Telah diteliti efek imunostimulan ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunostimulan dari ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada mencit putih jantan galur Swiss Webster. Metode pengujian yang digunakan adalah metode bersihan karbon. Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol daun belimbing wuluh dengan dosis 186 mg/kgbb, 371 mg/kgbb, 742 mg/kgbb, kelompok pembanding diberi ekstrak meniran (Stimuno) dengan dosis 6,5 mg/kgbb, kelompok kontrol diberi tween 80 1% dengan dosis 10 ml/kgbb. Sediaan uji diberikan secara oral satu kali sehari selama 6 hari, pada hari ke-7 diinjeksi dengan suspensi karbon 16% b/v melalui vena ekor dengan dosis 10 ml/kgbb, darah diambil pada menit ke 5 dan 15 melalui retro vena orbital menggunakan pipa kapiler, kemudian sampel darah dilisis dengan 6,4 ml natrium karbonat 1% dan serapan diukur dengan UV-Vis pada panjang gelombang 675 nm. Parameter pengamatan adalah konstanta fagositosis dan waktu paruh. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pemberian dosis ekstrak etanol daun belimbing wuluh dari dosis 186 mg/kgbb, dosis 371 mg/kgbb, dan 742 mg/kgbb memberikan peningkatan konstanta fogosistosis dan menurunkan waktu paruh wuluh eliminasi karbon di dalam plasma. Berdasarkan hasil analisis statistik ekstrak etanol daun belimbing wuluh dengan dosis 742 mg/kgbb diikuti dosis 371 mg/kgbb dan 186 mg/kgbb memiliki sifat sebagai imunostimulan dan efek imunostimulan yang tertinggi diberikan oleh dosis 742 mg/kgbb.