Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Cerita Rakyat Lampung Di Kampung Tua Negara Batin Kecamatan Negara Batin Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Agustina, Eka Sofia; Ariyani, Farida; Zamzanah, Sarjinah; Prasetya, Rian Andri
LOKABASA Vol 11, No 2 (2020): Vol. 11 No. 2, Oktober 2020
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v11i2.28911

Abstract

Everything related to the origin of a region's life cannot be separated from the lives of its Ancestors told from "word of mouth" and from generation to generation.  Unfortunately, not all regions in Lampung province are related to the oral story of the ancestors of a region documented in writing so that it can be used as a document and learning source from generation to generation.  Related to that, researchers felt it was important to focus on lampung folklore in Kampung Tua Negara Batin Kecamatan Negara Batin Way Kanan Regency.   This research resulted in Lampung folklore in Kampung Tua Negara Batin featuring the characters Pangiran Menang Jagat and Minak Kemala as Nini Puyang which influences the krakteristic life of livelihood, social, and culture.AbstrakSegala hal yang berkaitan dengan asal mula kehidupan sebuah wilayah tidak bisa lepas dari kehidupan para Leluhurnya yang terceritakan dari “mulut ke mulut” dan dari generasi ke generasi.  Sayangnya, tidak semua wilayah di provinsi Lampung terkait dengan cerita lisan para leluhur sebuah wilayah terdokumentasikan secara tertulis sehingga bisa dijadikan dokumen dan sumber belajar dari generasi ke generasi.  Terkait dengan hal itu, peneliti merasa penting untuk memfokuskan pada cerita rakyat Lampung di Kampung Tua Negara Batin Kecamatan Negara Batin Kabupaten Way Kanan.   Penelitian ini menghasilkan cerita rakyat Lampung di Kampung Tua Negara Batin yang menampilkan tokoh Pangiran Menang Jagat dan Minak Kemala sebagai Nini Puyang yang mempengaruhi krakteristik kehidupan mata pencaharian, sosial, dan budaya, 
ANALISIS PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DALAM ARTIKEL PADA KOLOM OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS Rahmat Prayogi; Bambang Riadi; Rian Andri Prasetya
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 Apr (2021): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.824 KB)

Abstract

The problem of this research is about the use of adverb in the opinion article of Kompas newspaper. The aim of this research is to describe the use of adverb in opinion articles of Kompas. The method of this research is a qualitative research. The data sources of this research is an opinion article of Kompas. The results of this research shows that the use of adverb is exist in the opinion article of Kompas. It is used productively by the writer with the purpose is for broadening the sentence and clarifying the writer intention. An adverb in opinion article of Kompas.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan kata keterangan pada artikel opini surat kabar Kompas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan kata keterangan pada artikel opini surat kabar Kompas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah artikel opini yang terdapat dalam surat kabar Kompas. Hasil penelitian ini menunjukkan pada artikel opini surat kabar Kompas terdapat penggunaan kata keterangan yang digunakan secara produktif oleh penulis dengan tujuan untuk memperluas kalimat dan memperjelas maksud penulis. Kata keterangan pada artikel opini surat kabar Kompas. Key words: adverb, article, learningDOI Artikel: https://doi.org/10.23960/J-Simbol/v9i1.2021.1
TINDAK TUTUR PADA IKLAN PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI DI TELEVISI DAN IMPLIKASINYA Rian Andri Prasetya; Siti Samhati
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.949 KB)

Abstract

The problems that the author adopted in this study, that the speech act on fast-food advertising products on television and their implications in the Indonesian language learning in junior high school. This study used descriptive qualitative method. The results showed that the speech act on advertising fast food on television using speech acts directly literal and speech acts indirectly literal with a variety of communicative function that serves to attract consumers by providing deals involving various expressions of feelings as well as information about the menus offered. The results of this study may also be implicated in learning Indonesian in junior high school as a source of student learning in the learning text exposition.Permasalahan yang penulis angkat pada penelitian ini, yakni tindak tutur pada iklan produk makanan cepat saji di televisi dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur pada iklan makanan cepat saji di televisi menggunakan tindak tutur langsung literal dan tindak tutur tidak langsung literal dengan berbagai fungsi komunikatifnya yang berfungsi menarik konsumen dengan cara memberikan penawaran dengan melibatkan berbagai ekspresi perasaan serta informasi-informasi mengenai menu-menu yang ditawarkan. Hasil penelitian ini juga dapat diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP sebagai sumber belajar siswa dalam pembelajaran teks eksposisi.Kata kunci : tindak tutur, iklan, makanan, cepat saji.
PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DALAM KOLOM OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS Rahmat Prayogi, S.Pd., M.Pd.; Bambang Riadi; Rian Andri Prasetya
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 Apr (2020): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of inappropriate adverbs results in misunderstanding of sentences. Therefore there needs to be a portrait / in-depth analysis related to the use of adverbs in the opinion column of a daily newspaper. The method used in this research is qualitative method. Sources of data in this study are opinion articles contained in the Kompas daily newspaper. The results of this study indicate that in the opinion article of the Kompas newspaper, there is a use of adverbs that are used productively by the author with the aim of expanding the sentence and clarifying the author's intent.Penggunaan kata keterangan yang belum tepat mengakibatkan salah dalam memahami kalimat. Oleh karena itu perlu ada potret/analisis mendalam terkait penggunaan kata keterangan dalam kolom opini surat kabar harian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah artikel opini yang terdapat dalam surat kabar harian Kompas. Hasil penelitian ini menunjukkan pada artikel opini surat kabar Kompas terdapat penggunaan kata keterangan yang digunakan secara produktif oleh penulis dengan tujuan untuk memperluas kalimat dan memperjelas maksud penulis.Keywords: words, descriptions, articles
TINDAK ILOKUSI EKSPRESIF DALAM IKLAN MAKANAN DI TELEVISI Rian Andri Prasetya; Rahmat Prayogi; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 8, No 2 Sep (2020): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.016 KB)

Abstract

Producers 'strategies for attracting consumers' interest through television advertising are very diverse. The use of language in advertising is one of its strategies. One of the languages used is expressive language. This study aims to describe the expressive illocutionary acts contained in food advertisements on television. The method used in this research is descriptive qualitative. The data source in this research is a fast food ad that airs on television. The results showed that the expressive illocutionary acts used communicated in the form of admiring, feeling proud, complaining, feeling disappointed, feeling happy, feeling homesick, feeling ashamed. Strategi produsen dalam menarik minat konsumen melalui iklan televisi saat ini sangat beragam. Pemanfaatan bahasa dalam iklan tersebut menjadi salah satu strateginya. Salah satu ragam bahasa yang diguanakan adalah ragam bahasa yang bersifat ekspresif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak ilokusi ekspresif yang terdapat dalam iklan makanan di televisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitain ini adalah iklan makanan cepat saji yang tayang di televisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak ilokusi ekspresif yang digunakan berfungsi secara komunikatif dalam bentuk mengagumi, merasa bangga, mengeluh, merasa kecewa, merasa bahagia, merasa rindu, merasa malu. Keywords: illocutionary acts, expressive, advertising, television
KATA BERIMBUHAN DALAM LAPORAN PRAKERIN SISWA SMK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Rian Andri Prasetya; Mulyanto Widodo; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 9 (2013)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.688 KB)

Abstract

The problem of this research discussed on concerning the affix in the praktik kerja industri (prakerin) report of SMK Negeri 2 Bandar Lampung. The aim of this research were to describe the uses of affix in prakerin report. This research was qualitative descriptive as the research method. The data of this research were the 20 prakerin reports of students. The result of this research showed that the uses of affix in prakerin report were found 2.932 words that consisted of prefix, konfix, simulfix and suffix. The uses of prefix were 1.089 with 6 inaccuracy, the uses of konfix were 628 with 1 inaccuracy, the uses of simulfix were 764 with 28 inaccuracy, the uses of suffix were 451 with 0 inaccuracy.Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah kata berimbuhan dalam laporan praktik kerja industri (prakerin) siswa SMK Negeri 2 Bandar Lampung. Penelitian bertujuan mendeskripsikan penggunaan kata berimbuhan dalam laporan prakerin. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian berupa laporan prakerin siswa yang berjumlah 20 siswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan kata berimbuhan dalam laporan prakerin ditemukan sebanyak 2.932 kata yang terdiri atas prefiks, konfiks, simulfiks, dan sufiks. Penggunaan prefiks berjumlah 1.089 dengan ketidaktepatan sebanyak 6 kata, penggunaan konfiks berjumlah 628 kata dengan ketidaktepatan sebanyak 1 kata, penggunaan simulfiks berjumlah 764 kata dengan ketidaktepatan sebanyak 28 kata, penggunaan sufiks berjumlah 451 kata dengan ketidaktepatan sebanyak 0 kata.Kata kunci: kata berimbuhan, penggunaan, siswa.
ANALISIS KONJUNGTOR DALAM KOLOM EDITORIAL SURAT KABAR LAMPUNG POST Dewi Ratnaningsih; Rahmat Prayogi; Rian Andri Prasetya
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 9, No 1 Apr (2021): JURNAL KATA (BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.374 KB)

Abstract

The purpose of this study was to describe conjunction within the rubric of "editorial " Lampung Post newspaper and its implications for Indonesian learning in high school. The method that used is descriptive qualitative method. Sources of data in this study is the rubric " editorial " Lampung Post newspaper. Based on the analysis of data found conjunction form there are coordinative conjunction, subordinating conjunction, correlative conjunction, and conjunction between sentences. Lampung Post newspapers especially the rubric " editorial " can be used as a source of learning because it has been researched the phrase is used and written in according with standard. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan konjungtor dalam rubrik “tajuk” surat kabar Lampung Post dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah rubrik “tajuk” surat kabar Lampung Post. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan konjungtor berupa konjungtor koordinatif, konjungtor subordinatif, konjungtor korelatif, dan konjungtor antarkalimat. Surat kabar Lampung Post terutama rubrik “tajuk” dapat dijadikan sumber belajar karena setelah diteliti penggunaan dan tulisan di dalam kalimat sudah sesuai dengan ragam baku serta bentuk ketidaktepatan penggunaannya hanya sedikit. Keywords: conjunction, learning resources.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/Kata.v9.i1.202101
TINDAK TUTUR DIREKTIF BERTANYA PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X Rahmat Prayogi; Bambang Riadi; Rian Andri Prasetya
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 8, No 2 Sep (2020): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.13 KB)

Abstract

This research is conducted to describe the form of directive speech acts and the politeness speech acts between the teacher and the students in Indonesian language learning process in class X. The research of the method is qualitative descriptive. The source of data is the form of directive speech act of teacher and students. The teqnique of the collection data is by using observasions in free technique and field notes. The analysis of the data is heuristic analysis tecnique. The results of the research showed that the form teacher of speech acts of asking for.  Those speech acts is delivered in directly and indirectly with the various modus. The politeness directive speech acts between the teacher and the students of the politeness linguistics and the pragmatics.
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA GAJAH MADA Eka Sofia Agustina; Rahmat Prayogi; Rian Andri Prasetya
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 9, No 1 Apr (2021): JURNAL KATA (BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem discussed in this study is the ability of students to write a description of the Junior High School eighth grade students Gajah Mada Bandar Lampung Academic Year 2020/2021. The goal is to determine the ability of students to write descriptions. The method used descriptive method. Data sources used form of bouquets description taken from 32 students proportional stratified random sampling technique from students overall. These results indicate the ability to write descriptions of students get total of 70.73 is quite. Score indicator of ideas presented contents 74.06; contents organizations 75; grammar score 68.29, Choice of words or diction score 69.03; obtained spelling and usage aspects 70, 12. Based on the research that has been done, it is known the student has not fully mastered the written description of procedure in accordance with the ideas, organization of content, grammar, word choice and spelling usage. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menulis deskripsi siswa kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2020/2021. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis deskripsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data yang dipakai berupa karangan deskripsi yang diambil dari 32 Siswa melalui teknik proporsional stratifikasi random sampling dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukan kemampuan menulis deskripsi siswa memperoleh nilai keseluruhan berjumlah 70,73 tergolong cukup. Skor masing-masing indikator penilaian sebagai berikut. Skor indikator isi gagasan yang dikemukakan berjumlah 74,06; organisasi isi diperoleh skor 75; tata bahasa   skor berjumlah 68,29; sedangkan pilihan kata atau diksi skor berjumlah 69,03; dan aspek penggunaan ejaan diperoleh skor70,12. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,diketahui bahwa siswa belum sepenuhnya menguasai tata cara menulis deskripsi yang sesuai dengan ide gagasan, organisasi isi, tata  bahasa, pilihan kata dan penggunaan ejaan. Keywords: ability, description, writing.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/Kata.v9.i1.202105
PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KOMUNIKASI GENERASI MILENIAL Rahmat Prayogi; Rian Andri Prasetya; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 9, No 1 Apr (2021): JURNAL KATA (BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.21 KB)

Abstract

This research is conducted to determine the not polite speech used by teenagers. This research uses descriptive qualitative method. The data were analyzed in this study were not polite form of speech used by teenagers. The results showed that the language in communication not polite adolescents done when the speaker is angry. In addition, the relationship between the narrator and hearer also affect the not polite language in communication. Violation of the principle of civility in speech dominated by the maxim praise adolescents. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tuturan tidak santun yang digunakan oleh anak remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang menjadi kajian dalam penelitian ini berupa tuturan tidak santun yang digunakan oleh remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi ketidaksantunan berbahasa dalam komunikasi remaja banyak dilakukan saat penutur sedang marah. Selain itu, hubungan antara penutur dengan mitra tutur juga ikut memengaruhi terjadinya ketidaksantunan. Pelanggaran prinsip kesopanan pada tuturan remaja didominasi oleh maksim pujian. Keywords: adolescents, communication, maxims, not polite.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/Kata.v9.i1.202104