I Putu Nanda Amerta
Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN BUS DHARMA DHYANA MENTAL HEALTH CARE SEBAGAI SARANA EDUKASI DAN PENYEMBUHAN MENTAL DI BALI I Putu Nanda Amerta; Ida Ayu Dyah Maharani; Ni Luh Kadek Resi Kerdiati
Jurnal Vastukara Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang sering terjadi ditengah masyarakat. Stigma masyarakat masih menyeimuti isu soal kejiwaan di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2018, Bali menduduki posisi nomor satu sebagai Provinsi yang memiliki prevalensi tertinggi gangguan jiwa skizofrenia, yakni, berada di angka 11 persen (per mil). Luh Ketut Suryani yang merupakan salah satu psikiater aktif dalam pergerakan isu kesehatan mental mengatakan bahwa faktor pemicu gangguan jiwa di Bali tidak selalu mengenai genetik, namun terdapat faktor lainnya yakni seperti pendidikan. Seandainya masyarakat bisa lebih paham mengenai kesehatan mental, maka setidaknya dapat menekan angka jumah penderita gangguan mental di Bali. Oleh hal itu, penulis merancang interior bus Dharma Dhyana sebagai solusi untuk menunjang kesehatan mental di masyarakat Bali dengan upaya pencegahan dan penyembuhan. Design Thinking oleh Tim Brown (2008), yakni metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah, diterapkan dalam perancangan kasus ini melalui tahap inspirasi (inspiration), tahap ide (ideas) , dan tahap penerapan (implementation). Berdasarkan skeanario aktivitas Bus Dharma Dhyana, fasilitas bus menghasilkan program utama yaitu penyuluhan sosial outdoor yang menjadi sarana edukasi mengenai kesehatan sosial, ruang konseling dan terapi sebagai upaya penyembuhan dengan metode soundhealing. Konsep “Anunada a Gending Gumi” , yang bermakna “getaran hati, pikiran dan jiwa setiap mahluk hidup yang harmonis di alam semesta” merupakan representasi dari tujuan fasilitas bus untuk menciptakan kesejahteraan melalui kesehatan mental. Portability design menjadi pilihan desainer untuk memfasilitasi masyarakat dengan cepat dan merata.