Herman Didipu
Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PROSESI UPACARA ADAT SUKU ASMAT DALAM NOVEL "NAMAKU TEWERAUT"KARYA ANI SEKARNINGSIH( KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA) Herman Didipu
TELAGA BAHASA Vol 6, No 2 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.2 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i2.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prosesi ritual upacara adat suku Asmat Papua dalam novel Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Pendekatan yang digunakan adalah antropologi sastra, yaitu pendekatan yang secara khusus mengaji aspek-aspek kebudayaan manusia dalam teks sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif interpretatif. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik kepustakaan. Analisis data dilakukan melalui tahapan pembacaan novel, pengamatan terfokus pada masalah penelitian, deskripsi dan interpretasi, dan yang terakhir adalah penyajian data penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan empat prosesi ritual upacara adat suku Asmat yang dideskripsikan dalam novel NT, yaitu (1) upacara adat mbis atau mbis pokmbu, yaitu jenis upacara adat yang dilaksanakan untuk membuat patung tonggak leluhur yang disebut patung mbis; (2) upacara adat ndat atau nDat Pokmbu, yaitu ritual adat untuk mengundang roh arwah para leluhur; (3) upacara adat perkawinan; dan (4) upacara adat pemakaman.
TEORI NARATOLOGI GÉRARD GENETTE (TINJAUAN KONSEPTUAL) Herman Didipu
TELAGA BAHASA Vol 7, No 2 (2019): TELAGA BAHASA VOL.7 NO.2 TAHUN 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v7i2.58

Abstract

Artikel ini bertujuan menguraikan pokok pemikiran konseptual teori naratologi Gérard Genette. Pokok pemikiran teori naratologi Gérard Genette dituangkan dalam bukunya yang berjudul Narrative Discourse: An Essay in Method. Genette mengusulkan untuk menggunakan tiga istilah yang berbeda. Pertama, kata story ‘cerita’ yang menjadi signified ‘petanda’ atau konten narasi. Istilah story ini sepadan dengan kata histoire (Prancis) dan geschichte (Jerman). Kedua, kata narrative ‘naratif atau penceritaan’ sebagai signifier atau penanda, pernyataan, wacana atau sebagai teks naratif itu sendiri. Istilah narrative sejajar dengan kata récit (Prancis) dan discourse (Inggris). Ketiga, istilah narrating ‘menceritakan‘sebagai aksi atau tindakan memproduksi naratif, atau dalam pengertian yang lebih luas, sebagai keseluruhan situasi nyata atau fiksi di mana aksi terjadi. Genette mengemukakan tiga kategori struktur naratif sebagai dasar pemikirannya, yaitu tense, mood, dan voice. Dalam pembahasan bukunya, selanjutnya Genette membagi unsur tense menjadi tiga bagian, yaitu order, duration, dan frequency. Dengan demikian, pokok bahasan struktur naratif/penceritaan Gérard Genette terdiri atas lima kategori utama, yaitu (1) urutan naratif (order), (2) durasi naratif (duration), (3) frekuensi naratif (frequency), (4) modus naratif (mood), dan (5) suara naratif (voice).Kata kunci: naratologi, Gérard Genette, urutan, durasi, frekuensi, modus, suara naratif                         Gérard Genette Narratology Theory (Conceptual Review)                                                                                      Abstract This article aims to describe the main conceptual thinking of the narratology theory of Gerard Genette. The main idea of the Gérard Genette narratology theory is outlined in his book entitled Narrative Discourse: An Essay in Method. Genette proposed to use three different terms. First, said the 'story' which became signified or narrative content. The term story is commensurate with the words histoire (French) and geschichte (Germany). Second, the narrative word as a signifier, statement, discourse or narrative text itself. The term narrative is parallel to the word récit (French) and discourse (English). Third, the term narrating as an action or action to produce a narrative, or in a broader sense, as a whole real situation or fiction where the action takes place. Genette presents three categories of narrative structure as the basis for thinking, namely tense, mood, and voice. In the discussion of his book, Genette then divides tense elements into three parts, namely order, duration, and frequency. Thus, the subject matter of the Gérard Genette narrative structure consists of five main categories, namely (1) order, (2) duration, (3) frequency, (4) mood, and (5) voice. Keywords: narratology, Gérard Genette, order, duration, frequency, mood, voice
RESPONS MASYARAKAT TERHADAP EKSISTENSI SASTRA LISAN PALEBOHU: STUDI PENDAHULUAN BERDASARKAN TEORI RESEPSI RIEN T. SEGERS Herman Didipu; Windy Putri Mustafa; Nurfaizah Abdullah
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 1 (2020): Jambura Journal of Linguistics and Literature
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.401 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i1.6931

Abstract

Penelitian ini memfokuskan kajian pada respons masyarakat terhadap eksistensi sastra lisan palebohu, yaitu mencakup: (a) kebermaknaan puisi lisan palebohu, (b) relevansi puisi lisan palebohu dengan perkembangan zaman, (c) manfaat puisi lisan palebohu untuk pengantin dan pendengar, serta (d) pelestarian puisi lisan palebohu. Teori yang digunakan adalah teori resepsi eksperimental Rien T. Segers. Data dikumpulkan dengan cara membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan kepada para responden. Adapun responden penelitian ini adalah masyarakat di desa Huntulohulawa, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, yang berjumlah 25 orang. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan rumus, dan data kualitatif dianalisis dengan cara mendeskripsikan dan menginterpretasi hasil angket yang diisi oleh responden. Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pertama, secara fisik dalam penampilan, sastra lisan palebohu sudah jarang bahkan tidak ada lagi dalam upacara adat perkawinan masyarakat Gorontalo saat ini. Kedua, meskipun tidak dapat ditemukan lagi dalam upacara adat perkawinan, masyarakat masih menanggapi positif eksistensi sastra lisan palebohu karena dianggap masih bermakna, masih relevansi dengan perkembangan zaman sekarang, dianggap bermanfaat bagi untuk pendengar (khususnya pengantin), serta masih adanya adanya kesempatan untuk melestarikan puisi lisan palebohu.
PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM SASTRA: MENYIBAK BUDAYA TATA KRAMA DALAM NOVEL-NOVEL ETNOGRAFIS HERMAN DIDIPU
Jurnal Pena Indonesia Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpi.v4n2.p188-198

Abstract

The purpose of this study is to describe the culture of manners in ethnographic novels. A qualitative descriptive method was employed in this study, and the data were from three ethnographic novels, including Namaku Teweraut by Ani Sekarningsih (2000), Manusia Langit by J.A. Sonjaya (2010), and Cinta Putih di Bumi Papua by Dzikry El Han (2014). The data were collected from close reading and noting techniques, and were further analyzed by using Miles and Huberman qualitative data analysis; data reduction, data display, and conclusions. The result indicates that the culture of manners contained in ethnographic novels include respecting parents, respecting traditional authorities decision, respecting visitors, greeting and introducing self, and speech ethics.
Struktur Naratif Novel Osakat Anak Asmat Karya Ani Sekarningsih (Perspektif Naratologi Gard Genette) Herman Didipu
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2018): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.728 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola struktur naratif novel Osakat Anak Asmat karya Ani Sekarningsih. Struktur naratif novel OAA dianalisis berdasarkan perspektif teori naratologi Gerard Genette yang memfokuskan kajian pada lima struktur naratif, yaitu urutan naratif, durasi naratif, frekuensi naratif, modus naratif, dan suara naratif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Analisis data didasarkan pada teori naratologi Genette yang meliputi dua tahapan, yaitu analisis parsial dan analisis integral. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan pola struktur naratif novel OAA sebagai berikut. Pertama, formula novel OAA disusun dengan pola urutan naratif yang akroni (achrony). Kedua, terdapat dua gerakan durasi naratif yang digunakan, yaitu adegan (scene) dan jeda (pause). Ketiga, frekuensi naratif yang digunakan di dalam novel adalah representasi tunggal (singulative representation). Keempat, modus naratif novel OAA adalah teknik narator di luar cerita, teknik fokalisasi yang digunakan adalah fokalisasi nol. Kelima, teknik narator dan fokalisasi novel OAA berhubungan dengan tingkat suara naratifnya yaitu ekstradiegetik-heterodiegetik. Adapun waktu penceritaan novel OAA adalah simultaneous atau penceritaan masa kini, yaitu teknik penceritaan yang mengambil latar waktu penceritaan pada satu masa yang terjadi di dalam novel.Kata kunci: novel etnografis, struktur naratif, Gard Genette DOI: http://dx.doi.org/10.23960/aksara/v19i1.pp15-27
EKSPRESI KECINTAAN ALAM SUKU DAYAK MERATUS DALAM NOVEL MENOLAK PANGGILAN PULANG KARYA NGARTO FEBRUANA: TINJAUAN EKOLOGI SASTRA Herman Didipu; Sri Adelia Makalalag
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ekspresi kecintaan alam suku Dayak Meratus dalam novel Menolak Panggilan Pulang karya Ngarto Februana. Untuk membahas permasalahan penelitian ini digunakan pendekatan ekologi sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah novel yang berjudul Menolak Panggilan Pulang karya Ngarto februana (2000) terbit di Jogjakarta oleh Media Pressindo. Prosedur analisis data menggunakan model analisis data spiral Creswell, yang terdiri atas manajemen data, pembacaan, penafsiran, dan penyajian. Hasil penelitian menujukan bahwa masyarakat suku Dayak Meratus sangat menjaga kelestarian alamnya. Hal tersebut dapat dilihat dari cara mereka memanfaatkan hutan tanpa merusak ekosistem hutan, melindungi hewan, serta melakukan aruh ( upacara rasa syukur) karena hutan memberikan apa yang mereka inginkan.
PEMANFAATAN BUDAYA KULINER INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN BIPA Harti Hali; Herman Didipu; Ayu Hidayanti Ali
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 1 (2023): Vol. 4, No. 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i1.14748

Abstract

Pembelajaran bahasa berkaitan erat dengan pembelajaran budaya. Kuliner merupakan salah satu budaya dalam pembelajaran bahasa target. Praktik kuliner dan mencicipi kuliner merupakan salah satu bentuk pembelajaran otentik yang bermakna.Tujuan penelitian adalah 1) mendeskripsikan hasil praktik kuliner Indonesia; 2) memberikan penilaian pemelajar terhadap materi kuliner dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa,menulis,dan menyimak.Hasilnya, dengan adanya praktik kuliner, mereka dapat menceritakan pengalamannya. Pada pencicipan kuliner, mereka mengungkapkan hal yang ada dalam pikirannya. Simpulannya adalah pengenalan dan praktik kuliner Indonesia mampu menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan berbahasa pemelajar. Kata-kata kunci: BIPA, Kreativitas; Budaya; Kuliner