Koen Praseno
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

INDEKS KUNING TELUR (IKT) DAN Haugh Unit (HU) TELUR ITIK LOKAL DARI BEBERAPA TEMPAT BUDIDAYA ITIK DI JAWA Alfiyah, Yeni; Praseno, Koen; Mardiati, Siti Muflichatun
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 23, No 2 (2015): Volume XXIII, Nomor 2, Oktober 2015
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.911 KB) | DOI: 10.14710/baf.v23i2.9996

Abstract

One of the effort to increase the duck support to egg production was necessary to consideration some factors. One of the factor was feed. Parameter to determined egg quality  namely : yolk index, and haught unit (HU). IKT (Yolk Index) was a comparison between yolk and yolk diameter. Whereas HU was a quality parameter of egg freshness which was numbered based on the high of albumen and egg weight. The aim of this research was to  know the yolk index and Haugh Unit. The local egg duck from some culture place in Java and to know the management from each place as knowledge to duck farmer to optimalized  the management duck culture. The sample was got from four place culturing in Java, namely Kroya Cirebon Village (A), Pasar Bawang Brebes Village (B), Kalijoso Magelang Village (C), dan Modopuro Mojokerto Village (D), each of them 20 eggs. The Methode which used in this research was with egg measurement the parameter, such as measurement the weight duck, egg weight, albumen high, yolk hight, yolk diameter. The measurement of IKT and HU was done in structure and function of animal biology laboratory. The research design that be used was Completely Randomozed Design with SAS programme. The product of IKT and HU from four culturing duck place in Java were different, IKT has range rata (A) 0.419, (B) 0.463, (C) 0.482, and (D) 0.492. whereas the range of  HU value were A) 86.93, (B) 97.53, (C) 100.33, (D) 99.45. this was caused by the difference of management from kind of feed offering, the management that can choosed to applied for other duck farmer, such as from the duck farmer from Modopuro Mojokerto Village and Kalijoso Magelang Village.   Keywords: The Duck, Yolk Index, Haugh Unit
Pengaruh Pemberian Vitamin A, B12, C dan Kombinasi Ketiganya Melalui Drinking Water Terhadap Panjang dan Bobot Tulang Femur, Tibia dan Tarsometatarsus Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) Setiawan, Erik; Praseno, Koen; Mardiati, Siti Muflichatun
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.118 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6264

Abstract

Produktivitas puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) yang meningkat merupakan pencapaian utama dari kegiatan beternak. Hal tersebut didukung oleh proses metabolisme yang baik, sehingga untuk menjaga proses tersebut agar berjalan dengan baik maka dibutuhkan vitamin pada ransum. Vitamin adalah zat yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan tubuh serta dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif optimalisasi perkembangan dengan manajemen pemberian suplemen pada puyuh yaitu vitamin A, B12, C dan kombinasi ketiganya melalui drinking water. Perlakuan dimulai pada saat puyuh berumur 29 hari sampai umur 63 hari. Paramater dalam penelitian ini adalah panjang dan bobot tulang femur, tibia dan tarsometatarsus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), seluruh data dianalisis dengan Analysis of Varian (ANOVA). Hasil analisis yang berbeda nyata diuji dengan uji lanjut Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan vitamin A, B12, C dan kombinasi ketiganya memberikan perbedaan tidak nyata terhadap panjang dan bobot tulang femur, tibia dan tarsometatarsus. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian larutan vitamin tersebut tidak berpotensi untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan tulang puyuh.     Kata kunci : puyuh, vitamin, panjang dan bobot tulang
KADAR KOLESTEROL DAN β-KAROTEN TELUR ITIK DARI BEBERAPA LOKASI BUDI DAYA ITIK DI JAWA Saty, Laras; Praseno, Koen; Kasiyati, Kasiyati
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 22, No 2 (2014): Volume XXII, NOMOR 2, OKTOBER 2014
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.123 KB) | DOI: 10.14710/baf.v22i2.7818

Abstract

This reasearch about cholesterol and β-caroten contens in the duck’s egg from several duck breeders in central of Java aims to find out the effect of cultivation management on cholesterol and β-caroten. The use of this research to add knowledge about important role of cholesterol and β-caroten which is contained in duck egg toward body function. Sample collection of duck egg implemented at four breeder in Java, that are Cirebon (Rambon duck), Brebes (Tegal duck), Magelang (Magelang duck) and Mojokerto (Mojosari duck). Egg quality measurement implemented in Laboratory Biology Structure and animal function, Department of Biology, Diponegoro University and Wahana Laboratory. The method applied in this research was egg collected in each area. The paremeter that observed was duck weight, woof type, egg weight, cholesterol and β-caroten content of egg. The data that obtained then analyzed by using Analysis of Varience (ANOVA), based on RAL. If there were differences between the treatment, then continued by next assay that was using Duncan assay with 95% significance level. Based on feeding management in four duck breeder, that were, duck breeder in A area gave Eichornia crassipes as additional woof,    B area gave Ipomoea aquatica as additional woof, C area gave corn (Zea mays) as additional woof, and D area gave shrimp (Penaeidae Sp.) as additional woof, that was showed real differences between four duck breeder toward cholesterol and    β-caroten content of duck egg. Based on the result, can be concluded that woof difference in four duck breeder in Java, also produce different cholesterol and     β-caroten content.
SOMATOMETRI RUSA TIMOR (Cervus timorensis Blainville) SETELAH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN KULIT ARI KEDELAI PADA PAKAN HIJAUAN Lisa, Libriana Nurul; Praseno, Koen; Tana, Silvana
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.593 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6273

Abstract

Rusa Timor Cervus timorensis Blainville, merupakan satwa liar yang dilindungi dan dikhawatirkan akan punah. Salah satu faktor yang menentukan  keberhasilan pengembangan rusa dengan teknik penangkaran rusa adalah pakan. Pakan rusa selain dari rerumputan atau hijauan lainnya, sebagai tambahannya dapat berupa konsentrat dan limbah pertanian. Penelitian mengenai pemberian konsentrat dan kulit ari kedelai pada pakan hijauan terhadap somatometri rusa timor di Taman Margasatwa Mangkang Semarang dilakukan selama 45 hari pada bulan Oktober sampai Desember 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi bahan tambahan pakan berupa konsentrat dan kulit ari kedelai dalam meningkatkan pertambahan somatometri rusa timor. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan T test untuk menentukan rata-rata tertinggi antar perlakuan. Pemberian bahan tambahan pakan berupa konsentrat terhadap  hijauan pada rusa timor berpengaruh lebih positif terhadap panjang tubuh, tinggi tubuh, panjang radius, metacarpal anterior, panjang femur, dan panjang tibia, panjang metacarpal  posterior, serta konsumsi pakan dibandingkan dengan kulit ari kedelai. Berdasarkan analisis, maka dapat disimpulkan bahwa pakan konsentrat lebih berpotensi sebagai bahan pakan tambahan dalam  meningkatkan pertambahan somatometri rusa timor.   Kata kunci Somatometri, pakan konsentrat, kulit ari kedelai, rusa timor (Cervus timorensis)
PERILAKU GORILA (Gorilla gorilla gorilla, S.) JANTAN DEWASA (SILVERBACK) DALAM KANDANG ENCLOSURE DAN HOLDING DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER JAKARTA Reaganty, Stephanie; Praseno, Koen; Kasiyati, Kasiyati
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.819 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian masing-masing individu gorila jantan dewasa (silverback) di  Pusat Primata Schmutzer, serta pemanfaatan waktu pada saat gorila berada di enclosure dan holding. Individu yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah tiga ekor gorila jantan yang termasuk ke dalam kelompok silverback. Nama masing-masing gorila tersebut adalah Kumbo (17 tahun), Kihi (17 tahun), dan Komu (15 tahun). Cara kerja penelitian ini adalah pengamatan perilaku masing-masing individu dengan menggunakan metode focal animal sampling, wawancara yang dilakukan dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan gorila kepada keeper dan dokter hewan yang ada di Pusat Primata Schmutzer, serta studi pustaka. Perilaku harian yang diamati adalah perilaku makan, perilaku pergerakan, perilaku sosial, perilaku istirahat, dan perilaku individu. Analisis data perbedaan perilaku masing-masing individu gorila diolah menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang signifikan digunakan uji lanjut berupa uji jarak berganda Duncan pada taraf signifikansi 95%, sedangkan analisis data perbedaan perilaku harian gorila jantan dewasa di kandang enclosure dan holding dilakukan dengan uji T  (T-Test). Aktifitas di enclosure lebih bervariasi daripada aktifitas di holding. Enrichment yang lebih alami pada kandang enclosure sangat mendukung gorila untuk  meningkatkan perilaku alaminya. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah perilaku gorila sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Kata kunci: Gorila jantan dewasa (silverback), perilaku harian, enclosure, holding, Pusat Primata Schmutzer Jakarta
PANJANG DAN BOBOT OVIDUK SETELAH PEMBERIAN TEPUNG KUNYIT DAN TEPUNG IKAN PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Manurung, Tridesfia Lestari; Praseno, Koen; Saraswati, Tyas Rini
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.19 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6274

Abstract

Kunyit (Curcuma longa Linn.) mengandung senyawa kurkuminoid yang berfungsi untuk memperbaiki sel dalam tubuh sedangkan tepung ikan mengandung protein tinggi untuk pertumbuhan sel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah tepung kunyit dan tepung ikan dapat mempengaruhi panjang, bobot oviduk yang didukung dengan data tambahan konsumsi pakan, jumlah telur dan konversi pakan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Puyuh betina sebanyak  60 ekor dibagi dalam empat kelompok, masing-masing terdiri atas tiga ekor puyuh dengan lima kali ulangan. Perlakuan, yaitu P0 kelompok kontrol: pakan standar; P1 puyuh diberikan pakan standar dan tepung kunyit 54 mg/ekor/hari saat berumur 7 bulan selama 1 bulan; P2 puyuh diberikan pakan standar 85% dan tepung ikan 15%; P3 puyuh diberikan pakan standar, tepung ikan dan tepung kunyit 54 mg/ekor/hari saat berumur 7 bulan selama 1 bulan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kombinasi pemberian tepung ikan dan tepung kunyit memicu peningkatan konsumsi pakan, bobot oviduk, yaitu 39,288 g, 9,444 g tetapi menurunkan panjang oviduk 26,100 cm. Data tambahan baik jumlah telur maupun konversi pakan didapatkan hasil yang tidak signifikan. Simpulan dari penelitian bahwa penambahan tepung ikan lebih efektif terhadap konsumsi pakan, panjang dan bobot oviduk untuk meningkatkan manajemen pemeliharaan Coturnix coturnix japonica Kata kunci: Kunyit, Tepung ikan, Puyuh (Coturnix coturnix japonica), Oviduk
PERTAMBAHAN BOBOT TUBUH RUSA TIMOR (Cervus timorensis) SETELAH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN KULIT ARI KEDELAI PADA HIJAUAN Sekarningrum, Radita; Praseno, Koen; Suprihatin, Teguh
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.231 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6275

Abstract

Rusa timor merupakan satwa liar yang suka hidup berkelompok, mudah beradaptasi dalam segala lingkungan dan cepat berkembang biak serta efisien dalam penggunaan pakan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan rusa dengan teknik penangkaran rusa adalah pakan. Pakan yang diberikan pada rusa timor berupa pakan utama dan konsentrat dengan komposisi yang sederhana tapi tidak mengurangi nilai maupun kandungan gizinya. Tujuan penelitian ini adalah melihat potensi antara pakan konsentrat dan kulit ari kedelai pada hijauan terhadap pertambahan bobot tubuh rusa timor (Cervus timorensis) di Taman Margasatwa Mangkang Semarang. Perlakuan selama 45 hari pada rusa timor betina yang berumur 1-2 tahun. Penelitian ini merupakan percobaan dengan membandingkan 2 perlakuan. Seluruh data dianalisis dengan uji t pada taraf signifikansi 95%. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pemberian konsentrat mampu meningkatkan bobot tubuh rusa timor. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemberian konsentrat pada hijauan memiliki potensi untuk digunakan dalam manajemen pakan pemeliharaan rusa timor. Kata kunci pertambahan bobot tubuh, pakan konsentrat, kulit ari kedelai, rusa timor (Cervus timorensis)
Kadar Hemoglobin dan Jumlah Eritrosit Puyuh (Coturnix coturnix japonica Linn.) Setelah Pemberian Larutan Kombinasi Mikromineral (Cu, Fe, Zn, Co) Dan Vitamin (A, B1, B12, C) dalam Air Minum Patria, Dimas Aldi; Praseno, Koen; Tana, Silvana
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.193 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6263

Abstract

Puyuh (Coturnix-coturnix japonica Linn.) merupakan salah satu komoditi unggas yang semakin populer di masyarakat karena produk yang dihasilkan cukup banyak seperti daging dan telur. Proses reproduksi puyuh yang cepat (±41 hari) membuat hewan ini banyak dijadikan hewan percobaan penelitian dalam rangka peningkatan produktivitas burung puyuh itu sendiri. Peningkatan produktivitas puyuh juga harus memperhatikan aspek-aspek dalam pemilihan bibit, pengaturan pakan, tempat pemeliharaan, sanitasi, dan kesehatan juga penambahan vitamin dan mikromineral tertentu. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pemberian kombinasi mikromineral (Cu, Fe, Zn, Co)  dan vitamin (A, B1, B12, C) dalam air minum pada kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu Penelitian ini merupakan percobaan non-faktorial dengan rancangan acak lengkap (RAL). Data dianalisis dengan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikan 95%. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tidak nyata pada kadar hemoglobin, konsumsi pakan, konsumsi minum, dan bobot tubuh, namun memiliki perbedaan nyata pada jumlah eritrosit. Jumlah eritrosit yang paling signifikan terdapat pada perlakuan dua kali dosis, dimana pada perlakuan ini jumlah eritrosit yang diperoleh adalah 3.355.000. Pemberian kombinasi larutan vitamin dan mikromineral tidak berpengaruh terhadap kadar hemoglobin dan bobot tubuh, tetapi berpotensi meningkatkan jumlah eritrosit pada puyuh. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka pemberian larutan mikromineral dan vitamin memiliki potensi sebagai suplemen tambahan untuk memperbaiki manajemen air minum.   Kata kunci : puyuh, mikromineral, vitamin, jumlah eritrosit, kadar hemoglobin
Histokomparatif Organ Integumen, Intestinum, Pohon Respirasi Pada Beberapa Jenis Teripang Dari Perairan Karimunjawa Setia Nugroho, Gangsar Bayu; Hartati, Retno; Praseno, Koen
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.473 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i1.889

Abstract

Sea cucumbers, which have significant economic values, belong to the order of Aspidochirotida, with the two main family, i.e. Holothuriidae and Stichopodidae. Biological aspect of those species has not been exploited yet, therefore he aim of this research is to compare organ histology of the species of sea cucumbers H. atra, H. edulis, P. graeffei, S. chloronotus, and S. herrmanni. This research was held on August-December 2011 and histologically. The result of this research showed that integument of H. atra, H. edulis, P. graeffei, S. chloronotus, dan S. herrmanni consist of epidermis which composed by fibril cells and dermis layer which composed by connective tissue. Intestinum of Holothuriidae is different from Stichopodidae as follows : H. atra ±10 μm form a bugles with flat ends, S. chloronotus ±40 μm form a smooth bugles with pointed ends and closely, and S. herrmanni ±30 μm form a smooth bugles with pointed ends and distantly. The respiratory trees of Holothuriidae and Stichopodidae in general had similarity. Bases on these differences can be concluded that sea cucumbers cultivation techniques need adjustment habitat and consumption of different types of feed each sea cucumbers.