Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SIFAT KIMIA DAN MIKROBIOLOGI BAKASANG IKAN OCI (Rastrelliger sp) DENGAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA: Chemical and Microbiology Properties of Bakasang Ikan Oci (Rastrelliger sp) with Variation Fermentation Time Anto Anto; Deyvie Xyzquolyna; Viene Valentine H. Ali
Pro Food Vol. 5 No. 1 (2019): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.633 KB) | DOI: 10.29303/profood.v5i1.94

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of oci fermentation time on total microbes, total lactic acid bacteria, water content, protein content, and pH value. The oci fish used are fresh oci fish from the fish market in Gorontalo, then fermented for 0, 3, 10 and 15 days. The research method used the experimental method through a complete randomized design pattern using variance analysis followed by the Duncan test. For 15 days fermented, the pH value, water content and microbial total decreased, but the protein content and the number of lactic acid bacteria increased. The bakasang of oci at the end of fermentation has a total lactic acid bacteria of 2.51x107 CFU/g, the water content of 65.56%, the protein content of 5.98%, and pH value of 6.0. Keywords: oci fish, fermentation, bakasang, lactic acid bacteria ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa sifat kimia dan mikrobiologi bakasang ikan oci dengan lama fermentasi yang berbeda. Ikan oci yang digunakan adalah ikan oci segar dari pasar ikan di Gorontalo, lalu difermentasi selama 3, 10 dan 15 hari. Parameter pengamatannya meliputi sifat kimia yang terdiri dari kadar air, kadar protein, nilai pH. Sedangkan sifat mikrobiologi yang diamati yaitu total mikroba dan total bakteri asam laktat. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dan analisis sidik ragam dilanjutkan dengan uji Duncan. Selama 15 hari difermentasi, nilai pH, kadar air dan total mikroba menurun, namun kadar protein dan jumlah bakteri asam laktat mengalami peningkatan. Bakasang ikan oci pada akhir fermentasi mempunyai total bakteri asam laktat 2,51x107 cfu/g, kadar air 65,56%, kadar protein 5,98%, dan nilai pH 6,0. Kata kunci: ikan oci, fermentasi, bakasang, bakteri asam laktat
Studi pembuatan kerupuk ikan oci (Rastrelliger sp) Darman Kadir; Muh. Sudirman Akilie; Anto Anto
Jurnal Agercolere Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Agercolere
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/jac.v3i2.117

Abstract

This study aims to determine the effect of using tapioca flour in the manufacture of fish crackers and determine the moisture content, ash content, texture of the analyzer, protein content and organoleptic test of oci fish crackers. The method used in this study was a simple completely randomized design (CRD) method with three replications with fish formulation of 175 g oci + 75 g tapioca flour, 125 g of oci fish + 125 g of tapioca flour with 125 g of oci fish + 125 g of tapioca flour and fish oci. 75 g + 175 g of tapioca flour, namely with 75 g oci fish formulation + 175 g tapioca flour. The results of the analysis of variance showed that the addition of tapioca flour had a significant effect on water, ash, protein, and garnish content. The organoleptic test results showed that the three treatments for aroma parameters were very favorable, grayish white color, slightly crunchy texture, and slightly preferred taste.
PENGEMBANGAN BERAS ANALOG DENGAN MEMANFAATKAN BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca Formatypica) Yusup Datau; Anto Anto; Muh Sudirman Akilie
Agropolitan Vol 4 No 1: Agropolitan Issue Juli 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) TERHADAP SIFAT KIMIA DAN TOTAL MIKROBA PADA NUGGET AYAM Anto Anto; Rahman Rato
Agropolitan Vol 5 No 1: Agropolitan Issue July 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.35 KB)

Abstract

This study was conducted to determine the effect of adding cinnamon (Cinnamomum burmanni) powder to the chemical and microbial activity of chicken nuggets. The research method used completely randomized design (RAL) with four treatment 3 replication. The result of organoleptic test showed chicken nuggets with the addition of 2.5 g cinnamon powder most preferred. Chemical test showed that chicken nugget with the addition of cinnamon powder 2.5 g of moisture content of 69.51%, ash content of 1.15% and 13.22% protein content. The result of the microbial (TPC) test showed that at 0 day storage of chicken nugget without cinnamon were 44 cfu/g into 36 cfu/g. The addition of 2.5 g cinnamon powder, at 5 days about 80 cfu/g into 71 cfu /g, at 10 day ie 93 cfu / g into 82 cfu/g, at 15 days about 115 cfu/g into 96 cfu/g.
Tingkat Kesukaan Puree Ikan Oci (Rastrelliger kanagurta) Dengan Penambahan Gelatin Ikan Komersial Anto Anto; Deyvie Xyzquolyna; Asniwati Zainuddin
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.869 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v5i1.1976

Abstract

Puree ikan oci (Rastrelliger kanagurta) merupakan pengembangan produk olahan ikan oci yang ditambahkan bahan pengikat berupa tepung terigu, tepung tapioka, dan gelatin ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan produk puree ikan oci. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan formulasi daging ikan oci, tepung terigu, tepung tapioka dan gelatin ikan sebagai perlakuan yaitu (300 g,150 g, 150 g) dan gelatin ikan (0 g, 10 g, 15 g, dan 20 g). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang paling disukai panelis adalah P3 dengan gelatin ikan 20 g. Dari kadar protein, yang paling tinggi adalah perlakuan P3 dengan nilai 16,29 %.
Substitusi Tepung Sagu dan Modified Cassava Flour (Mocaf) pada Produk Makanan Tradisional Ilepa’o Asniwati Zainuddin; Deyvie Xyzquolyna; Asriani I Laboko; Anto Anto; Sri Yuniati Mokoginta
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.764 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v5i1.1975

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kadar air, kadar abu, kadar  protein dan tingkat penerimaan panelis terhadap produk tradisional Ilepa’o yang diolah dengan mensubstitusi tepung mocaf pada tepung sagu. Penelitian ini menggunakan  rancangan acak lengkap atau (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan penelitian diperoleh yaitu P1 = 50g tepung sagu, P2 = 50g tepung mocaf, P3= 10g tepung sagu+40g tepung mocaf, dan P4=25g tepung sagu+25g tepung mocaf.  Hasil analisa yang di peroleh adalah kadar air P1= 50,41%, P2= 58,90%, P3= 57,86%, dan P4= 55,02%. Kadarabu P1= 1,16%, P2= 2,15%, P3=2,38%, dan P4=2,33%. Kadar protein P1= 11,84%, P2= 11,87%, P3= 9,16%, dan P4= 9,56%. Hasil uji organoleptikpada makanan tradisional ilepao yang paling di sukai oleh panelis (dari segi rasa, aroma, dan tekstur)    adalah perlakuan P4 yaitu dengan formulasi 25gtepung sagu+25g tepung mocaf. Penambahan tepung mocaf memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar air dan kadar protein, sedangkan pada kadar abu memberikan pengaruh yang nyata pada produk ilepa’o.
Faktor Pemasakan dan Rasio Beras dengan Air Nasi Nutrizink pada Sifat Sensori, Tekstur, dan Derajat Putih (Whiteness Index) Muhammad Sudirman Akilie; Wahid SC; Anto Anto
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 3 No 1 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v3i1.920

Abstract

The aim of this research was to know the interaction of cooking at cormorant and rice cooker, also the factor of ratio rice and water against physic and sensory of nutrizinc rice. Design in this research used factorial completely randomized design. The factors were cormorant and rice cooker. There were six treatments at cooking (P1 = Cormorant 200 gram of rice, water 200 ml , P2 = Cormorant 200 gram of rice, water 400 ml, P3 = Cormorant 200 gram of rice, water 600 ml, P4 = Rice Cooker 200 gram of rice, water 200 ml, P5= Rice Cooker 200 gram of rice, water 400 ml, P6= Rice Cooker 200 gram of rice, water 600 ml). The variabels that observed in this research were texture, colour and test of sensory. The result of this research showed that there was no interaction between cooking factors at cormorant and rice cooker, also the rice ratio and water on assessment of sensory such as level of likeness odour, taste and texture nutrizinc rice by testers. The factors of ratio rice and water 1 : 1, 1 : 2 and 1 : 3 significantly affected against tecture and level of whiteness nutrizinc rice, but it was no interaction between factors of cooking at cormorant and rice cooker, also the factors of rice ratio and water on grade of texture and level of whiteness nutrizinc rice. Keyword : Nutrizinc rice, the factors of cooking, the factors of rice ratio and water ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui interaksi faktor pemasakan di dandang dan rice coocker serta faktor rasio beras dan air terhadap sifat fisik dan sensori nasi nutrizink. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) yang terdiri dari 2 faktor yaitu dandang dan rice coocker sehingga menjadi 6 perlakuan (P1 = Dandang 200 gram beras air 200 ml , P2 = Dandang200 gram beras air 400 ml, P3 = Dandang 200 gram beras air 600 ml, P4 = Rice Cooker 200 gram beras air 200 ml, P5= Rice Cooker 200 gram beras air 400 ml, P6= Rice Cooker 200 gram beras air 600 ml). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tekstur, warna dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara faktor pemasakan di dandang maupun di rice coocker serta faktor rasio beras dan air pada penilaian sensori tingkat kesukaan aroma, warna, rasa dan tekstur nasi nutrizink oleh panelis. Faktor rasio beras dan air 1 : 1, 1 : 2 dan 1 : 3 memberikan pengaruh yang nyata terhadap takstur dan derjat keputihan nasi nutrizink tetapi tidak terdapat interaksi antara faktor pemasakan di dandang maupun di rice cooker serta faktor rasio beras dan air pada nilai tekstur dan derajat keputihan nasi nutrizink. Kata Kunci : Beras nutrizink, faktor pemasakan, faktor rasio beras dan air
Karakteristik Fisikokimia dan Hedonik Terhadap Pembuatan Minuman Herbal Binahong (Anredera Cordifolia) dengan Penambahan Kayu Manis Jufrin Pagune; Asriani L Laboko; Anto Anto; Marni Pou
Jurnal : Agricultural Review Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 2 Nomor 2 2023 (in press)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v2i2.652

Abstract

Mayoritas masyarakat Gorontalo menggunakan daun binahong sebagai tanaman herbal dengan konteks tradisi secara turun temurun sehingga sudah menjadi kebiasaan. Binahong sering dipakai oleh masyarakat sebagai tanaman herbal yang berkhasiat. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik fisikokimia dan hedonik terhadap pembuatan minuman herbal binahong (Anredera cordifolia) dengan penambahan kayu manis terhadap kadar air, kadar abu, antioksidan, dan juga mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap uji organoleptik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu S1 = air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 5 g, S2= air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 10 g, dan S3 = air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, dan antioksidan serta uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan (1) kadar air tinggi terdapat pada perlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 3,55% dan terendah terdapat pada perlakuan S2 (air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 10 g) dengan nilai 1,56% dan kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 0,52 dan terendah terdapat pada perlakuan S1(air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 5 g) dengan nilai 0,23%. (2) Uji organoleptik minuman herbal binahong serbuk terhadap aroma yang disukai panelis terdapat pada perlakuan S3 dengan skor (4,40), pada rasa yang disukai terdapat pada perlakuan S3 dengan skor (3,73), dan pada warna terdapat pula pada perlakuan S3 dengan skor (4,50), serta (3) uji antioksidan hasil perlakuan terbaik dari uji organoleptik terdapat diperlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 69 ppm.