Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG) Prastawa, Heru; Pujotomo, Darminto; Arvianto, Ary; Khoirunnisa, Fithria
TEKNIK Volume 32, Nomor 1, Tahun 2011
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.358 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v32i1.1684

Abstract

Sultan Agung Islamic Hospital Semarang is a healthcare institution owned by Yayasan Badan Wakaf SultanAgung. To survive against the competitors, the hospital must have a good performance. Thus, a properperformance measurement system is required to assist the company in informing the hospital, so they know howfar has their effort worked in achieving the company’s vision and mission, including to analyze how far has thecompany developed. The researcher intends to design a performance measurement system using theperformance prism method at Sultan Agung Islamic Hospital Semarang. Designing a performance measurementsystem by implementing the performance prism method is sequenced by several phases. Firstly, identify thesatisfaction and stakeholder’s contribution, strategy identification phase, process, and capability, KeyPerformance Indicator (KPI) identification phase, weighing KPI by Analytical Hierarchy Process (AHP) phase,achieving performance targets by an Objective Matrix (OMAX) phase, and the calculation phase of performancevalue in numbers. After we calculate the weighed KPI and performance value, a simulation is conducted to knowthe criteria and KPI elements that is prioritized a suggestion, improvement recommendation that could beapplied to enhance the performance of Sultan Agung Islamic Hospital Semarang
PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITAS MESIN RENG Suliantoro, Hery; Susanto, Novie; Prastawa, Heru; Sihombing, Iyain; Mustikasari, Anita
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 12, No. 2, Mei 2017
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1154.549 KB) | DOI: 10.14710/jati.12.2.105-118

Abstract

Mesin reng digunakan untuk memproduksi atap baja ringan jenis reng V belum sepenuhnya bekerja secara efektif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya downtime, penurunan kecepatan produksi mesin, dan produk-produk yang tidak sesuai standard yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui tingkat efektivitas mesin reng dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE), mengidentifikasi faktor penyebab six big losses dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA), dan memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan tingkat efektivitas mesin. Dari hasil penelitian,  OEE mesin reng mencapai rata-rata 57,55%, dan masih berada di bawah nilai OEE ideal (85%). Usulan perbaikan yang direkomendasikan meliputi eliminasi six big losses, mengembangkan program pemeliharaan, dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan maintenance dan operasional. Abstract The reng machine, which is used to produce lightweight steel roof with a kind V reng, has not fully worked effectively. This is indicated by the presence of downtime, speed losses, and produce products that are not according to standards that have been determined. This study aims to measure and determine the level of effectiveness of reng machine using Overall Equipment Effectiveness (OEE) method, identify factors that cause six big losses by using Fault Tree Analysis (FTA), and proposes improvements to increase the effectiveness of the machine. The result of research, OEE of reng machine reached an average of 57.55%, and still was below the ideal OEE (85%). Proposed improvements that recommended include the elimination of six big losses, develop a maintenance program, and provide training to improve the ability of maintenance and operations.
PENGHITUNGAN WAKTU PENGERINGAN KAYU JATI METODE PROGRESIF DENGAN LOGIKA FUZZY (STUDI KASUS CV. DWI TUNGGAL – BAWEN) Fanani, Zainal; Prastawa, Heru; Suswianti, Suswianti
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 1, No.2, Mei 2006
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.735 KB) | DOI: 10.12777/jati.1.2.1-11

Abstract

Untuk menyiasati kendala yang dihadapi perusahaan mebel dalam memperoleh bahan baku jati tua, salah satunya adalah menggunakan kayu jati muda dan melakukan metode pengeringan progresif. Selama menggunakan metode pengeringan progresif ini ternyata sering terjadi keterlambatan pemenuhan order. Belum adanya model prediksi waktu proses pengeringan menyebabkan pengambilan keputusan due date order oleh pihak manajemen kurang akurat. Proses pengeringan progresif yang dibahas pada penelitian in adalah pengeringan di udara terbuka (open drying). Waktu pengeringannya ditentukan oleh faktor evaporasi, ketebalan kayu dan kandungan air dalam kayu (MC/ Moisture Content). Untuk mendapatkan waktu pengeringan, faktor-faktor yang mempengaruhinya diinterpolasikan dengan logika inferensi fuzzy sehingga didapatkan hitungan kuantitatif. Input perhitungan adalah data historis dan pengalaman bagian wood center yang biasa melakukan proses pengeringan kayu. Toolbox fuzzy dari Matlab digunakan untuk menguji dan melakukan perhitungan dari model yang telah dibuat. Validasi model dilakukan dengan dua cara, yaitu menguji model fuzzy dengan input-input dengan nilai tertentu dan nilai sembarang untuk menguji make sensenya model serta dengan cara membandingkan hasil perhitungan dari toolbox yang telah diprogram dengan waktu pengeringan yang ada di lapangan. Dari proses validasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model fuzzy yang telah dibangun adalah valid atau sesuai dengan sistem yang ada. Kata kunci      : pengeringan progresif  logika inferensi fuzzy
EVALUASI KUALITAS LAYANAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP 4 D(DISCONFIRMATION, DISSATISFACTION, DISSONANCE, DISAFFECTION) DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Kasus Program Studi XX) prastawa, heru; susanty, aries
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 4, No. 3, September 2009
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.574 KB) | DOI: 10.12777/jati.4.3.205-214

Abstract

p { margin-bottom: 0.08in; } Kualitas pelayanan jasa dari suatu perguruan tinggi dapat mempengaruhi persepsi yang dimiliki oleh mahasiswanya. Disonansi atau diskonfirmasi dapat terjadi apabila pelayanan jasa yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh mahasiswanya. Perguruan tinggi akan menghadapi masalah, yaitu timbulnya sejumlah besar mahasiswa yang disafeksi, apabila perguruan tinggi tersebut memiliki terlalu banyak mahasiswa yang mengalami disonansi atau diskonfirmasi. Pada akhirnya, perguruan tinggi tersebut akan kehilangan reputasi dan pangsa pasar. Oleh karena itu, pengelola perguruan tinggi harus dapat mengelola diskonfirmasi, disatisfaksi, disonansi, dan disafeksi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh diskonfirmasi, disatisfaksi, disafeksi, dan disonansi yang dirasakan oleh mahasiswa dari program studi XX terhadap penilaian kualitas layanan yang diberikan oleh program studi tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh kualitas layanan terhadap peningkatan motivasi dari mahasiswa. Untuk membuktikan hal tersebut, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 220 mahasiswa yang berasal dari 4 (empat) angkatan, yaitu angkatan 2005, 2006, 2007 dan 2008. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling [SEM] dan modelnya diukur dengan Second Order Confirmatory Factor Analysis [Second Order CFA]. Hasil pengolahan data dengan menggunakan software LISREL 8.8 menunjukkan bahwa peningkatan diskonfirmasi, disatisfaksi, dan disafeksi memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap penilaian kualitas layanan dan peningkatan kualitas layanan memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi dari mahasiswa.
PENGARUH MONOTON, KUALITAS TIDUR, PSIKOFISIOLOGI, DISTRAKSI, DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN Budiawan, Wiwik; Prastawa, Heru; Kusumaningsari, Aldisa; Sari, Diana Novita
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 11, No. 1, Januari 2016
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.372 KB) | DOI: 10.12777/jati.11.1.37-44

Abstract

Manusia sebagai subyek yang memiliki keterbatasan dalam kerja, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan manusia yang dilakukan mengakibatkan menurunnya tingkat kewaspadaan masinis dan asisten masinis dalam menjalankan tugas. Tingkat kewaspadaan dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja. Metode untuk mengukur 5 faktor yaitu kuisioner mononton, kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), kuisioner General Job Stress dan kuisioner FAS. Sedangkan untuk menguji tingkat kewaspadaan menggunakan Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Responden yang dipilih adalah masinis dan asisten masinis, karena jenis pekerjaan tersebut sangat membutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hasil pengukuran kemudian dianalisa menggunakan uji regresi linear majemuk. Dalam penelitian ini menghasilkan keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kewaspadaan. Hal ini dibuktikan dengan ketika sebelum jam dinas, hasil uji F-hitung keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi adalah sebesar 0,876, sedangkan untuk variabel distraksi dan Kelelahan Kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,371. pada saat sesudah bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai F-hitung 2,953,dan nilai 0,544 untuk keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi. Faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kewaspadaan sebelum jam dinas yaitu faktor kualitas tidur, sedangkan untuk sesudah jam dinas adalah faktor kelelahan kerja.   Abstract Human beings as subjects who have limitations in work, thus causing the error. Human error committed resulted in a decreased level of alertness machinist and assistant machinist in the line of duty. Alert level is influenced by five factors: the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue. Methods to measure five factors: mononton questionnaire, a questionnaire Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire General Job Stress and FAS questionnaire. Meanwhile, to test the level of vigilance using Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Respondents were selected is machinist and assistant machinist, because the type of work desperately need a high level of vigilance. The measurement results were analyzed using linear regression test compound. In this study produce state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue influential work simultaneously on the level of alertness. This is evidenced by when before official hours, the test results F-count state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state is 0.876, while for the variable distraction and fatigue Work  of the level of alertness has a value of 2.371. during and after work variable distraction and fatigue  on the level of vigilance has 2,953 F-count value, and the value of 0,544 for the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology circumstances. The factor that has the greatest influence on the level of vigilance before official hours of sleep is the quality factor, whereas for after hours services is a factor of fatigue.
PENENTUAN FAKTOR DAN TARAF FAKTOR DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BENANG PCM DI PT APAC INTI CORPORA DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN Pujotomo, Darminto; Prastawa, Heru; Simbolon, Foibe DR
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 1, No.3, September 2006
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.575 KB) | DOI: 10.12777/jati.1.3.22-33

Abstract

PT. APAC Inti Corpora merupakan salah satu perusahaan tekstil yang terbesar di Asia Tenggara dimana salah satu jenis produknya adalah benang PCM yang dihasilkan oleh departemen spinning 4. Permasalahan yang muncul adalah produk akhir yang cacat melebihi target perusahaan sebesar 0,8% dari total produksi, sedangkan perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk cacat seminimal mungkin. Masalah ini muncul karena masih banyaknya cacat yang timbul pada benang PCM yang didominan oleh cacat crossing (24,67%),  cacat ring cone (21,98%), cacat tanpa ekor (16,02%) dan kontaminasi (12,50%). Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi dan apabila ternyata memang terjadi proses yang tidak terkendali maka selanjutnya akan dilakukan identifikasi dan analisa faktor-faktor yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ttimbulnya cacat crossing pada benang PCM. Metode yang digunakan untuk menilai proses operasi adalah metode pengendalian proses statistik (statistical process control), sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya cacat benang PCM adalah metode desain eksperimen faktorial.  Dari grafik pengendali dan penentuan kemampuan proses dapat diketahui bahwa proses operasi yang terjadi berada di luar kontrol karena menghasilkan cukup banyak produk cacat. Faktor-faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah faktor ukuran benang, umur mesin dan kecepatan mesin yang masing-masing faktor terdiri dari 2 taraf faktor. Faktor ukuran benang terdiri dari tipis dan tebal. Faktor umur mesin terdiri dari mesin lama dan mesin baru.Faktor kecepatan mesin terdiri dari 900 MPM dan 1000 MPM. Berdasarkaan perhitungan analisa variansi (ANAVA) dan test hipotesa, faktor yang signifikan menyebabkan timbulnya cacat crossing adalah faktor ukuran benang  dan umur mesin.   Kata kunci : cacat crossing, pengendalian kualitas, ANAVA   PT.APAC Inti Corpora is the largest textile company in the Southeast Asian. One of the main products is PCM yarn. The problem of this company is the non-standard production target not be achieved that bigger 0.8% from total productions. The non-standard product PCM yarn are crossing (24,67%), ring cone (21,98%), without tail (16,02%) and contamination (12,50%). Based on the problem above, the company needs such program for controlling product qualility. The aim of this research is to conduct process evaluation. When uncontrolled process happens, the analysis of factors that have significant effect in producing PCM yarn is needed. Statistical process control and factorial experimental deisgn method are used to analyse this process. These methods analyse of factors that significant effect to product rejected. From control graphic result, the operation process is out of control. Because the process has a lot of product rejects. Acording to analysis of variance, factors and level of factor that used are two level of factors (thickness and old machine). Based on the factorial experimental design, the get best result are 900 MPM dan 1000 MPM Key words: crossing, quality control, analysis of variance
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) Puspitasari, Nia Budi; Prastawa, Heru; Diana, Aimathin
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 7, No.1, Januari 2012
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.911 KB) | DOI: 10.12777/jati.7.1.13-18

Abstract

Penelitian ini menguraikan hasil penelitian perancangan sistem pengukuran kinerja pada PDAM Tirta Moedal Semarang dengan model Performance Prism. Selama ini PDAM Tirta Moedal belum memiliki sistem pengukuran kinerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan sistem pengukuran kinerja. Dari kondisi PDAM Tirta Moedal Semarang, model yang tepat digunakan adalah model performance prism  dibanding model lain. Sistem pengukuran kinerja ini memiliki 44 KPI yang meliputi 12 KPI pelanggan, 9 KPI karyawan, 11 KPI pemilik modal, 6 KPI supplier, 6 KPI pemerintah dan masyarakat di sekitar lingkungan. Dari hasil implementasi sistem pengukuran kinerja dengan proses scoring system menggunakan metode OMAX menunjukkan nilai current performance indicator yang telah dicapai oleh PDAM Tirta Moedal Semarang adalah sebesar 75,1 %. Hasil pengukuran menjadi landasan pihak manajemen mengevaluasi dan menentukan rencana kerja perbaikan sehingga harapan dari semua stakeholder dapat terpenuhi Kata kunci : Pengukuran Kinerja, Performance Prism, PDAM Tirta Moedal Semarang  Abstract This study describes the results of research on the performance measurement system design PDAM Tirta Moedal Semarang with model Performance Prism. During this PDAM Tirta Moedal not have a performance measurement system. Therefore, it is necessary to design performance measurement systems. From the condition of PDAM Tirta Moedal Semarang, the exact model used is a prism model performance compared to other models. This performance measurement system has 44 KPIs which include 12 customer KPI, KPI 9 employees, 11 KPI owners of capital, supplier KPI 6, KPI 6 governments and communities around the neighborhood. From the results of performance measurement system implementation with the scoring system using the OMAX shows the current performance indicator has been achieved by PDAM Tirta Moedal Semarang amounted to 75.1%. The basis of measurement results to evaluate and determine the management improvement plan so that expectations of all stakeholders are met Keywords: Performance Measurement, Performance Prism, PDAM Tirta Moedal Semarang
PENINGKATAN PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI METODE LEAN SIX SIGMA Wicaksono, Purnawan Adi; Sari, Diana Puspita; Handayani, Naniek Utami; Prastawa, Heru
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 12, No. 3, September 2017
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.79 KB) | DOI: 10.14710/jati.12.3.205-212

Abstract

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang minuman ringan dalam kemasan. Perusahaan ini menjadi pusat produksi produk Coca-Cola regional Jawa Tengah. Berbagai macam produk seperti Coca-Cola, Fanta, Sprite, Minute Maid dan Frestea diproduksi demi memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk-produk tersebut tentunya tidak terlepas dari permasalahan produk cacat, dimana dalam produksinya terdapat produk yang tidak sesuai dengan standar ketetapan produk. Secara umum, produk cacat PT.CCAI dibagi menjadi tiga tipe, yakni cap, cap quality, dan underfill. Dari hasil analisis yang dilakukan, produk Coca-Cola 1000 ml memiliki jumlah cacat yang paling besar, yakni 0,49%. Penyebab terbesar dari terjadinya cacat produk pada produk Coca-Cola 1000 ml adalah underfill, dimana volume dari produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan batas minimal. Permasalahan tersebut diselesaikan menggunakan konsep Lean Six Sigma dengan menggunakan tools diagram Pareto dan diagram tulang ikan. Dari hasil analisis menggunakan tools tersebut, PT. CCAI Semarang  disarankan untuk memberikan pelatihan-pelatihan mengenai manajemen waktu pada karyawan-karyawannya, terutama pada karyawan-karyawan baru. Selain itu, PT. CCAI Semarang harus  juga melakukan pengecekan mesin yang lebih rutin dan lebih memperhatikan lingkungan area produksi.
DISAIN SISTEM DATABASE ORDER PRODUKSI PADA DEPARTEMEN LOOM – WEAVING 4, DIVISI DENIM PT APAC INTI CORPORA Prastawa, Heru; Sriyanto, Sriyanto; Suhalim, Monika
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 4, No. 1, Januari 2009
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.363 KB) | DOI: 10.12777/jati.4.1.1-8

Abstract

Penjadwalan dalam organisasi industri mempunyai peranan penting terutama pada level operasional. Untuk mencapai sebuah penjadwalan yang baik, semua data pendukung harus diatur untuk mendukung proses penjadwalan. Departemen Loom-Weaving 4, Divisi Denim, PT. APAC INTI Corpora, khususnya pada Departemen PPC membutuhkan sebuah sistem database untuk mendukung proses penjadwalan. Untuk menjalankan fungsinya, Departemen PPC membutuhkan informasi yang cepat, akurat dan aktual untuk dibagi dengan bagian Marketing sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menerima atau menolak order dan menginformasikan status pembuatan order. Departemen PPC juga harus menyediakan informasi untuk pelaksanaan pembelian order oleh Departemen Produksi. Penelitian ini mengembangkan sebuat sistem database untuk memfasilitasi PPC dalam manajemen data dan menyediakan informasi order. Sistem database didesain untuk menyediakan bantuan dalam penyimpanan data order, pelaporan produksi dan merencakan perbaikan jika terdapat order tambahan. Kata Kunci: penjadwalan, order produksi, sistem database     Abstract   Scheduling in an industrial organization has an important role especially in operational level. To reach a good scheduling, all of the assistive data have to be arranged to support the scheduling process. Loom Department at Weaving 4 - Denim Division, PT Apac Inti Corpora, especially at PPC Department needs a database system to support the scheduling process. In running its function PPC Department required to provide the information quickly, accurate and actual to share with Marketing as base of decision making in accepting or refusing an order and inform the status of order workmanship. PPC Department also must provide the information for buyer order execution by Production Department. This research develops a database system to facilitate the PPC in managing data and provide the order information. Database system is designed to provide aid in archives of order data, production reporting, and plan revise when there is additional order. Keyword : sheduling, production order, database system
USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN PADA PT. SEMARANG AUTOCOMP MANUFACTURING INDONESIA Hartini, Sri; Prastawa, Heru; Jayaningtyas, Sitoarum
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 5, No.1, Januari 2010
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.497 KB) | DOI: 10.12777/jati.5.1.55-66

Abstract

Sistem pemesanan produk dari customer mengijinkan adanya revisi demand dengan fluktuasiyang telah disepakati. Sistem persediaan PT. SAMI selama ini belum dapat mengakomodasi perubahandemand tersebut. Sering terjadi shortage dan overstock yang berpengaruh pada besarnya biaya totalpersediaan yang harus dikeluarkan. Minimasi biaya total persediaan dapat dicapai dengan peramalandemand aktual dan sistem persediaan yang tepat. Saat ini PT. SAMI tidak melakukan peramalan untukmemperoleh perkiraan demand aktual. Perkiraan kebutuhan produksi dan sistem pemesanan materialnyahanya berdasarkan pada perkiraan demand dari customer tanpa pertimbangan apapun denganmenganggap bahwa fluktuasi perkiraan demand dari customer dalam batas yang telah disepakati. Melaluiidentifikasi pola data masa lalu, diusulkan 5 metode peramalan dan metode Winter EksponentialSmoothing (WES) mempunyai tingkat error paling kecil. Selanjutnya metode WES yang terpilih. Selainitu, diusulkan 3 alternatif dalam sistem pemesanan, yaitu perbaikan perkiraan demand, sistem order up toleveldan sistem optional replenishment. Ketiganya mampu menurunkan biaya total masing-masing18,81%, 22,55%, 23,58%.Kata kunci: biaya total persediaan, peramalan, order up to-level, optional replenishment The product ordering system from customer is allowing for demand revision with the fluctuationwhich has been agreed before. The inventory system that now day PT. SAMI run couldn’t accommodatethose demand change. There’s often happen shortage & over stock which impact on the total inventorycost that PT. SAMI have to spend. Minimalisation of total inventory cost could be achieved with theeffective actual demand forecasting and inventory system. Today PT. SAMI is not conducts forecasting toget the actual demand forecast. The production requirement forecast and material order system is basedonly on demand forecast from supplier without any consideration and PT SAMI just assume that demandforecast fluctuation from customer is still within range of agreement that have been approved. Throughpast data pattern identification, we tried 5 method and we can get Winter Exponential Smoothingforecasting method proposal with better degree of accuracy than the current demand forecast method.Besides,this article proposes 3 alternatives in ordering system, such as demand forecast improvement, upto-level order system and optional replenishment system. Three of them could cut the total cost down until18,81%, 22,55%, 23,58%.Keyword: Total inventory cost, forecasting, up to-level order, optional replenishment.
Co-Authors Adrianus Destian Heru Widanto Aimathin Diana Aldisa Kusumaningsari Allison, Chellsy Andhana, Myana Rino Andini Ratih i Nurdiant Aniqatus Nurhamidati Anita Mustikasari Aries Susanty Ary Arvianto Bambang Purwanggono Barus, Monalisa Putri Danang Faridh Pringgabaya Danastri Ratna Nursinta Dewi Darminto Pujotomo Deddy Kristanto Dhialma Yonathan Susilo Diana Novita Sari, Diana Novita Diana Puspita Sari Diana Puspita Sari Dinda Ayu Rakhmawati DINDA GEOVANI ZEDA Dyah Lintang Eko Satriyo Eko Sunarto Enny Purwati Nurlaili Fithria Khoirunnisa Foibe DR Simbolon GINANJAR ADI NUGROHO Grace Eloita Pratidina Harman Donida, Deandy Audy Haryo Santoso Herdiana Nur Anisa Hery Suliantoro Hidayah, Monita Febriani Keke Nikea Dewantoro Kusuma Wardhana, Daniel Arya Laila Izzatunnisa Luh Putu Ratna Sundari Luqman Hilmy Mohammad Mahachandra, Manik Manik Mahachandra Manik Mahachandra Meikel Zekben S Meriska Damayanti Misykatul Haq Fithriana Monika Suhalim Muhammad Fauzan Marantama Raharjo Nahdiar Rezky Marsya Naniek Utami Handayani Nia Budi Puspitasari Novie Susanto Nuryanti Nuryanti Octavia Rosari Gultom Primandha Eka Arjuna Purnawan Adi Wicaksono Putri Indah Ramadani Rakhmawati, Dinda Ayu Rani Rumita Ratih Aprilia Sari Ratna Purwaningsih Ratna Purwaningsih Reyhan Rinda Pradhana Riana Pratiwiningrum Sihombing, Iyain Singgih Saptadi Sitoarum Jayaningtyas Sri Hartini Sriyanto Sriyanto Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho WP Suswianti Suswianti Tiara Anindita Kusumawardhani Tio Prima Matondang Try Nofri Wahyu Oktavianto Wiwik Budiawan Wiwik Budiawan Yoga Satria Yuliana Rahmasari Yuliana Rahmasari Zainal Fanani Zainal Fanani Rosyada