor, sehingga pembangunan rumah tradisional masyarakat lampung tidak lagi mengikuti arsitektur bangunan terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dalam ilmu arsitektur tradisional dari segi karakteristik dan bentuk struktur pada bangunan Rumah Tradisional Lamban Pesagi yang berada di Provinsi Lampung. Sumber data penelitian diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian serta melalui studi pustaka. Setelah penelitian, dapat disimpulkan bahwa Rumah Tradisional Lamban Pesagi merupakan rumah adat masyarakat lampung yang menjadi ciri khas perwujudan fisik dari masyarakat adat Buay Penong dimana terlihat jelas stratifikasi masyarakat secara sosial. Memiliki karakter bangun yang terbagi menjadi tiga yaitu atas (solid), tengah (solid), dan bawah (transparan). Bagian atas bangunan terdiri dari atap, ornamen Culu Langi dan Panggakh. Bagian tengah bangunan terdapat dinding dari papan kayu dan bagian bawah banguan terdapat pondasi umpak batu dan tiang penyangga yang berjumlah ganjil. Pada area rumah terdapat lumbung padi dan juga peralatan menumbuk padi dan kopi yaitu, Girjoh dan Ijan Geladak, denah layout Rumah menerapkan sistem privasi ruang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh masyarakat.