Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Imunostimulan Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster dengan Metode Carbon Clearance Erjon; Elfira Sari; Vika Natasia Rahajeng
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah diteliti efek imunostimulan ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunostimulan dari ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada mencit putih jantan galur Swiss Webster. Metode pengujian yang digunakan adalah metode bersihan karbon. Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol daun belimbing wuluh dengan dosis 186 mg/kgbb, 371 mg/kgbb, 742 mg/kgbb, kelompok pembanding diberi ekstrak meniran (Stimuno) dengan dosis 6,5 mg/kgbb, kelompok kontrol diberi tween 80 1% dengan dosis 10 ml/kgbb. Sediaan uji diberikan secara oral satu kali sehari selama 6 hari, pada hari ke-7 diinjeksi dengan suspensi karbon 16% b/v melalui vena ekor dengan dosis 10 ml/kgbb, darah diambil pada menit ke 5 dan 15 melalui retro vena orbital menggunakan pipa kapiler, kemudian sampel darah dilisis dengan 6,4 ml natrium karbonat 1% dan serapan diukur dengan UV-Vis pada panjang gelombang 675 nm. Parameter pengamatan adalah konstanta fagositosis dan waktu paruh. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pemberian dosis ekstrak etanol daun belimbing wuluh dari dosis 186 mg/kgbb, dosis 371 mg/kgbb, dan 742 mg/kgbb memberikan peningkatan konstanta fogosistosis dan menurunkan waktu paruh wuluh eliminasi karbon di dalam plasma. Berdasarkan hasil analisis statistik ekstrak etanol daun belimbing wuluh dengan dosis 742 mg/kgbb diikuti dosis 371 mg/kgbb dan 186 mg/kgbb memiliki sifat sebagai imunostimulan dan efek imunostimulan yang tertinggi diberikan oleh dosis 742 mg/kgbb.
Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Batang Alang-Alang (Imperata cylindrical (L). Beauv) terhadap Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Karagenin Vika Natasia Rahajeng; Sendi Permana; Noprizon
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.121 KB)

Abstract

Inflamasi (peradangan) merupakan respon pertahanan lokal tubuh yang dipicu oleh cedera atau kerusakan pada jaringan tubuh, yang bekerja dengan menghancurkan, melemahkan, atau mengurung baik agen pencedera ataupun jaringan yang cedera tersebut. Tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrical (L). Beauv) mengandung flavonoid yang diduga mempunyai efek antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji efek antiinflamasi batang alang-alang (Imperata cylindrical (L). Beauv) terhadap tikus putih jantan yang diinduksi karagenin. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 ekor tikus putih jantan galur wistar berumur 2-3 bulan dengan bobot kurang lebih 150-200 gram. Tikus dibagi secara acak menjadi lima kelompok yaitu KN (kontrol negatif/tween 80 1%), KP (kontrol positif/natrium diklofenak 4,5 mg/kgBB), EEBAA1 (ekstrak etanol batang alang-alang 250 mg/kgBB), EEBAA2 (ekstrak etanol batang alang-alang 500 mg/kgBB), EEBAA3 (ekstrak etanol batang alang-alang 1000 mg/kgBB). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode rat hind paw edema atau pembentukan radang buatan di kaki kiri tikus putih jantan dengan menggunakan karagenin. Volume edema diukur dengan menggunakan alat plethismometer setiap 30 menit selama 360 menit. Data dianalisis secara statistik (ANOVA). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol batang alang-alang mempunyai efek antiinflamasi pada tikus jantan yang diinduksi karagenin 1%. Dosis efektif ekstrak etanol batang alang-alang sebagai antiinflamasi pada tikus jantan yang diinduksi karagenin 1% adalah 1000 mg/kgBB.
UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK KULIT BUAH JENGKOL (Pithecellobium Jiringa (Jack) Merr) PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI Vika Natasia Rahajeng; Noprizon Noprizon; Agnes Rendowaty; Viko Duvadilan Wibowo; Harmiming Harmiming
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Bhakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v8i1.95

Abstract

Diare adalah suatu kondisi dimana frekuensi buang air besar cair terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji efek antidiare dari ekstrak etanol kulit buah jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Merr) terhadap mencit putih jantan galur swiss webster. Dilakukan dengan cara memberikan oleum ricini sebagai penginduksi diare. Aktivitas antidiare ekstrak etanol kulit buah jengkol (EEKBJ) dibandingkan dengan Loperamid-HCl 0,0052 mg/20 grBB. EEKBJ1, EEKBJ2, EEKBJ3 berturut-turut dengan dosis 125, 250 dan 500 mg/kgBB secara signifikan (p<0,05) menurunkan berat feses serta mampu menunda terjadinya diare pada mencit jantan galur swiss webster yang diinduksi oleh oleum ricini sebanyak 0,5 ml dibandingkan dengan kontrol negatif (Tween 80 2%). EEKBJ1 dan EEKBJ2 menunjukkan efek antidiare, sedangkan EEKBJ3 dibandingkan kontrol positif (Loperamid-HCL 0,0052 mg/20 grBB) tidak berbeda bermakna dalam menunda terjadinya diare (p>0,05). Pada pengujian lintas norit, EEKBJ1 dan EEKBJ2 dibandingkan dengan kontrol positif berbeda bermakna ((p<0,05), sedangkan EEKBJ3 dibandingkan dengan kontrol positif tidak berbeda bermakna (p>0,05). Uji statistik menggunakan uji analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey.