Zulkifli Agus
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum Sakatiga

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA MENURUT ISLAM Zulkifli Agus
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 2 عدد 1 (2017): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v2i1.11

Abstract

Secara garis besar pendidikan akhlak anak dalam keluarga dapat dikelompokkan menjadi tiga, pertamapembinaan akidah dan akhlak, kedua, pembinaan intelektual, ketiga, pembinaan kepribadian dansosial. Dengan demikian pendidikan adalah merupakan hak anak yang menjadi kewajiban atasorangtuanya. Apabila anak kurang dalam pendidikannya, kelak dapat menuntut pertanggungjawabankepada orangtuanya masig-masing. Untuk mengajarkan pendidikan akhlak kepada anak diperlukanmetode dalam penyampaiannya supaya berhasil. Menurut Abdurrahman an-Nahlawi metodependidikan Islam sangat efektif dalam membina akhlak anak didik, bahkan tidak sekedar itu metodependidikan Islam memberikan motivasi sehingga memungkinkan umat Islam mampu menerimapetunjuk Allah. Metode yang dipakai adalah metode dialog, metode kisah Qurani dan Nabawi, metodeperumpaan Qurani dan Nabawi, metode keteladanan, metode aplikasi dan pengamalan, metode ibrahdan nasihat serta metode targhib dan tarhib
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) Zulkifli Agus
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 3 عدد 1 (2018): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v3i1.24

Abstract

Dalam pendidikan Islam, pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembanganpeserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif (rasa),kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa).Aspek pendidikan di PAUD mencakup pengasuhan, pembiasaan, dan pengenalan belajar.Pengasuhan bertujuan untuk menjaga anak dari dampak negatif perbuatan anak, seperti tindakanberbahaya, maupun pelecehan dari orang yang lebih dewasa; baik fisik, oral, maupun psikologis.Pembiasaan merupakan perangkat adaptasi anak terhadap lingkungan sosialnya, lebih luas denganhidup dan kehidupan.Metode Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam perspektif pendidikan Islam sangat bervariasi,diantaranya metode keteladanan, metode pendidikan dengan latihan dan pengamalan, mendidikmelalui, permainan, nyanyian dan cerita, mendidik dengan (targhib) dan (tarhib), pujian dansanjungan, serta menanamkan kebiasaan yang baik.Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut perspektif Islam mencakup prinsip mendahulukanpenanaman aqidah, menuntun dan menuntut aktualisasi ibadah, pembinaan akhlak mulia danmelatih kemandirian serta prinsip keseimbangan antara dunia dan akherat serta prinsipkeseimbangan antara ilmu dan amal.
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZALI Zulkifli Agus
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 3 عدد 2 (2018): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v3i2.28

Abstract

Pendidikan merupakan komponen penting dalam kehidupan. Hal ini menjadi pembahasan para ulama tak terkecuali Imam al-Ghazali. Untuk itu, penelitian ini membahas pendidikan Islam dalam perspektif al-Ghazali. Hasil penelitian ini adalah bahwa pendidikan menurut Al Ghazali menekankan pada pendidikan agama dan akhlak. Menurutnya pengertian dan tujuan pendidikan Islam yaitu pendidikan yang berupaya dan bertujuan dalam proses pembentukan insan paripurna. Adapun dalam membuat sebuah kurikulum, Al Ghazali memiliki dua kecenderungan, yaitu kecenderungan terhadap agama dan kecenderungan pragmatis. Adapun aspek-aspek materi pendidikan Islam menurut pemikiran Al Ghazali adalah meliputi: pendidikan keimanan, akhlak, akal, sosial dan jasmani. Menurutnya guru yang baik itu selain cerdas dan sempurna akalnya, juga harus memiliki sifat-sifat yang terpuji. Adapun sifat yang harus dimiliki oleh seorang murid yaitu rendah hati, mensucikan diri dari segala keburukan taat dan istiqamah. Sementara yang menjadi evaluasi pendidikan adalah semua bentuk aktifitas yang terkait dengan tugas tanggung jawabnya masing-masing dalam proses pendidikan.
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM BAGI REMAJA MENURUT ZAKIAH DARADJAT Zulkifli Agus
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 4 عدد 1 (2019): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v4i1.38

Abstract

Masa remaja merupakan masa persiapan untuk menjadi dewasa yang matang dan sehat. Pendidikan Islam sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan remaja. Karena pada masa remaja ini seseorang akan mengalami kegoncangan dan ketidaksatabilan emosi, kebimbangan dalam mencari pegangan hidup, dan keyakinan remaja pada Tuhan dan agama akan semakin goncang juga apabila terdapat perbedaan antara nilai yang dipelajarinya dengan kelakuan orang dalam masyarakat. Maka dari itu tanggung jawab pendidikan terletak pada orang tua, guru dan masyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini merupakan salah satu upaya mencari jawaban masalah di atas, diharapkan dengan pendidikan Islam menurut Zakiah Daradjat, adalah untuk membimbing remaja agar remaja tetap sehat mental, berakhlak mulia dan takwa kepada Allah SWT. Dari hasil penelitian ini, maka dapat penulis simpulkan pendidikan dalam Islam begitu penting sehingga merupakan suatu kewajiban, karena pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Terkhusus pendidikan pada remaja. Pendidikan remaja dengan pendidikan yang Islami, dalam arti Islami mengadung makna bahwa setiap jenis pendidikan yang diberikan pada remaja harus dengan nilai agama (Islam), karena nilai agama merupakan ajaran yang absolut, berlaku sepanjang zaman sehingga nilai-nilai yang lainnya mengikuti nilai-nilai Islam.Tanggung jawab pendidikan pada remaja terletak dan dipengaruhi oleh orang tua, guru, dan masyarakat. Dengan demikian bahwa tanggung jawab pendidikan dalam Islam bersifat perseorangan dan sosial sekaligus. Dan peranan agama sebagai fungsi pendidikan Islam bagi remaja sangat penting. Karena remaja yang memiliki dasar-dasar agama akan lebih mudah dikembalikan pada jiwanya yang beragama apabila ia melenceng perbuatannya, jika dibandingkan dengan remaja yang tidak dibekali pendidikan agama akan goncang sampai ia dewasa.
PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA Zulkifli Agus
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 4 عدد 2 (2019): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v4i2.46

Abstract

Spiritual intelligence is very important in life, to achieve a calm and eternal life. But when viewed now many children have intellectual intelligence and emotional intelligence success with a myriad of achievements but he did not get satisfaction, happiness and peace of mind, because he does not have spiritual intelligence, and many parents who are less aware of the importance of spiritual intelligence of their children, and do not understand how to foster spiritual intelligence. The main problem of this research is how to foster spiritual intelligence of children in the family. The authors aim to raise this essay is to reveal ways or steps that can be done by parents in fostering spiritual intelligence, things that influence spiritual intelligence fostering and how the role of parents in fostering spiritual intelligence of children in the family. While the usefulness of this research is as a reference for parents, educators in trying to foster spiritual intelligence in children. Based on the results of research conducted by the author, it can be concluded that the essence of spiritual intelligence is the intelligence of the human soul derived from human nature itself which is closely related to religious and monotheistic aspects that can help a person build his true self into a true human being. The urgency of fostering spiritual intelligence in children, because with spiritual intelligence it makes children able to function intellectually and emotionally effectively and able to think more clearly, more positively to become a better person so that they can become true Muslim individuals. Factors that influence the formation of spiritual intelligence are innate (internal), and environmental (external) factors. The steps that must be considered by parents in fostering spiritual intelligence in children are introducing children to Allah, the Apostle, Islam, themselves, and the Qur'an. The role of parents in fostering spiritual intelligence in children is to educate, nurture, protect, help and develop children's spiritual intelligence to deliver it to the true source of spiritual intelligence (Allah SWT) through Islamic teachings contained in the Koran and the Hadith that has been exemplified by the Prophet.