Claim Missing Document
Check
Articles

RANCANGAN DESAIN MOLD PRODUK KNOB REGULATOR KOMPOR GAS PADA PROSES INJECTION MOLDING Yulianto, Irwan; Rispianda, Rispianda; Prassetiyo, Hendro
REKA INTEGRA Vol 2, No 3 (2014): Edisi Ketujuh
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.67 KB)

Abstract

Semakin bertambahnya jumlah permintaan akan knob regulator kompor gas, maka pabrik knob regulator kompor gas ingin menambah kapasitas produksi. Proses pembuatan produk menggunakan proses injection molding. Salah satu cara untuk menambah kapasitas produksi pada pabrik knob regulator gas adalah dengan cara membuat mold dengan desain baru yang memiliki kapasitas produksi lebih dari mold yang telah ada. Perancangan ini menggunakan metode Verein Deutsche Inginieuer 2222 (VDI 2222). Tahapan dalam perancangan adalah analisis mengenai informasi yang dibutuhkan dalam merancang desain mold, selanjutnya membuat konsep rancangan desain mold berdasarkan tujuan, setelah itu membuat desain bagian mold berdasarkan konsep rancangan. Setelah tahapan desain mold menghitung biaya pembuatan mold. Dengan desain mold yang baru dapat menambah kapasitas produksi dan menekan biaya produksi pabrik knob regulator kompor gas. Kata Kunci: knob regulator kompor gas, kapasitas produksi, injection molding, Verein Deutsche Inginieuer 2222, mold   ABSTRACT The increasing number of demand for gas stove knob regulator, so the factory of gas stove knob regulator wants to increase production capacity. The process of making products use injection molding process. One way to increase the production capacity of the plant is the gas regulator knob by making a mold with a new design which has a production capacity over the existing mold. This design method Verein Deutsche Inginieuer 2222 (VDI 2222). Stages ini design is an analysis of the information needed in designing mold, then make a mold design concept design based on the purpose, after it makes the design of the mold based on the concept of design. After the mold design stage to calculate the cost of making the mold. With the new mold design can increase the production capacity and reduce the cost of production plant regulator knob gas stove. Keywords: gas stove regulator knob, production capacity, injection molding, Verein Deutsche Inginieuer 2222, mold
MODEL OPTIMISASI LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG MENGALAMI TERDETERIORASI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN INSPEKSI SAMPLING UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA Nishfi, Fadhli; Prassetiyo, Hendro; Desrianty, Arie
REKA INTEGRA Vol 2, No 3 (2014): Edisi Ketujuh
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.498 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai model penentuan ukuran pemesanan yang optimal seperti metode Economic Production Quantity (EPQ). Model EPQ mengasumsikan bahwa seluruh pesanan item selalu diterima menjadi persediaan. Sistem produksi tidak pernah mengalami kegagalan dan akan menghasilkan produk baik. Pada kenyataannya proses produksi juga mengalami kegagalan sehingga produk tidak sempurna. Sistem produksi  yang tidak sempurna dapat terjadi karena kegagalan mesin seperti deteriorasi dan kesalahan inspeksi/pemeriksaan. Sistem produksi yang terdeteriorasi akan bergeser dari status in-control menjadi out-of-control sehingga menghasilkan produk cacat. Produk akan mengalami proses inspeksi secara sampling dan sensus. Selain itu, produk cacat akan mengalami proses rework. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan model optimisasi lot produksi pada sistem produksi yang terdeteriorasi yang mempertimbangkan kesalahan pemeriksaan dengan kriteria minimisasi total biaya yang terdiri atas biaya set-up, biaya produksi, biaya kegagalan internal, dan biaya penalti. Kata Kunci: deteriorasi, rework, in-control, out-of control, produk cacat ABSTRACT The model of determining the optimal ordering size as the Economic Production Quantity (EPQ). EPQ models assume that all items are always accepted orders into inventory. Production systems have never experienced a failure and will result in better products. In fact the process of production also experienced a failure that is not perfect. Imperfect production system can occur due to engine failure such as deterioration and fault inspection / examination. Terdetoriorasi production system will shift from in-control status became out-of-control resulting in a defective product. Product will undergo a process of sampling and inspection census. In addition, the defective products will experience the rework process. In this research, the development of optimization models on the production lot terdetoriorasi production system that takes into account the error checking with the total cost minimization criterion consisting of the set-up costs, production costs, internal failure costs, and penalty costs. Keywords:deterioration, rework, in-control, out-of-control, defective products
MODEL OPTIMASI UKURAN LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG TIDAK SEMPURNA PADA INSPEKSI SENSUS DENGAN KRITERIA MINIMASI TOTAL ONGKOS Putra, Alrizka Valent R.; Prassetiyo, Hendro; Desrianty, Arie
REKA INTEGRA Vol 3, No 4 (2015): Edisi Keduabelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.068 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai proses produksi pada sistem tidak sempurna akibat deteriorasi mesin dan kesalahan pemeriksaan oleh operator, sehingga dapat menghasilkan produk diluar spesifikasi. Seluruh produk diperiksa setelah melalui proses produksi. Produk baik akan langsung dikirim ke konsumen, sedangkan produk cacat akan melalui proses rework. Produk baik yang telah dikirim, memungkinkan merupakan produk cacat akibat kesalahan operator pada saat pemeriksaan. Produk cacat yang dinyatakan baik akan diganti oleh perusahaan dengan produk baru. Sedangkan untuk produk cacat, setelah proses rework akan dilakukan pemeriksaan secara sensus sebelum hasil proses rework dikirim ke konsumen. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan model optimasi ukuran lot produksi pada sistem tidak sempurna dengan inspeksi sensus berdasarkan kriteria minimasi total ongkos. Kata kunci: proses produksi, lot produksi, rework, deteriorasi   ABSTRACT This research discusses the production process on the system is not perfect due to deterioration of the machine and the error inspection by the operator, so as to produce a product out of specification. All products examined after going through the production process. Both products will be sent, while the defective product will be through the rework process. Good products that have been shipped to customers, allowing a defective product due to operator error at the time of inspection. Declared defective products will either be replaced by a company with a new product. As for defective products, after the rework process will be carried out inspections census before the results of the rework process is sent to the consumer. In this research, the development of an optimization model on the production lot size is not a perfect system with census inspection by the criteria of minimizing total costs. Keywords: the production process, production lot, rework, deterioration
RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN METODE SINGLE ITEM SINGLE SUPPLIER DAN MULTI ITEM SINGLE SUPPLIER DI CV. DWIMUHARAM PUTRA Maisarah, Dini; Prassetiyo, Hendro; Rispianda, Rispianda
REKA INTEGRA Vol 3, No 3 (2015): Edisi Kesebelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.535 KB)

Abstract

CV. Dwimuhharam Putra adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yaitu percetakan buku, formulir kerja, sticker, dan lain-lain. Perusahaan melakukan pemesanan bahan baku pada supplier dilakukan secara terpisah baik satu jenis bahan baku atau beberapa jenis bahan baku yang dipesan dan masih berdasarkan intuisi. Hal tersebut mengakibatkan tingginya ongkos pesan dan kelebihan serta kekurangan ketersediaan bahan baku. Metode yang digunakan dalam permasalahan ini yaitu metode single item single supplier dan multi item single supplier dengan menggunakan model Q probabilistik dan model joint replenishment. Hasil rancangan dengan menggunakan metode dan model tersebut lebih baik dari sistem perusahaan saat ini yang dapat memberikan waktu dan jumlah pemesanan yang optimal sehingga ongkos persediaan lebih murah dan efisien.   Kata kunci : persediaan bahan baku, model Q probabilistik, model joint replenishment ABSTRACT CV. Dwimuhharam Putra is a company engaged in manufacturing such as printing books, employment form, sticker, and others. Company ordered raw materials on suppliers is carried out separately either one type of raw material or some kinds of raw materials ordered and still based on intuition. This resulted in high cost of the message and the advantages and disadvantages of raw material availability. The method used in this issue is the method of single items and multi- item single supplier using probabilistic models Q and joint replenishment models. The design by using the method and the model is better than the current enterprise system that can provide the time and the optimal number of reservations so that the cost of supplies more cheaply and efficiently.  Keywords: supply of raw materials, Q probabilistic model, joint replenishment model
Model Optimisasi Lot Produksi Pada Sistem Produksi yang Mengalami Deteriorasi dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos IRAWAN, DICKY; Prassetiyo, Hendro; Desrianty, Arie
REKA INTEGRA Vol 1, No 4 (2013): Edisi Keempat
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.709 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai proses produksi yang tidak terkendali sehingga menghasilkan produk dengan kualitas di bawah standar. Kondisi yang tidak sempurna dapat terjadi karena adanya kesalahan inspeksi/pemeriksaan. Selain itu, sistem produksi yang tidak sempurna juga dapat diakibatkan oleh deteriorasi mesin. Deteriorasi terjadi akibat penurunan kinerja mesin sehingga menghasilkan produk nonconforming. Semua produk yang dihasilkan akan mengalami proses inspeksi. Produk yang baik akan langsung diterima sedangkan produk nonconforming akan dilakukan proses rework, dan setelah proses rework produk tersebut akan diterima. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan model optimisasi lot produksi dengan mempertimbangkan sistem produksi yang mengalami deteriorasi dengan kriteria minimisasi total ongkos yang terdiri atas ongkos set-up, ongkos produksi, ongkos pengendalian kualitas, dan biaya penalti. Kata Kunci: deteriorasi, rework, produk nonconforming, lot produksi   ABSTRACT This research discuss concerning the production of uncontrolled so as to produce products with the qualities of substandard. Condition of being imperfect can occur because of error inspeksi/examination. Besides, production system imperfect can also caused by deterioration machine. All products resulting will undergo a inspection. Products well be were accepted by the product nonconforming will be done process rework, and after the rework that product will be welcome. On the study is done development model optimisasi lot production with consider production system which had deterioration with criteria minimisasi total cost consisting of fare set-up, the production costs, fare control quality, and charge penalty. Keywords: deterioration, rework, nonconforming product, production lot
Model Economic Manufacturing Quantity (EMQ) dengan Perbaikan Proses Produksi dan Proses Burn-In Fadlilah, Rizal Wahyu; Prassetiyo, Hendro; Mustofa, Fifi Herni
REKA INTEGRA Vol 1, No 2 (2013): Edisi Kedua
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.57 KB)

Abstract

Proses produksi bila dipakai secara seterus-menerus akan mengalami penurunan kinerja atau deteriorasi, sehingga dengan adanya penurunan kinerja tersebut proses produksi akan mengalami perubahan status mesin. Perubahan status yang terjadi yaitu dari kondisi in-control menjadi out-of-control. Pada kondisi in-control probabilitas sistem menghasilkan conforming item lebih besar dibandingkan dengan non-conforming item, tetapi berbeda dengan kondisi out-of-control probabilitas non-conforming item lebih besar dibandingkan dengan conforming item. Apabila jumlah non-conforming item yang terlalu besar, tentunya biaya produksi akan meningkat dan mempengaruhi ekspektasi total biaya per produk. Quantity yang dihasilkan tidak optimum, dikarenakan terlalu banyak dihasilkannya non-conforming item pada sistem. Untuk mengatasi permasalahan penurunan kinerja pada proses produksi diperlukan perbaikan pada sistem produksi, yaitu perbaikan proses produksi dengan penambahan biaya investasi dan proses burn-in.Kata kunci: deteriorasi, in-control, out-of-control, perbaikan proses produksi, burn-in.
Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Antenna Transmisi TV Di Jawa Barat Yudhistira, Yudhistira; Prassetiyo, Hendro; Bakar, Abu
REKA INTEGRA Vol 2, No 3 (2014): Edisi Ketujuh
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.889 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah stasiun televisi dan program perluasan jangkauan siaran menjadikan permintaan kebutuhan antenna akan semakin bertambah. Peningkatan permintaan akan antenna tidak diimbangi dengan kurangnya supply yang ada saat ini. Hal tersebut menjadi sebuah peluang untuk mendirikan usaha pembuatan antenna transmisi tv. Dalam mendirikan suatu usaha diperlukan analisis kelayakan usaha, hal yang perlu dianalisis yaitu mengenai aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen sumber daya manusia, aspek legal dan lingkungan, serta aspek finansial. Dengan kapasitas rata-rata 190 unit antenna per tahun menghasilkan Payback Period selama 4 tahun 3 bulan, Net Present Value sebesar Rp. 129.726.531,-, dan Internal Rate of Return sebesar 22,24%. Analisis sensitivitas dilakukan terhadap dua parameter, yaitu penurunan target penjualan dan kenaikan gaji operator mesin untuk menghasilkan nilai Net Present Value sebesar 0. Kata Kunci: Antenna Transmisi TV , Analisis Kelayakan, Investasi Abstract An increase in the number of television stations and broadcast coverage expansion program makes requests for antenna needs to be increased. Increased demand for antenna is not offset by the lack of current supply. It became an opportunity to establish the business of making antenna tv transmission. In setting up an undertaking necessary business, eligibility analysis thing to be analyzed market aspects, namely regarding the technical aspects, the aspect of human resources management environmental aspects, legal and and financial aspects.With capacity average 190 unit antenna per year generating payback period 4 years 3 months, net present value of RP.129.726.531-,and internal rate of return of 22,24%. Sensitive analyze conducted on two paramenter,,that are decrease in sales targets and salary increase machine operators to generate a value Net Present Value of 0. Keywords: Antenna TV Transmission , Feasibility Study, Investment
Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Bahan Baku Kain Dengan Kendala Anggaran BUDIAWATI, SILMA; Prassetiyo, Hendro; Rispianda, Rispianda
REKA INTEGRA Vol 2, No 1 (2014): Edisi Kelima
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.225 KB)

Abstract

Persediaan bahan baku merupakan faktor yang berpengaruh dalam penanaman modal perusahaan, sehingga diperlukan pengelolaan yang optimal agar persediaan bahan baku menjadi efektif dan efisien. PT. X adalah perusahaan garment yang memproduksi baju muslim. Permintaan konsumen yang bersifat probabilistik dan keterbatasan anggaran menyulitkan perusahaan dalam menentukan jumlah persediaan optimum. Model persediaan multi item dengan kendala anggaran dapat digunakan pada PT. X, model yang dipilih adalah Model Q. Model ini dapat menentukan jumlah pesanan yang optimal berdasarkan anggaran yang sudah ditetapkan perusahaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan baku kritis dengan menggunakan metode ABC adalah kelas A yaitu katun, kpc, dan ksm, dengan jumlah pemesanan optimal untuk masing-masing item kelas A adalah 3253,02 yard, 3151,37 yard, dan 2902,12 yard. Kata kunci: Persediaan bahan baku, jumlah pemesanan optimal, Model Q dengan kendala anggaran Abstract Raw material inventory is a factor that in influence the company in investment, so that the best management is needed in order make raw material inventory to be effective and efficient. PT. X, a garment company, manufactures moslem clothes. The probabilistic demand of consumer and the limited budget of company are difficult for company to determine the optimum amount of inventory. Multi item inventory model with limited can be be used on a PT. X, the chosen model is a Model Q. The model can determine the optimal order quantities based on the budget that has been set by the company. The result showed that the critical raw materials by using the ABC method of class A is cotton, kfc, and ksm. The optimal order quantity for each item in class A is 3253,02 yards, 3151,37 yards, and 2902,12 yards. Keywords: Inventory of raw materials, the optimum order quantity, Model Q with limitied budget
MODEL PENINGKATAN RELIABILITAS PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YANG DIJUAL DENGAN GARANSI AYUNINGTYAS, GEA WINNA DWI; Prassetiyo, Hendro; Rispianda, Rispianda
REKA INTEGRA Vol 1, No 4 (2013): Edisi Keempat
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.638 KB)

Abstract

Memberikan garansi pada produk yang dijual berarti akan ada ongkos tambahan yang akan dikeluarkan oleh produsen untuk memperbaiki produk yang rusak selama masa garansi. Pada penelitian ini akan dilakukan pengaplikasian model keandalan produk untuk komponen kendaraan bermotor yang dijual dengan garansi. Produk yang di pertimbangkan adalah multi komponen yang disusun seri yang diambil dari bagian Mobil Avanza yaitu axle shaft dan propelar shaft. Pengaplikasian ini akan merepresentasikan parameter desain (α) sebagai safety factor (N). Peningkatan keandalan dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menaikkan nilai diameter axle shaft dan propelar shaft. Dengan dilakukannya reliability improvement menyebabkan tambahan ongkos bagi produsen yaitu ongkos produksi, dan ongkos reliability improvement, yang diimbangi dengan juga dengan berkurangnya ongkos garansi. Oleh karena itu, diaplikasikanlah model keandalan untuk total dengan kriteria maksimasi ongkos total yang merupakan selisih antara ekspektasi penghematan ongkos garansi, ongkos reliability improvement, dan ongkos produksi. Kata kunci: garansi, safety factor, reliabilty improvement.   ABSTRACT Providing warranty on products sold means there will be additional costs that will be incurred by the manufacturer to repair the defective product during the warranty period. This research will be conducted on the application of the reliability model of component products for motor vehicles are sold with warranty. Consider the product in a multi component is in series taken from the Avanza Car parts axle shafts and shaft propelar. This application represents a design parameter (α) as a safety factor (N). Increase the reliability of this research can be done by increasing axle shaft diameter and shaft propelar. With reliability improvement does cause additional costs for manufacturers is the cost of production, and the cost of reliability improvement, which is offset by the reduced cost of the warranty as well. Therefore, the reliability of the model applied to the criteria of maximizing the total cost of the difference between the total expected warranty cost savings, reliability improvement costs, and production costs. Keyword: Warranty, safety factor, reliabilty improvement.
MODEL OPTIMISASI LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG TERDETERIORASI DENGAN INSPEKSI SAMPLING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BIAYA KUALITAS UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA Fitriani, Rr Anisha E.; Desrianty, Arie; Prassetiyo, Hendro
REKA INTEGRA Vol 3, No 4 (2015): Edisi Keduabelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.115 KB)

Abstract

Makalah ini membahas mengenai pengembangan model dari metode Economic Order Quantity (EPQ) yang memiliki kekurangan karena mengasumsikan sistem produksi berjalan dengan sempurna dan produk yang dikirim pasti diterima dengan baik. Berdasarkan kekurangan dari metode EPQ kemudian penelitian ini melakukan pengembangkan model yang membahas sistem produksi yang tidak sempurna akibat kesalahan inspeksi sampling dan masalah deteriorasi mesin dengan ketentuan pada inspeksi sensus akan menghasilkan tiga kemungkinan yaitu produk baik, produk rework dan produk reject. Pada perhitungan dipertimbangkan komponen biaya kegagalan internal dengan kriteria minimasi ongkos. Kata kunci: deteriorasi, kesalahan inspeksi sampling, komponen biaya kualitas   ABSTRACT This paper discuss about developing of a model from Economic Production Quantity (EPQ) method which has the shortage, because of assume the production system is running perfectly and products delivered definitely accepted. Based on the shortage of EPQ method, this research develops a model which discusses the imperfect production system due to the deterioration problems and the errors of sampling inspection with rules at census inspections will have three output that good product, rework produck and reject product . On the calculation consider the internal failure costs and external failure costs which are part of the quality component costs, with criteria minimizing total cost. Keywords: deterioration, errors of sampling inspections, component of quality cost
Co-Authors Adhisty Damayantie, Adhisty Adik Satria Permadi, Adik Satria Afif Yunaldi Alex Saleh Ali Djamhuri Alrizka Valent R. Putra, Alrizka Valent R. Anisa Renggayanti Ari Bagus Wibisono ARI KURNIAWAN Ari Wibowo Arie Desrianty Arie Desrianty Arie Desrianty Arif Imran Azka Nur Aufar Berliana Annisa Dery Cahyadi Nugraha Cepty Nur Falah, Cepty Nur Dianra Alvira, Dianra DICKY IRAWAN Dini Maisarah, Dini Dwi Kurniawan, Dwi DZIKRI ARBAWAN RAHMATULLAH Edo Prasetyo Eflin Oktavia Rusli Egi Febriansyah Emsosfi Zaini Erlangga Praharsa Fadhli Nishfi Fajar Fitra Syahda Ferdi Prabowo Fifi Herni Mustofa Fithri Hidayani Megantari, Fithri Hidayani GEA WINNA DWI AYUNINGTYAS Hari Adianto Haris Adanda Hariz Fauzan Indri Prastiani Irma Yolanda Irwan Yulianto Kusmaningrum Leksananto Ladzwina Mahardini Lakrisman S Mardika, Lakrisman S Lauditta Irianti Lisye Fitria Lisye Fitria Luthfi Abdul Aziz, Luthfi Abdul Meisya Nur Iryanti Muhamad Gilang Saputra, Muhamad Gilang Muhammad Abell Amanda Muhammad Atras Paradhyo MUHAMMAD BARIED YULIAR Muhammad Ryan Wirakusuma, Muhammad Ryan NISSA MARDIANI Pagitha Permatasari, Pagitha Puspita Dewi Puspita Dewi, Puspita Rispianda Rispianda Rispianda Rispianda Rizal Wahyu Fadlilah Rommy Hudallah Ramadlan, Rommy Hudallah Rr Anisha E. Fitriani, Rr Anisha E. SASHA AZIZA SATRIA MEGANTARA ROHANDI SILMA BUDIAWATI Sugih Arijanto Susy Susanty Taziri Noor Fadli, Taziri Noor Tria Nur Azizah Ulfi Nurfaizah Wisw Ellhasya Yanti - Yanti Helianty Yudhistira Yudhistira Yulia Indah Pratiwi, Yulia Indah Yuniar Yuniar ~ Rispianda ~ Rispianda, ~