Lili Ratnawati
Gadjah Mada University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANEMIA DALAM KEHAMILBAayi NKeci luTntuRk MIaMsa KeEhaSmilTan E(KMRK) dTi RIS GDr. ASard jito TERHADAP KEJADIAN BAYI KECIL UNTUK MASA KEHAMILAN (KMK) DI RS DR SARDJITO Lili Ratnawati; Rukmono Siswishanto; Ova Emilia
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.469 KB) | DOI: 10.22146/jkr.12652

Abstract

HUBUNGAN ANEMIA DALAM KEHAMILBAayi NKeci luTntuRk MIaMsa KeEhaSmilTan E(KMRK) dTi RIS GDr. ASard jitoTERHADAP KEJADIAN BAYI KECIL UNTUK MASA KEHAMILAN(KMK) DI RS DR SARDJITOLili Ratnawati*, Rukmono Siswishanto*, Ova Emilia*ABSTRACTBackground: The high prevalence of anemia during pregnancy at Yogyakarta could be associated with theadverse pregnancy outcome as SGA. Previous study reported inconsitent result about association betweenanemia during third trimester and babies with SGA. Research is needed to determine the contribution ofanemia during third pregnancy to the adverse pregnancy outcome at RS Dr Sarjito.Objective: To compare the prevalance of SGA between pregnancy with and without anemia during thirdtrimester at RS Dr Sarjito.Method: Cross sectional study based on RS Dr Sardjito’s medical record. The subjects of study werepregnant women who took delivery at RS Dr Sarjito during third trimester from 2010 to 2011. Anemiadefine as haemoglobin level < 11g/dl which performed before delivery. Babies with brith weigth < 10percentile Lubchenco curve group into SGA. Association between anemia during third trimester and SGAanalyzed with Chi square test and Fisher’s exact test.Resul and Discussion: A total of 239 subjects were recruited and devided into 146 subjects with anemiaand 93 subjects without anemia. The anemia groups consist of 97,95% mild anemia, 2,05% moderateanemia, and none severe anemia. The prevalence of SGA in total population, group with anemia, andgroup without anemia was 14%, 15,8%, and 10% irrespectively. The prevalance of SGA between groupwith and without anemia was not different (p=0,27; RR 1,46; 95%CI 0,73-2,93). Maternal age, BMIpregestational, education, and parity did not influence the prevalence of anemia and SGA. Consideringmultivariat analysis, neither anemia, maternal age, BMI pregestational, education, nor parity did not affectthe prevalance of SGA.Conclusion: In this study, the prevalence of SGA in pregnancy with and without anemia during thirdtrimester did not different at RS Dr Sarjito.Kata kunci: Anemia in pregnancy, third trimester, SGA.ABSTRAKLatar Belakang: Prevalensi anemia dalam kehamilan di Yogyakarta masih cukup tinggi sehingga dapatmenyebabkan peningkatan dampak buruk anemia terhadap janin, salah satunya KMK. Penelitiansebelumnya menunjukkan perbedaan hasil tentang hubungan anemia trimester tiga terhadap kejadianKMK. Penelitian tentang hubungan anemia dalam kehamilan trimester tiga terhadap kejadian KMK di RSSarjito penting dilakukan untuk mengetahui besarnya dampak negatif yang timbul akibat anemia dalamkehamilan.Tujuan: Mengetahui perbedaan kejadian bayi KMK pada ibu hamil dengan anemia pada trimester tigadibandingkan ibu hamil tanpa anemia di RS Dr Sarjito.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional bersumber data rekam medis pasien ibuhamil trimester tiga yang bersalin di RS Dr Sardjito pada tahun 2010 s.d. 2011. Subyek penelitian yangmemenuhi kriteria inklusi dibagi dalam kelompok anemia dan normal. Hubungan antara anemia dengankejadian bayi KMK dianalisis dengan Chi square test dan Fisher’s exact test.Hasil dan Pembahasan: Subyek penelitian yang memenuhi kriteria sebanyak 239 orang terdiri atas 146orang kelompok anemia dan 93 orang kelompok tanpa anemia. Kelompok anemia terbagi atas 97,95%anemia ringan, 2,05% anemia sedang, dan tidak didapatkan anemia berat. Kejadian bayi KMK sebesar14% pada total populasi, 15,8% pada kelompok anemia dan 10% pada kelompok tanpa anemia. KejadianKMK kelompok anemia tidak berbeda bermakna secara statistik dibandingkan kelompok tanpa anemia(p=0,27; RR 1,46; 95%CI 0,73-2,93). Usia ibu, IMT sebelum hamil, pendidikan, dan paritas sebagai variabelluar yang diteliti tidak berpengaruh terhadap kejadian anemia maupun bayi KMK. Hasil analisis multivariatmenunjukkan bahwa anemia, usia ibu, Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum hamil, pendidikan, dan paritastidak berpengaruh terhadap kejadian bayi KMK.Kesimpulan: Pada penelitian ini, kejadian bayi KMK di RS Dr Sardjito tidak berbeda pada ibu hamil trimestertiga dengan anemia dibandingkan ibu hamil trimester tiga tanpa anemia.Kata kunci: Anemia dalam kehamilan, trimester tiga, KMK* Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RS Dr Sardjito Yogyakarta