Magdalena Paunno
Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran kematian neonatal di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Magdalena Paunno
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 3 (2019): Moluccas Health Journal Edisi Desember 2019
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.797 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i3.269

Abstract

ABSTRACTMost child deaths in Indonesia today occur in the newborn period (neonatal), the first month of life. The probability of a child dying at different ages is 19 per thousand during neonatal mass, 15 per thousand from ages 2 to 11 months and 10 per thousand from ages 1 to 5 years. Delivery assistance by midwives is one of the strategies in reducing maternal and child health problems. In Indonesia the use of delivery assistance by midwives is still low compared to established indicators. One of the efforts to reduce maternal, infant and under-five mortality rates is the provision of Basic Emergency Neonatal Obstetric Services (PONED) facilities in care centers and Comprehensive Emergency Neonatal Obstetric Services (PONEK) in hospitals. This type of research uses descriptive research. The study was conducted on November 4 - December 15, 2019 at Dr. M. Haulussy Ambon. A sample of 51 infants using total sampling techniques. The results of the study found that deliveries performed by health workers more than 50% were performed by mothers, neonatal deaths with a referral system were smaller compared to non-referral neonatal deaths and the age of mothers giving birth 90% were at productive age.Keywords: Neonatal DeathABSTRAK Sebagian besar kematian anak di Indonesia saat ini terjadi pada masa baru lahir (neonatal), bulan pertama kehidupan. Kemungkinan anak meninggal pada usia yang berbeda adalah 19 per seribu selama massa neonatal, 15 per seribu dari usia 2 hingga 11 bulan dan 10 per seribu dari usia 1 hingga 5 tahun. Pertolongan persalinan oleh bidan merupakan salah satu strategi dalam mengurangi masalah kesehatan ibu dan anak. Di Indonesia pemanfaatan pertolongan persalinan oleh bidan masih rendah dibandingkan dengan indikator yang telah ditetapkan.  Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita adalah penyediaan fasilitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit. Jenis penelitian mengunakan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada tanggal 04 November – 15 Desember 2019 di RSU Dr. M. Haulussy Ambon. Sampel sebanyak 51 bayi dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian ditemukan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lebih dari 50% dilakukan oleh ibu, kematian neonatal dengan sistem rujukan lebih kecil presentasinya dibandingkan dengan kematian neonatal yang bukan rujukan serta umur ibu yang melahirkan 90% berada pada usia produktif. Kata Kunci : Kematian Neonatal
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTENG Magdalena Paunno
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 2, No 1 (2020): Moluccas Health Journal Edisi April 2020
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.494 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v2i1.433

Abstract

ABSTRACT The quality of public health facilities greatly influences the degree of health services. Health facilities are means to provide individual health service (UKP) and public health services (SMEs), either to outpatient or to inpatient services. Utilization of health facility for childbirth is one of the indicators in the health sector strategic plan. Factors that can affect maternal care service include K4 antenatal care visits and access to P4K counseling fees. This is an analytical study using a cross-sectional approach. The study used Simple random sampling with a sample size of 63 women. The data were analyzed using chi-square. The results showed that 46 women (73%) used health facility-based delivery 17 women (27%) used non health facility-based delivery. Based on the results of the bivariate statistical test, the variables associated with labor and delivery at the public health facility were K4 antenatal care visits (p = 0.021), and access costs (p = 0.000), while the non-health facility variable was P4K sticker counseling (p = 0,532). It is, therefore, recommended for women to be more aware and comprehend about the utilization of  health facility-based delivery so that the condition of both mother and the fetus can be monitored for the safety and normal delivery.  Keywords: Antenatal Care, Cost, Counseling labor in Health Facilities ABSTRAKKualitas sarana pelayanan kesehatan sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Fasilitas kesehatan merupakan fasilitas yang memberikan pelayanan kesehatan berupa upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM), berupa pelayanan rawat jalan maupun rawat inap. Persalinan pada fasilitas kesehatan merupakan salah satu indikator kinerja dalam rencana strategi bidang kesehatan. Faktor yang dapat mempengaruhi persalinan di fasilitas kesehatan antara lain : kunjungan antenatal care K4, akses biaya dan konseling P4K. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling  dengan besar sampel sebanyak 63 ibu bersalin. Data dianalisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persalinan di fasilitas kesehatan sebanyak 46 orang (73%) dan persalinan di Non fasilitas kesehatan sebanyak 17 orang (27%). Berdasarkan hasil uji statistik bivariat didapatkan variabel yang berhubungan dengan persalinan di fasilitas kesehatan yaitu Kunjungan antenatal care K4 (p=0,021), dan Akses biaya (p=0,000). Sedangkan yang tidak mempunyai hubungan yaitu Konseling P4K (p=0,532). Saran bagi ibu bersalin untuk perlu ditingkatkan kesadaran dan pemahaman terkait pemakaian fasilitas kesehatan agar kondisi ibu dan janin dalam kandungan dapat dipantau sehingga kehamilan dan persalinan dapat berjalan aman dan normal.Kata Kunci : Antenatal Care, Biaya, Konseling Persalinan di Fasilitas                       Kesehatan. 
Dampak Psikologi dan Sosial Terhadap Kesehatan Mental Anak Korban Broken Home di Desa Hattu Kabupaten Maluku Tengah Wilma Fransisca Mamuly; Magdalena Paunno
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik11104

Abstract

Broken Home is often labeled as a child who is a victim of divorce by their parent, whereas in fact Broken Home is not only a child who comes from divorced parents, but also a child who comes from a disharmonious family. Divorce cases registered with the Religious High Court, in 2018 there were 164 Broken Home cases (Central Maluku District Data), this was also experienced by several children, especially in Hatu Village which was the research location. The purpose of this study was to discuss the psychological and social impacts on the mental health of children from Broken Home families (case study in Hattu Village). The background of this research is that there are still many children in Hatu Village who come from Broken Home families, mostly due to domestic violence (KDRT), after observation, there are several children who come from Broken Home families which definitely have an impact on their mental health which affects their daily behavior. The type of research used is descriptive qualitative research. In this study, there were 6 children who were victims of broken home from different families. The research instrument was an interview guide. The data collection techniques used in this study were in-depth interviews, observation, and documentation. The data validity uses triangulation technique, namely the data source. Meanwhile, the data analysis techniques used were data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the condition of a family that is not harmonious, unstable, broken (broken home) can lead to the development of an unhealthy personality in children. This form of mental health includes the emotional, responsibility and sociability aspects of the child. The forms of frustrating reactions shown by the informants were aggression, withdrawal, and compensation. Keywords: mental health; child; broken home ABSTRAK Broken Home sering dilabelkan kepada anak yang menjadi korban perceraian orang tuannya, padahal sebenarnya Broken Home bukan hanya anak yang berasal dari orang tua yang bercerai, tetapi juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Kasus perceraian yang terdaftar pada Pengadilan Tinggi Agama, pada tahun 2018 sebanyak 164 kasus Broken Home (Data Kabupaten Maluku Tengah) hal ini dialami juga oleh beberapa anak, terkhusus di Desa Hatu yang menjadi lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas dampak psikologi dan juga sosial terhadap kesehatan mental anak dari keluarga Broken Home (study kasus di Desa Hattu). Yang melatarbelakangi penelitian ini adalah karena masih banyak anak-anak di Desa Hatu yang berasal dari keluarga Broken Home, yang kebanyakan diakibatkan oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), setelah dilakukan observasi, terdapat beberapa anak yangberasal dari keluarga Broken Home yang pasti berdampak terhadap kesehatan mentalnya yang berimbas kepada perilaku kesehari-hariannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah anak-anak korban broken home yang berjumlah 6 orang anak dari keluarga yang berbeda, instrument penelitian adalah pedoman wawancara, Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu dengan sumber data. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajiandata, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi keluarga yang tidak harmonis, tidak stabil, broken home dapat menyebabkan berkembangnya kepribadian yang tidak sehat pada anak. Bentuk kesehatan mental yang dimaksudkan meliputi aspek emosi, tanggung jawab dan sosiabilitas anak. Adapun bentuk-bentuk reaksi frustrasi yang ditunjukkan informan adalah agresi, withdrawl, dan kompensasi. Kata kunci: kesehatan mental; anak; broken home
Pengaruh Pijat Okstitosin pada Ibu Nifas terhadap Kecukupan ASI Bayi Baru Lahir di Praktik Mandiri Bidan Kota Ambon Alisye Siahaya; Olivia Talahatu; Magdalena Paunno
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 3 (2023): Jurnal Keperawatan: September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i3.839

Abstract

Pijat oksitosin adalah pijat yang dilakukan disepanjang tulang belakang (vertebre) sampai costae ke lima atau keenam. Pijat oksitosin ini berfungsi untuk meningkatkan oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI pun keluar dengan sendirinya dan salah satu terapi yang efektif untuk mengurangi ketidaknyamanan fisik serta memperbaiki mood. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi komplementer pijit oksitoksin ibu nifas terhadap kecukupan asi bagi bayi baru lahir di praktik mandiri bidan kota Ambon. Penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif dengan jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Design. Penelitian ini menggunakan tehnik accidental sampling dengan jumlah keseluruhan populasi yaitu 30 ibu nifas. Analisis menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan bahwa ada pengaruh kecukupan ASI sebelum dan setelah pijat oksitosin dengan p value <0.05. Kesimpulan yaitu ada pengaruh terapi komplementer pijit oksitoksin ibu nifas terhadap kecukupan asi bagi bayi baru lahir di praktik mandiri bidan di kota Ambon.