Kuncoro Bayu Prasetyo
Departemen Sosiologi Dan Antropologi, FIS, Universitas Negeri Semarang

Published : 34 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

MEMBACA DISKURSUS POST-FEMINISME MELALUI NOVEL “PEREMPUAN DI TITIK NOL” Prasetyo, Kuncoro Bayu
Jurnal Komunitas Vol 2, No 2 (2010): Tema Edisi: Perempuan - Perempuan Marginal
Publisher : Jurnal Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerakan post-feminisme banyak diperjuangkan melalui berbagai wacana pengetahuan baik media massa, buku ilmiah, maupun karya sastra. Melalui novel yang berjudul “Perempuan di Titik Nol” karya sastrawan, jurnalis sekaligus psikiater berkebangsaan Mesir, Nawal El Saadawi, mengekspresikan pandangannya  tentang keperempuanan kontemporer. Tujuan tulisan ini adalah membedah post-feminisme dalam novel “Perempuan di Titik Nol” untuk mendiskusikan akar gerakan feminisme dunia dan hakikat dasar gerakan post-feminisme yang terbingkai dalam paradigma ideologi postmodernisme, serta menghubungkan secara kontekstual dengan situasi di Indonesia.Post-feminist movement fought through many discourse of knowledge, mass media, books, and letters. Through the novel, entitled ”Women at Point Zero”, writer, journalist and Egyptian psychiatrist, Nawal El Saadawi, expresses her points of view about contemporary womanhoond. The objective of this paper is to discuss post-feminism as represented in Women at Zero Point novel to shed light on post-feminist movement framed in ideological paradigm of postmodernism, and from there, make a contextual link with situation in Indonesia.
The Socialization Model of National Character Education for Students in Elementary School Through Comic Astuti, Tri Marhaeni Puji; Kismini, Elly; Prasetyo, Kuncoro Bayu
Jurnal Komunitas: Research and Learning in Sociology and Anthropology Vol 6, No 2 (2014): Komunitas, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i2.3305

Abstract

Realizing the character building on students is a national education goal. The character education is very important for the students. Therefore, the socialization and enculturation of national character education in schools by using an effective and efficient method are needed. This study aims to understand the process of socialization of character education in elementary school, to find the effective way of socialization models of national character education for students in elementary school through comics, and to determine the impact of socialization models of national character education for students in elementary school through the comic for the character building of students. This research was conducted using qualitative methods (Research & Development). The data collection techniques used were interviews, observation and documentation. The results show that the socialization of the nation’s character education in primary schools is done in several ways; integrated with in the curriculum through the school management, and through extracurricular programs. Those ways do not seem to produce maximum results. Socialization model of the national character of education in the elementary schools through the comic is more effective to apply, because students are more interested in the visualization of interesting and familiar images.Menyadari pembangunan karakter siswa adalah tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter sangat penting bagi para siswa. Oleh karena itu, sosialisasi dan enkulturasi pendidikan karakter bangsa di sekolah-sekolah dengan menggunakan metode yang efektif dan efisien diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses sosialisasi pendidikan karakter di sekolah dasar, untuk menemukan cara yang efektif untuk model sosialisasi pendidikan karakter bangsa bagi siswa di sekolah dasar melalui komik, dan untuk menentukan dampak dari model sosialisasi pendidikan karakter bangsa bagi siswa di sekolah dasar melalui komik untuk membangun karakter siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif (Research & Development). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa sosialisasi pendidikan karakter bangsa di sekolah dasar ini dilakukan dengan beberapa cara, terintegrasi dengan subjek termasuk, melalui manajemen sekolah, dan melalui program ekstrakurikuler. Mereka cara tampaknya tidak menghasilkan hasil yang maksimal. Model Sosialisasi karakter nasional pendidikan di sekolah dasar melalui komik lebih efektif untuk diterapkan, karena siswa lebih tertarik pada visualisasi gambar yang menarik dan akrab.
PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA SEKS (STUDI PADA WANITA PEKERJA SEKS DI SUNAN KUNING SEMARANG) Rahmah, Hilda; Iswari, Rini; Prasetyo, Kuncoro Bayu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengkategorikan aspek kesehatan kedalam program jaminan sosial yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dengan konsep kepesertaan berdasarkan asas universal coverage. Asas tersebut mengharuskan kesehatan dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa pengecualian kelas sosial. Wanita Pekerja Seks (WPS) di Sunan Kuning Semarang merupakan komponen dalam masyarakat yang belum sepenuhnya memanfaatkan akses kesehatan berbasis program BPJS, meskipun secara umum WPS sudah mengenal dan memahami fungsi BPJS. Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana pemanfaatan BPJS di kalangan WPS di Sunan Kuning Semarang, dengan melibatkan pandangan WPS terhadap BPJS serta faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan BPJS di kalangan WPS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan berlokasi di tempat lokalisasi resmi yang kini dikenal dengan nama Resosialisasi dan Rehabilitasi Sunan Kuning Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan BPJS di kalangan WPS belum merata, dikarenakan kesadaran akan kesehatan yang berbeda serta terdapat stereotip yang melekat terhadap BPJS. Pemanfaatan BPJS di kalangan WPS dipengaruhi oleh faktor pendorong (penggunaan layanan BPJS dalam keluarga dan kesadaran untuk mendapatkan fasilitas kesehatan BPJS) dan faktor penghambat (tidak tersedianya akses layanan BPJS di Resos/Sunan Kuning, persepsi negatif terhadap BPJS dan minimnya sosialisasi tetang BPJS).
PERGESERAN NILAI ORANG TUA DI KALANGAN MASYARAKAT JAWA (Studi Pada Lansia yang Tinggal di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta) Irawan, Miko; Prasetyo, Kuncoro Bayu; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Panti Jompo merupakan salah satu tempat hunian untuk lanjut usia dalam menikmati masa tuanya dengan mendapatkan pelayanan jasmani dan rohani. Konsep panti jompo yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai budaya jawa kini telah diserap akibat adanya pengaruh  modernisasi sehingga masyarakat telah melupakan nilai-nilai budaya. Konsep Jawa yang mengharuskan anggota keluarga hormat dan patuh pada orang tua sudah tidak dilestarikan lagi, hal ini menimbulkan ada pergeseran nilai orang tua di kalangan masyarakat. pergeseran nilai terhadap orang tua menyebabkan adanya perubahan perilaku negatif pada keluarga dalam memaknai orang tuanya. Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana latar belakang lanjut usia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta, dengan melibatkan pemaknaan nilai orang tua dari lanjut usia dan keluarga, serta bentuk pergeseran nilai orang tua terhadap lanjut usia dalam budaya Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan berlokasi di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang lanjut usia Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta beragam kondisi dan keadaan, adanya pemaknaan nilai orang yang saling berkait dari perspektif lanjut usia dan keluarga, sehingga menimbulkan bentuk pergeseran nilai orang tua yang bersifat negatif dan tidak sesuai dengan budaya Jawa.
REPRODUKSI BUDAYA PADA KOMUNITAS DIASPORA JAWA DI DAERAH TRANSMIGRASI (Studi Kasus di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung) Nanda, Adelia Dwi; Prasetyo, Kuncoro Bayu; Gunawan, Gunawan
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemindahan penduduk yang dilakukan pada zaman pemerintahan Belanda membawa pengaruh dalam terbentuknya komunitas diaspora Jawa di luar pulau Jawa. Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan merupakan desa pertama kolonisasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui   keberadaan komunitas diaspora Jawa, bentuk-bentuk kebudayaan Jawa yang masih dipraktekkan di kalangan diaspora Jawa, bentuk reproduksi budaya diaspora Jawa hasil interaksi degan budaya setempat di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya keberadaan komunitas diaspora Jawa di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan adalah karena adanya pemindahan penduduk dari Jawa ke Gedong Tataan yang dilakukan oleh pemerintahan Belanda, sampai saat ini kebudayaan Jawa merupakan kebudayaan yang dominan dipakai oleh masyarakat di Desa Bagelen sebagai patokan dalam berprilaku sehari-hari. Bentuk-bentuk kebudayaan Jawa yang masih dipraktekkan di kalangan diaspora Jawa adalah bahasa, kesenian dan upacara-upacara adat Jawa. Bentuk reproduksi budaya hasil interaksi dengan budaya setempat adalah bahasa Jawa berdialek melayu dan pakaian batik Lampung.
The Socialization Model of National Character Education for Students in Elementary School Through Comic Astuti, Tri Marhaeni Puji; Kismini, Elly; Prasetyo, Kuncoro Bayu
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 6, No 2 (2014): Komunitas, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i2.3305

Abstract

Realizing the character building on students is a national education goal. The character education is very important for the students. Therefore, the socialization and enculturation of national character education in schools by using an effective and efficient method are needed. This study aims to understand the process of socialization of character education in elementary school, to find the effective way of socialization models of national character education for students in elementary school through comics, and to determine the impact of socialization models of national character education for students in elementary school through the comic for the character building of students. This research was conducted using qualitative methods (Research & Development). The data collection techniques used were interviews, observation and documentation. The results show that the socialization of the nation’s character education in primary schools is done in several ways; integrated with in the curriculum through the school management, and through extracurricular programs. Those ways do not seem to produce maximum results. Socialization model of the national character of education in the elementary schools through the comic is more effective to apply, because students are more interested in the visualization of interesting and familiar images.Menyadari pembangunan karakter siswa adalah tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter sangat penting bagi para siswa. Oleh karena itu, sosialisasi dan enkulturasi pendidikan karakter bangsa di sekolah-sekolah dengan menggunakan metode yang efektif dan efisien diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses sosialisasi pendidikan karakter di sekolah dasar, untuk menemukan cara yang efektif untuk model sosialisasi pendidikan karakter bangsa bagi siswa di sekolah dasar melalui komik, dan untuk menentukan dampak dari model sosialisasi pendidikan karakter bangsa bagi siswa di sekolah dasar melalui komik untuk membangun karakter siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif (Research & Development). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa sosialisasi pendidikan karakter bangsa di sekolah dasar ini dilakukan dengan beberapa cara, terintegrasi dengan subjek termasuk, melalui manajemen sekolah, dan melalui program ekstrakurikuler. Mereka cara tampaknya tidak menghasilkan hasil yang maksimal. Model Sosialisasi karakter nasional pendidikan di sekolah dasar melalui komik lebih efektif untuk diterapkan, karena siswa lebih tertarik pada visualisasi gambar yang menarik dan akrab.
MEMBACA DISKURSUS POST-FEMINISME MELALUI NOVEL “PEREMPUAN DI TITIK NOL” Prasetyo, Kuncoro Bayu
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 2, No 2 (2010): Tema Edisi: Perempuan - Perempuan Marginal
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v2i2.2283

Abstract

Gerakan post-feminisme banyak diperjuangkan melalui berbagai wacana pengetahuan baik media massa, buku ilmiah, maupun karya sastra. Melalui novel yang berjudul “Perempuan di Titik Nol” karya sastrawan, jurnalis sekaligus psikiater berkebangsaan Mesir, Nawal El Saadawi, mengekspresikan pandangannya  tentang keperempuanan kontemporer. Tujuan tulisan ini adalah membedah post-feminisme dalam novel “Perempuan di Titik Nol” untuk mendiskusikan akar gerakan feminisme dunia dan hakikat dasar gerakan post-feminisme yang terbingkai dalam paradigma ideologi postmodernisme, serta menghubungkan secara kontekstual dengan situasi di Indonesia.Post-feminist movement fought through many discourse of knowledge, mass media, books, and letters. Through the novel, entitled ”Women at Point Zero”, writer, journalist and Egyptian psychiatrist, Nawal El Saadawi, expresses her points of view about contemporary womanhoond. The objective of this paper is to discuss post-feminism as represented in Women at Zero Point novel to shed light on post-feminist movement framed in ideological paradigm of postmodernism, and from there, make a contextual link with situation in Indonesia.
Etiologi Dan Praktik Pengobatan Penyakit “Demarinen” Pada Masyarakat Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Suprapti, Lia; Prasetyo, Kuncoro Bayu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 1 (2018): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui etiologi penyakit demarinen dan praktek pengobatan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit demarinen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawaancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teori sistem medis dan konsep etiologi penyakit milik Foster dan Anderson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak balita mengalami demarinen disebabkan karena faktor irasional yaitu adanya ibu hamil disalah satu anggota keluarga besarnya. Penyakit tersebut diketahui oleh masyarakat dari pengetahuan yang dimiliki oleh sesepuh-sesepuh dan gagalnya pengobatan pada sistem medis modern. Pengobatan dilakukan dengan menghubungkan penyebab timbulnya penyakit, sehingga pengobatan dilakukan dengan ngedusi anak balita yang perankan oleh ibu hamil. The purpose of this article was to investigate the etiology of demarinen disease and the treatment practices used in the treatment of demarinen diseases. The research method used is qualitative research method. Data completion technique is done by observation, interview, and documentation. The data analysis used system theory and disease etiology concept of Foster and Anderson. The results showed that children under five suffered from demarinen due to irrational factors, namely the presence of pregnant women in one family member. The disease is known to the public from the knowledge possessed by the elders and the failure of treatment in modern medical systems. Treatment is done by causal relationship of the disease, so the treatment is done by ngedusi children under five who play by pregnant mother.  
Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Pemandu Karaoke: Studi Kasus di Desa Botorejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak Sari, Dewi Ratna; Prasetyo, Kuncoro Bayu
JSW: Jurnal Sosiologi Walisongo Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2017.1.1.1935

Abstract

Karaoke houses that many found in urban areas, nowadays also find into rural areas. The existence of karaoke houses can not be separated from the profession of "karaoke guide", and they often get bad stigma by the public. This study aims to: (1) find out how social construction Botorejo people against karaoke guides; (2) to know the background of the formation of social construction of the community towards karaoke guides, and (3) to know the impact of the social construction on the social relation between the karaoke guide and Botorejo people. This research uses qualitative method with case study approach. Location in Botorejo Village, Wonosalam District, Demak Regency. The data gets from karaoke guides, visitors karaoke houses, managers karaoke houses and people who live in Botorejo Village. The results of the study found that the Karaoke Guides constructed by Botorejo people as “bad women”, the background of the socialconstruction of the Botorejo people is due to the daily habits of karaoke guides and because of the medias reference to the existence of karaoke guides. The impact of social construction on social relations between people with karaoke guides is a latent conflict, social careless relation, and apriori images by the Botorejo people. 
Akulturasi Budaya dalam Kehidupan Keluarga Arab-Jawa (Studi Kasus di Kampung Arab Dadapsari Semarang) Pratiwi, Ulfita Hani; Prasetyo, Kuncoro Bayu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena menarik di kampung Arab Dadapsari, bahwa masih banyak ditemukan keturunan Arab menikah dengan masyarakat Jawa. Idealnya konsep pernikahan pada keturunan Arab adalah menggunakan pernikahan endogami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk akulturasi yang berlangsung dalam kehidupan keluarga Arab-Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis teori adalah menggunakan konsep Akulturasi dari Jhon W. Berry. Hasil dari penelitian menunjukan: Bentuk-bentuk akulturasi dalam keluarga Arab-Jawa tersebut tidak terlihat secara kuat karena budaya dan tradisi laki-laki (etnis Arab) terlihat lebih mendominasi, sementara budaya dan tradisi perempuan (etnis Jawa) seolah-olah hilang dan teserap dalam tradisi budaya Arab yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. The background of this research is the existence of interesting phenomenan in Kampung Arab Dadapsari which are still widely found Arab descent married with Javanese’s people. Ideally, wedding concept of Arab descent us endogamy wedding. That phenomenon make the researcher interest to do research in Kampung Arab Dadapsari Semarang. The purpose of this research is to know the form of acculturation that happen in of Arab-Javanese family life in Kampung Arab Dadapsari Semarang. This research uses qualitative method by using observation technique, interview and documentation. Theoretical analysis is to use the concept of Acculturation by Jhon W. Berry. The results of the research show: The form of acculturation in Arab-Javanese family life not seen strongly, because the culture and the tradition of men (Arab ethnic) look more dominating. While the culture and the tradition of women (Javanese ethnic) as if lest and absorbed in cultural tradition of Arab which is widely used indaily life.