Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 Bustanussalam, Bustanussalam; Apriasi, Devi; Suhardi, Eka; Jaenudin, Dadang
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): Vol 5 No 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.75 KB)

Abstract

ABSTRAKTanaman sirih (Piper betle L) merupakan jenis tanaman yang tumbuh merambat dengan ketinggian mencapai 5-15 m. Tanaman ini sebagai tanaman obat yang berkhasiat untuk penyembuhan terhadap penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus karena memiliki daya antiseptik yang baik. Bagian tanaman yang digunakan yaitu daunnya karena banyak mengandung senyawa turunan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak daun sirih (Piper betle L) dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun sirih yang memiliki efek antibakteri paling efektif terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab penyakit kulit. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 2 metode yaitu  metode Refluks dan Maserasi dengan masing-masing konsentrasi ekstrak daun sirih (Piper betle L) yang terdiri atas satu faktor yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih (Piper betle L) dengan taraf faktor 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Variabel respon yang diamati adalah luas zona hambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ekstrak daun sirih terdapat senyawa antibakteri yang efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Zona hambat mulai terlihat pada konsentrasi 5%. Perlakuan dengan cara maserasi, pada konsentrasi 10% dan 20% zona hambat tidak berbeda nyata, sedangkan pada konsentrasi 15% dan konsentrasi 25% zona hambat yang dihasilkan berbeda nyata dengan semua konsentrasi yang digunakan. Perlakuan dengan cara refluks, pada konsentrasi 10% dan 25% zona hambat tidak berbeda nyata, sedangkan pada konsentrasi 15% dan konsentrasi 20% zona hambat yang dihasilkan berbeda nyata dengan semua konsentrasi yang digunakan. Dengan demikian, diperoleh konsentrasi ekstrak daun sirih yang memiliki efek antibakteri yang paling efektif yaitu pada konsentrasi 25% dengan cara maserasi, sedangkan cara refluks yaitu pada konsentrasi 20%. Kata kunci : Sirih (Piper betle L), Staphylococcus aureus ATCC 25923, antibakteri, rancangan acak lengkap (RAL)
Hubungan Temperatur, Kelembaban, dan Manajemen Pemeliharaan terhadap Efisiensi Reproduksi Sapi Perah di Kabupaten Bogor Dadang Jaenudin; Akhmad Arif Amin; Mohamad Agus Setiadi; Hadi Sumarno; Sri Rahayu
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 6 No. 1 (2018): Januari 2018
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.219 KB) | DOI: 10.29244/avi.6.1.16-23

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mengkaji hubungan suhu, kelembaban dan manajemen ternak terhadap efisiensi reproduksi sapi perah di Kabupaten Bogor. Suhu dan kelembaban udara diamati pagi, siang dan sore hari. Data suhu dan kelembaban udara dikonversi ke nilai indeks suhu kelembaban udara (THI). Pengamatan parameter efisiensi reproduksi dilakukan dengan menghitung nilai Days Open (DO), Conception Rate (CR),  Service per Conception (S/C) dan First Service. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai THI Acep Farm Kunak (77,21±0,71) lebih tinggi (P<0,05) dari Cifa Farm (71,27±0,50) dan Erif Farm (71,22±0,41). Days Open Acep Farm Kunak (110,76±37,34 hari) lebih panjang (P<0,05) dibandingkan dengan Cifa Farm (88.39±23,80 hari) dan Erif Farm (88,20±22,39 hari). Nilai CR Acep Farm (75,76±0,11%) dan Cifa Farm (66,13±0,10%) tidak berbeda (p>0,05) dibandingkan dengan Erif Farm (42,00±0,08%). Nilai S/C di tiga peternakan tidak menunjukkan perbedaan (p>0,05) masing-masing nilai S/C Cifa Farm (1,42±0,64), Erif Farm (1,52±0,64) dan Acep Farm Kunak (1,64±0,82). First Service Cifa Farm (76,11±13,84) dan Erif Farm (75,17±13,17) berbeda (P<0,05) dengan Acep Farm Kunak (96,42±35,49). Dapat disimpulkan bahwa suhu, kelembaban udara dan manajemen pemeliharaan dapat memengaruhi DO sapi perah di ke tiga peternakan sapi perah di ke tiga lokasi penelitian. Lebih lanjut, diindikasikan THI memengaruhi zona nyaman peternakan sapi perah, namun tidak ditemukan korelasi positif antara nilai THI dengan tingkat efisiensi reproduksi.
PROBLEM BASED LEARNING DENGAN STRATEGI MIND MAP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Ucun Radi Muharam; Prasetyorini .; Dadang Jaenudin
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda)
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jppguseda.v3i2.2547

Abstract

PROBLEM BASED LEARNING WITH A MIND MAP STRATEGY ON ECOSYSTEM MATERIALS TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMESThis study aims to describe the improvement of student cognitive, affective and psychomotor learning outcomes in ecosystem material, teacher and student learning activities, and student responses in the learning process using the Problem Based Learning model with mind map strategies. The study was conducted at Cianjur District PGRI Pagelaran Junior High School. This study involved 29 students in the experimental class and 30 students in the control class. The research method used was quasi-experimental with only test post design design. Data collection techniques use multiple choice tests for cognitive learning outcomes, questionnaires for affective students care about the environment, and product evaluation and performance for psychomotor. The results of the study using the problem based learning model with mind map strategies can improve the cognitive learning outcomes of students with a significance value of 0,000 0,05, students' caring attitude towards the environment includes a good category with a percentage of 83%, student skills in making mind maps including medium and high with the percentage of 61% and 39% respectively, and student discussion skills included sufficient and good categories with a percentage of 33% and 67% respectively. Learning with problem based learning models with mind map strategies provides opportunities for students to find solutions to the problems given. Problem based learning with mind map strategies can improve student cognitive, affective and psychomotor learning outcomes.
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 Bustanussalam Bustanussalam; Devi Apriasi; Eka Suhardi; Dadang Jaenudin
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.75 KB) | DOI: 10.33751/jf.v5i2.409

Abstract

ABSTRAKTanaman sirih (Piper betle L) merupakan jenis tanaman yang tumbuh merambat dengan ketinggian mencapai 5-15 m. Tanaman ini sebagai tanaman obat yang berkhasiat untuk penyembuhan terhadap penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus karena memiliki daya antiseptik yang baik. Bagian tanaman yang digunakan yaitu daunnya karena banyak mengandung senyawa turunan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak daun sirih (Piper betle L) dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun sirih yang memiliki efek antibakteri paling efektif terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab penyakit kulit. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 2 metode yaitu metode Refluks dan Maserasi dengan masing-masing konsentrasi ekstrak daun sirih (Piper betle L) yang terdiri atas satu faktor yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih (Piper betle L) dengan taraf faktor 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Variabel respon yang diamati adalah luas zona hambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ekstrak daun sirih terdapat senyawa antibakteri yang efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Zona hambat mulai terlihat pada konsentrasi 5%. Perlakuan dengan cara maserasi, pada konsentrasi 10% dan 20% zona hambat tidak berbeda nyata, sedangkan pada konsentrasi 15% dan konsentrasi 25% zona hambat yang dihasilkan berbeda nyata dengan semua konsentrasi yang digunakan. Perlakuan dengan cara refluks, pada konsentrasi 10% dan 25% zona hambat tidak berbeda nyata, sedangkan pada konsentrasi 15% dan konsentrasi 20% zona hambat yang dihasilkan berbeda nyata dengan semua konsentrasi yang digunakan. Dengan demikian, diperoleh konsentrasi ekstrak daun sirih yang memiliki efek antibakteri yang paling efektif yaitu pada konsentrasi 25% dengan cara maserasi, sedangkan cara refluks yaitu pada konsentrasi 20%.Kata kunci : Sirih (Piper betle L), Staphylococcus aureus ATCC 25923, antibakteri, rancangan acak lengkap (RAL)
Inquiries and Problem Based Learning (Pbl) Assistant Multimedia Learning Models in Improving Students' Critical Thinking Skills Idah Paridah; Prasetyorini Prasetyorini; Dadang Jaenudin
JSEP (Journal of Science Education and Practice) Vol 5, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.148 KB) | DOI: 10.33751/jsep.v5i2.5702

Abstract

This study aims to determine the interaction between the multimedia-assisted inquiry learning model and the multimedia-assisted Problem Based Learning (PBL) model on critical thinking skills and to determine the differences in critical thinking skills between students using inquiry learning and PBL. This study used a quasi-experimental with static group pre-posttest design. The implementation of the learning involved students of class XI IPA who were studying the reproductive system, respectively 37 students for the inquiry class and 33 students for the PBL class. The instrument used was an essay question consisting of 10 questions, and a questionnaire to collect student and teacher responses. The results showed that the inquiry learning model and PBL were able to improve students' critical thinking skills, and overall, the PBL model is better than the inquiry learning model. Students and teachers gave a positive response to the inquiry learning model and PBL.
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN Ening Yuningsih; Rita Retnowati; Dadang Jaenudin
JSEP (Journal of Science Education and Practice) Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.616 KB) | DOI: 10.33751/jsep.v2i2.1706

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP pada materi Pencemaran Lingkungan melalui pembelajaran berbasis masalah dengan mind map. Metode yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dengan pretest-postest control group design. Penelitian dilaksanakan di salah satu SMP Negeri Kabupaten Cianjur, dengan  subjek penelitian berjumlah 67 orang dikelas kontrol dan eksperimen. Kelas eksperimen yaitu kelas VII E diberi perlakuan pembelajaran berbasis masalah dengan mind map dan kelas kontrol yaitu kelas VII D mendapat pembelajaran berbasis masalah. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda (PG) untuk penguasaan konsep, Essay untuk kemampuan berpikir kreatif dan angket untuk melihat respon siswa. Data dianalisis dengan uji statistik menggunakan SPSS versi 24.00 dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran berbasis masalah dengan mind map mampu meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif. Penguasaan konsep siswa dikelas eksperimen meningkat dengan nilai N-gain 0,62 (kriteria Sedang) dan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dengan nilai N-gain 0,79   (kriteria tinggi). Siswa pada kelas eksperimen juga menunjukan respon dan antusias tinggi terhadap pembelajaran. Kata Kunci:     Pembelajaran berbasis Masalah, Mind Map, Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif
Project-Based Learning With Digital Storytelling To Improve Science Literacy Of 10th-Grade Students In Ma Al Manshuriyah School Rizal Muharam Munawar; Dadang Jaenudin; Rita Retnowati
JSEP (Journal of Science Education and Practice) Vol 7, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jsep.v7i1.7304

Abstract

Abstract: This study aims to describe the effectiveness of the project-based learning (PJBL) model with digital storytelling to enhance science literacy among 10th-grade students on ecosystem subjects. The research design was a quasi-experimental non-equivalent pretest-posttest control group. The study was conducted at MA Al Manshuriyah with 57 participants from two classes, IPA 1 and IPA 2. IPA 1 was selected as the experimental group that used a project-based learning model with digital storytelling, while IPA2 was the control group that used a conventional learning model. Validation and judgment of the research instruments were performed by experts until they were deemed suitable for use. The results showed that the learning process made the students more active in creatively solving problems. There was an improvement in students' science literacy skills on ecosystem subjects with an N-gain score of 65% (experimental group) and 56% (control group). The percentage of good category in science literacy for the experimental group was 85%, while for the control group was 78%. Students' caring attitude towards the environment was obtained at 79% with a very good category. The researchers concluded that project-based learning with digital storytelling was effective in enhancing students' science literacy skills and raising awareness of the environment
Konsep Bersih Mandiri: Strategi Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Untuk Mewujudkan SDGs Dadang Jaenudin; Rita Retnowati; Murfid Falih Setyonegoro
KENDURI : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan strategi khususnya dalam pengelolaan sampah untuk menciptakan kualitas lingkungan pemukiman yang bersih dan ramah lingkungan. Minimnya kesadaran akan pengelolaan sampah yang mengarah pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Pengelolaan berbasis masyarakat menjadi solusi untuk mendidik anggota masyarakat dan mengembangkan inisiatif berkelanjutan untuk meningkatkan praktik pengelolaan sampah. Keterlibatan siswa, pemuda, dan masyarakat setempat dalam isu-isu lingkungan menjadi alat yang efektif untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah tetapi untuk berkelanjutan, perlu adanya pendampingan dari semua pihak untuk mendukung dan berkomitmen. Untuk itu diperlukan strategi berbasis masyarakat dalam konsep mandiri bersih untuk prioritas pengelolaan sampah padat rumah tangga yang dapat diterapkan di Kecamatan Pelayangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui strategi pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kecamatan Palayangan, Kota Jambi. Urgensi penelitian ini adalah memecahkan masalah sampah di Kecamatan Palayangan, Jambi, menganalisis pada titik mana dari mata rantai pembuangan sampah dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sehingga sampah yang masuk ke TPA pada akhirnya hanya berupa sampah yang benar-benar tidak dapat diolah Kembali dengan harapan pada akhirnya akan menentukan keberhasilan dalam penanggulangan masalah sampah di Indonesia demi mewujudkan SDGs. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan mix methode. Sumber data dalam dalam penelitian ini terbagi menjadi dua tipe yaitu responden dan informan. Responden digunakan untuk mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi pengelolaan sampah padat rumah tangga adalah penduduk di Kecamatan Pelayangan, menganalisis keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah padat rumah tangga adalah penduduk. Informan digunakan untuk membantu penyusunan rancangan analisis SWOT untuk mendapatkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari pengelolaan sampah padat rumah tangga di Kecamatan Pelayangan. Luaran wajib penelitian ini adalah 1 artikel yang dipublikasikan pada Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) dan HAKI.
Ecoliteracy of Junior High School Students through Phenomenon Based Learning on the Interaction of Living Things with the Environment Iman Kadarisman; Indarini Dwi Pursitasari; Dadang Jaenudin
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.5180

Abstract

Ecoliteracy and Education for Sustainable Development (ESD) have received attention in achieving the Sustainable Development Goals (SDGs). Students' understanding of the environment and sustainability awareness needs to be instilled through the Phenomenon Based Learning model. This study aims to improve students' ecoliteracy through Phenomenon Based Learning on the material of the interaction of living things and the environment. The research used quasy experiment method with research design Only Pretest-Posttest Control Group Design. The research subjects were junior high school students in grade VII.  Data collection techniques used tests, questionnaires, interviews and observations. Data analysis was done descriptively, N-gain calculation, and Mann Whitney test. The results showed that the average N-Gain of ecoliteracy for affective, psychomotor, spiritual, and cognitive aspects were 75.02%; 45.84%; 79.73%; and 73.31%, respectively. Mann Whitney test results showed significant differences in student ecoliteracy in experimental and control classes. Thus, it can be concluded that the implementation of learning using the PhenoBL model can improve student ecoliteracy with high categories for affective, spiritual, and cognitive aspects, while the increase in student ecoliteracy in the psychomotor aspect is classified as moderate.